Sinopsis
Lakorn : Happy Birthday Episode 02-2
Images by : GMM Tv
Tonmai masih tidur, tetapi
Tharnnam membangunkannya dengan paksa. Tonmai jelas merasa kesal, tetapi
Tharnnam tidak takut dan terus memaksanya untuk bangun.
Tonmai pergi sekolah
dengan Noina, dan dia mengeluh karena harus membawa semua barang-barang Noina.
Noina menyuruh Tonmai untuk tidak mengeluh karena Tonmai adalah pria, dan dia
juga harus menyimpan tenaganya untuk berteriak nama Tee.
Dan Noina melihat fansclub
P’Tee. Dia jadi lebih bersemangat lagi, dan segera menghampiri fansclub itu dan
memperkenalkan namanya serta memberitahu kalau dia adalah kepala fans club di
sekolah.
“Dulu, aku seperti dia
juga,” ujar Tharnnam. “P’Jay dulu sangat terkenal, tahu? Aku adalah big
fans-nya. Btw, gimana kabar P’Jay sekarang?”
“Dia sudah punya 3 anak.”
Tharnnam sangat kaget
mendengarnya. Seketika, dia patah hati karena idolanya sudah punya 3 anak.
--
Tee dan Look dalam
perjalanan ke sekolah. Muka Tee tampak sangat lemas dan membuat Look merasa
khawatir.
--
Tee akhirnya tiba di
kawasan sekolah. Semua fans langsung berteriak heboh. Dan Tharnnam melihat
wajah Tee. Dia terdiam. Tee sendiri, dia melihat Tonmai. Senyum Tharnnam
terkembang. Dia segera pergi ke lapangan sekolah, untuk melihat Tee.
Tee hendak keluar mobil.
Dan Look mengingatkan Tee untuk tidak lupa tersenyum. Pana membukakan pintu
mobil dan menyambutnya, Tee langsung keluar dengan senyum lebar. Wajahnya
tampak ceria seolah tidak ada apapun yang terjadi.
Tharnnam dan Tonmai
melihatnya dari jauh, di belakang kerumunan fans. Pak Tai juga keluar dari tokonya
untuk melihat Tee dari jauh. Pak Tai tersenyum melihatnya, dan setelah itu
kembali ke dalam toko.
Noina tampak bersemangat
sementara Tonmai tampak malas. Acara High School Reunion di mulai. Dan para MC
segera memperkenalkan Tee dan bertanya mengenai kehidupan sekolah Tee dulu. Tee
dulunya adalah atlet lari. Selama wawancara, para fans selalu menjerit heboh
mendengar jawaban dan cerita Tee.
“Apa dulu kau punya
pacar?” tanya MC.
“Ya. Cinta pertamaku
terjadi di sekolah ini,” beritahu Tee.
Tharnnam tersenyum
mendnegar jawaban itu. Dia melihat wajah Tee. Dan teringat dengan Tee remaja.
Flashback
Tharnnam
memberikan botol minum pada Tee yang baru selesai latihan lari. Tee menerimanya
dengan senyum lebar dan berterimakasih. Tharnnam memberikan semangat pada Tee
yang akan menghadapi lomba besok, dan menyuruh Tee untuk percaya diri.
“Jika
kau menang, aku akan memberikanmu hadiah,” ujar Tharnnam.
“Apa
itu?”
“Tidak
bisa ku beritahu.”
Dan
hal itu membuat Tee semakin penasaran. Tharnnam menyuruh Tee untuk menang agar
bisa tahu hadiahnya.
“Aku
pasti akan menang. Aku akan berlari demimu,” ujar Tee.
Tharnnam
tersenyum malu mendengar jawaban tersebut. Dan Tee juga tersenyum menatap
Tharnnam.
End
“Dapatkah kau memberitahu
kami kisah cintamu saat itu seperti apa? Ceritakan keromantisanmu padanya.”
“Itu… cinta kami tidak
terlalu romantis. Tapi, dia sangat penyanyang dan selalu menjagaku. Dia tahu
apa yang ku sukai dan tidak. Dia selalu mendukungku ketika aku menghadapi
kompetisi.”
Dan mendengar hal itu,
para MC menjadi sangat penasaran, siapa sosok itu. Mereka kemudian berteriak
memanggil cinta pertama Tee. Semua langsung menjerit heboh. Tharnnam jelas
bingung. Dan Tee hanya duduk diam tanpa reaksi. Ternyata, memang tidak ada
siapapun yang datang.
Para MC bingung dan heran
kenapa Tee bisa tahu kalau mereka tidak akan bisa mengundang cinta pertama Tee?
“Kalian tidak akan pernah
bsia membawanya ke sini,” ujar Tee.
Dan akhrnya para MC mulai
membahas hal lain yang Tee alami di sekolah.
--
Selama sesi break
istirahat, Tee pergi menemui Pana. Pana memuji penampilan Tee dan juga mengenai
kabar mengenai Tee yang ingin hiatus. Tee membenarkan, setelah menyelesaikan
syuting film, dia akan hiatus untuk sementara waktu. Pana memuji keputusan itu,
mungkin Tee harus beristirahat sejenak setelah bekerja keras selama ini.
Pana kemudian bertanya,
apa Tee akan pindah kembali ke lingkungan ini? Tee menjawab tidak, dia akan
pergi keluar negeri untuk sementara waktu. Dia akan tinggal di tempat yang
tenang dan tidak ada yang mengenalinya.
“Tee, kau ingin melihat
Tonmai?” tanya Pana tiba-tiba.
Tee menatapnya. “Tidak.
Hanya tahu namanya saja sudah cukup.”
--
Noina dan para fans
menunggu Tee di depan mobil Tee. Tetapi, Noina malah kebelet pipis. Tonmai
menyarankan agar Noina ke toilet daripada kebelet gitu dan malah ngompol pula
nantinya. Noina merasa khawatir, nanti kalau dia ke toilet, dan Tee malah
keluar, dia malah nggak bisa ketemu dan ngasih kado. Tonmai merasa kalau itu
tidak akan terjadi, jadi dia menyuruh Noina ke toilet saja. Dan akhirnya, Noina
pergi ke toilet.
Tharnnam tertawa melihat
tingkah Noina dan merara kalau Noina lucu. Tonmai malah tersipu mendengar hal
itu. Dan Tharnnam semakin menggodanya.
--
Tee selesai berbincang
dengan Pana dan hendak pulang. Dia melewati toko pak Tai, dan entah kenapa, dia
merasa berat untuk menyapa pak Tai.
Tee sudah hampir tiba di
depan mobil. Dan dia menghela nafas berat melihat banyak fans yang berkumpul di
depan mobilnya. Dia berusaha tersenyum dan berjalan menghampir para fans-nya.
Tharnnam berdiri di depannya, dan tersenyum lebar melihat Tee mendekatinya.
Tee mendekat. Mendekat.
Tetapi melewati roh Tharnnam. Dan itu membuat Tharnnam merasa sedih. Dunianya
dengan Tee telah berbeda. Dia berusaha tersenyum, senyum penuh kesedihan.
--
Tonmai mengantar Noina
pulang. Dan sepanjang perjalanan, Noina menyalahkan Tonmai yang menyarankannya
ke toilet. Gara-gara itu dia jadi tidak bisa bertemu Tee dan memberikan hadiah
yang sudah di siapkannya. Noina merasa sangat kesal dan berjalan cepat.
Tonmai bertanya pada
Tharnnam, kenapa Tharnnam tampak murung? Tetapi, Tharnnam bersikap tidak
demikian. Dia hanya merasa terkejut karena Tee sekarang sangat terkenal. Noina
berbalik dan menegur Tonmai yang berjalan sangat lambat.
Akhirnya, mereka tiba di
depan rumah Noina. Dan Tharnnam mengenali rumah itu.
“Tonmai, apa ini
rumahnya?” tanya Tharnnam. “Apa hubungannya dengan bu Padthai?”
Dan Tonmai baru pertama
kali mendengar nama itu juga. Jadi, dia bertanya pada Noina, siapa itu bu
Padthai? Noina menjawab kalau itu almarhum neneknya.
“Oii. Jadi itu artinya,
dia adalah putri Chompu?” kaget Tharnnam.
Umur panjang, Chompu
keluar untuk menyambut putrinya. Dia sangat ceria, sama seperti Noina. Tharnnam
tersenyum melihatnya. Dan Noina langsung curhat karena tidak bisa bertemu Tee
dan itu semua karena Tonmai.
“Hey, Tonmai, siapa ayah
Noina?”
“Aku tidak tahu. Aku tidak
pernah melihatnya. Apa kau adalah teman dari bu Chompu?”
“Ya. Dulu, Chompu juga
sangat tergila-gila pada pria. Dia membeli banyak barang untuk Tee dan Pana.
Itu saat Chompu berhenti sekolah. Menurut rumor, dia hamil di luar nikah.
Sekarang aku tahu, rumor itu benar.”
Tonmai kemudian pamit
pulang dulu sama Noina dan ibunya.
--
Tee dan Look sudah sampai
di rumah. Look menawarkan untuk memasak untuk Tee. Tetapi, Tee menolak dan
malah mengeluarkan alkohol dari lemari. Dia kembali minum-minum. Dan untuk kali
ini, Look menawarkan diri menemani Tee minum.
Look mengingatkan Tee
untuk hanya meminum 1 gelas karena besok ada jadwal syuting. Tetapi, Tee malah
menyakinkan Look untuk tidak khawatir, dia sudah berjanji tidak akan terlambat
lagi. Look kemudian berterimakasih karena Tee sudah mau berusaha untuk
tersenyum di depan para fans meski sulit. Dan juga karena Tee sudah mau
berusaha hingga bisa sampai di posisi ini.
--
Tonmai sudah sampai di
rumah. Dan Tharnnam langsung berbaring di kasur. Dia merasa kalau hari ini
sangat menyenangkan. Tetapi, Tonmai merasa biasa saja. Dan saat itu, Tharnnam
baru teringat kalau seharusnya di kamar ini ada stereo radio, tetapi kemana
perginya? Dan ternyata Tonmai meletakkannya di dalam lemari.
Tonmai mengeluarkan stereo
itu. Dia tidak yakin kalau stereo itu masih berfungsi, tetapi Tharnnam merasa
kalau mungkin itu hanya habis baterai. Tharnnam kemudian heran, apa zaman
sekarang tidak ada radio? Tonmai langsung menunjukkan ponselnya, benda kecil
itu bisa di gunakan untuk memotret, mendengarkan radio, musik, video dan masih
banyak lagi. Tharnnam langsung bersemangat mendengarnya.
Stereo itu ternyata masih
bisa berfungsi. Dan di dalamnya ada sebuah kaset yang belum di keluarkan. Jadi,
Tonmai memutar kaset itu. Dan ternyata itu adalah lagu P’Jay.
“Hey, Tonmai. Kau ingat
saat Tee bilang mengenai cinta pertamanya?” tanya Tharnnam.
“Ya.”
“Itu aku. Aku adalah cinta
pertamanya,” beritahu Tharnnam berusaha tersenyum. “Dan Tee adalah cinta
pertama dan terakhirku,” ujarnya menerawang.
Tonmai merasa sedih
melihat senyum Tharnnami tu.
--
Tee kembali mendengarkan
walkman saat sendirian di kamar. Ternyata, di akhir rekaman walkman, ada suara
Tharnnam.
Halo,
Tee. Aku senang karena kau menang lomba. Ketika aku menyemangatimu, aku sangat
gugup memikirkanmu berlari. Aku merasa malu. Tapi, aku merasa lega kau menang
perlombaan besar ini. Awalnya, aku ingin mengisi tape ini dengan berbagai lagu
kesukaanmu, tapi ternyata masih tersisa ruang kosong di tape ini. Aku tidak
ingin menyia-nyiakannya. Jadi, aku rasa aku akan bernyanyi sesuatu untukmu.
Tee tertidur. Dan lagi,
dia bermimpi bertemu dengan Tharnnam. Tharnnam membelai rambut Tee dan
bertanya, apa Tee merindukannya lagi?
“Aku
ingin kau bersamaku. Kenapa kau tidak menungguku?” tanya Tee menatap Tharnnam.
“Aku
tidak bisa menemuimu sekarang. Dan kau harus mengerti hal itu. Tapi kau dapat
datang untukku,” jawab Tharnnam dan tersenyum menatap wajah Tee.
Tharnnam
mendekatkan wajahnya ke Tee, dia mencium bibir Tee.
--
Chompu
memasak makan malam, dan Noina memuji masakan Chompu yang harum.
“Oh
ya, Bu. Ibu dulu satu angkatan dengan P’Tee kan?”
“Ya.
Kenapa?”
“Hari
ini, saat interview P’Tee bilang kalau cinta pertamanya terjadi di sekolah. Apa
ibu tahu sesuatu?”
“Cinta
pertama Tee?” pikir Chompu. “Maksudmu P’Jane?”
“P’Jane?”
tanya Noina memastikan.
Bersambung
Nah
lho, menurut Tharnnam dialah cinta pertama yang di maksud Tee. Tapi, kenapa
Chompu malah mengira itu adalah P’Jane? Siapa itu P’Jane?
Tags:
happy birthday