Sinopsis
Lakorn : Happy Birthday Episode 03-1
Images by : GMM Tv
Tonmai sedang membongkar sebuah boks yang ada
di kamarnya. Dia mencari sesuatu yang Tharnnam beritahu untuknya. Di dalam boks
itu, Tonmai menemukan peruncing tua, buku komik dan bahkan kaset P’Jay. Tonmai
merasa senang melihat barang-barang itu karena merasa itu antik dan unik. Dan
akhirnya dia menemukan sebuah boks pink kecil yang isinya adalah jam tangan.
Itu adalah barang yang Tharnnam bilang untuk Tonmai. Tonmai merasa kagum
melihat jam itu karena menurutnya itu keren. Tharnnam memberitahu kalau jam itu
adalah jam yang hits pada zamannya, tetapi mungkin sekarang ini itu hanyalah
jam jadul. Tonmai tidak peduli, dia menyukai jam itu dan akan mengganti baterai
jam agar berfungsi kembali.
Tharnnam
merasa sedih karena Tonmai memberitahu kalau dia belum pernah di belikan jam.
Ayah dan ibu jarang memberikan hadiah untuknya. Tonmai tampak sangat senang,
dia langsung memakai jam tangan jadul itu di tangannya.
Setelah
itu, Tonmai keluar kamar dan hendak langsung ke sekolah. Chet yang sedang
sarapan, tanpa sengaja melihat jam di tangan Tonmai.
“Darimana
kau dapat jam itu?” tanya Chet dengan nada dingin.
“Dari
kamarku.”
“Lepaskan
itu!” tegas Chet.
Tonmai
tampak kecewa, tetapi dia tetap melepasnya dan memberikannya ke Chet. Setelah
itu, dia langsung keluar kamar. Tharnnam merasa sedih dan kasihan melihat hal
itu. Dan Chet dengan tenang, seolah tidak ada yang terjadi, melanjutkan
sarapannya.
Episode
03 – Jam yang Berhenti
Tonmai pergi sekolah
dengan wajah lesu. Tharnnam berusaha menghibur, tetapi Tonmai memilih untuk
memasang earphone di telinganya. Dia tidak mau mendengarkan Tharnnam.
Mereka
melewati sebuah rumah kosong. Dan terdengar suara gonggongan anjing. Tharnnam
langsung senang dan memanggil anjing itu dengan nama : Hatori. Dia langsung ke
depan pagar rumah itu dan mengelus – ngelus kepala anjing. Dia sangat
merindukan Hatori. Tonmai heran melihatnya, karena menurut pandangannya, tidak
ada anjing sama sekali.
“Jadi,
kau sudah mati yang Hatori?” tanya Tharnnam sedih, menyadari kalau yang sedang
di lihatnya hanyalah hantu anjing Hatori.
Tonmai
sedih melihat wajah Tharnnam yang lemas. Jadi, dia bertanya apa Hatori itu
adalah anjing atau kucing? Tharnnam memberitahu kalau Hatori adalah anjing Tee.
Dan Tee sangat menyanyangi Hatori. Dulu, dia juga sering memberikan sate babi
panggang untuk Hatori. Tonmai melihat rumah itu, dan baru tahu kalau itu adalah
bekas rumah Tee.
Rumah
itu sudah terlalu lama kosong, hingga Tonmai tidak tahu siapa pemiliknya. Dan
tiba-tiba saja, Tharnnam meminta Tonmai untuk membawanya masuk melihat ke dalam
rumah. Tonmai menolak, tidak mungkin dia manjat pagar masuk kamar, nanti
tetangga bisa mengira kalau dia hendak mencuri.
“Jangan
khawatir, aku tahu pintu rahasia,” ujar Tharnnam dan meminta Tonmai
mengikutinya.
Tharnnam
menuntun ke belakang rumah yang melewati semak-semak dan pohon pisang. Tonmai
awalnya mengeluh karena jalannya susah di lewati. Tetapi, dia kemudian kaget
karena di belakang rumah Tee ada sebuah pintu besi kecil yang bisa di lewati
dengan menunduk. Dan pintu itu tidak di kunci gembok, hanya ada pengait pintu.
Tonmai
akhirnya masuk ke dalam rumah Tee. Tharnnam menuntunnya, dan dia langsung di
sambut oleh Hatori. Tharnnam mengintip ke dalam bekas rumah Tee melalui
jendela. Dia melihat sofa dan itu membuatnya teringat saat Tee tiduran di
kakinya, dan dia menyentuh rambut Tee yang telah panjang. Saat itu, mereka
tampak bahagia.
“Kau
mengingat P’Tee lagi kan?” tanya Tonmai.
“Mm.”
“Bagaimana
dia dulu?”
“Tee?
Dia serius tapi baik. Dia gentle dan di sukai banyak orang. Saat aku sedang
sedih, Tee selalu ada untukku. Kami saling membicarakan banyak mimpi yang ingin
kami lakukan bersama. Itu sangat lucu jika aku memikirkannya sekarang. Tapi,
aku senang dapat berbagi mimpi dengannya.”
“Apa
menurutmu P’Tee tahu kenapa kau bunuh diri hari itu?”
“Aku
tidak tahu,” jawab Tharnnam sedih.
Dan
melihat wajah sedih Tharnnam, Tee menawarkan diri untuk membawa Tharnnam ke
Bangkok untuk melihat Tee. Dan Tharnnam sangat senang mendengar hal itu. Dia
langsung memeluk Tonmai dengan sangat erat untuk menunjukkan rasa
terimakasihnya.
--
Look
pergi ke apartemen Tee. Dia menekan bel dan mengetuk pintu, sambil memanggil
Tee dan mengingatkan kalau ada jadwal syuting. Dan tidak lama, Tee keluar, dia
ingat dengan jadwa syuting hari ini. Look sedikit kaget karena Tee tidak
terlambat hari ini dan bahkan sudah bersiap.
--
Tonmai
ternyata mengajak Noina untuk ikut ke Bangkok juga untuk melihat Tee. Ini di
lakukannya agar dia tidak merasa aneh karena pergi sendiri ke Bangkok untuk
artis pria. Noina senang sih di ajak, tapi heran juga karena tidak biasanya
Tonmai seperti itu. Dan akhirnya, Tonmai membuat alasan kalau dia merasa
bersalah karena kemarin Noina tidak sempat memberikan kado untuk Tee, jadi dia
ingin menebusnya dengan membawa Noina ke Bangkok untuk melihatnya. Dan lagi
pula dia ingin melihat lihat kota Bangkok. Dan Noina setuju, dia langsung
mengecheck jadwal Tee untuk melihat kapan Tee ada di kantor agency-nya. Dan
ternyata, hari sabtu jam 1 siang, Tee ada.
Jadi,
mereka akan pergi di hari Sabtu. Noina sangat bersemangat memikirkan hari itu.
Tetapi, wajahnya tiba-tiba menjadi muram saat teringat sesuatu.
--
Top
mengantar Noina pulang. Dan Noina berbohong pada Top kalau hari sabtu ini dia
ada tugas untuk di kerjakan sekelompok. Dan karena itu, dia ingin mengundur
jadwal nonton mereka jadi hari Minggu. Top berpikir sesaat dan tidak merasa
keberatan untuk nonton di hari Minggu. Noina langsung ceria lagi karena awalnya
dia mengira kalau Top akan marah. Top dengan ramah menjawab tidak mungkin dia
marah untuk alasan sepele.
--
Tharnnam
sibuk memilih baju yang akan di kenakannya di hari Sabtu. Dia bertanya pendapat
Tonmai, dan Tonmai selalu menjawab kalau itu bagus. Tharnnam jadi kesal karena
menurutnya itu tidak bagus. Tonmai membalas, untuk apa Tharnnam pusing mau
pakai apa, toh P’Tee juga tidak akan bisa melihatnya. Tharnnam kesal karena
Tonmai tidak pernah mengerti mengenai wanita.
“Kak,
boleh aku tanya sesuaut. Apa kau ingin P’Tee tahu kalau kau masih ada di
‘sekitar’?” tanya Tonmai serius.
“Aku
tidak tahu. Tapi, aku ingin dia tahu kalau aku senang bertemu dengannya.”
Orn
masuk. Dia ingin bicara dengan Tonmai. Dia merasa kesepian karna harus tidur
sendiri karena biasanya Tonmai selalu tidur bersamanya dari kecil. Dia kemudian
meminta Tonmai untuk tidak marah kepada ayah mengenai jam itu. Karena jam itu
adalah barang penting bagi mendiang Tharnnam. Tonmai mengerti.
Dan
Tharnnam melihatnya dengan sedih.
“Bu,
kau merindukan P’Tharnnam?” tanya Tonmai.
Dan
wajah Orn serta Tharnnam berubah. Seolah mereka menyembunyikan sesuatu.
“Kenapa
kau tiba-tiba menanyakan itu?”
“Aku
hanya ingin tahu. Sejak aku lahir, kau tidak pernah membicarakannya.”
“Aku
merindukannya,” jawab Orn. Dan anehnya, wajah Tharnnam malah lebih ke arah
terkejut gitu.
Orn
kemudian pamit kembali ke kamarnya.
Setelah
ibu keluar, Tonmai dan Tharnnam lanjut membahas baju yang akan di kenakan
besok. Tharnnam merasa tidak ada baju yang cocok, dan meminta Tonmai
membelikannya baju baru yang sedang trend. Tonmai menjawab kalau dia tidak
punya uang untuk beli baju baru. Tetapi, tiba-tiba, Tonmai mendapat sebuahide.
--
Tonmai
pergi ke rumah Noina. Dan Noina menunjukkan dress yang akan di gunakannya untuk
bertemu dengan P’Tee besok. Tonmai memperhatikan dress itu, dan Tharnnam
memberitahu kalau dress itu bagus. Jadi, Tonmai mencoba mencocokkan dress itu
ke badan Tharnnam. Noina heran, kaerna Tonmai bertingkah aneh lagi.
“Dapatkan
aku meminjamnya?” tanya Tonmai.
“Untuk
apa?”
“Pinjamkan
saja.”
“Jika
aku meminjamkannya, aku pakai apa dong untuk besok?”
“Itu…
kau bisa menggunakan apapun yang ada di lemari bajumu. Kau terlihat manis
dengan baju apapun. Aku akan membelikanmu yang baru nanti.”
Dan
Tharnnam meminta Noina untuk memberikan baju itu padanya, anggap saja berbuat
baik pada orang yang sudah mati. Dan tentu saja Noina tidak bisa mendengarnya.
Dan Tonmai langsung melarikan diri.
--
Esok
hari,
Tonmai
dan Noina pergi ke terminal bus dengan di antar oleh Chompu. Chompu memberikan
wejangan pada Noina untuk memotret banyak foto dan meminta banyak ttd Tee. Dan
setelah semua wejangan itu, Tonmai dan Noina masuk ke dalam bus. Dan tentu,
Tharnnam juga ikut.
Sialnya,
Top ternyata berada di sekitar terminal bus dan melihat Noina bersama dengan
Tonmai. Dia merasa marah.
Tags:
happy birthday