Sinopsis
Lakorn : Happy Birthday Episode 03-2
Images by : GMM Tv
Dalam
perjalanan menuju Bangkok, Tharnnam menerung. Dia teringat dengan masa lalunya.
Flashback
Tharnnam memberi makan
sate babi panggang untuk Hatori dari sela-sela pagar. Dia tampak senang dan
Hatori juga makan dengan lahap. Dan saat sedang asyik memberi makan, Tee
keluar. Tharnnam kaget dan meminta maaf. Dia kira tidak ada orang karena rumah
itu sudah kosong selama beberapa hari. Dan dia tidak tahu kalau Tee akan pulang
hari ini.
Tee berterimakasih karena
Tharnnam telah memberi makan anjingnya. Tapi, dia biasanya tidak memberikan
makanan manusia untuk anjingnya. Tharnnam jadi merasa bersalah dan terus
meminta maaf. Dia melihat Hatori kelaparan dan karena kasihan, dia memberikan
makanan. Dia meminta maaf untuk hal itu. Dan juga, dia sudah memberikan makan
untuk Hatori selama beberapa hari, apa Hatori akan baik-baik saja?
“Apa kita dari sekolah
yang sama?” tanya Tee memperhatikan wajah Tharnnam.
Tharnnam terdiam mendengar
pertanyaan itu. “Kau ingat aku?”
“Ya. Gadis Xerox.”
Tharnnam tersenyum
mendengar jawaban itu. “Itu… aku turut berduka mengenai orang tuamu. Aku kira
kau tidak akan kembali lagi. Aku mengunjungi rumah ayahku yang ada di sekitar
sini. Aku kira kau akan sibuk dengan pemakaman orang tuamu dan lupa mengenai
Hatori. Jadi, aku memberinya makan.”
“Kau tahu namaku?”
Tharnnam mengangguk.
“Kau juga tahu nama anjing
ini juga?”
Tharnnam kembali
mengangguk.
“Bagaimana denganmu? Siapa
namamu?”
Tharnnam terdiam sesaat.
“Namaku Tharnnam.”
“Ah, Tharnnam,” ulang Tee.
Dia membuka pintu pagarnya dan mengundang Tharnnam untuk masuk ke dalam
rumahnya. Tharnnam terus memperhatikan wajah Tee.
End
Tharnnam
tersenyum mengingat kejadian itu.
--
Noina
sangat senang karena bisa masuk ke dalam agency G.M.A. Dia mulai berceramah
kepada Tee mengenai kantor yang sangat luas dan ada toko suvernis dan toko kopi
di dalamnya. Tonmai mengira kalau Noina sudah sering datang karena sudah tahu
setiap sudut kantor itu. Tetapi, ternyata ini kali pertama Noina ke sana, dia
bisa tahu mengenai kantor itu karena melihatnya di internet.
Saat
itu, 2 orang artis turun dari lantai atas, dan semua langsung heboh minta foto.
Tonmai hanya bisa geleng-geleng kepala melihat tingkah para fans itu termasuk
Noina.
Dan
tidak lama, nampak lagi artis lain. Noina langsung heboh lagi. Dan Tharnnam
juga bersemangat, dia ingin melihat P’Jay. Tonmai tidak habis pikir, dia kira
Tharnnam akan tegang menunggu kedatangan Tee, tetapi malah sibuk mencari P’Jay.
--
Tee
sedang rapat di lantai atas bersama dengan Look dan atasan lainnya. Atasan itu
menegur mengenai Tee yang selalu datang terlambat saat syuting dan itu akan
merusak image Tee. Look berusaha membela Tee, tetapi atasan tidak mau mendengar
alasan. Dia mengingatkan Tee kalau tidak berubah, Tee mungkin tidak akan
mendapatkan job lagi. Tee mengerti dan berjanji tidak akan terlambat lagi.
Atasan
kemudian bertanya mengenai kontrak kerja. Dan Tee menyuruhnya untuk tidak
khawatir, setelah dia kembali dari liburan panjangnya, dia akan memperbarui
kontraknya lagi. Dan atasan bertanya, apa Tee bsia menunda libur panjang itu?
“Kenapa?”
“Aku
mengerti kau ingin istirahat. Tapi, istirahat di saat popularitas mu sedang
meningkat seperti ini, tidak akan ada yang melakukannya. Karena akan sulit buat
comeback mu. Kau mengerti? Sekarang,
client terkuat menelpon dan mereka memilihmu. Mereka benar-benar ingin kau
menjadi endorse produk mereka.
Saranku adalah kau harus mengambil tawaran ini. Jadi, ketika kau beristirahat
dari dunia hiburan, orang-orang masih bisa melihat wajahmu. Produk mereka
setidaknya akan bertahan lama. Aku jamin setelah pekerjaan ini, aku akan
membiarkan mu mengambil cuti.”
“Tapi
kita sudah membicarakannya. Film ini adalah yang terakhir.”
“Aku
tahu tapi aku melakukan ini dengan niat baik. Ketika kau kembali, kau dapat
melanjutkan pekerjaanmu tanpa tersendak.”
Tetapi,
pembicaraan itu malah membuat Tee marah. Dia menuduh atasan yang takut kalau
dia tidak akan memperbarui kontrak. Dia tidak mau mendengar apapun, dan
keputusannya tetap, dia akan tetapi cuti.
--
Para
fans termasuk Tonmai dan Tharnnam masih menunggu di bawah. Noina dengan cepat
berbaur dengan fans lain. Tonmai memperhatikannya dan tersenyum melihat tingkah
Noina. Tharnnam dapat menebak Tonmai menyukai Noina, dan menyuruh Tonmai untuk
lebih berani. Tetapi, Tonma membantah hal itu. Tentu saja, Tharnnam tidak
percaya.
Akhirnya
Tonmai mengaku kalau dia sudah berteman lama dengan Noina, dan tidak mungkin
lebih dari itu. Dan Noina juga sudah punya pacar sekarang.
“Jika
kau mencintainya, kau bisa menunggu,” ujar Tharnnam.
Tee turun dari lantai atas. Dan dia terlihat
kesal karena telah banyak fans yang berkumpul di bawah. Semua fans heboh
melihatnya. Dan Tee memaksakan sebuah senyum.
Tonmai
dan Tharnnam juga berdiri dan melihatnya dari jauh, tidak berbaur dengan para
fans. Mata Tharnnam berkaca-kaca melihat wajah Tee. Dia teringat kenangannya
dengan Tee. Dia sangat merindukan Tee.
Saat
itu, Tharnnam melihat tangan Tonmai. Dia menggenggam tangan itu. Tonmai
terkejut dan menatapnya. Byar!! Tharnam merasuki tubuh Tonmai.
“Tee!”
panggil Tharnnam dalam tubuh Tonmai. Tee menoleh. “Aku minta maaf karena tidak
menunggu.”
Tee
terdiam melihatnya. Seolah dia melihat Tharnnam berdiri di depannya. Teriakan
para fans, tidak terdengar olehnya.
Noina
terus berteriak meminta Tee untuk berfoto dengannya.
“BERHENTI!”
teriak Tee. Teriakan yang membuat Look yang baru turun dan semua fans kaget.
“Tidak sekarang,” lanjut Tee dan pergi. Look segera mengambil alih keadaan
meminta maaf karena Tee sedikit lelah hingga bersikap seperti tadi.
Genggaman
Tharnnam terlepas dari tangan Tonmai. Dan Tonmai tersadar. Dia menatap
tangannya.
“Apa
itu tadi? Kau merasukiku?” tanya Tonmai. Tetapi, Tharnnam hanya terdiam.
Matanya tampak sedih.
Dan Tonmai melihat wajah Noina yang menahan
tangis. Dia tentu terkejut.
--
Tonmai
menemani Noina yang menangis karena tadi di bentak Tee. Tonmai memarahi Noina
karena menangis untuk pria semacam Tee, dan dia juga kesal dengan Tee karena
sudah membentak orang. Tetapi, Noina tetap membela Tee yang mungkin merasa
lelah.
Tharnnam
menegur Tonmai yang bukannya menghibur Noina malah menabur garam ke luka. Dan
karena teguran itu, Tonmai mencoba menghibur Noina dengan berkata akan
membelikan Noina ice cream saat mereka pulang. Noina langsung berhenti nangis.
Saat
mereka sudah mau pergi, Tee datang menemui mereka. Noina langsung bersemangat
dan hendak memberikan kado yang telah di siapkannya. Tonmai menghentikannya,
apa Noina tidak takut di bentak lagi? Noina tidak takut, dia ingin menjabat
tangan Tee.
“Siapa
kau?” tanya Tee pada Tonmai.
“Aku
Tonmai. Adik dari Tharnnam.”
Tee
terkejut mendengarnya. Dia sampai tidak bisa berkata-kata dan hanya menatap
Tonmai. Tonmai memberikan kado yang sudah Noina siapkan, dan menyuruh Tee untuk
menyimpan kado itu baik-baik karena temannya sudah membuatnya sampai tidak
tidur.
Usai
itu, Tonmai menarik Noina untuk pergi dengannya. Dan Tharnnam menatap Tee
sesaat sebelum mengikuti Tonmai.
Tee
masih sangat terkejut. Dia berjalan dengan pikiran kosong ke mobilnya. Look
melihatnya dan bertanya ada apa. Dan Tee memberitahu kalau dia bertemu dengan
Tonmai, adik Tharnnam.
“Bagaimana
(ketemunya)?”
“Aku
tidak tahu kenapa Tonmai ke sini.”
“Semua
akan baik-baik saja, Tee. Mungkin itu hanya kebetulan.”
“Aku
takut. Aku takut,” ujar Tee. Dan Look menyakinkan Tee kalau semua akan baik –
baik saja. Dia juga mengajak Tee untuk makan malam di rumahnya saja sambil
menenangkan diri. Ibunya juga sering menanyaka Tee. Dan Tee setuju.
--
Ibu
Look menyambut Tee dengan hangat. Dia bahkan berkomentar kalau Tee terlihat
kurus dan menyalahkan putrinya yang pasti tidak merawat Tee denga baik. Dia
juga menyiapkan banyak makanan untuk menyambut Tee yang sudah lama tidak
datang.
Tee
memuji masakan Ibu Look yang enak dan itu mengingatkannya saat dia tinggal
bersama mereka. Ibu terus bercerita banyak hal. Salah satunya mengenai kamar
Look yang masih berantakan, dan harus dia yang membersihkan. Dia melakukannya hari
ini, dia membereskan setiap sudut hingga ke lemari pakaian Look. Dan dia tadi
belum selesai, jadi dia ingin melanjutkan bersih-bersih dan menyuruh Tee untuk
makan santai saja dengan Look.
Look
dan Tee sudah selesai makan dan mereka mencuci piring bersama. Look merasa
senang karena melihat Tee sudah lebih ceria.
“Aku
senang melihatmu di sini. Ketika aku pertama kali melihatmu di universitas, kau
tampak tidak bisa di dekati. Dan ketika aku bertanya apa kau tertarik dengan
akting, aku sangat terkejut saat kau menjawab ‘Ya’. Tapi, aku senang karena kau
mau mempercayaiku. Dan pindah ke sini bersamaku.”
“Aku
juga senang karena membuat keputusan itu. P’ dan ibu P’ sudah seperti
keluargaku.”
Dan
Ibu Look datang. Dia memberikan surat-surat yang di temukannya di dalam boks di
lemari Look. Padahal dia sudah menyuruh Look untuk memberikan surat itu pada
Tee. Look tampak kaget dan Tee segera melihat surat-surat itu.
Surat
itu di kirim pada tanggal yang sama, 13 Maret, setiap tahunnya. Dan isi surat
itu : Aku tidak bisa menunggum lagi.
“Kenapa
kau tidak memberitahuku?”
“Ini
tidak sepert yang kau pikir. Aku hanya merasa khawatir padamu.”
“Apa
kau benar-benar khawatir padaku? Kau harusnya tahu apa yang akan ku rasakan
mengenai hal ini?! Bagaimana bisa kau bilang kau khawatir padaku?! Bukankah kau
bilang kau selalu di pihakku? Kenapa kau merahasiakan hal ini?”
Ibu
Look terkejut karena Tee sangat marah melihat surat itu. Dia meminta Tee untuk
tenang, tetapi Tee memilih untuk pergi. Look menghela nafas. Ibu bertanya pada
Look, surat apa itu sebenarnya? Tetapi, Look tidak menjawab.
--
Tee
mengedarai mobilnya dengan kencang. Dia membawa surat – surat itu. Pikirannya
kacau.
--
Chet
duduk sendiri di ruang makan. Dan Tonmai baru pulang. Orn terlihat khawatir
karena Tonmai pulang malam dan tidak bisa di hubungi. Tonmai berbohong kalau
dia mengejarkan tugas. Dan dia ingin segera tidur sekarang. Tonmai sepertinya
tidak suka melihat ayahnya.
Setelah
Tonmai masuk ke kamarnya, Chet juga keluar rumah. Orn hanya bisa menghela nafas
melihat hal itu.
--
Di
kamar, Tharnnam menegur sikap Tonmai pada ayah. Dan Tonmai merasa dia tidak
melakukan sesuatu yang salah.
Dan
terdengar suara … tit… tit… tit… Tonmai dan Tharnnam heran. Dan ternyata, di
atas meja Tonmai, ada jam tangan itu. Ayah memberikan jam tangan itu pada
Tonmai dan jam itu sudah bergerak. Tonmai tersenyum melihat jam itu. Dan
Tharnnam juga tersenyum.
Tharnnam
melihat keluar jendela, dan terlihat ayah yang sedang berdiri di depan pagar.
Chet menghela nafas panjang.
--
Tee
ternyata pergi ke rumah lamanya. Dia menatap rumah itu dari depan. Dan setelah
berpikir sesaat, dia membuka kunci gembok pagar rumah dan melangkah masuk ke
dalam.
Bersambung
Tags:
happy birthday