Sinopsis
Lakorn : You Are Me episode 12 – 1
Images by : Channel 3
sinopsis di tulis oleh : Chunov (nama
samaran) di blog k-adramanov.blogspot.com
Thi mengumpulkan semuanya. Dia memberitahu
kalau Siriya tidak akan melaporkan kasus KhaoSuay dan memperpanjang masalah
lagi, tetapi dia meminta di izinkan bekerja di perusahaan. Pa malah menyindir
kalau pelakunya akan bebas dengan mudahnya. Da tersindir dan membalas kalau
bukan dia tidak pernah menyakiti KhaoSuay.
Pa
meminta agar Siriya tidak di izinkan masuk ke perusahaan, atau Siriya akan
mengambil semua harta mereka. Khun Pawinee tidak setuju dengan Pa, menurutnya
lebih berbahaya jika Siriya melapor ke polisi, karena itu akan membuat image
keluarga Sutharak tercoreng. Di tambah lagi, tempo hari Pa telah membuat
masalah di acara mereka, dan mereka belum selesai menjelaskan ke para customer.
“Aku
setuju. Tahun ini penjualan kita juga menurun jauh. Jika ada berita buruk lagi,
kita akan hancur,” setuju Da.
Thi
bertanya pendapat Khun Nat, dan Khun Nat tidak masalah jika Siriya ingin
bekerja di perusahaan. Sebelumnya, Siriya tidak tertarik dengan perusahaan,
tetapi tiba-tiba muncul di pesta, dan sekarang meminta masuk perusahaan, jadi
dia merasa ada yang aneh.
“Tapi,
jika kita bersedia untuk membuka jalannya, anggap saja itu kesempatan bagus
untuk kita melihat sifat asli wanita ini. Apa yang sebenarnya dia inginkan
dengan datang ke rumah ini!” pendapat Khun Nat.
Dan
semua langsung setuju.
--
Thi
menemui Siriya dan bertanya alasannya ingin bekerja di perusahaan. Na menjawab
untuk berjaga agar keluarga Sutharak tidak membohonginya. Meskipun anaknya
masih kecil, tapi semua harta itu adalah bagian dari anaknya, dan karena itu
dia harus menjaganya.
“Jika
kau ingin menjaga putramu, kenapa kau membiarkan pelakunya?”
“Aku
sudah memikirkannya. Tidak peduli siapa yang dia sakiti, putraku atau aku, dia
akan menerima hukuman setimpal.”
“Baiklah!
Aku akan membiarkanmu bekerja mulai hari senin. Tetapi sebagai karyawan magang.
Kau tidak akan menerima sedikitpun uang, hingga kau lulus magang.”
--
KhaoSuay
sedang bermain sendirian, dan tanpa sengaja bertabrakan dengan Da. Da sangat
kesal, tapi saat melihat Thi yang berjalan ke arahnya, Da langsung bersikap
baik dengan menanyakan keadaan KhaoSuay. Thi melihat mereka, dan menyuruh
KhaoSuay untuk mendekat ke arahnya dan bermain di dalam rumah saja. Dia
menjauhkan KhaoSuay dari Da.
Da
merasakan hal itu. Di tambah lagi, Thi menanyakan alasan Da datang. Da menjawab
kalau dia hanya ingin menjelaskan sesuatu. Memang benar dia berada di sekitar
kolam renang seperti yang Lert katakan, tetapi dia tidak melakukan hal itu
(mencelakai KhaoSuay). Thi tidak mau membahasnya lagi, lagipula Siriya sudah
tidak mengejar pelaku itu lagi.
Da
mengenggam tangan Thi dan meminta Thi untuk melupakan masalah itu juga. Tetapi,
Thi tidak mau, walaupun Siriya sudah tidak mempermasalahkannya. Dan dia juga
tidak ingin kejadian seperti itu terulang lagi.
“Kenapa
kau berbicara seperti aku yang melakukannya?” protes Da.
“Tidak.
lagipula aku tidak tahu apa yang ada di hati setiap orang. Benar, kan?” ujar
Thi dan berbalik meninggalkan Da.
Da
tampak sangat kecewa mendengarnya.
--
Da
kembali ke kamarnya. Dan dia menangis sedih karena Thi sekarang tidak
mempercayainya lagi dan bahkan memperlakukannya seperti pelaku. Da melihat
catatannya yang di penuhi dengan fotonya dan Thi, dan impiannya untuk menjadi
kekasih Thi.
--
Krit
mulai membongkar dokumen lama ayahnya dan mempelajari laporan keuangan ST Super
Car yang ada. Dan dia menemukan hal aneh, bahwa setiap hari Rabu akhir bulan,
Khun Nat mengirim 100.000 baht ke sebuah rekening. Dan 100.000 baht adalah
angka yang sama seperti yang di terima oleh supir truk itu. Kebetulan sekali,
besok adalah hari Rabu akhir bulan.
--
Krit
secara diam-diam mengikuti Khun Nat. Dia tambah curiga pada Khun Nat karena
setelah pergi ke bank, Khun Nat pulang tidak menggunakan mobilnya, tetapi malah
naik taksi. Krit langsung mengikuti taksi itu.
Dan
taksi itu berhenti di sebuah gedung. Krit masuk ke dalam gedung itu untuk
memeriksa, tapi ternyata Khun Nat sudah tahu kalau dia mengikutinya.
“Kenapa
aku harus menyelidiki Anda?” bantah Krit. “Apa kau memiliki sesuatu yang harus
di curigai?”
“Aku
rasa kau harus bertanya pada boss-mu (maksudnya Siriya). Apa yang dia curigai
dariku. Siriya yang menyuruhmu, kan?”
Krit
membantah hal itu. Dia mengikuti Khun Nat atas kemauannya sendiri. Khun Nat
menyindir Krit yang ingin menangkapnya, tetapi malah dia yang menangkap Krit
sekarang ini. Dan Khun Nat memberitahu
kalau dia tidak menyembunyikan apapun, jika Krit mau tahu alasannya datang ke
gedung ini, maka dia akan memberitahukannya.
Dan
ternyata gedung itu adalah panti asuhan. Tampaknya, Khun Nat sudah sering
datang, karena anak-anak panti langsung menyambutnya saat melihatnya. Khun Nat
menjelaskan pada Krit kalau panti asuhan ini adalah salah satu panti yang dia
bantu. Dia sudah melakukannya sejak beberapa tahun yang lalu. Dan Pichet juga
adalah anak panti asuhan di sini juga.
Dia
bahkan menyuruh Krit untuk bertanya kepada pemilik panti jika tidak percaya.
Dan jika Krit mau memotretnya dan tempat ini untuk di kirimkan pada Siriya, no
problem.
Krit
memperhatikan Khun Nat. Khun Nat sangat baik pada anak-anak, dia bermain dengan
mereka, menyuapi mereka dan bahkan menidurkan mereka. Dia melakukan semuanya
dengan senyuman di wajah. Dan hal ini tentu membuat Krit sedikit ragu kalau
Khun Nat adalah pelaku.
“Biarkan
aku bertanya. Berani sekali kau bilang kau memihak kebenaran? Sejak kapan kau
memihak wanita yang mencuri suami orang lain?”
“Khun
Pipop dan Khun Siriya bersalah padamu. Aku tidak akan membantah hal itu. Tapi
hal yang di lakukan ke Khun Siriya juga salah, tidak seharusnya dia di hukum
hingga hampir di bunuh atau membuatnya lumpuh seperti ini. Ini berarti orang
yang melukainya melawan hukum dan harus di hukum. Itulah kebenaran yang ku
pegang!”
“Jangan
lupa. Bahwa yang kau dan ayahmu punya hari ini adalah karena keluarga Sutharak.
Bukan hanya Siriya boss-mu. Tapi aku adalah bossmu juga.”
“Aku
tahu. Aku tidak pernah melupakan kebaikan keluarga Sutharak padaku. Terutama
Khun Pipop. Apapun yang di tinggalkan Khun Pipop, atau belum di capainya
sebelum meninggal, aku akan melanjutkan dan menyelesaikan itu. Untuk membayar
kebaikannya.”
“Lihat
saja. Apa kau benar bisa melakukannya atau itu hanya omongan manismu saja!”
tantang Khun Nat. “Dan lain kali jika kau mencurigaiku, langsung tanyakan aku.
Tidak perlu mengintaiku.”
--
Krit
menelpon Ya dan memberitahu hasil penyelidikannya, mengenai uang yang Khun Nat
kirim setiap bulan sebesar 100.000 baht, ternyata di kirim ke rekening Yayasan
Panti Asuhan. Mendengar hal itu, Ya baru teringat kalau Khun Pipop memang
pernah mengatakan kalau Khun Nat suka melakukan amal ke panti asuhan karena
ingin mempunyai anak.
Mendengar
hal itu, Krit jadi teringat saat Khun Nat bermain, menyuapi dan meniduri anak
panti dengan lembut dan penuh kasih sayang.
“Wanita
yang ingin memiliki anak tapi tidak bisa mendapatkannya sangat kasihan,” ujar
Krit.
“Benar.
Khun Nat memang patut di kasihani. Tapi Khun Nat juga adalah orang yang
menyeramkan. Aku rasa lebih baik kau menjaga jarak darinya,” pinta Ya.
Krit
terdiam mengingatnya. Dia teringat saat Khun Nat hampir pingsan saat di
kerubungi oleh para wartawan. “Tapi, aku pikir dia tidak semenyeramkan yang kau
pikirkan. Dia hanya wanita lemah yang berusaha tetap kuat. Itu saja,” pendapat
Krit.
“Mungkin
saja. Khun Nat mungkin telah melalui banyak hal juga. Tapi walau begitu, Khun
Krit tetap harus hati-hati, ya.”
“Baiklah.
Terimakasih ya.”
--
Praw
membuat berita heboh ke seluruh karyawan ST Super Car mengenai istri simpanan
Khun Pipop yang akan datang ke perusahaan. Semua langsung heboh mendengar hal
itu. Dan Pichet tampak tidak menyukainya.
Siriya,
Thi, Khun Nat, Da dan Pa datang bersama. Para karyawan telah berkumpul, bersiap
menyambut mereka. Khun Nat menawarkan diri untuk memperkenalkan Siriya ke
seluruh karyawan.
Praw
melihat mereka dan merasa kalau Khun Nat pasti telah mempunyai rencana, karena
tidak mungkin istri sah dan istri simpanan bisa berada dalam satu tempat yang
sama. Karyawan wanita lain menatap Siriya dengan pandangan jijik dan mengumpati
Siriya di dalam hatinya sebaga wanita yang hanya mengincar harta. Pokoknya,
semua tampak tidak menyukai Siriya yang telah merebut suami dari Khun Nat.
Khun
Nat membuat pengumuman kalau mulai hari ini, Siriya akan bekerja di perusahaan.
Dan dia yakin semua pasti sudah mengenal Siriya. Dan dia memarahi mereka karena
tidak memberi hormat pada Siriya. Semua karyawan langsung memberi hormat pada
Siriya dengan hati tidak ikhlas.
“Aku
tahu kalian tidak menyukaiku. Tapi, aku juga tidak berharap kalian akan
menyukaiku. Tapi biarkan aku mengatakan hal ini, bagi kalian yang suka menjilat, sekarang ini
aku adalah pemegang saham terbesar. Sama seperti Khun Nat. Dan bahkan lebih
besar lagi dari Khun Nattaya, Khun Paradee dan Khun Athirat juga. Aku tidak
perlu memberitahu kalian kan kepada siapa kalian harus menjilat,” ujar Siriya.
Dan tentu ucapannya itu membuat anggota keluarga Sutharak merasa kesal karena
di rendahkan.
Khun
Thi membubarkan semua karyawan untuk kembali bekerja. Dan Wat, salah satu
karyawan, menyapa Siriya dengan senyum, tetapi Na tidak merespon. Thi menegur
tingkah Wat itu, dan Wat langsung pergi dengan ekspresi bingung. Sepertinya,
dia mengenal Siriya.
--
Khun
Nat kembali ke ruangannya. Dan dia tampak sangat marah karena di permalukan
seperti tadi di depan karyawan oleh Siriya. Na menghampirinya dan mengejek Khun
Nat yang pasti merasa marah karena telah dia permalukan tadi.
“Kau
harus berhati-hati dengan tingkah lakumu. Dan juga perkataanmu di depan semua
orang, Siriya. Ini bukan tempat dimana kau bisa bertingkah seperti sampah
seperti yang kau lakukan di rumah,” peringati Khun Nat.
Tetapi,
Na tidak takut. Dia malah mengejek Khun Nat yang takut kekuasaannya di rebut.
Khun Nat membalas kalau tidak peduli apapun yang Siriya lakukan, tidak akan
bisa merebut kekuasannya. Dan dia tidak akan membiarkan Siriya merebut miliknya
lagi. Usai memberi peringatan itu, Khun Nat keluar dari ruangan dengan menatap
tajam Siriya.
--
Khun
Thi mengumpulkan semua anggota keluarga Sutharak. Dia menyuruh Siriya untuk
memilih ingin bekerja di bagian mana. Khun Wiset bertanggung jawab atas
departemen pembelian. Khun Paradee terhadap departemen PR. Khun Nat terhadap
departemen accounting. Dan Thi di departemen penjualan.
Na
menatap semua nya. Dia mengingat mengenai departemen yang kemungkinan besar
mungkin berhubungan dengan pelaku dan bisa menemukan banyak pelaku adalah
departemen accounting. Karena itu, Na memilih untuk bekerja di departemen Khun
Nat.
Tetapi,
semua malah menyindir Siriya yang ingin bekerja di apartemen accounting karena
ingin mengambil uang perusahaan. Mereka saling sindir menyindir. Setelah perdebatan panjang dan lebar, di
putuskan Siriya akan bekerja di departemen penjualan, di bawah pengawasan Thi.
Thi
memperingati Siriya kalau dia akan di training selama 1 bulan, dan jika tidak
lulus, maka akan di berhentikan. Dan orang yang akan menilai apakah Siriya
lulus atau tidak, adalah Thi.
Da
tidak menyukai hal itu, dan langsung keluar dari ruang rapat.
--
Thi
mulai mengajari Siriya. Dia memberikan data mengenai produk dan customer ST Car
serta majalah yang membahas ST Super Car. Ada juga data mengenai mobil yang
mereka import dan target customer mereka. Thi menyuuruh Siriya mempelajari
semuanya malam ini, dan harus menjawab pertanyaannya besok pagi. Jika tidak,
maka dia akan menghukum Siriya. Na dengan pede menyanggupi hal itu.
Na
mempelajari semuanya hingga pulang kantor dan larut malam.
--
Thi
mulai mengajukan pertanyaan pada Siriya. Na sudah pede akan menjawab pertanyaan
itu. Tapi, yang Thi tanyakan malah tidak ada hubungannya dengan yang di suruh
Thi dia pelajari. Thi menanyakan proses penjualan. Na jelas kaget, tapi Thi
malah beralasan kalau seharusnya Na mempelajari semuanya, tidak hanya yang dia
berikan.
Dan
karena Siriya tidak bisa menjawab, Thi memukul kepala Siriya dengan palu yang
telah dia siapkan. Na berusaha menghindar, tetapi Thi terus memukuli kepalanya
karena tidak bisa menjawab.
Dan
karena hal itu, Thi malah tanpa sengaja mencium pipi Na. Eh, pas kali, salah
seorang karyawan malah masuk, dan terkejut melihat hal itu. Thi juga terkejut,
dan langsung bangkit, tapi kakinya malah tersandung, dan akhirnya jatuh ke
pangkuan Siriya.
Support penulis hanya dengan membaca sinopsis ini (Khun
Mae Suam Roy) di :
k-adramanov.blogspot.com. Terimakasih. Happy Reading.
Tags:
Khun Mae Suam Roy