Sinopsis
Lakorn : You Are Me episode 14 – 1
Images by : Channel 3
sinopsis di tulis oleh : Chunov (nama
samaran) di blog k-adramanov.blogspot.com
Khun
Nat telah berdandan cantik. Dan dia memilih untuk memakai sepatu yang waktu itu
Krit belikan untuknya. Hatinya merasa sangat senang memikirkan akan bertemu
dengan Krit.
--
Khun
Nat tiba di café tempat dia janjian dengan Krit. Dia bahkan tidak langsung
mengorder makanan karena akan menunggu Krit. Tetapi, Krit malah menelponnya dan
meminta untuk membatalkan janji pertemuan hari ini karena dia ada urusan
mendadak. Khun Nat tampak marah, tetapi dia berusaha terdengar bijak dengan
mengatakan kalau hari ini memang adalah hari libur, dan jika Krit memang punya
urusan penting, dia juga tidak bisa melarang. Krit berterimakasih atas
pengertian Khun Nat.
Selesai
telepon, Khun Nat tampak sangat kesal. Urusan penting apa yang membuat Krit
membatalkan janji dengannya?
--
Krit
ternyata pergi ke kediaman Aunt On. Aunt On tadi menelponnya dan memberitahukan
mengenai Ya yang sakit. Aunt On berterimakasih karena Krit sudah mau membawakan
dokter tadi untuk memeriksa Ya. Krit menanyakan sejaka kapan Ya sakit?
“Sejak
kemarin malam,” beritahu Aunt On. “Waktu sore dia masih baik-baik saja, dan
hanya merasa lelah. Dan tadi pagi ketika aku masuk ke dalam, demam nya sudah
sangat tinggi.”
Krit
menyuruh Aunt On untuk makan dulu, dan biar dia yang menjaga Khun Ya. Aunt On
berterimakasih atas bantuan Krit.
Saat
sudah berdua dengan Ya saja, Krit meminta maaf pada Ya yang masih belum sadar
sepenuhnya. Dia meminta maaf karena tidak ada di sisi Ya saat Ya sakit. Ya
mengalami mimpi buruk, dia terus memanggil nama Khun Pipop dan meminta maaf,
karena Khun Pipop meninggal karena dia. Ya sampai menangis dalam tidurnya.
Krit
memanggilnya lembut, memberitahu kalau semua itu bukan salah Ya. Itu hanyalah
mimpi buruk. Mendengar suara Krit, menyadarkan Ya.
“Aku
sudah disini,” ujar Krit.
Dan
Ya menggenggam tangan Krit dengan erat. Krit dan Ya saling bertatapan.
--
Khun
Nat pulang ke rumah dengan kesal. Dan tanpa sengaja dia mendengar Nuan yang
sedang bertelepon dan berterimakasih pada Krit yang sudah sengaja datang demi
Ya. Mendengar kalau Krit menemui Ya, membuat Khun Nat semakin marah.
--
Krit
membawa Ya berjalan-jalan di taman. Ya bertanya kenapa Krit bisa tahu dia sakit?
Krit menjawab kalau dia tadi pagi menelpon Ya tetapi nomor Ya tidak aktif.
Jadi, dia menelpon Aunt On, dan Aunt On memberitahu kalau Ya sedang sakit.
“Khun
Ya. Kemarin malam, aku minta maaf. Jika aku tahu kamu sedang sakit, aku
mungkin…”
“Aku
baik-baik saja, Khun Krit. Kau tidak perlu merasa bersalah. Akulah yang
seharusnya merasa bersalah, sudah merepotkanmu selama ini.”
“Jangan
bilang begitu, Khun Ya. Aku bahagia memikirkan kalau kau mencari ku setiap ada
masalah.”
“Err….
Mungkin hanya kamu tempat aku bisa bergantung sekarang ini.”
“Tidak
masalah. Jika kamu membutuhkanku, aku akan segera datang. Aku hanya ingin kamu
merasa terbebani. Teleponlah aku setiap saat. Dan satu hal lagi yang ingin ku
minta. Aku tahu kalau Khun Ya masih merasa bersalah terkait Khun Pipop. Tapi,
aku ingin mengatakan kalau itu semua bukan salahmu. Khun Ya, kau hanya korban,
bukan orang yang melakukan hal itu. Orang yang salah adalah orang yang membunuh
Khun Pipop dan ayahku. Dan dia harus dihukum menurut hukum yang berlaku. Khun
Ya, sudah mengerti, kan? Jadi tolong jangan terlalu memikirkannya lagi, Khun
Ya.”
“Aku
akan mencobanya.”
Krit
tersenyum mendengar jawaban itu.
--
Khun
Nat sedang merenung di tepi kolam renang. Dia teringat dengan perlakuan manis
Krit padanya. Dan hal itu membuat Khun Nat merasa kalau Krit sedang
memainkannya.
--
Na
menelpon Ya dan menyuruh Ya untuk meminum obat dan istirahat yang cukup agar
cepat sembuh. Pas sekali, Khun Nat datang menghampirinya, jadi Na segera
mematikan telepon.
“Aku
ingin memperingatimu terkait Khun Krit. Belum lama ini, Khun Krit diam-diam
mengikutiku. Itu perintahmu, kan? Kau menyuruh Khun Krit untuk mendekatiku,
untuk mengetest-ku. Aku tidak akan jatuh dalam tipuan itu, Siriya.”
“Ya,
aku tahu kalau kau cukup pintar. Dan aku tidak pernah berpikir untuk membuat
rencana murahan seperti itu. Karena itu tidak akan berhasil untuk orang seperti
mu. Kau bisa percaya padaku atau tidak, itu terserah padamu. Tapi, aku tidak
pernah memaksa Khun Krit untuk melakukan sesuatu. Segala yang Khun Krit
pikirkan, ucapkan dan lakukan, itu dari dirinya sendiri. Aku tidak ada ikut
campur dalam hidupnya.”
Mendengar
jawaban Siriya itu, Khun Nat langsung pergi.
--
Krit
masih terus menjaga Ya. Usai menjaga Ya, dia pamit untuk pulang. Tetapi,
sebelum dia pergi, Ya memintanya untuk menerima hadiah kecil darinya. Dan
hadiah itu adalah case handphone. Itu adalah case pertama yang Ya buat, dan
khusus untuk Krit, sebagai tanda terimakasih atas bantuan Krit selama ini. Krit
sangat senang menerimanya, dan langsung memakaikan case itu ke ponselnya.
--
ST
Super Car mengadakan rapat untuk meningkatkan penjualan. Mereka membicarakan
cara meningkatkan penjualan. Pa dan Wiset memojokkan Thi dengan mengatakan
kalau penjualan menurun karena Thi yang tidak mempunyai kemampuan. Na tidak
suka mendengar hal itu.
Thi
mengatakan kalau karena itu dia ingin menggunakan PR terbaru untuk mempromosikan
mobil mereka. Na setuju dengan hal tersebut. Dia juga menyalahkan kerjaan PR
(dept. Pa) yang tidak mampu menjaga para customer dan melakukan hal lain yang
membuat penjualan semakin menurun.
Mereka
setuju utnuk menggunakan presenter baru untuk mempromosikan perusahaan mereka.
Dan dengan begitu, rapat di akhiri.
Selesai
rapat, Da memberikan data perusahaan iklan yang telah membuat iklan terbaik
selama ini. Thi tertarik melihatnya dan berterimakasih atas bantuan Da. Na
tidak suka melihatnya, dan langsung pergi.
--
Khun
Nat sedang berdiskusi dengan pengacara di ruangannya mengenai kasus penuntutan
perusahaan shipping itu. Krit yang baru datang, jelas heran karena Khun Nat
memanggil pengacara lain, padahal ada dia. Khun Nat berterimakasih atas bantuan
pengacara itu, dan pengacara itu pamit pergi.
Setelah
pengacara itu pergi, Krit bertanya kenapa Khun Nat menggunakan jasa pengacara
lain? Apa Khun Nat tidak percaya akan kemampuannya? Khun Nat mengatakan kalau
bukan itu alasannya.
“Bekerja
denganku, itu berarti kau harus memprioritaskan pekerjaanmu sebagai nomor satu.
Atau jangan harap kita bisa bekerja sama,” ujar Khun Nat (ihhhh… dendam ya
masalah kemarin, janjinya di batalkan).
Khun
Nat kemudian melihat berkas-berkas di atas mejanya. Dan di salah satu berkas,
ada tulisan merah ‘You’re Next’. Melihat tulisan itu, khun Nat langsung
menjerit ketakutan. Krit melihat hal itu, dan berusaha menenangkan Khun Nat.
Khun
Nat sudah sedikit lebih tenang. Krit juga sudah bertanya kepada sekretaris Khun
Nat, tetapi tidak ada yang tahu siapa yang membawa dokumen itu. Dan Khun Nat
juga tidak tahu siapa yang membawanya, karena saat dia masuk, dokumen itu sudah
ada di atas mejanya. Krit menduga kalau hanya orang dekat lah yang bisa
meletakan hal itu di atas meja Khun Nat.
Khun
Nat jadi teringat saat dia merasa ada orang yang mengikutinya. Krit juga jadi
khawatir, apa mungkin itu orang dari perusahaan shipping yang hendak menuntut
mereka? Apa mungkin mereka melakukan hal itu untuk menakuti mereka? Khun Nat
merasa takut, dia merasa tidak mungkin hanya karena masalah shipping, sampai
nyawanya di ancam. Khun Nat memohon pada Krit untuk tidak memberitahu hal ini
pada orang lain, karena dia tidak ingin orang lain khawatir.
--
Na
membawa Krit ke café dan memperkenalkan Wat kepadanya. Wat akan membantu
penyelidikannya. Dan Krit menyapa Wat dengan ramah. Wat memberitahu informasi
yang di ketahuinya mengenai Khun Wiset yang selingkuh dengan Prawdta dan
seluruh karyawan kantor tahu hal ini. Yang tidak tahu hanyalah Khun Pa.
Na
merasa kasihan karena Khun Pa sangat mempercayai khun Wiset. Tetapi malah di
khianati. Dan Krit memberitahu juga mengenai Khun Nat yang menerima surat
ancaman. Na dan Wat jelas terkejut.
--
Pichet
datang ke ruangan Khun Nat. Dia menanyakan Khun Nat yang belum pulang padahal
hari sudah larut. Khun Nat menjawab tanpa menatapnya kalau pekerjaannya belum
selesai, dan dia tidak bisa pulang begitu saja secara on time seperti orang
lain. Pichet menawarkan bantuan, tetapi Khun Nat tidak menanggapinya.
Pichet
dengan berani mengajak Khun Nat untuk makan malam bersamanya. Tetapi, Khun Nat
malah memperingati Pichet untuk berhati-hati, karena walaupun mereka adalah
tante dan keponakan, tetapi tidak pantas Pichet mengajaknya makan bersama
(Pichet ini anak yatim piatu, dan sepertinya dia masuk ke perusahaan karena Nat
membantunya dan mengakuinya sebagai keponakannya). Pichet tampak kecewa.
Khun
Nat malah bertanya, apa semua karyawan sudah pulang? Pichet menjawab hampir
semuanya. Dan Khun Nat lanjut bertanya, apa Krit sudah pulang? Pichet terkejut
mendengar pertanyaan Khun Nat, karena biasanya Khun Nat tidak pernah peduli
pada Krit. Khun Nat malah membentaknya untuk menjawab saja pertanyaannya,
jangan balik bertanya.
“Sudah
pulang. Kelihatannya dia membawa Siriya untuk terapi fisik,” beritahu Pichet.
Dan
Khun Nat tampak marah. Dia langsung berteriak menyuruh Pichet keluar dari
ruangannya.
Support penulis hanya dengan membaca sinopsis ini (Khun
Mae Suam Roy) di :
k-adramanov.blogspot.com. Terimakasih. Happy Reading.
Tags:
Khun Mae Suam Roy
Smngt
ReplyDelete