Broadcast Network: Channel 3
Diruangan
kantornya. Nun melemparkan semua barang di meja nya dengan marah. Dan Tante
keempat meminta agar Nun tenang, tapi Nun tidak bisa tenang. Tapi tidak peduli
bagaimana pun sikap Nuth, sekarang mereka tidak bisa perbuat apapun untuk
melawannya. Karena kini Nuth yang menempati posisi tersebut.
“Ibu
Chaya, Nyonya itu, dia pasti ada dibalik ini. Dia memberitahu anaknya untuk
mengambil alih perusahaan. Tapi kita disini, kita adalah hambatan bagi mereka.
Jadi dia pasti menyuruh anaknya untuk menghasut Nuth. Mereka berharap bisa
mengambil alih perusahaan kita ini,” kata Nuth dengan marah menuduh Ibu Chaya.
Dan semuanya sependapat juga.
Dirumah
sakit. Pol membaca artikel di majalah gosip mengenai Nuth dan Chaya yang
berjudulkan Cinta Terlarang. Dan
tepat disaat itu, Nuth datang bersama dengan Chaya, lalu dengan segera Pol
menyimpan majalah tersebut.
Dengan
perhatian, Nuth meminta Ayahnya untuk lebih banyak beristirahat, lalu melihat
majalah yang disimpan oleh Ayahnya, Nuth ingin mengambil itu dan menaruhnya di
meja. Tapi Pol menahan tangan Nuth, dan memintanya melakukan sesuatu. Dan
karena itu Nuth pun keluar dari ruangan, meninggalkan Ayahnya dan Chaya berduaan.
Lalu
setelah Nuth keluar dari ruangan, Pol langsung memarahi Chaya. Dia mengatakan
bahwa karena tindakan Chaya, sekarang orang- orang menilai Nuth sebagai orang
yang buruk. Dan dia ingin Chaya untuk setidaknya memperdulikan tentang Nuth.
“Tentu
saja. Aku peduli tentang Nuth. Sejak Nuth adalah orang yang paling penting di
dalam hidupku,” kata Chaya dengan nada bersikeras.
“Kemudian,
kamu harusnya tahu. Apa yang harus kamu lakukan dan tidak,” balas Pol berteriak
marah, lalu dia melemparkan majalah gosip itu kepada Chaya.
“Aku
telah menjaga Nuth sejak dia muda. Dan aku berniat untuk menjaga nya selama
sisa hidupku,” kata Chaya, tidak menyadari juga perbuatannya.
“Sebagai
paman,” tegas Pol.
“Apapun
posisinya. Aku akan mencintai Nuth. Sebanyak yang aku bisa,” balas Chaya.
Sebelum
Chaya keluar dari ruangan, Pol langsung berteriak, dia menyuruh Chaya untuk
mengingat ini, yaitu Nuth adalah keponakannya dan tidak akan pernah bisa
menjadi apapun yang lain. Sehingga Chaya tidak seharusnya memikirkan dan berharap
untuk sesuatu yang lain, karena itu salah. Jadi Chaya harus menghilangkan
perasaan cinta itu, atau itu akan meghancurkan Nuth.
“Nuth
telah pergi lama. Permisi ya. Aku akan mencari dia,” kata Chaya, tidak peduli.
Setelah
baru saja selesai berbicara kepada para perawat dan ingin kembali ke kamar
Ayahnya, Nuth tiba- tiba merasa pusing dan hampir saja terjatuh. Untung saja,
disaat itu, Wat berhasil menangkapnya.
Lalu
Wat menanyakan apa Nuth baik- baik saja, dan dengan nada sinis Nuth membalas
bahwa dia baik- baik saja, ini bukan urusan Wat. Kemudian seelah itu, Nuth
kembali mau berjalan pergi, tapi lagi- lagi dia hampir saja terjatuh, karena
masih pusing. Dan untungnya lagi, Wat berhasil menangkap nya.
Wat lalu memaksa Nuth ikut dengannya, karena Nuth harus diperiksa. Kemudian didalam ruangan, setelah diperiksa, ternyata tekanan darah Nuth menurun karena tidak cukup tidur serta gula darah Nuth hanya 65. Sehingga karena itulah, Nuth merasa pusing. Dan Wat berniat untuk mengambilkan obat.
Disaat
Wat sedang sibuk mencari obat, Nuth berdiri dan ingin pergi. Namun karena tiba-
tiba dja kembali merasa pusing, maka hampir saja dia terjatuh lagi. Untung saja
lagi- lagi, Wat berhasil menangkapnya.
Wat
membawa Nuth untuk kembali duduk di kursi. Dan karena merasa sangat pusing
sekali, maka Nuth pun menutup matanya sejenak.
Soam
datang ke rumah sakit untuk menemui Wat, dan saat kebetulan dia melihat Wat
yang baru saja membeli minuman di kantin, maka dia segera berteriak dan berlari
mengejar Wat. Tapi sayangnya, banyak sekali hambatan yang menghalangin, seperti
orang- orang yang lewat, sehingga Soam pun kehilangan jejak Wat.
Wat
kembali ke dalam ruangan, dia membawa kan sebotol jus tomat untuk Nuth. Tapi
Nuth tampak ragu untuk meminumnya, jadi menyadari itu maka Wat mengatakan bahwa
dia tidak ada menaruh obat apapun didalamnya.
“Aku
tidak takut,” kata Nuth.
“Kemudian,
minumlah. Jadi aku bisa memeriksa pasien ku yang lainya,” balas Wat.
“Siapa
yang menyuruhmu untuk menjaga ku?” balas Nuth. Kemudian karena Wat terus
menatapnya, maka Nuth pun mengambil jus tomat itu dan meminumnya.
Tapi
tiba- tiba saja, Nuth malah tersedak dan terbatuk- batuk. Lalu Wat pun
mengambilkan tissue untuk menlap mulut Nuth. Namun Nuth merebut tissue itu dan
mengatakan bahwa dia bisa melakukannya sendiri.
Tepat
disaat itu, Soam datang. Dia memarahi Nuth yang tampak memegang erat tangan
pria miliknya. “Aku sudah memberikan mu seorang pria. Jadi mengapa kamu
menganggu punya ku yang baru?”
“Siapa
yang menganggu pria mu?”
“Kamu!”
teriak Soam.
Dengan
tegas, Wat menyuruh agar Soam tidak berteriak disini. Karena ini adalah rumah
sakit. Namun Soam tidak peduli, dan dengan keras dia berteriak memarahi Nuth.
“Kamu
bilang kamu adalah seleb dan hi-so (orang kalangan atas). Tapi kamu hanya bisa
memikirkan hal kotor saja. Kepala mu pasti penuh dengan hal kotor, kan?
Soamika,” kata Nuth. Dan itu membuat Soam tambah marah.
Lalu
sebelum Soam sempat menyerang Nuth, dengan segera Wat menahannya dan memintanya
untuk berhenti. Dan Nuth sendiri malah tidak berhenti bicara. “Aku tidak
menginginkan pria mu. Jika kamu begitu possessive, kemudian rantai dia. Jangan
biarkan dia menganggu ku,” kata Nuth dengan kasar.
“Hey,
Khun,” balas Wat dengan kesal.
Dengan
marah Soam pun menyerang Nuth, tapi Nuth langsung mendorongnya. Sehingga Soam
langsung terjatuh di atas meja. Lalu Soam bangkit dan ingin menyerang Nuth
lagi, tapi Wat segera menahan Soam lagi.
Kemudian
Chaya yang sedari tadi telah melihat
kejadian itu, dia mendekati Nuth dan melindunginnya.
“Kamu
datang tepat waktu. Jika kamu begitu mencintainya, perhatikan dia. Jangan
biarkan dia menganggu pria ku,” teriak Soam dengan keras pada Chaya.
“Cukup,
Soam. Aku bukan milik mu atau siapa pun. Kita perlu bicara,” kata Wat dengan
tegas kepada Soam. Dan kepada Chaya, dia mengatakan,” dan untukmu. Kamu bisa
membawa wanita mu pergi sekarang.”
“Untukmu,
pria ini begitu berarti, kan? Terlalu buruk. Kamu memilih pria yang salah. Dia
hanya memiliki penampilan luar saja. Dia
berhutang begitu banyak uang. Dia bahkan tidak memiliki apapun yang tersisa,”
kata Nuth mengungkit masalah hutang.
Soam
yang tidak tahu apapun, menanyakan hutang apa. Dan Wat langsung memotong, dia
menyuruh Nuth untuk berhenti membicarakan ini, tapi Nuth tidak mau dan terus
saja membicarakan tentang hutang Wat itu.
“Apa
kamu malu?” kata Nuth.
“Mengapa
dia perlu malu? Itu hanya hutang saja. Mengapa dibesarkan sih? Kamu pikir uang
adalah Tuhan? Berapa banyak? 300k? 500k? 600k? Apa kamu menerima credit card?”
kata Soam sambil mengeluarkan dompetnya. (k= ribu)
“60
juta,” kata Nuth langsung. Dan Soam menganga kan mulutnya dengan terkejut.
Lalu
dengan keras, Nuth mengatakan bahwa kreditur (orang yang meminjamkan) itu
adalah dirinya. Dan mengetahui itu, Soam tampak terkejut. Tapi Nuth tidak memperdulikan
itu, dan pergi.
Setelah
Nuth pergi, Soam langsung menanyakan kepada Wat. Apa itu benar bahwa Wat ada
meminjam uang dari Nuth.
Diluar
rumah sakit. Di halaman. Wat membenarkan tentang hal itu, dia ada meminjam uang
dari Nuth. Dan mengetahui itu, Soam tersenyum senang, karena menurutnya itu
adalah bagus bahwa hubungan Wat serta Nuth ternyata hanya hubungan kreditur
dengan debitur. Sehingga dia bisa tetap lanjut menyukai Wat.
Mendengar
itu, Wat merasa heran dan lelah. Dia berbalik untuk masuk kembali ke dalam dan
meninggalkan Soam yang aneh. Tapi Soam menahan tangannya.
“Dokter.
Biarkan aku membantumu,” kata Soam.
“Tidak.
Aku bisa mengurus masalahku sendiri,” balas Wat sambil melepaskan tangan Soam
yang memegangnya.
Wat
menjelaskan bahwa dia tidak akan menyerah dengan mudah, menurutnya setiap
cobaan akan membantu kita menjadi lebih kuat. Dan Soam tertawa mendengar itu.
“Didalam hidupku. Aku tidak pernah membuat kesalahan. Jadi aku pastinya bisa
membantu mu,” kata Soam.
“Suatu
hari, kamu akan belajar. Aku akan kembali bekerja sekarang,” balas Wat, pamit.
Sambil
memegang dada nya yang berdetak cepat, Soam memandang kagum kepada Wat yang
tampak sangat keren sekali.
Dirumah.
Didalam kamar. Wat mengingat perkataan kasar Nuth yang mengungkit tentang masalah
hutang nya di depan orang lain.
Lalu
saat Wat melihat fotonya bersama dengan Ayahnya yang telah meninggal. Wat
teringat akan pembicaraan nya dengan Ayahnya. Wat ingin menjadi dokter bukanlah
karena dia menginginkan kekayaan, tapi dia ingin bisa menolong orang dan
menjadi dokter yang baik seperti Ayahnya.
Wat
terdiam sebentar dan berpikir. Lalu setelah itu, dia mengambil hape nya dan
menghubungin seorang rekannya. “P’Nut. Aku butuh pekerjaan tambahan. Bisakah
kamu mengirimkan daftar rumah sakit yang memilki depatermen ginjal?”
Keesokan
harinya. Nut mengirim kan daftar rumah sakit yang Wat minta, dan dia menanyakan
apa Wat punya masalah. Dan Wat membalas bahwa Nut tidak perlu khawatir, dia
bisa mengurusnya sendiri, lalu dia berterima kasih dan mematikan telpon.
Wat
memeriksa daftar rumah sakit yang Nut kirim kan padanya satu persatu. Kemudian
dia pergi dan melamar ke beberapa rumah sakit. Dan dia pun diterima.
Selama
beberapa hari ke depan, Wat menjadi sangat sibuk sekali. Setiap hari dia
bekerja dari satu rumah sakit ke rumah sakit yang lain, serta mengajar pada
mahasiswa. Lalu setiap menerima telpon, dia pasti akan langsung pergi ke sana
untuk memeriksa para pasien.
Wat
juga pergi ke bank, untuk mengajukan pinjaman uang, dan dia menggunakan pulau nya
sebagai jaminan.
Seorang
karyawan wanita menjelaskan kepada Karyawan A yang merupakan atasannya. Dia
mengatakan bahwa dia telah mencoba untuk membangunkan Pria yang sedang tidur di
tempat tidur mereka, tapi Pria itu tidak bangun juga. Lalu dengan genit
Karyawan A ingin mencium si Pria tersebut. Tapi tepat disaat itu, Nuth datang,
sehingga si Karyawan A pun segera menyingkir.
Ternyata
pria yang sedang tidur itu adalah Lek. Adik dari Nuth. Dan mendengar itu, si
Karyawan Wanita itu tampak tertarik dengan Lek.
“Aku
adalah pemilik. Jadi mengapa aku tidak bisa tidur disini?” keluh Lek, saat
Chaya membangun kannya.
“Semua
yang ada disini. Apa kalian senggang?” tanya Chaya dengan tegas. Dan semua
karyawan pun segera pergi menjauh.
“Apa
kamu kesini untuk membuat masalah?” tanya Nuth.
“Aku
dengar Ayah sakit. Jika kamu butuh manajer, aku bisa melakukannya,” jawab Lek.
“Jika
kamu berniat ingin membantu. Baiklah,” balas Nuth sambil tersenyum memandang
Chaya.
Dipabrik.
Nuth serta Chaya menjelaskan bahwa pekerjaan Lek adalah menjadi kulir antar.
Dan Lek pun protes. Lalu Nuth menjelaskan bahwa dirinya mempunyai 2 gelar,
sedangkan Lek bahkan tidak tamat kuliah, tidak ada gelar, dan tidak ada
pengalaman.
Lek
marah dan menuduh bahwa Chaya serta Nuth telah bekerja sama untuk
menyingkirkannya, maka mereka memberikan pekerjaan rendah seperti ini untuknya.
“Bukan
begitu. Tapi kamu harus membuktikan dirimu sendiri dulu, dimulai dari pekerjaan
ini. jika kamu tidak bisa, jangan berharap untuk mendapatkan posisi tinggi,” jelas
Chaya.
“Apa
kamu akan melakukannya? Atau tidak?” tanya Nuth dengan tegas.
Dirumah
sakit. Nut memanggil Wat yang sedang tertidur di kursi tunggu, tapi saat dia
menyadari bahwa Wat sedang tidur. Maka Nut pergi, karena dia tidak mau
menganggu Wat.
Ditaman.
Saat sedang berlari pagi, Mirantee tidak sengaja melihat Chaya yang sedang
berlari pagi juga. Jadi dia berlari disebelah Chaya.
“Apa
kamu mengikuti ku?” tuduh chaya.
“Apa?
Siapa yang ingin melihatmu?” balas Mirantee.
“Jika
kamu tidak mau melihatku, maka menjauhlah.”
“Hey.
Ini taman publik. Jadi aku bisa berada dimanapun yang aku mau.”
“Psycho,”
kata Chaya lalu berlari menjauh.
Mirantee
berlari mengejar Chaya, dan lalu menghadangnya. Dia mengomeli Chaya yang telah
memanggilnya psycho. Lalu disaat mereka sedang berdebat, seekor binatang kecil
merayap ke tubuh Mirantee. Dan merasakan itu, Mirantee pun menjadi panik.
Dia
menarik untuk membantu mengeluarkan binatang itu dari punggungnya. Tapi
ternyata, tidak ada ditemukan binatang sama sekali di belakang punggung
Mirantee.
“Kamu
benar- benar psycho ya. Apa kamu mau menulis aku menyerang kamu?” tuduh Chaya.
“Tidak.
Aku tadi ketakutan. Karena rasanya ada sesuatu di belakang ku,” jelas Mirantee
dengan jujur. Tapi Chaya tidak percaya, dan memperingati Mirantee untuk menjauh
darinya, setidaknya 5 meter jaraknya.
Setelah
itu Chaya pergi mencuci tangannya di wastafel jalan. Dan melihat itu, Mirantee
merasa kesal sendiri.
Diparkiran.
Ternyata mobil Chaya dan Mirantee itu diparkir dekat. Dan bersama mereka
berjalan ke arah yang sama. Tapi saat melihat Mirantee, Chaya salah paham, dia
mengira Mirantee sengaja mengikutinya. Jadi dia pun segera melajukan mobilnya
dan pergi.
“Apa?
Mengapa dia begitu jijik padaku?” keluh Mirantee.
Dikantor.
Boss menjelaskan bahwa mereka akan segera mengadakan event besar untuk
mengumpulkan donasi. Jadi dia ingin Mirantee untuk mengurus semuanya. Mirantee
harus mencari 10 pria single Hi-So, khususnya Chayakorn, Mirantee dipastikan
harus mengundang nya untuk ikut bergabung dalam proyek ini.
“Dia
tidak akan pernah mau bergabung dengan kita,” jelas Mirantee.
“Jika
kamu bisa melakukannya, aku akan memindahkan kamu ke berita politik, seperti
permintaa mu,” balas Boss.
“Tapi…”
“Diskusi
berakhir,” potong Boss. Dan Mirantee pun menjadi kesal sendiri, karena dia tidak
tahu harus melakukan apa.
Suka..suka
ReplyDeleteDtunggu kelanjutan ny..trima kasih
ReplyDeleteKak...slalu menunggu
ReplyDeleteLanjut yaa...semangat
ReplyDeleteKpan d lanjut min..Ax nunggu tiap hri..
ReplyDeleteKak...!! Mana lanjutan ny
ReplyDeletePliss... dlanjut yaa..aq slalu menanti
ReplyDeleteMana lanjutan nya???????
ReplyDeleteKak...knp g dlanjut??
ReplyDeleteSlalu menunggu..jd sedih nih
ReplyDeleteAku bolak balik k blog ini, tp sinopny gak nambah.. Lanjutin dong min sinopsisny... Semangat y min,, trima kasih
ReplyDeleteLanjutin dong min... Pleaseeeee..
ReplyDeletelanjut donk,,,,,
ReplyDeletelanjut donk,,,,,
ReplyDeleteDi tunggu min lanjutannya
ReplyDeleteSemangat min💪lanjutin dong
ReplyDeleteBerapa bulan sekali diupload?
ReplyDeleteBerapa bulan sekali diupload?
ReplyDeleteBerapa bulan sekali diupload?
ReplyDeleteBerapa bulan sekali upload?
ReplyDelete