Khun
Chai Puttipat (2013) Episode 3 - Part 1
Network
: Channel 3
Dengan
sengaja. Keaw menjatuhkan dirinya sendiri dari atas tangga, sehingga paha atas
nya yang terbuka itu terluka dan berdarah sangat banyak. Melihat hal tersebut,
semua wartawan langsung mendekat untuk memotret.
Begitu
juga dengan General Pinit dan beberapa orang lainnya, mereka langsung naik ke
atas panggung untuk membantu Keaw.
Keaw
terus menatap ke arah Chai Pat, dia memberikan tatapan meminta bantuan, karena
mungkin menurutnya, Chai Pat bisa menolongnya. Tapi Chai Pat hanya diam saja
melihat itu, walau sebenar nya dia juga tampak sangat terkejut saat melihat
Keaw terjatuh.
“Dokter!!
Dimana Dokter? Dokter!!” teriak General Pinit dengan keras.
Tapi
tidak ada satupun di antara penonton yang merupakan seorang dokter, jadi mereka
hanya diam saja. Kecuali Chai Pat. Chai Pee meyuruh Chai Pat untuk segera
menolong Keaw, karena Chai Pat adalah seorang Dokter. Tapi Chai Pat hanya diam
saja juga, lalu dia pergi.
“Tenang
ya! Jangan terluka! Tunggu saja Dokter dulu ya,” kata General Pinit dengan
lembut kepada Keaw yang memang telah terluka. Lalu sekali lagi, General Pinit
berteriak memanggil Dokter! Dokter!
Chai
Pee menyusul Chai Pat yang main pergi begitu saja, dia menanyakan kenapa Chai
Pat tidak menolong Keaw. Dan Chai Pat membalas bahwa mereka sudah punya tim
paramedis pastinya, jadi mengapa tidak harus membantu.
“Jika
berlanjut seperti ini, itu berarti segalanya akan berakhir malam ini,” kata Chai
Pee.
“Apa
maksudmu? Sejak lukanya tidak dalam seperti itu, mereka cuma perlu membawa nya
ke rumah sakit,” balas Chai Pat.
Chai
Pee menyarankan untuk membawa Kaew ke rumah sakit dimana Chai Pat bekerja,
karena itu tidak jauh dari sini. Tapi Chai Pat langsung memotong perkataan Chai
Pee, dan dia menegaskan bahwa dia tidak tertarik dengan Keaw.
“Tapi
dia membuat kontak mata denganmu. Aku melihat dia hanya menatap pada mu.
Mungkin… ini adalah takdir,” jelas Chai Pee.
“Berhenti
berbicara omong kosong! Tidak ada cinta yang romantis di dalam kenyataan.
Mungkin dia mencoba untuk membuat kita bertarung dengan General Pinit,” balas
Chai Pat.
Dengan
serius, Chai Pee bertanya sekali lagi, apa benar Chai Pat tidak tertarik kepada
Krongkeaw. Dan Chai Pat tidak bisa menjawab sama sekali, dia lalu mengguna kan
alasan bahwa dia harus kembali ke rumah sakit dan pergi.
Dirumah
sakit. Didalam kamar rawat. Para perawat ingin mengobati luka di paha Keaw,
tapi Keaw menolak siapapun untuk menyentuh nya dan pergi. Lalu para perawat dan
Keaw saling melawan satu sama lain.
Marathee
lalu datang. Dia mengatakan dengan tegas kepada Keaw bahwa luka Keaw harus
segera dibersihkan dan diobati, karena jika dibiarkan terlalu lama, maka itu
akan menjadi infeksi sehingga harus di amputasi.
Mendengar
itu, Keaw merasa terkejut, tapi dia tetap tidak berhenti melawan dan menolak
untuk diobati. Lalu Marathee pun ikut membantu para perawat untuk menahan Keaw,
namun dengan lebih kuat, Keaw berhasil mendorong mereka semua menjauh dari nya.
Dan
dengan kesal, Marathee menatap Keaw yang telah berani mendorongnya.
Diluar
kamar. Ingorn menjelaskan bahwa Keaw memang bertingkah aneh, seperti dugaannya.
Dan Baibua bertanya dengan tidak mengerti, maksud Ingorn. Lalu Ingorn pun
menjelaskan tentang kejadian Keaw tidak sengaja terjatuh tadi, dia bertanya-
tanya bagaimana bisa Keaw terjatuh begitu saja saat akan turun.
“Inilah
gadis kampungan, mom. Dia baru saja tahu bagaimana cara nya memakai sepatu
high- heel. Gadis ceroboh!!” kata Nun.
General
Pinit serta Madame Sara datang, dan melihat mereka, Baibua, Ingorn, serta Nun
segera mendekati mereka. Dibelakang para wartawan, dengan suara pelan, Baibua
bertanya tentang apa General belum berubah pikiran kan.
“Semuanya.
Tolong beritahu dokter gadis itu bahwa Mantan Miss kecantikan Thailand, dia
menyanyangin dan mengkhawatir kan junior nya, yaitu Miss kecantikan Thailand
yang baru. Benar kan?” jelas General Pinit sambil tersenyum di depan para
wartawan.
“Ya.
Saya benar- benar mengkhawatirkan tentang Krongkeaw,” tambah Madame Sara,
membenar kan.
Dengan
sikap seolah- olah orang yang baik, General Pinit mengatakan bahwa dia khawatir
kepada Keaw, jadi dia ingin dokter terbaik dirumah sakit ini mengobati Keaw,
dan untuk semua biaya rumah sakit, dia yang akan menanggung nya.
Mendengar
itu, Baibua serta Ingorn tersenyum, karena itu berarti bahwa General Pinit
masih menginginkan dan tertarik kepada Keaw.
“Yang
lebih penting, aku ingin kulit Keaw tetap bersih dan tidak ada bekas. Aku
menjamin bahwa aku akan menanggung semua biaya rumah sakitnya,” kata General
Pinit penuh arti kepada Ingorn dan Baibua.
“Ya.
General!” jawab Ingorn dan Baibua bersamaan.
Setelah
semua wawancara selesai, para wartawan pun bubar. Dan General Pinit menyuruh
agar Madame Sara kembali duluan ke dalam mobil, dan dengan raut tampak sedih
Madame Sara menurut. Lalu Ingorn serta Baibua segera mendekati General Pinit.
“Malam
ini? Keaw bisa melakukannya?” tanya General Pinit.
“Oh.
Ini cuma luka kecil, tidak sakit sama sekali. Keaw telah bekerja sangat keras
sejak kecil, jadi dia bisa melakukannya,” kata Ingorn.
“Benar.
Aku jamin kamu akan bermimpi indah malam ini,” tambah Baibua sambil tertawa.
Lalu
mereka berdua menyinggung masalah uang, dan General Pinit menjelaskan bahwa
mereka tidak perlu khawatir, karena ini hanyalah luka kecil saja, jadi dia bisa
menerima nya. Tapi mereka harus memastikan agar Keaw tinggal bersama dengannya.
Dan mereka mengiyakan sambil tertawa.
Setelah
General Pinit pergi, Baibua segera menyuruh Ingorn untuk mengurus segala nya,
jangan ingkar janji. Jika tidak maka, Ingorn bukan hanya tidak mendapatkan
uang, tapi toko Ingorn juga akan bangkrut. Lalu setelah itu Baibua pergi.
Dengan
kesal, Ingorn pun menggerutu.
Didalam
kamar. Karena Keaw terus melawan dan mendorong mereka, maka Marathee memanggil
dua orang pria untuk masuk dan menahan Keaw agar tidak terus melawan. Lalu saat
Keaw melihat sebuah nampan diatas meja, dia langsung mengambil itu untuk
pertahanan diri.
“Apa
kamu perawat atau gangster? Apa kamu mengancamku? Aku tidak takut! Tidak
seorang pun bisa menyentuhku!! Kecuali… Dokter! Hanya Dokter!!” teriak Keaw.
“Kami
mencoba untuk menolong mu!!” balas Marathee.
“Jika
kamu bukan dokter, maka keluar lah dari sini!!”
Tidak
tahan dengan Keaw, maka Marathee bergerak maju untuk memukul Keaw, tapi karena
Keaw memegang nampan, makanya dia mundur. “Rumah sakit ini punya banyak pasien
kondisi kritis. Tapi merkea tidak pilih- pilih seperti ini!” kata Marathee.
Kemudian dia mempersilahkan kedua pria itu untuk maju dan menahan Keaw.
Dengan
memakai nampan yang di pegangnya, Keaw
memukul kedua pria itu hingga mereka menjauhinya. “Sebagai Putri Kecantikan,
aku adalah wakil negara ini!! Kaki ku tidak bisa meninggalkan bekas. Jadi orang
yang bisa menyembuhkan ku, hanyalah dokter terbaik!! Mengerti? Panggil
Dokter!!” teriak Keaw.
Mendengar
itu, Nun mengerutu mengapa Keaw berteriak seperti itu, padahal itu hanyalah
luka kecil. Dan Ingorn pun setuju, lalu mereka semua mau masuk ke dalam kamar. Dan
tepat disaat itu Piangporn datang, dia menahan mereka agar tidak masuk ke
dalam.
Baibuan
langsung mengira bahwa maksud Piangporn adalah para wartawan, jadi dia menahan
mereka. Tapi Piangporn langsung membenarkan, dia mengatakan bahwa tidak seorang
pun yang boleh masuk ke dalam, termaksud wali pasien. Mereka semua harus
menunggu disini.
Lalu
setelah itu, Piangporn masuk ke dalam. Dan Baibuan serta Ingorn pun menjadi
kebingungan.
Didalam
kamar. Kedua pria itu bersama dengan Marathee dan seorang perawat, mereka
menahan kaki serta tangan Keaw hingga Keaw tidak bisa bergerak dan melawan.
Sementara seorang perawat lagi, dia mengambil jarum suntik dan bersiap untuk
menyuntik Keaw.
Dengan
keras, Keaw berteriak meminta tolong. Dan tepat disaat itu Piangporn masuk ke
dalam. Lalu saat melihat itu, dia langsung menyuruh semua orang berhenti dan
memarahi Marathee.
“Keluar
dari ruangan ini dan renungkan dirimu sendiri!!” tegas Piangporn. Dan dengan
kesal, Marathee pun terpaksa keluar. Begitu juga dengan yang lainnya.
Dengan
lembut, Piangporn berbicara kepada Keaw. Dan sambil menangis, Keaw memohon agar
Piangporn memanggilkan seorang dokter terbaik untuk nya.
“Pikirkanlah
tentang kebaikan untuk Miss Kecantikan Thailand yang menyedihkan ini,” pinta
Keaw sambil melipat tangannya.
“Kamu
tidak terlihat seperti seseorang yang keras kepala. Kamu akan melukai dirimu
sendiri, kamu tahu? Tidak kah itu sakit?” tanya Piangporn dengan tidak mengerti
Keaw
hanya diam serta menangis saja. Lalu seorang perawat yang lain datang, dia
mengatakan kepada Piangporn bahwa Dokter telah datang.
Ternyata
Dokter yang datang, ialah Yodsawin. Sambil tersenyum dia memperkenalkan dirinya
dan memeriksa luka Keaw. Dan Piangporn mengatakan bahwa kini Keaw bisa tenang,
karena Dokter Yodsawin akan menjahit luka Keaw dalam waktu satu jam. Sehingga
Keaw bisa segera pulang bersama dengan wali dan sponsor Keaw.
“Apa?
Dalam waktu sejam?” tanya Keaw dengan terkejut dan ketakutan.
“Tidak
akan lama. Kamu tidak perlu sampai menginap malam ini disini,” jelas Yodsawin.
Keaw
merasa sangat panik dan ketakutan, dia menolak ketika Yodsawin ingin
mengobatinya. Dan Piangporn pun menjadi
kebingungan. Lalu Keaw berteriak bahwa dia tidak menginginkan Yodsawin sebagai
dokternya.
Keaw
berusaha mencari alasan apapun agar dia tidak perlu pulang malam ini dan bisa
menginap di rumah sakit. Jadi karena itu, maka dia terus menolak dan mencari
alasan ketika ada perawat atau dokter yang ingin mengobatinya.
Walaupun
Piangporn menjelaskan bahwa Yodsawin adalah dokter terbaik disini, tapi Keaw
tetap menolak, dia meminta di panggilkan Dokter yang lebih baik untuk
mengobatinya.
“Jika
seorang resident ada disini dan tidak ada kasus darurat, maka rumah sakit kita
tidak bisa menghubungin dokter yang lain,” jelas Piangporn.
Dikamar
lain. Chai Pat sedang mengobati pasien yang lain.
Keaw
merasa sangat cemas dan kebingungan harus melakukan apa lagi. Dan Piangporn
yang tidak mengerti apa- apa, dia mengatakan agar Keaw tidak perlu khawatir,
karena kini sponsor dan wali Keaw masih menunggu diluar. Yang lebih penting
General Pinit dan Madame Sara telah memerintahkan mereka untuk mengobati Keaw
dengan baik.
Mendengar
itu, Keaw semakin kebingungan dan ketakutan. Dengan begitu putus asa, Keaw
menangis dengan keras dan mencari berbagai alasan agar dia bisa tetap dirumah
sakit. Dia menyuruh mereka memanggilkan ahli operasi yang terbaik untuk
mengobatinya, jika tidak, maka dia akan tetap di sini dan tidak akan pergi
kemana pun.
“Aku
lebih baik mati daripada hidup dengan bekas luka,” kata Keaw beralasan.
Yodsawin
serta Piangporn pun menjadi kebingungan, dan tidak tahu harus melakukan apapun,
karena Keaw terus menangis dengan keras dan meminta permintaan yang terdengar
tidak masuk akal bagi mereka.
Diluar
kamar. Nun serta Ingorn bertanya dengan marah kepada Marathee, kapan Keaw bisa
dibawa pulang, karena mereka ingin sesegera mungkin membawa Keaw. Dan dengan
nada yang sama keras nya, Marathee menjawab bahwa dia tahu, tapi Keaw begitu
pemilih seperti seorang putri.
“Pasien
dan walinya begitu mengganggu. Jika aku tidak bekerja sekarang… huh,” gumam
Marathee dengan kesal. Lalu pergi.
Baibuan
mengancam Ingorn bahwa dia tidak akan mau bertanggung jawab untuk apa yang akan
terjadi setelah ini. Karena dia tidak bisa menunggu lagi.
Dirumah.
General Pinit merasa heran mengapa begitu lama, dan Baibuan tidak ada
menghubungin nya juga. Lalu General Pinit menyuruh anak buahnya untuk
menghubungin rumah sakit dan menanyakan keadaan Keaw.
“Jika
disana tidak ada banyak wartawan. Aku akan pergi menemui Keaw dirumah sakit,”
keluh General Pinit dengan kesal.
“General.
Bisakah kamu menunggu nya hingga sembuh dulu?” tanya Madame Sara dengan lembut.
Dan General Pinit membalas bahwa dia pasti bisa menunggu, dan itu bukan
masalah, tapi akan lebih baik jika dia bisa mendapatkan Keaw hari ini.
Karena
sudah merasa lelah, maka Madame Sara pamit untuk kembali ke dalam kamar. Dan
karena masih mau menunggu Keaw, maka General Pinit tidak ikut. Lalu dengan
heran, Madame Sara menanyakan dimana General akan tidur, bila Miss Kecantikan
tidak bisa melakukan tugasnya malam ini.
“Jika
begitu, maka Baibuan harus bertanggung jawab. Karena dia telah berjanji untuk
membawa Keaw kepada ku,” jelas General Pinit. Lalu dia mengecup pipi Madame
Sara.
Setelah
itu, General Pinit sibuk berbicara kepada anak buahnya mengenai kondisi Keaw
yang belum ada kabarnya sama sekali. Dan mendengar itu, Madame Sara tampak
seperti sangat sedih, tapi dia diam dan masuk ke dalam kamarnya.
Didepan
cermin. Madame Sara duduk menatap dirinya sendiri. Lalu dia melihat foto hitam-
putih diri nya dengan General Pinit dulu. Dan dengan sedih, sambil menangis,
dia mengelus foto itu.
Dirumah
sakit. Didalam kamar rawat. Keaw turun dari atas tempat tidur dan mengintip
melalui jendela, lalu saat dia melihat bahwa Ingorn dan yang lainnya masih
berada diluar, Keaw menjadi ketakutan dan panik.
Piangporn
yang kembali tepat disaat itu, dia menasehati Keaw untuk tidak berdiri dulu,
karena sebentar lagi mereka akan menjahit luka Keaw, sehingga malam ini Keaw
bisa pulang. Tapi jika Keaw tidak menurut, dan luka Keaw terkoyak lebih parah,
maka Keaw tidak bisa pulang hari ini.
Mendengar
hal itu, Keaw tampak bersemangat dan senang. Lalu Keaw meminta Piangporn agar
mengambilkan air untuknya, karena ini sudah lebih sejam, dan tidak ada air
disini. Dan karena itu, maka Piangporn pun keluar untuk mengambilkan air.
Setelah
Piangporn keluar. Keaw menarik nafas dan memberanikan dirinya. Dengan sengaja,
Keaw menjatuhkan dirinya sendiri dari atas tempat tidur, sehingga luka dipaha
atasnya semakin terkoyak parah. Ketika Piangporn kembali dan melihat itu, dia
sangat terkejut.
Tags:
Khun Chai Puttipat