Sinopsis
Lakorn : You Are Me episode 23 – 2
Images by : Channel 3
sinopsis di tulis oleh : Chunov (nama
samaran) di blog k-adramanov.blogspot.com
Khun
Riam di bawa ke kamar Na. Dan Na menunggunya hingga dia sadar. Saat Khun Riam sudah
sadar, dia memperkenalkan dirinya sebagai Siriya. Khun Riam bertanya dimana
Thi? Na memberitahu kalau Thi pergi kerja.
“Thi
pasti sangat membenciku. Itulah kenapa dia mengusirku seperti itu.”
“Ya,
kau meninggalkan Khun Thi. Dan Khun Thi harus menahan rasa sakit itu selama
ini. Dia mungkin tidak akan memaafkan Anda dengan mudah.”
Khun
Riam membenarkan hal itu. Dia dulu egois dan tidak berpikir seperti seorang
ibu. Tapi, sekarang, dia datang bukan untuk uang Thi, dia hanya ingin meminta
maaf dan mungkin ingin berbaikan dengan Thi. Dia meminta tolong pada Siriya
untuk membantunya.
“Aku
sepertinya tidak bisa membantu Anda sama sekali. Masalah ini adalah masalah
kalian berdua. Aku tidak ingin ikut campur,” jelas Thi.
“Aku
mohon. Bantu aku dengan membawa Thi menemuiku. Itu saja.”
“Aku
harus minta maaf. Aku sama sekali tidak bisa membantu.”
Dan
setelah itu, Na bahkan mengatakan pada Khun Riam, kalau sudah merasa lebih
baik, dia akan meminta supir untuk mengantarkan Khun Riam pulang. Khun Riam
sadar kalau Siriya benar-benar tidak akan ikut campur dalam masalahnya dengan
Thi.
--
Khun
Nat pergi ke ruang kerja Krit. Dia mengetuk pintu dan sebelum ada jawaban, dia
langsung masuk. Dia melihat Krit yang tertidur di meja kerja karena kelelahan
bekerja. Dan insting wanitanya timbul, dia mengelus kepala Krit yang tertidur
sambil tersenyum. Krit terbangung karena sentuhan itu.
Krit
jelas kaget melihat Khun Nat di ruangannya, dan langsung bertanya untuk apa
Khun Nat kemari?
“Ibu
ingin mengeluarkan Khun Pa dan melawan kasus ini semampunya. Dan karena kau
adalah pengacara keluarga Sutharak, aku ingin kau membantu terkait hal ini. Apa
kau akan membantunya?”
“Maaf,
Khun Nat. Tapi terkait masalah ini, aku tidak bisa membantu. Karena Khun Paradee
adalah tersangka untuk kasus pembunuhan ayahku.”
“Kau
yakin? Kau tidak mau membantuku karena alasan ini?”
“Ya.
Khun Nat yang bilang padaku kan kalau Khun Nat sangat hebat dalam memisahkan
masalah kerja dan masalah pribadi. Aku harap Khun Nat dapat mengerti,” tegas
Krit.
Pas
sekali ponsel Krit berbunyi, jadi Krit permisi keluar untuk menjawab telepon. Yang
menelpon adalah guru sekolah KhaoSuay untuk melapor kalau KhaoSuay bertengkar
di sekolah. Umur panjang, Ya juga menelponnya.
“Khun
Siriya telepon pada saat yang pas. KhaoSuay terkena masalah dengan temannya di
sekolah. Aku baru saja akan menelpon Khun Na untuk bertemu di sekolah.”
“Tidak
perlu menelpon Na. Aku ibunya. Ini masalah putraku, aku yang akan menanganinya.”
Krit
mengerti dan berkata akan segera menjemput Ya. Setelah itu, Krit masuk kembali
ke ruangannya. Dia berkata pada Khun Nat, kalau tidak ada urusan lagi
dengannya, dia pamit untuk pergi karena ada masalah mendadak.
Khun
Nat melihatnya dengan tatapan kecewa dan sedih. Dan pas sekali, dia juga mendapat
telepon.
--
KhaoSuay
terkena masalah karena dia mendorong jatuh JaiArn hingga lututnya berdarah. Jadi
ibu JaiArn marah karena hal itu. Ya langsung bertanya pada KhaoSuay, apa benar
KhaoSuay mendorong temannya itu?
“JaiArn
mengganggu Lalan duluan,” jelas KhaoSuay.
“KhaoSuay
bohong!” bantah JaiArn.
Ibu
JaiArn tentu membela putranya. Krit meminta guru untuk bertanya pada Lalan, apa
itu benar atau tidak. Lalan yang ada di sana membenarkan. JaiArn membuka rok
Lalan ketika Lalan sedang bermain bersama temannya hingga Lalan menangis.
khaoSuay langsung menyuruh JaiArn minta maaf, tetapi JaiArn tidak mau dan malah
mendorong KhaoSuay hingga jatuh. Dan belum cukup itu, dia mengejek KhaoSuay. Karena
kesal, KhaoSuay mendorong JaiArn hingga jatuh.
“Tapi,
mau bagaimanapun putramu melukai putraku. Kau harus bertanggung jawab,” tuntut
ibu JaiArn.
Dan
Ya menyuruh KhaoSuay minta maaf karena perbuatan KhaoSuay salah apapun
alasannya. Tapi, ibu JaiArn tetap tidak pas dan malah menyuruh si guru untuk menghukum
KhaoSuay. Ya jelas tidak terima karena menurutnya itu kelewatan apalagi
putranya sudah minta maaf.
“Kau
melakukan segala cara agar putramu tidak bersalah. Tapi, itu bukan cara yang
baik untuk mengajari anakmu. Anakmu membully seorang perempuan, tapi kau tetap memihaknya.
Lain kali, dia akan mengulangi perbuatannya. Karena dia pikir perbuatannya tidak
salah. Aku rasa kau seharusnya menyuruh JaiArn minta maaf pada Lalan,” tegas
Ya.
Dan
Khun Nat yang baru datang karena mendapat laporan dari kepala sekolah, mendengar
perkataan Ya tersebut.
“Jika
Lalan memberitahu ayah dan ibunya, mereka pasti juga akan menyalahkan Anda.”
Dan
karena takut dengan hal itu, ibu JaiArn langsung berbisik menyuruh JaiArn minta
maaf pada Lalan.
“Jika
kau ingin tambahan biaya pengobatan, kau bisa memberitahuku. Tetapi, terkait
hukuman, aku akan menghukum putraku menurut caraku. Aku juga mencintai putraku,
sama seperti Anda. Tidak ada ibu yang ingin melihat putranya sendiri terluka.”
Melihat
bahwa permasalahan itu sudah bisa terselesaikan dengan baik, kepala sekolah
meminta maaf pada Khun Nat karena sudah menelepon Khun Nat dan merepotkannya. Khun
Na hanya diam, dia menatap penuh amarah dan kebencian pada Ya di dalam.
“Aku
datang terlambat,” gumamnya dan pergi dari sana.
--
Ya
bicara dengan KhaoSuay berdua. Dia memuji KhaoSuay yang telah melindungi
perempuan dan dia merasa bangga atas hal itu. Tapi, lain kali KhaoSuay harus menggunakan
metode berbeda untuk melindungi temannya. khaoSuay mengerti. Guru kemudian
minta izin untuk membawa KhaoSuay kembali ke kelas.
Setelah
khaoSuay pergi, Ya tinggal sendirian. Dan Khun Nat yang belum pergi dari lingkungan
sekolah menghampirinya. Wajah Ya terlihat ketakutan melihat Khun Nat berada tepat
di depannya. Khun Nat berbasa basi terlebih dahulu sebelum bertanya, dimana
Krit? Ya menjawab kalau Krit sedang membicarakan mengenai biaya berobat dengan
ibu JaiArn.
“Sangat
beruntung menjadi dirimu. Kau bertemu orang baik seperti Khun Krit yang selalu
menolongmu. Selalu ada untuk mengatasi setiap masalah untukmu. Kau mungkin punya
keberuntungan terkait pria, Siriya. Jangan kau kira, aku tidak tahu. Kau menggunakan
KhaoSuay dan ketidak beruntunganmu untuk membuat Khun Krit bersimpati padamu. Hingga
dia bersedia memihakmu! Biar ku peringatkan, Siriya. Khun Krit adalah orang
baik. Jangan membawa dia menjadi seperti mu,” peringati Khun Nat dan memegang
lengan Ya dengan kuat.
Krit
muncul dan menarik tangan Khun Nat dari cengkeramannya terhadap Siriya. Khun
Nat jelas terkejut, apalagi ketika Krit dengan nada dingin mengajaknya bicara
berdua. Khun Nat memandang marah pada Siriya.
“Aku
rasa cara bicaramu kelewatan. Khun Siriya tidak pernah memintaku memihaknya. Aku
yang memilih sendiri,” tegas Krit.
“kau
masih tidak mengenal wanita itu cukup baik. Kau tidak tahu. Dia lebih mengerikan
daripada yang kau pikirkan.”
“Orang
yang mengerikan adalah Anda,” tegas Krit.
Khun
Nat tertohok mendengarnya. Padahal dulu Krit mengatakan dia bukan orang yang
menyeramkan seperti yang orang-orang pikirkan. Dia mengingatkan perkataan Krit
dulu itu padanya.
“Benar.
Tapi itu karena aku belum terlalu mengenal Anda. Seperti Anda yang tidak
terlalu mengenalku juga. Aku bukan orang baik seperti yang Anda pikirkan,”
jawab Krit.
Khun
Nat memandangnya dengan mata yang hampir menangis. Tetapi seolah tidak peduli, Krit
meninggalkannya dan kembali ke tempat Ya.
--
Thi
menelpon Lert dan bertanya apa Khun Riam sudah pergi atau belum? Lert memberitahu
kalau dia sudah mengeluarkan mobil dan akan mengantar Khun Riam pulang.
“Kenapa
kau harus mengantarnya? Ambil saja uang yang kuberikan padanya untuk membawa
ongkos taksi.”
“Err..
tapi, Khun Ya yang menyuruhku. Jadi, apa yang harus kulakukan, Khun Thi?”
“Ya
udah, kau antar saja. Dan bilang padanya untuk tidak datang mencariku lagi.”
--
Khun
Riam berkeliling di sekitar rumah sebelum pergi. Dia ingat saat dia masih
tinggal di rumah itu dan masih dalam hubungan harmonis dengan suaminya. Khun Pawinee
keluar dan melihat Riam. Tentu, mereka sama-sama terkejut!
--
Na
baru selesai membereskan tempat tidur dan baru melihat pesan dari Krit yang
melapor kalau KhaoSuay bertengkar dengan temannya beberapa jam yang lalu. Dengan
panik, Na langsung menuju sekolah KhaoSuay.
--
Khun
Pawinee dan Khun Riam bicara di ruang tamu. Khun Pawinee menduga kalau Khun
Riam pasti sudah bertemu dengan Thi. Khun Riam membenarkan, dan dia juga
berterimakasih karena Khun Pawinee sudah
menjaga putranya.
“Setelah
aku membesarkannya, kau ingin menuntut hakmu sebagai ibunya kan?”
“Tidak
seperti itu P’.”
“Tidak?
Lalu, untuk apa kau kemari? Kau meninggalkannya di saat dia sangat memerlukanmu.
Lalu? Sekarang? Saat ini! Kenapa kau kemari?!”
“Aku…
aku ingin melihat wajahnya. Aku ingin bicara dengannya.”
“Kau
ingin memperbaiki masa lalumu kan? Kenapa? Kau merasa sudah tua dan
menyesalinya? Huh?”
“Ya.
Ketika kita bertambah tua, kematian semakin mendekat. Kita akan berpikir lebih
banyak. Dimasa lalu… aku sangat jahat hingga mampun meninggalkan putraku sendiri!”
“Menjadi
seorang ibu itu tidak mudah. Terlebih ketika seorang ibu melakukan kesalahan
pada anaknya. Yang palin berat adalah menyelesaikan masalah. Wanita. Tidak semua
wanita mempunyai insting untuk menjadi ibu sejak mereka lahir. Beberapa orang butuh
waktu untuk belajar mengenai hidup lebih daripada orang lain sebelum insting
ibu mereka lahir. Dan waktu itu, kau masih muda. Kau butuh orang untuk menjagamu
lebih daripada kau bisa menjaga yang lain.”
“Aku
tidak pernah menyangka kau akan mengatakan hal seperti ini padaku,” terharu
Khun Riam. “Aku…”
“Kau
mungkin mengira kalau aku akan memarahimu karena kau mencuri suamiku. Dan sekarang
kau ingin mencuri putraku. Itu kan?”
“Itu
karena aku sangat buruk.”
“Aku
pernah membencimu, tapi sekarang, saat ini… di posisi seorang ibu yang berbuat
salah pada anaknya, aku mengerti mu dengan baik. Ini masalahmu dengan Thi, kau yang
harus menyelesaikannya sendiri. Mungkin tidak akan ada yang bisa membantumu.”
Khun
Riam mengerti akan hal itu.
--
Khun
Nat mau pergi dari lingkungan sekolah ketika dia melihat Na datang bersama dengan
Nuan. Matanya membelalak terkejut. Dia ingat kalau tadi Ya ada di taman, tapi
kenapa dia malah baru seperti datang dengan Nuan?
Karena
terlalu terkejut, dia membuka pintu mobil langsung dan mengenai ibu JaiArn. Ibu
JaiArn langsung menuntut Khun Nat untuk minta maaf padanya. Tetapi, Khun Nat melotot padanya dan membuat
ibu JaiArn jadi takut.
Khun
Nat masuk dan melihat Ya bersama dengan Krit.
“Kau
sama Krit saja kan dari tadi?” tanyanya.
“Khun
Nat, ada apa?” bingung Ya.
“Nuan
mana?” tanya Khun Nat.
“P’Nuan,
kenapa?” tanya Ya bingung.
“Aku
yang tanya, jawab!”
Ya
dan Krit bingung. Sementara Khun Nat menanti jawabannya.
Support penulis hanya dengan membaca sinopsis ini (Khun
Mae Suam Roy) di :
k-adramanov.blogspot.com. Terimakasih. Happy Reading.
Tags:
Khun Mae Suam Roy
Lanjut ya kak😘😘😘
ReplyDelete