Sinopsis
Lakorn : You Are Me episode 24 – 1
Images by : Channel 3
sinopsis di tulis oleh : Chunov (nama
samaran) di blog k-adramanov.blogspot.com
Khun
Nat mendesak Ya dan Krit untuk menjawab pertanyaannya, dimana Nuan? Ya dan Krit
kebingungan, dan untunglah Nuan muncul. Dia bersikap seolah baru kembali dari
kamar mandi. Nuan kemudian balik bertanya, ada apa Khun Nat mencarinya? Khun
Nat tidak menjawab dan hanya menatapnya dengan curiga.
Setelah
Khun Nat pergi, Nuan baru menjelaskan pada Ya dan Krit kalau Khun Nat
melihatnya dan Na di gerbang masuk sekolah. Dan untunglah, mereka juga melihat
Khun Nat, jadi mereka bisa langsung menghindar agar tidak bertemu dengannya.
Flashback
Na dan Nuan mau masuk ke gerbang
sekolah, tetapi mereka mendengar perdebatan antara Khun Nat dan Ibu JaiArn.
Jadi, mereka langsung bersembunyi di balik semak. Na merasa beruntung, tetapi
Nuan merasa tidak tenang. Lain kali mereka harus lebih berhati-hati.
End
Krit
merasa kalau Khun Nat pasti tidak akan curiga sampai seperti itu (maksudnya,
tidak akan menyangka kalau Siriya mempunyai saudara kembar). Ya kemudian
bertanya dimana Na sekarang? Nuan menjawab kalau Na pergi bersembunyi dan tidak
berani bertemu dengan Ya, takut ada masalah nantinya.
Ya masih merasa khawatir kalau Khun Nat
mencurigai mereka.
--
Benar,
dugaan Ya. Saat pulang, Khun Nat langsung menemui Orn dan bertanya sejak kapan
Siriya dan Nuan pergi dari rumah? Untunglah Orn tidak melihat kapan Siriya dan
Nuan pergi. Khun Nat menghela nafas kesal.
--
Na,
Nuan dan KhaoSuay sedang bermain bersama. Thi pulang dan melewati mereka begitu
saja. Na memutuskan untuk pergi menemui Thi.
Thi
berada di dalam kamarnya dan sedang melihat koleksi boneka penguin-nya. Na
mengetuk pintu dan langsung masuk begitu saja. Dia bertanya apa Thi baik-baik
saja?
“Kau
tahu, setelah ibu penguin bertelur, dia akan memberikan telurnya pada ayah
penguin untuk menjaga telur itu. Ibu penguin punya tugas untuk mencari makanan.
Dan ayah penguin mempunyai tugas untuk menjaga telur di perutnya. Menjaga
anaknya. Bertahan dari badai salju. Dan bahkan mempertaruhkan nyawa-nya untuk menjaga
anaknya. Dan ketika ibu penguin kembali, ketika dia melihat wajah ayah penguin
dan anaknya masih hidup, ibu akan memberi makan pertama kali untuk anaknya. Dan
ayah… setelah bertahan tanpa makanan selama hampir 4 bulan, akhirnya bisa makan
juga. Dan setelah itu, ayah dan ibu akan saling membantu dan menjaga anak
mereka hingga dewasa dan mampu untuk hidup sendiri.”
“Ibu
dan ayah penguin sangat mencintai anak mereka.”
“Untuk
ayah dan ibu penguin, anak mereka adalah hati mereka. Mereka rela menukar hidup
mereka demi anak mereka. Tapi, untuk beberapa orang, tidak seperti itu!!”
“Khun
Thi, aku tahu kalau kau merasa terluka. Tapi, setiap hal punya waktunya
sendiri. Saat ini, kau harus memberikan dirimu kesempatan. Dan juga memberikan
ibumu kesempatan sekali lagi.”
“Waktu
untuk kesempatan itu sudah berakhir. Aku tidak memerlukannya lagi.”
“Jangan
berbohong pada dirimu sendiri. Aku tahu kau masih memerlukan ibumu. Tidak ada
anak yang tidak ingin ibu.”
Thi
dan Na mulai berdebat. Mereka tetap pada pendirian masing-masing.
--
Malam
hari,
Ya
memandang dirinya dari pantulan cermin jendela. Dia teringat perkataan dan
peringatan Khun Nat padanya tadi. Krti yang baru keluar kamar, melihatnya, dan
mengira kalau Ya masih khawatir kalau Khun Nat mencurigai mereka. Jadi, dia
meminta Ya untuk tidak khawatir karena dia akan mencoba mencari tahu apakah
Khun Nat mencurigai mereka atau tidak.
“Mengenai
hal itu, aku tidak khawatir. Palingan aku hanya harus mengaku pada semua orang,
hal yang seharusnya sudah ku lakukan sedari dulu.”
“Lalu,
Khun Ya stress mengenai apa?”
“Mengenai
itu, Khun Krit tidak perlu tahu. Ini masalah pribadiku. Terkadang, aku hanya
merasa apa yang Khun Nat katakan benar. Khun Krit, tolong jangan terlalu baik
padaku.”
Krit
jelas kecewa mendengarnya. Dia menegaskan pada Ya kalau dia hanya melakukan
tugasnya dan tidak akan pernah merusak reputas Ya. Ya malah berkata kalau
segalanya akan berakhir, dan mereka akan kembali ke tempat masing-masing
kembali. Usai mengatakan itu, dia masuk ke dalam kamarnya. Krit hanya bisa
terdiam melihat punggung Ya.
--
Esok
hari,
Khun
Pawinee mengunjungi Khun Pa. Dia bertanya keadaan Khun Pa dan bahkan meminta
Khun Pa untuk tidak telat makan. Dia menangis dan meminta maaf pada Pa. Setelah
semua hal yang terjadi, dia baru menyadari betapa dia sangat menyanyangi Pa.
Khun Pa juga menangis dan merasa terharu mendengar ucapan Khun Pawinee. Dia
menyadari kesalahannya yang tidak pernah merasa puas dengan kasih sayang yang
telah di terimanya dan selalu ingin berada di atas orang lain, termasuk di atas
abangnya sendiri.
Saat
membahas mengenai Namneung, Pa menangis dan meratap karena Namneung tidak perlu
ibu sepertinya. Khun Pawinee berusaha membuka pikiran Pa, dia memberitahu kalau
Namneung sangat sedih sekarang. Dan karena itu, Pa harus memikirkan Namneung,
dia meminta Pa agar mau berusaha keluar dari penjara.
“Cinta
yang paling hangat di dunia bagi seorang anak, tetap adalah cinta dari ibu. Apa
kau mengerti, Pa?”
Pa
menangis terisak. Dia mengangkat tangannya menyentuh jeruji pembatas. Khun
Pawinee pun melakukan hal yang sama.
--
Thi
menemui Chanat, dan Chanat menjelaskan kalau kasus ini belum sampai ke
pengadilan. Hal itu karena masih ada sebuah keraguan terkait dengan bukti yang
di dapat, yaitu peluru.
“Peluru
yang di gunakan untuk menembak Khun Ya dan juga Khun Wiset hingga meninggal,
itu dari dua pistol yang berbeda.”
“Apa
maksudnya?”
“Itu…
ada dua kemungkinan. Pertama, kakakmu punya dua pistol. Kedua, ada pelaku lain
dan orang itu bekerja sama dengan kakakmu? Tapi, kenapa kakakmu melindungi
orang itu?”
“Maksudmu,
orang yang menembak Khun Wiset?”
“Aku
juga belum yakin. Jika aku sudah yakin, aku akan menghubungimu.”
--
Ya
berdiri di beranda. Krit menghampirinya dan memberitahu kalau dia sudah
meletakkan tas Ya di dalam mobil.
“Jika
P’Peuk tidak sakit, aku mungkin tidak harus merepotkanmu.”
“Aku
hanya melakukan tugasku,” balas Krit dengan dingin.
“Khun
Krit, apa kau berpikir kalau aku dan Na sangat mirip?”
“Untuk
orang lain, mereka akan melihat kalau kalian mirip. Tapi untukku…”
“Aku
rasa kami berdua sangat mirip hingga terasa seperti hanya satu orang. Jika kau
senggang, Khun Krit dapat mengajak Na untuk makan bersama. Meskipun Na terlihat
tidak takut, tapi Na lebih gentle daripada yang kau pikirkan.”
Jelas
sekali kalau Ya berusaha menjauhkan Krit darinya dan menjodohkannya dengan Na.
Krit menyadari hal tersebut, jadi dia bertanya apa yang sebenarnya Ya ingin
katakan? Dia menyuruh Ya untuk mengatakannya langsung saja.
“Aku
ingin kau mencoba mengenal Na. Mungkin… mungkin kau akan bisa bertemu dengan
orang baik yang lebih cocok denganmu.”
“Ya.
Jika kau berpikir seperti itu, aku akan melakukannya!”
Mereka
saling bertatapan. Tampak jelas kalau mereka saling menyukai. Namun, tidak mau
mengakuinya satu sama lain.
--
Aunt
On memberikan banyak makanan pada Peuk dan Peuk jelas merasa senang. Saking
senangnya, Peuk terus bicara. Aunt On sampai kesal dan menyuruhnya untuk cepat
makan.
Lagi
asyik makan, Peuk malah melihat Ya yang pulang dengan di antar oleh Krit.
Dengan panik, Peuk langsung masuk ke dalam dan berbaring di sofa. Aunt On
langsung berakting seolah Peuk sakit keras. Krit dan Ya tiba, dan Krit langsung
menjelaskan kalau dia mengantar pulang Ya karena katanya Peuk sakit. Aunt On
membenarkan, dan seharusnya Ya tinggal saja 2-3 hari lagi di tempat Krit. Ya
beralasan kalau dia tidak ingin merepotkan Krit lebih lama lagi.
Ya
kemudian pamit untuk masuk ke dalam kamar karena merasa lelah. Dan Krit
langsung pamit pulang. Setelah mereka pergi, Peuk langsung protes pada Aunt On,
katanya kalau mereka bersama-sama lebih lama, hubungan mereka akan jadi dekat,
tapi ini malah sebaliknya. Aunt On membalas kalau dia juga tidak tahu akan jadi
seperti ini.
--
Namneung
masih murung dengan yang terjadi pada keluarganya. Setelah libur beberapa hari,
Namneung kembali kuliah. Teman-temannya langsung menyambutnya dengan khawatir.
Tetapi, ada saja beberapa orang yang malah bertanya mengenai masalah keluarga
Namnung dan kebenaran mengenai Khun Pa yang membunuh Khun Wiset karena Khun
Wiset berselingkuh. Namneung menjawab tidak tahu, tapi orang-orang itu terus
berkata kalau Khun Pa sangat kejam. Namneunng tidak tahan dan memilih pergi.
Saat
dalam perjalanan pulang, Namneung bertemu dengan Chet yang datang karena merasa
khawatir padanya. Dia membawa Namneung ke taman dan mengajak bicara Namneung.
Dia bertanya keadaan Namneung dan berusaha menghibur. Namneung jelas merasa
bahagia karena masih ada orang yang peduli padanya.
“Jika
kau memerlukanku, aku akan selalu ada,” ujar Chet.
Support penulis hanya dengan membaca sinopsis ini (Khun
Mae Suam Roy) di :
k-adramanov.blogspot.com. Terimakasih. Happy Reading.
Tags:
Khun Mae Suam Roy
Akhirnya update jg,semangat
ReplyDelete