Sinopsis
Lakorn : You Are Me episode 26 – 2
Images by : Channel 3
sinopsis di tulis oleh : Chunov (nama
samaran) di blog k-adramanov.blogspot.com
Da
diam-diam masu ke kamar Khun Nat, ini karena dia merasa penasaran dengan apa
yang di sembunyikan Khun Nat. Dia jelas mendengar kalau Siriya dan Krit ke
hotel untuk menemui Siriya. Dan Da menemukan amplop yang berisi foto Siriya dan
Sina serta biodata Sina.
“Letakkan
kembali apa yang kau pegang,” tegur Khun Nat yang baru masuk kamar.
“Apa
ini? Siriya punya kembara? Apa maksudnya?” tuntut Da.
Khun
Nat berusaha merebut dokumen dari tangan Da, tapi Da tidak mau menyerahkannya.
Karena itu Khun Nat menegur Da untuk tidak ikut campur, dia yang akan mengurus masalah
ini sendirian dan mencari bukti untuk membuktikan kalau yang ada di rumah ini
bukan Siriya.
“Siriya
palsu?”
Khun
Nat gugup karena sudah keceplosan.
“P’Nat,
ayo kita bekerja sama. Kau juga tahu kalau aku membencinya. Aku ingin
menyingkirkannya. Tolong, P’Nat. Aku minta tolong.”
“Tidak.”
“P’Nat,
jangan lupa. Aku tidak pernah gagal dalam pekerjaanku,” yakinkan Da. “Beri aku
kesempatan untuk mengurus ini. Aku berjanji, aku tidak akan pernah
mengecewakanmu lagi.”
--
Na
merasa gugup. Dia masih bimbang apakah akan mengungkapkan segalanya? Bagaimana
reaksi Thi nanti? Apalagi Thi selalu bilang kalau dia benci orang yang
berbohong walaupun itu untuk hal baik.
Tidak
lama, dia menerima pesan dari Thi yang sudah selesai rapat dan akan segera
pulang.
--
Khun
Nat datang ke rumah Krit. Dan Krit jelas kaget melihat kedatangan Khun Nat. Khun
Nat mula-mula meminta maaf atas kelakuan Chet dan dia menawarkan diri untuk
mengobati luka Krit. Krti menolak, tetapi Khun Nat memaksa.
“Dapatkah
aku bertanya. Mengenai Siriya, apa yang akan kau lakukan?”
“Kalau
gitu, aku juga mau tanya. Kau menyukai Siriya tanpa merasa bersalah karena
wanita itu bukan Siriya, tapi Sina, kan? Jika kau tidak mau jawab, tidak
masalah. Karena kebenarannya akan segera terungkap.”
“Apa
yang hendak Khun Nat lakukan?”
“Kau
kira alasan sebenarnya aku datang kemari, karena apa?”
Krit
bingung sementara Khun Nat hanya menatapnya.
--
Thi
tiba di rumah dan langsung masuk ke kamar. Na yang baru siap mandi, meminta Thi
untuk menunggu sebentar, karena dia akan tukar baju dulu. Thi menahannya dan
malah mengajak Na melakukan sesuatu yang menyenangkan. Dia tampak lebih agresif
dari sebelumnya dan membuat Na merasa risih sekaligus takut.
--
“Aku
tidak tahu apa alasan Anda kemari.”
“Aku
datang ke sini, untuk menghalangimu menjadi ksatria berkuda putih yang akan
menolong Siriya tepat waktu!”
Mata
Krit membelalak.
--
Thi
mendekati Siriya terus dan terus. Dan tiba-tiba, dia menarik baju Siriya ke
bawah, dan terlihat punggungnya. Tidak ada bekas luka tembak di sana.
Jelas-jelas seharusnya ada.
“Kemana bekas luka nya menghilang?” tanya Thi
dengan nada dingin. “Atau… kau tidak pernah mempunyai bekas luka sebelumnya?”
Mata
Na membesar.
Dan
Da menghalangi Nuan untuk masuk ke dalam rumah. Dia memanggil Lert, dan Lert
langsung menahan Nuan agar tidak bisa pergi kemanapun. Nuan melawan dan
bertanya emosi, apa yang mereka lakukan?
“Kali
ini, boss mu pasti tidak akan bisa selama!” ujar Da dengan sinis.
--
Krit
langsung beranjak mau pergi. Tapi, Khun Nat menarik tangannya, “Biarkan Khun
Thi menyelesaikan hal ini dengan si kembar palsu itu. Dan untukmu, kau harus
selesaikan denganku!”
--
“Jawab
aku! Siapa kau sebenarnya?” tuntut Thi dan menatap Na dengan penuh amarah.
“Khun
Thi, ini hal yang mau ku katakan padamu. Aku bukan Siriya. Aku Sina. Saudara
kembar dari Siriya.”
Tapi
Thi sudah terlanjur marah, “Mau apa kau kemari?”
“Aku
kemari untuk mencari tahu siapa pelaku yang telah menyakiti kakakku.”
“Dengan
berbohong? Semua yang kau katakan, yang kau lakukan, yang kau rasakan, semuanya
bohong, kan?”
“Benar.”
“APA
ITU SANGAT MENYENANGKAN? HUH?!! Di investigasi pria sepertiku?! Membuatku
percaya. Membuatku jatuh cinta. Wanita tanpa hati sepertimu!”
“Khun
Thi! Aku minta maaf. Aku minta maaf karena sduah berbohong. Aku minta maaf
karena sudah menyamar menjadi P’Ya. Tapi, satu hal yang benar, perasaan yang ku
punya padamu, aku tidak pernah berbohong.”
Tapi,
Thi tidak percaya. Dia bahkan berkata, kau kira permintaan maaf seperti itu
akan membuatnya memaafkannya?
“Sina,
dengarkan aku. Aku tidak perlu permintaan maaf. Aku tidak ingin mendengar
alasanmu. Karena aku… benci orang yang berbohong,” ujar Thi dengan dingin dan
mendorong tubuh Na ke tempat tidur. “Keluar sekarang juga dari sini! Keluar!
Jangan sampai aku melihat wajahmu lagi!”
Thi
keluar dari kamar Na dengan sangat emosi. Na hanya bisa terdiam, menangis,
menyadari kalau semuanya sudah terlambat.
“Da,
Lert. Besok kita akan mengurus semua orang ini. Membereskan barang mereka dan
mengusir mereka,” perintah Thi.
Nuan
terkejut. Dan Da tersenyum penuh kemenangan. Dia mengikuti Thi keluar rumah.
Lert melepaskan Nuan akhirnya dan marah karena Nuan telah membohonginya, itu
sangat melukainya. Nuan benar-benar bingung harus bagaimana.
Nuan
langsung berlari masuk kamar Na dan melihat Na yang menangis. Na bilang semua
sudah berakhir. Nuan mengerti, dia memeluk Na untuk menenangkannya.
Da
mengejar Thi dan berkata untunglah P’Nat memberitahu mereka, kalau tidak, Thi
pasti sudah di bohongi oleh si kembar itu. Thi menjawab dengan dingin kalau
semua sudah berakhir, dia sudah mengusir mereka. Da tidak terima, dia mau
mereka menerima hukuman.
“Aku
ingin sendiri,” usir Thi dengan halus.
--
Khun
Nat menerima pesan dari Da kalau Sina telah mengakui semuanya kalau dia
bukanlah Siriya. Khun Nat tersenyum senang karena semuanya telah berakhir.
“Wanita
itu bukan Siriya. Jadi, tugasku sudah selesai,” ujar Khun Nat dengan penuh
kemenangan dan beranjak pergi dari rumah Krit.
“Khun
Nat,” tahan Krit.
“Jangan
kira kau bisa membujukku. Segalanya bukan terserah padaku, tapi terserah Khun
Krit.”
“Kenapa
kau melakukan ini?”
“Aku
yang harusnya menanyakan hal itu. Jangan lupa, kalian semualah yang telah
berbohong dari awal. Dan ingat! Aku bukan badut yang bisa di tipu begitu mudah!
Jangan kira kau bisa menipuku lagi!” tegas Khun Nat dan langsung pergi.
Krit
langsung menelpon Na, dan yang mengangkat adalah Nuan. Na sedang membereskan
barang-barangnya ke dalam koper. Krit meminta Nuan menjaga Na, dan akan
menjemput mereka besok. Nuan menyampaikan pesan itu, mungkin mereka akan
tinggal di tempat Krit besok untuk sementara. Tetapi, Na terus diam, dia tidak
fokus mendengar ucapan Nuan. Hal itu jelas membuat Nuan merasa khawatir.
“Na,
kau baik – baik saja?” tanya Nuan penuh kekhawatiran. Na mengangguk, dan jelas
itu bohong.
--
Thi
menginap di hotel malam ini. Dia mengingat saat dia dan ‘Siriya’ saling
mengakui perasaan masing-masing, tapi ternyata ‘Siriya’ yang selama ini di
kenalnya adalah palsu. Dia merasa marah, kecewa dan juga sedih.
--
Da
di kamarnya merasa tidak aman. Thi sudah menyadari kebohongan Sina, tapi masih
melindungi Sina dengan tidak mau menghukumnya. Da benar-benar kesal.
--
Esok
hari,
Krit
pergi menjemput Na, Nuan dan KhaoSuay. Na sudah tidak berpenampilan seperti
Siriya yang anggun lagi, tapi sudah seperti dirinya biasa. Penampilan tomboy.
“Kemana
kita akan pergi, Mae?” tanya
KhaoSuay.
“Kita
akan tinggal di rumah paman Krit.”
“Kenapa
kita tinggal di sana, Mae?”
Na
kesulitan menjawab. Jadi, Krit yang menjawab kalau di rumahnya punya banyak
makanan enak dan mainan. khaoSuay jelas senang mendengarnya dan langsung setuju
untuk pergi.
Mereka
sudah mau pergi, tapi Lert datang menemui mereka karena khun Pawinee ingin
bertemu.
Semua
keluarga Sutharak telah berkumpul di ruang tamu. Thi jelas heran dan bertanya
ada apa? Tidak lama, Na dan Krit masuk dan memberi salam pada Khun Pawinee.
“Aku
memanggil kalian semua karena aku ingin tahun, adakah seseorang yang akan
memberitahuku mengenai si palsu Siriya?”
Khun
Nat jelas heran, darimana Khun Pawinee tahu mengenai hal ini? Dan pelakunya
adalah Da. Dia merasa kalau Khun Pawinee harus tahu sebagai tertua rumah ini.
Khun Pawinee membenarkan. Dan dia marah karena tidak ada yang menghargainya.
“Terutama
kau! Apa ini semua benar?”
“Ya.
Namaku Sina. Aku saudara kembar dari P’Ya.”
“Kau
pikir, aku badut, hah? Sehingga kau berani menipuku seperti ini!”
“Jika
Anda mau marah, salahkan aku juga. Masalah ini, aku juga tahu,” bela Krit.
“Kau
di paksa untuk bekerja sama dengan mereka kan, Khun Krit?” Khun Nat berusaha
menolong Krit.
“Tidak.
Aku yang berniat membantu. Mohon maaf, Nyonya.”
“Jangan
salahkan, Khun Krit. Aku yang memaksanya melakukan ini.”
Semua
diam. Menatap Na dengan marah.
Sementara
itu, pembantu keluarga Sutharak menunggu di luar. Orn benar-benar bingung
dengan yang terjadi. Ada masalah apa? Lert muncul dan memberitahu kalau mereka
akan menangkap orang yang menipu.
Eh,
mereka malah melihat Siriya di depan gerbang bersama Nuan. Semua kaget melihat
Siriya terutama Orn dan yang lain yang tidak tahu kalau ada Siriya palsu.
“Aku
akan bertanggung jawab atas semuanya sendiri. Nyonya, kau bisa menghukumku!”
ujar Sina.
“Tapi
apa yang Khun Sina lakukan karena ada alasan yang kuat.”
“Alasan
untuk berbohong adalah juga bohong,” panasi Da.
Khun
Pawinee langsung menegur Da untuk diam. Khun Pawinee marah karena sepertinya
mereka tidak menganggap berarti wasiat dari Pipop.
“Bukan
seperti itu,” ujar Ya yang masuk ke dalam rumah Sutharak.
Support penulis hanya dengan membaca sinopsis ini (Khun
Mae Suam Roy) di :
k-adramanov.blogspot.com. Terimakasih. Happy Reading.
Tags:
Khun Mae Suam Roy