Sinopsis
Lakorn : You Are Me episode 26 – 1
Images by : Channel 3
sinopsis di tulis oleh : Chunov (nama
samaran) di blog k-adramanov.blogspot.com
Na
melihat luka di wajah Krit dan merasa bersalah karena Krit terluka. Pas sekali,
Da dan Thi datang dan melihat hal itu. Da langsung berakting terkejut melihat
Siriya dan Krit berada di hotel. Na sendiri kaget melihat Thi dan langsung
bertanya, untuk apa Thi ke sini?
“Aku
datang untuk bertemu klien. Sementara kau, ngapain ke sini?” tanya Thi cemburu.
“Benar.
Apa yang kalian lakukan di hotel?” tanya Da juga, memanasi.
Thi
semakin memojokkan Siriya dengan bertanya seolah Siriya telah melakukan sesuatu
yang salah dengan datang ke ‘hotel’. Krit langsung membela kalau ini tidak
seperti yang Thi bayangkan. Tetapi, Na menyuruh Thi untuk berpikir sesuka Thi
karena itu bukan urusannya.
Thi
tidak terima, dia menarik Siriya untuk bicara berdua dengannya. Krit menahan
Thi untuk membawa Siriya pergi. Mereka saling tarik menarik. Dan Na memutuskan
untuk bicara dengan Thi dan meminta Krit untuk pergi menemui Aunt On saja.
Da
menyuruh Thi untuk pergi dan dia yang akan menjelaskan pada Khun Namon kalau
Thi ada urusan mendadak dan tidak bisa bertemu.
Thi
menarik tangan Siriya dengan kasar ke luar hotel, dekat kolam renang. Na
meminta Thi berhenti menariknya dan dia akan menjelaskan. Dia hanya datang ke
hotel untuk membicarakan suatu masalah dengan Krit.
“Masalah
apa yang harus di bicarakan di hotel?”
“Aku
sudah bilang kalau ini masalah pribadi. Dan aku sudah pernah bilang juga,
antara aku dan Khun Krit, kami tidak punya perasaan apapun.”
“Pria
dan wanita datang untuk bicara di hotel, jika orang lain melihatnya, apa yang
akan mereka pikirkan? Jangan lupa kalau kau adalah istriku.”
“Hanya
istri di mata hukum. Tapi sebenarnya kita berdua tidak punya perasaan apapun
untuk satu sama lain. Aku bukan istrimu, jadi jangan ikut campur dalam
hidupku!” tegas Na.
Thi
terlihat kecewa mendengar perkataan itu. “Tapi kau adalah istri dari abangku.
Jadi kau harus melindungi harga diri dari Sutharak! Kau tidak punya hak untuk
mencintai siapapun! Atau punya hubungan dengan siapapun sesukamu!”
“Haruskah
sampai seperti itu? itu benar. Suamiku sudah mati, tapi orang yang masih hidup
adalah aku! Jika kau tidak melihatku sebagai aku adalah Siriya, tapi jika kau
melihatku sebagai wanita biasa lainnya, aku bisa punya cinta lebih dari satu
kali. Apa itu sangat salah? Jika kau begitu membenciku, lebih baik kita
berpisah dan urus urusan masing-masing,” marah Na dan beranjak pergi.
Thi
menahannya. Dia memeluk Siriya dari belakang, “Siriya! Apa kau benar-benar
tidak tahu, kenapa aku ikut campur dan mengacaukan hidupmu? Kau sudah membuatku
hampir gila,” jujur Thi. Secara tidak langsung, dia mengakui perasaannya.
Mata
Na berkaca-kaca mendengar hal itu. Thi membalikkan badan Siriya menghadapnya.
Dia menatap mata Siriya dalam-dalam, dan dengan perlahan, dia mendekatkan
wajahnya. Dia hendak mencium Siriya. Tetapi, Na seolah sadar, memalingkan
wajahnya dari Thi. Thi jelas kaget menerima penolakan tersebut. Na tidak
mengatakan apapun, dia hanya berbalik dan pergi.
Thi
benar-benar kecewa, mengira Siriya tiadk mencintainya. Sementara, Na dia
berlalu pergi dengan mata berlinang. Dia mencintai Thi, tapi tidak bisa karena
status ‘Siriya.’
--
Ya
sedang belajar berjalan dengan di semangati oleh Peuk dan Aunt On. Sekarang
ini, Siriya sudah bisa berjalan jauh dengan tongkat. Hal ini tentu membuat
semuanya senang. Dan kesenangan itu harus hilang karena kedatangan Krit.
“Khun
Nat tahu kalau kau punya kembaran,” lapor Krit begitu tiba. “Dan dia juga tahu
kalau kau ada di sini.”
Aunt
On, Peuk dan Ya jelas kaget. Mereka dalam bahaya. Krit memberitahu lagi kalau
Khun Nat mulai curiga kalau Siriya yang ada di rumah Sutharak adalah palsu.
Jadi, dia mau Ya, Aunt On dan Peuk untuk berhati-hati.
Krit
memperlihatkan foto Chet, karena sepertinya itu orang suruhan Khun Nat untuk
menyelidiki. Jadi, jika mereka melihat foto orang itu, mereka harus segera
memberitahunya.
“Dan
untuk Khun Ya, tolong tetap berada di dalam rumah. Jangan keluar kemanapun.
P’Peuk dan Aunt On, tolong pastikan hal itu,” nasehat Krit.
“Aku
sudah dewasa. Aku tahu apa yang harus ku lakukan dan tidak. Tolong jaga Na
juga. jangan biarkan adikku dalam bahaya.”
“Baik.
Aku sudah menjaga Khun Na. Dia sangat manis. Pengertian. Dan tidak ceroboh
seperti seseorang,” ujar Krit. “Bertahanlah sedikit lagi. Sebentar lagi,
segalanya akan kembali normal! Tidak perlu berbohong dan menyembunyikan apapun
lagi. Khun Ya, apa kau siap untuk kembali menjadi Siriya asli?”
Ya
hanya diam dan tidak menjawab.
--
Na
teringat perkataan Thi yang mengakui perasaan tidak langsung padanya. Dia
tersenyum mengingat hal itu. Nuan melihat wajah senyum Na, dan meminta Na untuk
mengaku padanya, dia juga menyukai Thi kan?
“Na,
aku tidak bodoh. Aku punya telinga. Aku punya mata. I saw everything. You know?
Apa yang kau pikirkan?”
“Aku
tidak tahu apa yang Khun Thi pikirkan. Dan sekarang Khun Nat juga curiga kalau
aku bukan P’Ya. Bagaimana jika semuanya terbongkar?”
“Maka
kau harus mengakui semuanya terlebih dahulu. Na! jika dia benar-benar
mencintaimu, dia akan mengerti alasan kenapa kau menyamar. Dan yang lebih
penting, jangan lupa, kau adalah Sina. Persentase kalian bisa bersama juga
lebih tinggi, karena kau buka Siriya, istri abangnya.”
Usai
memberikan nasihat itu, Nuan kembali ke kamarnya. Dan Sina merenungkan
dalam-dalam nasihat dari Nuan tersebut.
--
Thi
juga sudah pulang dan menggalau di tepi kolam renang. Lert melihatnya dan
melihat Thi yang sedang melamun.
“Aku
ingin tanya sesuatu. Jika kau menginginkan suatu hal, tapi hal itu adalah hal
terlarang, dan setiap orang di sekelilingmu berusaha menghalangimu mendapatkan
hal itu karena itu tidak benar, apa yang akan kau lakukan?”
“Khun
Thi. Benar dan salah. Siapa orang yang menentukannya? Dan kenapa kau harus
begitu bingung, Khun Thi? Jika kau ingin, itu artinya kau ingin. Suka artinya
suka. Cinta suha cintai langsung, Khun Thi. Ini… hal yang kau stresskan?
Hati-hati lho, nanti bisa botak! Ha ! Ha!” tawa Lert, tapi langsung minta maaf
karena tau dia kelewatan.
“Lalu…
bagaimana… jika tidak ada cara yang mungkin untuk mendapatkannya?”
“Di
dunia ini, tidak ada hal yang mustahil. Hal seperti ini… jika tidak di coba,
tidak akan tahu, Khun Thi. Dengan hormat, selama aku bersama Anda, aku melihat
kalau kau melakukan segalanya untuk Khun Pawinee. Untuk Khun Pipop. Untuk Khun
Pa. untuk Khun Nat. Melakukan segalanya untuk keluarga ini, selalu. Ini
waktunya, kau melakukan untuk dirimu sendiri.”
Dan
Thi memeluk Lert dan berterimakasih. “Sejak kau datang ke rumah ini, hari ini,
hari pertama kau melakukan hal yang benar!”
Lert
jadi bingung, itu pujian atau hinaan? Tapi, Thi langsung pergi mencari Siriya.
Siriya menelponnya, dan Thi langsung bilang ingin bertemu. Jadi mereka bertemu
di taman belakang rumah.
Na
terlihat cemas. Sepertinya dia ingin mengakui semuanya pada Thi, seperti saran
Nuan.
Thi
datang dan dia langsung berjalan mencium Siriya. Na terlalu kaget hingga tidak
sempat mengindar.
“Khun
Thi, itu…”
“Aku
cinta padamu!” ujar Thi langsung sebelum mendengar ucapan Siriya. “Aku tidak
tahu, bagaimana awalnya, kapan atau dimana. Tapi ketika aku menyadarinya, kau
sudah ada di pikiranku. Apapun yang ku lakukan, dimanapun, dan kapanpun, aku
selalu memikirkanmu. Hingga aku mengira kalau aku akan gila.”
“Kau
kira hanya kau yang seperti ini? Aku juga hampir gila. Kau membuatku merasa
senang, tapi aku tidak tahu apa yang kau pikirkan. Aku tidak berani berpikir
ataupun merasakan apapun, karena aku tidak pernah mengira kalau semuanya itu
memungkinkan.”
“Tapi
itu semua sudah terjadi. Apa yang kau ingin ku lakukan? Aku tidak bisa
menyangkal perasaanku lagi. Dan bagaimana dengan mu Siriya? Kau bisa
menyangkalnya?”
“Bahkan
jika aku tidak bisa menyangkalnya, apa
yang akan kau lakukan?”
“Aku
akan melakukan hal yang benar. Aku akan membuat semuanya menyetujui mu menjadi
wanitaku. Mulai dari sekarang, aku akan menjadi kruk-mu. Aku menopangmu dan
tidak membiarkanmu jatuh. Dapatkah kau mengizinkannya?”
Na
tersenyum. Dia melepaskan kruk di tangannya, dan memeluk Thi dengan wajah penuh
cinta.
Nuan
dan Lert melihat itu dari jauh dan tersenyum senang. Akhirnya cinta Thi dan
‘Siriya’ berlabuh. Saking senangnya, Nuan sampai nggak sadar memeluk Lert. Dan
Lert memanfaatkan moment itu menyatakan cinta pada Nuan.
Thi
dan ‘Siriya’ benar-benar kasmaran hingga bermesra-mesraan di dalam kamar.
“Khun,
kau tidak perlu khawatir. Semua orang pasti akan tahu mengenai kita,”
“Kau
pikir, memberitahu kebenaran akan membantu?” tanya Na.
“Ya.
Hal itu pasti akan membantu. Aku tidak suka menyembunyikan sesuatu dari orang
yang ku sayangi. Berbohong… aku rasa itu hanya akan membuat segalanya lebih
buruk.”
“Lalu,
bagaimana jika kebohongan itu untuk melindungi seseorang dari pihak lain?”
“Itu
tidak akan membantu apapun. Aku rasa, pada akhirnya, pihak lain akan tahu
kebenarannya. Dan akhirnya, hanya akan berakhir dengan ketidakbahagiaan.
Bukankah begitu?”
“Khun,
sebenarnya aku menelponmu tadi karena ingin memberitahu hal penting. Itu…,” Na
siap mengatakan kebenarannya. Tapi, telepon Thi malah berbunyi hingga Na
mengurungkan niatnya.
Itu
telepon dari perusahaan karena ada hal mendesak. Thi meminta Siriya untuk
lanjut tapi Na malah menyuruh Thi untuk pergi. Dia akan mengatakan yang ingin
di katakannya saat Thi kembali nanti.
Support penulis hanya dengan membaca sinopsis ini (Khun
Mae Suam Roy) di :
k-adramanov.blogspot.com. Terimakasih. Happy Reading.
Tags:
Khun Mae Suam Roy