Sinopsis Lakorn : You Are Me episode 25 – 2


Sinopsis Lakorn : You Are Me episode 25 – 2
Images by : Channel 3
sinopsis di tulis oleh : Chunov (nama samaran) di blog k-adramanov.blogspot.com
Esok hari, di perusahaan ST Car.
Thi melakukan rapat untuk membahas mengenai orang yang bertanggung jawab terhadap klien bernama Khun Namon. Semua pegawai menduga kalau Siriya yang akan terpilih melakukannya. Tapi, ternyata Thi malah menugaskan hal itu pada Darika.
Dan tidak hanya itu, Thi dan Na mulai saling berusaha menghindari satu sama lain.
Khun Nat menemui Na dan mengajak Na untuk bertemu siang ini di hotel The Empire. Serta jangan membawa siapapun, atau rahasia yang di sembunyikan ‘Siriya’ tidak akan menjadi rahasia lagi.
Na jelas takut dengan ancaman tidak langsung Khun Nat, jadi dia langsung pergi menemui Krit. Krit akhirnya memberitahu Na mengenai perkataan Khun Nat kemarin padanya, dan dia menduga kalau Khun Nat sepertinya hendak menyelidiki Siriya yang asli.
“Seperti yang sudah ku katakan. Jika kita tidak mengakui apapun, tidak ada satupun yang dapat melakukan sesuatu pada kita.”
“Tapi, aku merasa itu terlalu beresiko. Biarkan aku ikut bertemu Khun Nat juga, Khun Na.”
“Sebaiknya tidak, Khun Krit. Aku tidak tahu apakah Khun Nat hanya bercanda atau serius mengancam. Khun Krit sebaiknya menungguku di lobby nanti. Mana tahu aku tiba-tiba perlu bantuan.”
Krit mengerti dan bertanya dimana Na akan bertemu dengan Khun Nat? Eh, si Da lewat depan ruangan dan mendengar pembicaraan terakhir mereka. Dia seperti merencanakan sesuatu.
--

Chanat menelpon Thi karena menemukan bukti baru selain daripada peluru. Di malam kejadian, orang yang tinggal di condo bilang hanya mendengar satu kali suara tembakan. Dilihat dari waktunya, itu adalah saat Khun Paradee menembak Siriya.
“Lalu, bagaimana dengan tembakan Khun Wiset?”
“Tidak ada yang mendengar. Itu artinya si pelaku menggunakan peredam suara. Tapi yang aneh adalah pistol Khun Pa tidak memiliki peredam suara.”
“Itu artinya ada orang lain yang menembak P’Wiset! Atau mungkin orang yang bekerja untuk P’Pa seperti yang kau pikirkan.”
“Ketika aku sudah mendapat informasi lagi, aku akan memeriksanya dengan Khun Pa sekali lagi.”
--
 Na pergi ke The Empire bersama dengan Krit. Tetapi, Krit menunggu di lobby. Dan hanya Na yang pergi ke kamar yang di instruksikan oleh Khun Nat.
“Kau bilang rahasia ku tidak akan menjadi rahasia lagi. Apa maksudnya?”
“Kau yang seharusnya lebih mengerti maksudku. Seharusnya aku sudah mencurigaimu dari lama. Nada suaramu, caramu berbicara, pandanganmu. Kau sangat berbeda dari Siriya yang pernah ku temui.”
“Langsung saja. Tidak perlu berputar-putar.”
“Kenapa kau harus menyembunyikan kembaranmu, Siriya? eh! Apa aku manggilnya benar? Atau harusnya ku panggil… Sina!”
Mata Na membelalak kaget mengetahui Khun Nat tahu namanya.
--
Thi masuk ke ruangan kerjanya dan heran karena Siriya tidak ada. Siriya hanya meninggalkan memo kalau dia keluar untuk suatu urusan. Da masuk ke dalam dan melapor kalau dia sudah membuat janji pertemuan dengan Khun Namon. Dia mengajak Thi untuk ikut, di The Empire (pasti Da sengaja, karena dia dengan Siriya dan Krit mau ke sana).
--
“Kau tahu nama adikku. Kau diam-diam menyelidiki latar belakangku? Sebelumnya aku tidak bilang kalau aku punya saudara kembar karena aku rasa itu tidak terlalu penting untuk ku beritahu. Dan mengenai kecurigaanmu bahwa aku adalah Siriya yang palsu, kau pasti sangat senggang.”
“Kau masih berani berbohong padaku?!”
“Dimana buktimu? Khun Nat, apa kau punya bukti kalau aku Siriya palsu?  Jika ada, perlihatkan padaku.”
Khun Nat tersenyum dan menjawab kalau dia tidak ada bukti. Namun, ‘Siriya’ lah yang akan menjadi buktinya. Dia bertanya, apa ‘Siriya’ ingat dengan tempat ini? Coba lihat sekeliling, jika dia adalah Siriya asli, dia pasti tahu mengenai tempat ini. Beritahu padanya.
Na jelas bingung. Dia tidak tahu apapun. Dia menatap Khun Nat dengan tajam.
Krit merasa cemas karena Na yang belum turun juga. Dia mengirim pesan, tapi belum ada balasan.
Khun Nat mendesak ‘Siriya’ untuk menjawab. Na tidak bisa menjawab dan memutuskan untuk pergi. Khun Nat bergerak cepat menjauhkan tongkat jalan Na. Dia tidak akan  membiarkan ‘Siriya’ pergi begitu saja, hari ini dia akan menangkap basah kebohongan ‘Siriya’.
Krit memutuskan untuk pergi mencari Na. Saat dia tiba di depan ruangan, Chet langsung menghalanginya.
Na dan Khun Nat masih terus berdebat di dalam. Khun Nat mendesak Na untuk mengaku kalau dia adalah saudara kembar Siriya! dan apa alasannya menyamar dan masuk ke keluarga Sutharak? apa yang di rencanakan Siriya asli?
Krit dan Chet saling tumbuk-tumbukan di luar. Krit berteriak memanggil Na, dan Na balas berteriak. Tapi, Khun Nat langsung membekap mulutnya. Dia mendesak Na untuk menjawab pertanyaannya. Sementara itu, Chet dan Krit masih terus berantem di depan.
“Jika kau tidak berhenti sekarang, aku akan melapor ke polisi dengan tuduhan pengacaman,” ancam Na.
“Lakukan saja! Jika kau tidak takut dengan keselamatan kakakmu. Aku tahu dimana Siriya tinggal. Siriya ada di rumah di desa. Dia di luar provinsi, kan? Cepat mengaku! Kau adalah Siriya palsu, kan?”
“Aku…”

Dan untunglah, pas si Krit berhasil masuk. Chet masih menghajar Krit, tetapi Khun Nat menyuruhnya berhenti. Krit dan Na menatap tajam pada Khun Nat. Krit meminta izin untuk membawa Siriya pergi.
“Kau melanggar janji. Aku memberi perintah agar tidak memberitahu orang lain terkait ini, kan?”
“Jika kau ingin memberitahu semuanya kalau aku punya kembaran, lakukan saja. Itu bukan rahasia! Tapi jika kau menuduhku bukan Siriya yang asli, kau hars membawa buktinya dulu.”
“Ini adalah tempat pertama kali kita bertemu. Ini tempat dimana aku tahu… kalau kau dan Khun Pipop mempunya hubungan. Kau tidak ingat? Itu artinya kau bukan Siriya yang asli.”
“Itu bukan bukti. Bukti adalah hal yang nyata, seperti yang selalu kau katakan. Jika aku hendak menuduh Khun Pa, aku harus mencari butkinya dulu! Maka cari bukti dulu, baru kita bicara lagi!”
“Ingat ini. Aku tidak akan pernah membiarkan penipu sepertimu.”
Dan Krit mengajak Na untuk pergi daripada berdebat terus dengan Khun Nat. Pas sudah di luar, Krit langsung memberitahu pendapatnya kalau mereka sudah tidak bisa lagi terus berbohong. Mereka harus mengaku sebelum terlambat.
“Bagaimana kalau besok kita menemui Khun Pa? jika Khun Pa bersedia mengaku kalau dia orang yang menembak P’Ya, dan juga membunuh Khun Pipop dan Khun Jentham, maka kita bisa langsung mengakhirinya.”
Dan Krit setuju dengan hal itu.
Sementara itu, Khun Nat memarahi Chet karena sudah memukul Krit, padahal dia hanya memerintahkannya untuk menghalangi Krit untuk masuk. Dia memperingati Chet untuk tidak melakukan sesuatu di luar dari perintahnya. 
“Khun Nat, kau menyukai Khun Krit kan? Selama ini, Khun Krit mendekatimu hanya untuk mendapatkan keuntungan. Hanya ada aku, Khun Nat. yang dapat melakukan segalanya untukmu dengan cinta. Dan juga dengan niat baik,” ujar Chet dan menggenggam tangan Khun Nat.
Khun Nat langsung menamparnya. “Jangan pernah menyentuhku! Dan jangan bersikap seperti kau tahu segalanya di sini! Terkait mengenai Khun Krit yang bekerja sama dengan Siriya, aku yang akan mengaturnya. Jangan menggangu! Keluar! Kau sudah gagal, aku tidak mau melihat wajahmu sekarang ini!”
Dan dengan perasaan terluka, Chet keluar dari ruangan.
--


Na baru memperhatikan wajah Krit yang babak belur dan merasa bersalah. Dia memegang wajah Krit untuk memeriksa lukanya. Dan pas sekali, Thi dan Da muncul dan melihat hal itu. Da tersenyum sinis.
  

Support penulis hanya dengan membaca sinopsis ini (Khun Mae Suam Roy) di :
k-adramanov.blogspot.com. Terimakasih. Happy Reading.


Post a Comment

Previous Post Next Post