Sinopsis
Lakorn : You Are Me episode 28 – 2
Images by : Channel 3
sinopsis di tulis oleh : Chunov (nama
samaran) di blog k-adramanov.blogspot.com
Na
menghubungi Praw untuk menanyakan mengenai penggelapan dana yang di lakukan
Khun Wiset, mana tau Praw tahu sesuatu.
“Kau
menelpon di saat yang tepat. Pasti, aku akan bekerja sama denganmu,” ujar Praw
dengan semangat.
“Dimana
kau sekarang?”
Dan
Praw dalam penyamaran baju hitam-hitam dan kacamata berdiri di depan kantor ST
Super Car.
Usai
di telepon Na, Praw menelpon Thi. “Aku punya petunjuk penting mengenai kasus
Khun Wiset yang ingin ku beritahu.”
“Kalau
begitu, mari bertemu di restoran Showroom mobil. Aku akan menemuimu.”
Dan
Thi langsung beranjak pergi menuju restoran. Da yang sedang memberi pengarahan
pada salah seorang karyawan, melihat tingkah mencurigakan Thi, jadi dia mengikutinya.
Thi
tiba di restoran itu dan dia melihat Na juga ada di sana. Dia jelas marah, di
tambah Na bilang datang untuk menemui Praw. Darimana Na tau kalau Praw kemari?
Apa dia mengikuti atau menyadap teleponnya?
Na
jelas kesal karena di tuduh seperti itu oleh Thi. Dia bukan psikopat. Dia
benar-benar datang karena Praw yang mengajak bertemu di sini. Masalahnya, Thi
sama sekali tidask percaya padanya. Na tidak bisa membodohinya lagi.
“Kenapa
aku tidak bisa membodohimu? Aku sudah melakukannya selama 3 bulan! Kau bersikap
seperti tahu semuanya, tapi sebenarnya, kau tidak tahu apapun. Kalau kau kemari untuk menemui
Praw, itu artinya kita punya target yang sama, menangkap pelakunya. Aku akan
bertanya terakhir kalinya, daripada menjadi musuh, bukankah lebih baik jika
kita bekerja sama? Semakin cepat kita menangkap pelakunya, semakin cepat juga
aku akan menghilang darimu. Bukankah itu yang kau inginkan?”
“Ya.
Itu yang ku inginkan.”
“Kalau
begitu cepat masuk biar tidak membuang waktu.”
“Tapi,
jangan lupa. Aku bekerja sama denganmu bukan karena aku bersikap lunak. Tapi,
aku ingin ini segera berakhir.”
Da
melihat dari jauh. Dan tidak mendengar pembicaraan mereka, jadi bisa saja dia
salah mengira kalau Thi sengaja bertemu dengan Na.
Mereka
akhirnya bertemu dengan Praw, dan Praw memberitahu tujuannya mengajak mereka
bertemu bersamaan karena dia tidak mau membuang waktu menjelaskan 2 kali. Praw
memberitahu kalau dia sepertinya tahu orang dari dept. accounting yang sering
berhubungan dengan Khun Wiset dan juga sepertinya terekam di CCTV yang di
tunjukkan Chanat padanya tempo hari.
“P’Pichet!”
beritahu Praw. Tampak sekali Praw sudah membenci Pichet.
--
Na
memberitahu apa yang di katakan Praw padanya kepada Krit dan Nuan. Nuan heran
bukankah baru-baru ini Chet yang membantu mereka untuk mencari bukti terkait
penggelapan dana yang di lakukan Khun Wiset? Ada dia hanya berakting membantu
mereka hingga tidak di curigai?
“Asumsi
kita di awal adalah pelaku yang menembak P’Ya, membunuh Khun Pipop dan Khun
Jentham serta menggelapkan dana perusahaan adalah sama. Tapi, kenapa Pichet
harus melukai P’Ya dan membunuh Khun Pipop juga?”
“Aku
rasa kita hanya tahu sedikit mengenai pria ini. Mungkin ada banyak hal yang dia
sembunyikan,” pendapat Chet.
--
Chet
pergi menemui Khun Nat di bar. Khun Nat benar-benar sedih karena Krit lebih
memilih Ya daripada dirinya walau dia sudah sering membantunya. Chet
menjemputnya dan mengajaknya pulang, tapi Khun Nat terlalu mabuk dan sedih
untuk merespon.
Tapi,
pada akhrinya, Chet memaksa membawa Khun Nat untuk pulang. Khun Nat di
baringkan di tempat tidurnya, dan Khun Nat terus berteriak kenapa tidak ada
yang mencintainya?
“Itu
tidak benar, tante Nat. Aku! Aku satu-satunya yang mencintaimu,” ujar Pichet.
Khun
Nat membuka matanya dan samar-sama melihat wajah Chet. Dia tidak suka. Tapi,
Chet terus memegang tangannya dan berkata akan menemani Khun Nat malam ini.
Khun Nat merasakan firasat buruk. Dan benar, Chet berusaha untuk membuka
bajunya.
“Aku
mencintaimu, tante. Aku sangat mencintaimu! Aku hanya mencintaimu!” ujar nya.
“Aku
akan menganggap ini seperti melakukan amal dengan memberikan anjing makanan!”
teriak Khun Nat.
Dan
hal itu, membuat Chet menghentikan perbuatannya. Dia langsung minta maaf dan
Khun Nat berteriak memakinya.
“Apa
yang membuatmu mengira dengan melakukan ini kau akan mendapatkan cintaku?! Kau
ingin tahu, semakin kau membuatku membencimu, semakin aku jijik padamu.”
Pichet
menangis dan memohon ampun pada Khun Nat.
“Di
hari dimana semua orang mengkhianatiku, dan kau masih melakukan ini padaku?!
Kau masih punya muka bilang tidak akan pernah mengkhianatiku? Mulai dari
sekarang, jangan biarkan aku melihat wajahmu lagi!”
Khun
Nat pun langsung berlari keluar dari condo Chet dengan penampilan kacau. Chet
menangis di kamarnya, menyesali perbuatannya pada Khun Nat.
--
Thi
baru sampai di kamarnya, dan Da sudah bersembunyi di dalam. Dia langsung
memeluk Thi dari belakang dan meminta untuk bersama Thi malam ini. Dia memakai
piyama seksi dan memaksa Thi untuk mencintainya. Thi risih dan menyuruh Da
untuk sadar.
Tapi,
Da malah marah. Dia bisa memberikan segalanya pada Thi, kenapa dia tidak bisa
mendapatkan cinta Thi.
“Karena
kau bukan orangnya, Nong Da. Apapun yang bukan untukmu, tidak peduli apapun
yang kau lakukan, kau tidak akan bisa mendapatkannya. Nong Da, kita tidak bisa
mendapatkan segalanya.”
“Ini
pasti karena wanita itu! Karena Nang Sina! P’Thi kau terobsesi dengannya! Semua
karenanya!”
“Nong
Da, dengarkan aku. Tanpa wanita itu atau pun siapapun, aku tetap menyanyangimu.
Aku menyanyangimu sebagai adikku. Dan rasa sayang ini, tidak akan pernah
berubah menjadi arti lain. Nong Da, hubungan kita selama 10 tahun ini seperti
keluarga dan rasa sayang ini, tidak akan pernah berganti. Seperti tidak ada
cara yang bisa menggantikan hubunganmu dengan P’Nat.”
Da
terdiam mendengar semua itu dan hanya menangis. Thi berulang kali mengatakan
hanya menganggapnya sebagai adik. Dan Thi keluar dari kamarnya untuk memberikan
waktu bagi Da untuk berpikir.
Da
keluar dengan langkah lunglai dari kamar Thi. Saat dia hendak kembali ke
kamarnya, dia melihat Khun Nat duduk di pinggir kolam renang sambil menangis.
Da merasa khawatir dan mendekatinya. Dan Khun Nat dengan meratap mengatakan
bahwa apa yang di katakan Da adalah benar, tidak ada orang yang pernah
mencintainya.
“Itu
tidak benar, P’Nat. Aku berbohong padamu hari itu. Aku marah, makanya aku
mengatakan hal itu. Di hidup ini, kau masih punya aku, orang lain yang
mencintaimu. Aku hanya memilikimu dan P’Thi juga tidak mencintaiku. Tidak ada
satupun yang mencintaiku lagi. Walau kau membenciku, tapi kau masih kakakku,
aku mencintaimu.”
Khun
Nat memeluk Da dengan tangis di wajahnya. “Siapa yang membencimu Da? Ingat ini,
apapun yang terjadi, aku akan menjagamu. Aku akan melindungimu sebagai kakak,
Da.”
“Aku
juga. Aku akan menjaga dan melindungimu. Tidak membiarkan siapapun melukaimu
lagi.”
Malam
itu, di hari terburuk mereka, mereka kembali berbaikan.
Support penulis hanya dengan membaca sinopsis ini (Khun
Mae Suam Roy) di :
k-adramanov.blogspot.com. Terimakasih. Happy Reading.
Tags:
Khun Mae Suam Roy