Sinopsis
Lakorn : You Are Me episode 29 – 1
Images by : Channel 3
sinopsis di tulis oleh : Chunov (nama
samaran) di blog k-adramanov.blogspot.com
Pagi-pagi,
Khun Nat sudah melihat Krit datang dan bermain bersama Ya dan KhaoSuay. Hal itu
membuat perasaan Khun Nat lebih terluka.
Ya
melihat kedekatan Krit dan KhaoSuay, hal itu membuatnya merasa tidak nyaman.
Krit menyadari hal itu, dan bertanya kenapa Ya terlihat tidak suka dia bermain
dengan KhaoSuay?
“Aku
takut kalau KhaoSuay akan terlalu bergantung padamu nantinya. Jika kau bukan
lagi pengacara Sutharak, kau mungkin tidak bisa sering datang ke rumah ini
lagi.”
“Ya.
Hari ini, beberapa kebenaran akan terungkap. Jika kita bisa menangkap
pelakunya, segalanya akan berakhir. Kau dapat tenang dan berhenti khawatir.”
Dan
Krit pergi ke dalam rumah. Dia merasa terluka, karena dia tahu maksud Ya
sebenarnya. Ya juga merasa terluka karena harus menjauhkan Krit darinya.
--
Praw
pergi menemui Chanat dan memberikan pernyataannya. Dia mengklarifikasi kalau
waktu itu dia berbohong tidak mengenal pria di CCTV karena Pichet adalah
kekasihnya saat itu. Tapi sekarang, dia hanya mantan pacar jadi dia akan
memberitahu semuanya.
“Malam
itu, setelah Khun Pa mengusirku dari condo, aku pergi mencari P’Pichet. Tapi,
dia tidak ada. Aku menelponnya dan tidak di angkat. Aku menunggu hingga 2 jam, dan saat dia pulang, dia bilang tadi
pergi makan bersama teman.”
“Lalu,
kenapa kau yakin kalau pria di foto itu adalah Khun Pichet?”
“Itu
karena baju yang di kenakan P’Pichet hari itu adalah baju yang sama yang di
gunakan pria di foto itu. Dia pelakunya!”
--
Chet
masih merasa tidak tenang atas yang di lakukannya pada Khun Nat.
Wat
mulai menyelidiki Chet. Dia diam-diam masuk ke ruangan Chet untuk mencari bukti
atau apapun yang berhubungan dengan Chet. Semua itu dilakukan Wat karena
perintah dari Krit.
“Chet punya banyak rahasia, tapi
dia bukan orang yang mendetail. Selama ini, kita tidak pernah mencurigainya.
Padahal, bukti mungkin ada di depan mata kita.”
Dan
Wat menemukan struk pembelian obat.
--
Chanat
meminta bertemu dengan Thi. Tapi, Thi sedang berada di sekitar rumah supir truk
yang terlibat dalam kasus Khun Pipop. Dia ingin menyelidiki sesuatu.
Thi
bertanya kepada warga sekitar apa pernah melihat pria di foto ini (Pichet)? Dan
tetangga menjawab pernah. Pria itu beberapa kali pergi ke rumah pria yang bunuh
diri itu.
--
Thi
langsung kembali ke kantor, dan menemui Khun Nat. Dia memberitahu mengenai
dugaan kalau Pichet sepertinya orang di balik kematian Khun Wiset dan Khun
Pipop. Khun Nat jelas kaget, karena Chet adalah orang terdekatnya. Thi
menjelaskan dari awal dan segala buktinya.
--
Wat
menemui Krit, Nuan dan Na. Dia memperlihatkan struk pembelian obat di dalam
kantor Chet. Dan saat dia menyelidiki lebih jauh ke dokter, dokter bilang kalau
itu adalah obat untuk penderita diabetes. Dia juga tidak menyangka kalau Chet
ada penyakit diabetes.
--
Chet
di rumahnya, menyuntikkan insulin ke tubuhnya. Dia merenung sesaat dan kemudian
melihat parfum di atas mejanya. Itu adalah hadiah ulang tahun yang pernah di
berikan Khun Nat padanya dulu.
Chet
mencium botol itu dengan penuh cinta seolah itu adalah Khun Nat (gila!!!). Dia
kemudian ingat semua kejadian kemarin, dan dengan tersenyum, dia menyemprotkan
parfum itu ke seluruh tubuhnya.
Dan
belum cukup seperti itu, dia membuka lemari pakaiannya. Dan di antar baju-baju,
Pichet ternyata menyembunyikan semua foto Khun Nat yang di milikinya. Dia
memeluk foto itu dengan penuh rasa cinta.
--
Khun
Nat bersedia bekerja sama dengan Thi untuk menangkap Chet. Thi berterimakasih
atas bantuan Khun Nat.
Dan
ternyata, Na, Nuan bersama dengan Wat, juga menemui Khun Nat dan Thi. Mereka
punya bukti kalau Pichet adalah orang yang menembak P’Ya. Di TKP kejadian Ya
dulu, polisi menemukan obat diabetes. Dan mereka menemukan bukti kalau Pichet
adalah penderita diabetes.
--
Malam
hari,
Chet
tertidur sambil memeluk foto Khun Nat. Dia terus bergumam dalam tidurnya,
meminta maaf pada Khun Nat. Dia teringat kemarahan Khun Nat padanya.
“Aku
mencintaimu, Khun Nat,” gumam Chet.
Sementara
itu, Chanat dan team-nya telah tiba di condo Chet dan meminta kerjasama dengan
pihak condo untuk memeriksa kamar Chet. Mereka membawa surat perintah
penggeledahan. Thi, Khun Nat, Na dan Krit tiba tidak lama kemudian. Chanat memberi
mereka untuk menunggu di lobby, sementara dia dan team akan naik untuk menangkap
Chet. Chanat meminta bantuan Khun Nat untuk ikut, untuk membujuk Chet agar
tidak melawan.
Seseorang
mengetuk pintu dan berteriak agar pintu di buka. Teriakan itu membuat Chet terbangun
dan langsung meraih pistol yang ada di bawah bantalnya. Dengan hati-hati, Chet
membuka pintu, dan ternyata itu adalah ketukan untuk condo di sebelahnya.
Chet
sudah akan menutup pintu, ketika sebuah tangan bersarung tangan hitam, menahan
pintu Chet untuk tertutup.
Chanat
beserta team dan Khun Nat tiba di depan pintu kamar Chet. Mereka segera
menyiapkan senjata, dan Khun Nat yang mengetuk pintu.
“Chet.
Ini aku Nattaya.”
Tapi,
tidak ada jawaban. Dan karena itu, mereka langsung menerobos masuk. Tidak ada
siapapun di dalam. Chet sudah kabur.
Mereka
memberitahu kabar itu pada Thi, Na dan Krit yang menunggu dibawah. Na langsung
emosi dan menuduh Khun Nat yang telah memberitahu Chet sebelumnya, agar kabur.
“Untuk
apa aku melakukannya?”
“Kau
mungkin orang yang mengatur semua yang terjadi dari balik layar,” tuduh Na.
“Jangan
menuduhku. Aku tidak menghubungi Chet. Dan aku juga terus bersama dengan Thi. Jika
kau tidak percaya padaku, tanyakan saja pada Khun Thi. Bukankah begitu, Khun
Thi?”
“Benar,”
jawab Thi.
Kalau
bukan Khun Nat, siapa lagi yang bisa menghubungi Pichet?
--
Orang
itu adalah Darika. Dia membawa Chet ke tempat yang jauh dan sepi. Dia menyuruh
Chet untuk segera kabur dan dia sudah menyelamatkan Chet. Jadi, Chet jangan
lupa janji mereka sebelumnya. Chet harus menghilang dan tidak pernah kembali
lagi.
Chet
tidak mengatakan apapun. Dia membawa turun tas-nya dan keluar dari mobil Da. Dia
menghilang di kegelapan.
--
Chanat
berterimakasih atas bantuan Khun Nat. Khun Nat pamit untuk pergi terlebih
dahulu. Setelah khun Nat pergi, Chanat meminta waktu Thi.
“Aku
rasa dugaan kita sebelumnya, mungkin benar!” ujar Chanat.
Flashback
“Maksudmu kau mencurigai Khun
Nat?” tanya Chanat.
“Semua dokumen accounting harus
melalui P’Nat. Bagaimana mungkin P’Nat tidak sadar hal itu dan malah lewat. Dan
yang lebih penting lagi, Pichet juga terlibat dalam hal ini. Jadi ada kemungkinan
lebih besar kalau P’Nat ada di balik semuanya.”
“Dan kau punya buktinya? Kalau Khun
Nat adalah pelakunya?”
“Jika kita memberitahu P’Nat
kalau kita akan menangkap Pichet sekarang, dan jika Pichet tahu dan kabur. Itu artinya…
P’Nat… mungkin terlibat dalam hal ini.”
End
“Tapi
setelah aku memberitahu hal itu, P’Nat selalu berada dalam pengawasanku,” ujar
Thi.
“Lalu,
bagaimana Pichet bisa tahu hal ini?”
Dan
sepertinya, Thi mulai mencurigai orang lain selain Khun Nat.
--
Da
pulang dan Khun Nat sudah menunggu di kamarnya. Dia langsung menampar Da karena
dia tahu kalau Da adalah orang yang telah membantu Chet. Da terkejut, darimana Khun
Nat bisa tahu?
Flashback
Saat Thi memberitahu Khun Nat
kalau Pichet sepertinya terlibat dalam pembunuhan Khun Wiset dan Khun Pipop,
saat itu Khun Nat melihat kalau Da mendengar pembicaraan mereka.
End
Khun
Nat marah karena Da menolong Pichet.
“Aku
sudah bilang, kalau aku akan melindungimu. Berhenti sekarang! Aku mohon!” pinta
Da.
“Apa
maksudmu?”
“P’Nat,
tolong jangan seperti ini.”
“Apa
yang ku lakukan?” marah Khun Nat.
“Meskipun
Pichet berhasil kabur, itu tidak berarti kalau orang-orang akan berhenti curiga
padamu.”
Khun
Nat langsung berteriak kalau dia tidak terlibat. Dia tidak tahu apapun yang di
lakukan Pichet. Da menjawab, kalau dia bisa percaya, tapi bagaimana dengan yang
lain? Da mengajak Khun Nat untuk pergi dari keluarga Sutharak ke tempat yang
jauh, dimana tidak ada yang bisa mengganggu mereka. Dia mengajak Khun Nat untuk
memulai hidup yang baru.
“Aku
tidak mau. Aku tidak melakukan apapun. Ai’Pichet adalah orang yang melakukannya.
Kenapa aku harus kabur? Mereka duluan yang melukaiku. Mereka mengkhianati ku. Mereka
tidak setia padaku. Mereka menghancurkan hatiku!”
“Tolong
berhenti, P’Nat. Aku mohon.”
Tapi,
Khun Nat tetap berkeras. Dia tidak salah. Dan Khun Nat langsung keluar dari
kamar Da. Da menangis melihat kakaknya.
Khun
Nat masuk ke kamarnya. Dia melihat foto Khun Pipop yang ada di meja kamarnya.
“Khun
Pipop. Kau harus percaya padaku. Aku tidak melakukannya. Aku tidak terlibat dengan
Pichet. Kenapa tidak ada yang percaya padaku?! Kenapa?!”
Dan
seperti mendengar suara setan, Khun Nat mendengar tawa menghina dari Khun Pipop.
Hal itu membuat Khun Nat sangat marah hingga membanting foto Khun Pipop.
--
Esok
hari,
Ya
sedang sibuk mempersiapkan dekor untuk pesta ulang tahun KhaoSuay. Saat melihat
sekeliling rumah, Ya melihat kalau ada fotonya bersama dengan Khun Pipop terpajang.
Ya segera memanggil Lert dan Orn, dan bertanya kalau sebelum fotonya, itu pasti
foto Khun Nat dan Khun Pipop kan?
Dengan
takut, Lert dan Orn membenarkan. Dan foto itu sekarang ada di gudang. Pas sekali,
Pa dan Khun Pawinee masuk ke ruang tengah dan mendengar pembicaraan Ya bersama
para pembantu.
“P’Lert,
P’Orn, bisakah kalian membantuku untuk menurunkan foto ini? Dan ganti kembali
dengan foto Khun Nat dan Khun Pipop, sekarang?”
“Err…”
“Aku
minta maaf jika merepotkan,” ujar Ya.
Dan
P’Lert dengan senang hati bersama Orn langsung ke gudang untuk mengambil foto
Khun Nat dan Khun Pipop.
Pa
diam-diam bicara dengan suara kecil pada Khun Pawinee kalau sekarang dia
mengerti kenapa P’Pop mencintai Ya. Mereka
tidak menyadari kalau Khun Nat mendengar ucapan mereka itu. Di tambah lagi, Khun
Pawinee berkata kalau Pop tahu mereka akur dengan Siriya, dia pasti akan sangat
senang.
“Sekarang
hanya tinggal pelakunya. Jika kita bisa menangkapnya, kita bisa merasa aman, Khun Mae.i”
“Benar.
Pop, tolong bantu kami untuk menangkap pelakunya untuk dihukum, putraku.”
Support penulis hanya dengan membaca sinopsis ini (Khun
Mae Suam Roy) di :
k-adramanov.blogspot.com. Terimakasih. Happy Reading.
Tags:
Khun Mae Suam Roy