Network: TV
Asahi
Azu
menulis surat.
Junpei
memperhatikan foto Azu dan Nanaka.
Rina
bertugas mengambil surat- surat yang dikirim kan ke kantor. Dan ketika dia
menemukan sebuah amplop bertuliskan nama Azu, raut wajahnya langsung berubah
menjadi suram.
Junpei
di panggil oleh Manager ke ruang rapat. Disana Manager menanyakan apa alasan
Junpei ingin berhenti dulu adalah karena Junpei memiliki affair dengan seorang karyawan wanita ditempat kerja yang telah
memiliki suami.
Mendengar
itu, Junpei merasa terkejut. Dia menyangkali semua itu sambil tersenyum dan
bercanda, seolah- olah gosip itu tidak benar. Dan Manager percaya.
Flash back. Ternyata
orang yang memberitahu kepada Manager adalah Saito. Dia mengatakan bahwa
menurutnya perceraian Rina sedikit aneh, karena anak2 Rina mengikuti suami
Rina, dan dia menduga bahwa pasti itu karena Rina memiliki affair dengan seseorang di kantor, yaitu Junpei yang tiba- tiba
ingin berhenti. Flash back end.
“Mengapa
aku disalah pahamin seperti itu? Itu tidak benar! Aku tidak punya affair apapun,” kata Junpei, menyakinkan
Manager. Dan Manager percaya.
Saito
mendekati dua teman dekat Junpei, dan menanyakan apa mereka tidak merasa curiga
dengan hubungan Rina dan Junpei. Mendengar itu, kedua teman Junpei tersebut
langsung teringat kepada Rina yang datang ke asrama mereka, dan melihat ke arah
kamar Junpei ketika pergi. Dan mereka berdua pun mulai merasa curiga ada sesuatu,
tapi akhirnya mereka memilih untuk tetap mempercayai Junpei.
Rina
secara diam- diam membuka surat yang dikirimkan oleh Azu untuk Junpei. Dan dia
membaca surat terebut.
Apa kabar mu? Aku dan Nanaka baik- baik
saja. Aku berharap bisa mengatakan itu. Fotoku telah tersebar kepada Ibu – Ibu
disekolah. Aku membuat Nanaka menderita. Dia bahkan tidak bisa bertemu kamu.
Dia selalu merasa kesepian. Aku yang membuatnya seperti itu. Sebagai seorang
Ibu aku merasa malu.
Siapa yang melakukan ini pertamanya,
bukan itu masalahnya. Aku tahu aku membuat masalah besar sendiri. Aku
menyesalinya. Untukmu yang telah aku lukai, aku minta maaf. Bahkan jika aku
meminta maaf, itu belum cukup. Bahkan jika aku menyesalinya, tapi itu masih
belum cukup.
Bagaimana pun, apa yang telah aku lakukan
tidak akan pernah menghilang. Hal yang telah kulakukan dan menyakitimu, itu
tidak bisa terhapuskan. Aku tidak pernah berubah sampai sekarang. Aku
mencintaimu. Tapi apa yang bisa aku lakukan sekarang untukmu hanyalah menunggu.
Suatu hari, ketika kamu akan memaafkan ku, aku akan menunggu itu. Aku tidak
tahu apa hari itu akan datang, tapi walau begitu aku akan melanjutkan hidupku.
Dengan Nanaka di sisiku.
Untuk membuat Nanaka tersenyum. Aku akan
pastikan Nanaka menghabiskan hari- harinya dengan bahagia setiap hari nya. Itu
mengapa aku tidak akan hanya menunggu dengan penyesalan. Dari sekarang, aku
akan mencoba untuk bertahan hidup. Kamu bisa kembali kapanpun. Aku akan menjadi
lebih kuat.
Pada 24 maret, hari kelulusan Nanaka, dia
berlatih keras untuk menyanyi dan menari, tolong datang dan lihatlah
pertunjukannya.
Rina
menangis membaca surat Azu tersebut. Dia mengingat kedua anaknya sendiri.
Kemudian setelah selesai membaca surat itu, dia merobek dan menghancurkan surat
itu, lalu membuangnya.
Setelah
selesai berbicara dengan Junpei, Manager memanggil Rina untuk ikut bersamanya,
karena ada yang ingin dibicarakan nya.
“Apa
ini tentang kabar yang mencurigakan itu? Aku akan menceritakan padamu
kebenarannya. Semuanya,” kata Rina sambil tersenyum. Dan mendengar itu, Junpei
terkejut serta merasa gugup.
Pagi
hari. Ketika mengantar Nanaka ke sekolah, Azu menyapa semua Ibu- Ibu yang
merupakan orang tua murid dari teman Nanaka. Tapi mereka semua mengabaikannya.
Azu
memeluk Nanaka yang tampak tidak semangat, lalu setelah itu Nanaka berjalan
pergi. “Nanaka! Berjuanglah!” teriak Azu memanggil Nanaka.
Aku akan berjalan dengan kaki ku
sendiri. Menghadapi ke depan selangkah demi selangkah.
Azu
datang ke sebuah perusahaan. Disana dia melakukan wawancara kerja.
Tags:
Holiday Love
Ah..tlg d lnjutin....sdih sma critanya
ReplyDelete