Network : TTV
Dia sudah meminum obatnya. Aku sudah
mencabut semua jarumnya. Aku akan kembali ke kantor untuk melakukan sesuatu.
Kecuali ada sesuatu yang darurat, jangan menelponku. Pesan
yang di tinggalkan oleh Da Feng. Dan membaca itu, Fu An merasa sedikit kecewa.
“Dia
sudah pergi,” kata Fu An, memberitahu Dong Jie.
Fu
An memberikan kode agar Dong Jie bisa pergi, tapi Dong Jie tidak mau karena dia
harus membantu Fu An. “Sejak kalian sudah berciuman, mengapa kamu tidak
memberikan badanmu dan menikahi dia?” kata Dong Jie, memberi saran.
“Memberi
badanku apanya? Dia mungkin sudah punya pacar. Dan dia punya banyak uang, jadi
tidak perlu apapun lagi,” balas Fu An.
“Baiklah.
Mungkin dia punya harapan atau masalah yang butuh di urus? Pikirkanlah.
Pikirkan selama aku masih memohon padamu, okay,” paksa Dong Jie.
“Okay,
aku pikirkan. Pikirkan,” balas Fu An. Lalu dia teringat kepada Da Feng yang
selama ini kurang mendapatkan kasih sayang, bahkan ketika sakit.
“Ada.
Ada. Aku pikir aku bisa membantunya mempersiapkan makan malam yang luar biasa,”
kata Fu An sambil tersenyum senang.
“Cara
mendapatkan hati Pria melalui perutnya. Taktik lama. Dan kamu masih bilang
tidak punya perasaan untuknya?” tuduh Dong Jie yang masih salah paham.
Fu
An merasa frustasi, karena Dong Jie masih salah paham padanya. Fu An
menjelaskan bahwa dia bukannya mau menjadi pacar Da Feng, tapi dia mau menjadi
keluarga Da Feng, karena dia ingin Da Feng merasakan keluarga yang bahagia.
“Aku
mengerti. Sangat mengerti,” kata Dong Jie sambil tersenyum. Dia masih salah
paham.
“Terserahlah,
selama kamu mengerti,” balas Fu An, merasa capek.
Dong
Jie membantu Fu An memotong sayur dan memasak, karena ternyata Fu An sangat
buruk dalam memasak. Fu An memotong sayur dalam ukuran besar, dengan alasan
agar tidak ada yang rebutan ketika makan. Fu An tidak mengupas sayur, dengan
alasan itu biar tidak melukai siapapun serta kulit memiliki banyak nutrisi.
Melihat
keahlian memotong dan memasak Dong Jie yang sangat luar biasa. Fu An bertepuk
tangan, dan menatap kagum padanya.
“Jangan
terkejut. Aku telah memasak sejak kecil. Juga pekerjaanku melibatkan penggunaan
pisau. Ini adalah dasar saja,” jelas Dong Jie. Lalu dia menyuruh agar Fu An
menyerahkan urusan dapur padanya saja.
Yun
Gao menanyakan apa Da Feng sudah menemukan Hu Lan, sehingga Da Feng tidak
menghadiri acara pembukaan. Dan sambil menunduk sedikit, Da Feng menjelaskan
bahwa tadi dia ada urusan membantu seorang teman.
“Kamu
pikir aku tidak tahu jenis teman yang kamu miliki? Resepsionis mengatakan bahwa
ada seorang gadis desa yang mencarimu. Kamu pikir aku akan percaya kamu mau
menolong seorang gadis desa?” kata Yun Gao dengan sinis, karena tidak percaya.
“Tentu
saja, mengapa aku tiba- tiba membantu seorang gadis yang tidak ada hubungannya
denganku? Itu karena dia mengetahui sesuatu tentang ku, jadi aku menolong dia!”
balas Da Feng.
Yun
Gao dengan sinis menyebut Da Feng sebagai orang yang tidak berguna, karena
memiliki kelemahan sebagai seorang manajer Ba Bao Tang. Da Feng meminta Yun Gao
untuk tidak khawatir, karena dia akan mengurus semuanya.
“Tidak
perlu khawatir? Jangan pikir bahwa karena kamu cucu ku, kamu punya kekuatan
special. Aku beritahu kamu, pada acara pembukaan minggu depan, jika itu tidak
mencapai goal, dan kamu tidak menemukan Hu Lan. Aku akan memecatmu duluan! Cucu
tidak berguna!” kata Yun Gao dengan keras. Lalu pergi.
“Ketua,
aku tidak akan mengecewakanmu,” balas Da Feng.
Da
Feng datang ke apatermen Zhen Zhen. Dan melihat kedatangannya, Zhen Zhen
langsung menggerutu, karena tidak seharusnya Da Feng datang ke tempat nya jam
segini. Takutnya jika hubungan mereka ketahuan, maka semua usaha selama ini
akan sia- sia.
“Kamu
hanya memperdulikan tentang 80 milliar bukan aku!” kata Da Feng dengan kesal dan perasaan lelah.
“Aku
peduli. Jika kamu kehilangan 80 milliar, kamu akan menjadi loser. Apa kamu
ingin menjadi loser?” balas Zhen Zhen.
Zhen
Zhen mengambil sebuah majalah dan memperlihatkan itu kepada Da Feng. Dia
menceritakan bahwa ketika dia masih pemula, seniornya mempertemukan dia dengan
seorang pria kaya dan dia mengikutinya. Dia makan malam bersama pria tua itu.
Flash back
Selesai
makan malam, Zhen Zhen ingin pulang, dan karena agak terlalu banyak minum, maka
Zhen Zhen pun kesulitan untuk berjalan dengan benar. Lalu Pria itu memegangnya
dan mau membantunya. Tapi Zhen Zhen menolak, karena dia tidak menyukai Pria
itu.
Namun
tanpa disangka, disana ada seseorang yang memotretnya. Dan fotonya pun masuk ke
dalam majalah. Sejak saat itu dia menjadi loser, dan tidak ada yang
menghormatinya.
Flash back end
“Aku
pergi ke semua toko, menggunakan semua uangku, dan membeli 37 majalah. Ketika
aku pulang, aku merobeknya satu persatu, dan menangis. Bodohkan? Tapi ketika
Manager ku membantu ku masuk ke berita jam 7, dan membiarkan ku menjadi pembawa
berita, tidak ada yang berani mengetawaiku,” kata Zhen Zhen, menceritakan
kisahnya.
Zhen
Zhen menyuruh Da Feng untuk memikirkan tentang 80 miliar itu, dan mencari cara
membahagiakan kakek, sehingga Da Feng bisa mendapatkan Ba Bao Tang.
“Aku
merasa bersama mu adalah pilihan yang pintar. Karena kamu tidak hanya
memperdulikan tentang 80 miliar,” kata Da Feng. Lalu dia mengajak Zhen Zhen
untuk makan malam bersama.
Zhen
Zhen mau makan malam bersama, tapi tiba- tiba saja dia mendapatkan telpon bahwa
rekannya ada yang mengalami kecelakaan, sehingga dia harus pergi ke sana.
“Xie
Hu Lan, pekerjaan, 80 miliar, segalanya lebih penting daripada kita. Tidak
ada yang merasa kita penting. Tidak ada yang peduli jika kita bahagia atau
tidak. Mengerti?” kata Da Feng kepada burung peliharaannya.
Tags:
Easy Fortune Happy Life