Sinopsis C-Drama : Emperors and Me Episode 24 – 1 END


Sinopsis C-Drama : Emperors and Me Episode 24 – 1 END
Images by : Mango TV

Qin Shang menanyakan keadaan Luo Xi pada Murong. Murong memberitahu kalau Luo Xi sudah lebih baik, dan dia serta Guo Yan dan Xue selalu bergantian menjaga Luo Xi. Qin Shang megela nafas karena dia satu-satunya yang tidak bisa menemani Luo Xi sekarang ini.
Qin Shang juga berencana menjauhi Luo Xi agar Luo Xi bisa hidup damai tanpa di sakiti HunDun jika dia tidak ada di dekatnya.
--

Qin Shang mengintip dari depan pintu kamar Luo Xi. Dia tidak berani masuk karena takut akan melukai Luo Xi. Dia benar-benar tidak berdaya. Dia benar-benar mencintai Luo Xi, hingga rela mengubah tujuan hidupnya. Dia akan selalu bersama dengan Luo Xi selama hidupnya walaupun harus jauh.
Secara perlahan, Qin Shang mulai berjalan menjauhi tempat tinggal Xue. Hatinya merasa sakit karena harus berpisah dari Luo Xi.
--

Malam hari,
Murong duduk diam sendiri di balkon. Guo Yan keluar dan melihat Murong yang sendirian. Murong memberitahu kalau Qin Shang sudah pergi. Guo Yan ikut merasa sedih mendengarnya.
Guo Yan membawa pedang Qin Shang dan menunjukkan pedang itu. Pedang itu kan bernama 4 Fase. Apa Murong tahu artinya?
“Musim semi, musim panas, musim gugur dan musim dingin. Lahir, tumbuh, tua, dan mati. 4 Fase berganti dan berubah. 4 Fase berarti semua hal yang datang dan pergi,” jelas Guo Yan.
“Maksudmu, pedang 4 fase mempunyai sesuatu terkait kekuatan waktu?”

Guo Yan merasa kalau pedang ini pasti berasal dari dimensi tinggi, dan juga pernah di gunakan untuk mengurung HunDung. Jadi, dia merasa ini pasti bisa di gunakan untuk menghentikan waktu HunDun. Dia juga menunjukkan giok Luo Xi yang cocok dengan pola di pedang. Jadi, itu pasti satu kesatuan.
Murong semangat mendengarnya, mereka telah memiliki semua alatnya, pedang dan giok, dan mungkin bisa menyelamatkan Luo Xi dengan kembali ke masa sebelum kejadian itu terjadi.
“Memutar waktu adalah sihir terlarang. Bahkan jika Dewa Waktu mempunyai kekuatan, itu menguras energinya. Hingga HunDun bisa bebas dari kurungannya. Dan kita, kita hanyalah bagian dari Pan Huan. Kita tidak akan pernah bisa menggunakan sihir itu,” jelas Guo Yan.
“Jadi, kita tidak bisa melakukan apapun.”

Guo Yan juga tidak tahu harus bagaimana. Apalagi HunDun ingin menguasai Luo Xi, jadi dia pasti akan mengonsumsi energi Luo Xi perlahan. Murong marah mendengar hal itu, apa mereka hanya bisa diam melihat Luo Xi mati?
--

Luo Xi tertidur. Tapi, tiba-tiba saja dia batuk. Dan kali ini, batuk berdarah.
Luo Xi kemudian teringat mengenai Qin Shang, dan berkata dimana? Xue berbohong kalau Qin Shang pergi membeli makanan. Luo Xi lega, karena dia tidak ingin Qin Shang melihat kondisinya sekarang ini. Dia kemudian meminta Xue untuk mengambilkannya air.

Saat Xue keluar, Luo Xi mengambil ponsel Xue di atas meja dan membuka perekam suara.
Ayah, ibu. Ketika kalian mendengar rekaman suara ini, aku sudah pergi. Aku memutuskan untuk pergi dengan kekasihku. Dia tinggal di tempat yang sangat sangat jauh dan berbahaya. Jika aku bilang langsung pada kalian, kalian pasti tidak akan setuju. Jadi… aku hanya bisa menggunakan cara ini. Aku minta maaf.
Xue kembali dan bertanya apa yang sedang Luo Xi katakan? Luo Xi mejawab tidak ada, dia hanya merekam pesan, karena dia tidak bisa pulang dengan kondisi-nya sekarang. dia meminta Xue untuk mengirimkan pesan dan pesan suaranya setiap 1 minggu sekali agar orangtuanya tidak khawatir. Dia akan merekam banyak pesan sekarang.
Luo Xi sadar betul akan keadaannya dan apa yang akan HunDun lakukan padanya. Pada akhirnya, dia akan mati. Dan HunDun yang memiliki kekuatannya pasti akan melukai Qin Shang dan yang lainnya.
“Aku sangat berhutang banyak hal pada mereka. Aku tidak ingin mereka terluka lagi. jadi Xue, dapatkah kau membantuku untuk diam-diam mengambil pedang 4 fase dan menolongku ke kuil itu? Meskipun aku tidak ingat detail-nya, tapi aku ingat Pan Huan menggunakan pedang itu untuk mengurun HunDun. Jadi, aku rasa jika aku menggunakan pedang itu di kuil dan menusuk diriku sendiri, memaksa HunDun keluar, kita bisa mengurung HunDun lagi.”
Luo Xi terus membujuk Xue untuk menolongnya. Xue menangis. Dia tahu kalau dia tidak punya pilihan apapun.
--
Qin Shang duduk sendirian dan melihat foto-fotonya bersama dengan Luo Xi.
--

Esok hari,
Le Xue meminta pedang 4 fase dari Murong dan Guo Yan. Mereka jelas tidak bisa memberikannya begitu saja. Mereka terus berdebat.

Tiba-tiba, Luo Xi keluar dalam kondisi lemah. Dia meminta tolong pada Murong dan Guo Yan untuk mengambil pertaruhan itu melawan HunDun.
--
Qin Shang masih merenungkan keputusannya meninggalkan Luo Xi. Dia sangat bimbang. Dia merindukan dan ingin bersama dengan Luo Xi.
--

Akhirnya, Murong dan Guo Yan membantu Luo Xi untuk pergi ke kuil itu. Murong bahkan menggendong Luo Xi yang tidak mampu berjalan lagi.
Qin Shang masih terus bimbang, dan dia mendapat pesan dari Luo Xi.


Qin Shang, sampai jumpa. Tidak pernah ku sangka, kalau kali ini adalah aku yang harus mengucapkan selamat tinggal padamu. Aku terus mengatakan selamat tinggal pada banyak orang, hanya kali ini, ini bukan hanya sampai jumpa, sampai sekarang, aku tahu bagaimana beratnya mengatakan dua kata ini. sekarang, aku tahu betapa tidak rela nya untuk mengatakan dua kata ini. Tapi, ketika memikirkannya, aku orang beruntung. Aku seharusnya sudah mati ketika jatuh dari atap gedung. Tapi, aku malah bertemu denganmu. Aku menghabiskan banyak waktu denganmu, dan aku sangat beruntung. Aku tidak menyesal apapun. Saat dulu, kau selalu percaya apapun yang ku katakan. Meskipun kau terlihat bodoh dan kasar, tapi kau tidak menjengkelkan. Kau menyelamatkan hidupku berkali-kali. tapi, waktu itu, aku sangat bahagia. Sangat bahagia hingga aku ingin bersamamu selamanya. Tidak pernah terpisah. Kali ini, aku berharap setiap hal dapat berakhir dengan kepergianku. Qin Shang, aku tahu kau akan sangat marah ketika mendengar ini. Ini adalah keputusanku. Semuanya adalah salahku. Jika buka karena diriku yang dulu yang ingin menyelamatkan kakakku, jiwa mu tidak harus hancur. Jika bukan karena aku yang membawanya ke sana, dan meninggalkannya berkali-kali, Hun Dun tidak akan bangkit. Aku tidak ingin menjadi boneka HunDun. Aku tidak ingin menjadi manusia yang berbahaya.
Qin Shang berlari menuju kuil. Sementara itu, Luo Xi dan yang lain telah tiba di depan pintu kuil.
Xue menangis sedih. Luo Xi memintanya untuk tidak menangis.
Dia meminta pedang yang Guo Yan pegang. Dia akan masuk sendiri ke dalam kuil.
Dengan langkah tertatih, Luo Xi masuk ke dalam kuil. Begitu dia masuk, pintu kuil langsung menutup kembali, tidak membiarkan mereka masuk.
Di dalam kuil, HunDun bangkit. Luo Xi berusaha melawannya dengan kekuatannya.
“Qin Shang kali ini, aku akan pergi terlebih dahulu. Kau lebih kuat daripadaku, jadi kau akan bisa menahan kesedihan karena berpisah. Untukku?”

hunDun berusaha mengendalikan tubuh Luo Xi. Tapi, dengan seluruh kekuatan yang tersisa, Luo Xi berusaha untuk terus maju ke depan tugu. Dia memaksa kedua tangannya untuk mengangkat pedang.
Qin Shang aku mencintaimu.

Qin Shang tiba di depan pintu. Pintu terbuka, dan mereka melihat Luo Xi yang menebaskan pedang ke lehernya sendiri.


Post a Comment

Previous Post Next Post