Network : iQiyi iQiyi
Setelah Shang selesai memeriksa Luo Jing, dia memberitahu Xi Que bahwa
Luo Jing hanya kedinginan saja, jadi setelah Luo Jing meminum obatnya dan
beristirahat selama beberapa hari, maka Luo Jing akan baik2 saja.
Tapi Xi Que tetap merasa cemas, karena Luo Jing belum bangun juga. Dan
Shang pun menghela nafas.
“Tanyakanlah pada dunia. Benda apa yang disebut emosi itu, yang akan
membuat dua makhluk hidup dan mati satu sama lain?” jelas Shang. Lalu dia
pergi.
Xi Que menangis didekat Luo Jing, dan memanggilnya. “Nona. Xi Que benar-benar
menyakitimu,” katanya dengan perasaan menyesal.
Wu Mei juga merasa sedih. “Xiao Jing. Setidaknya dengan ini, kamu masih
bisa menemukan kebahagiaan lain. jika kau membuatmu membenciku, kamu mungkin
bisa merasa lebih baik. Jadi kamu harus membenciku. Dengan begitu, kamu akan
selalu memikirkan ku, dan tidak akan melupakanku,” kata Wu Mei dengan sedih.
Lalu dia mulai terbatuk- batuk pelan.
Melihat itu, Zhang Ji langsung menghampiri Wu Mei dan membantunya
kembali ke dekat tempat tidur. Lalu dia berniat untuk memanggilkan Tabib Shang
bagi Wu Mei. Tapi Wu Mei menolak dan menyuruh Zhang Ji agar pergi, karena
tubuhnya baik- baik saja. Dan Zhang Ji pun mengiyakan.
Tepat disaat itu, Jiang masuk kedalam kamar Wu Mei. Dan melihat
kedatangannya yang tiba2, Zhang Ji pun langsung menahan nya, dan menjelaskan
mengenai kondisi Wu Mei yang sedang sakit. Tapi Jiang tidak peduli.
“Zhong Wu Mei. Apa yang kamu coba lakukan? Mengapa kamu memperlakukan
Xiao Jing seperti ini?” tanya Jiang sambil menunjuk Wu Mei.
“Tuan Muda Jiang,” kata Zhang Ji, memperingati Jiang.
Wu Mei memberikan tanda agar Zhang Ji pergi saja. Dan Zhang Ji pun
menurut.
Wu Mei menjelaskan dengan sikap pura2 tidak peduli. Wu Mei mengatakan
bahwa ini adalah urusannya, jadi Jiang tidak perlu mengkhawatirkannya. Dan
Jiang membalas bahwa dia tidak pernah ingin ikut campur urusan Wu Mei, tapi Luo
Jing adalah temannya dan dia tidak bisa berdiam diri melihat Luo Jing terluka
seperti ini.
“Teman? Aku sudah melihat sedikit saat hujan. Apa kamu yakin, sejak awal
sampai sekarang, kamu hanya memperlakukannya sebagai teman?” tanya Wu Mei
dengan sinis.
“Apa maksudmu?” balas Jiang.
“Aku sudah tahu kamu menyukainya. Jika kamu tidak tahan melihat cara ku
memperlakukan nya. Maka mengapa kamu tidak pergi kepadanya? Lagian sekarang,
dia sudah bukan Permaisuri lagi. Apapun yang ingin kamu lakukan, silahkan,”
kata Wu Mei sambil tertawa.
Mendengar itu, Jiang merasa marah dan memukul Wu Mei dengan keras hingga
tangannya sendiri terasa sakit. “Aku tidak percaya kamu orang yang seperti ini.
Bukan hanya mengkhianatinya, tapi kamu juga menghinanya. Selama bertahun2, aku
telah benar2 salah menilai mu.”
Dengan keras, Wu Mei menyebutkan nama lengkap Jiang. Dan dia
mengingatkan bahwa jangan karena dirinya memperlakukan Jiang seperti saudara
sampai sekarang, maka Jiang melupakan tempat Jiang.
“Kamu hanya seorang anak pedagang. Lebih baik jika kamu mengerti status
mu dengan jelas,” kata Wu Mei sambil memandang tajam Jiang.
Ru Yu datang dan menghampiri Wu Mei. Dengan cemas, Ru Yu menanyakan
kenapa Wu Mei berdarah. Dan Wu Mei menjawab bahwa dia baru saja digigit seekor
anjing. Mendengar itu, Jiang tampak merasa benar2 marah, tapi dia menahannya.
“Lihat baik- baik. Dia adalah Istri masa depanku. Putri bangsa Bei Yu,”
kata Wu Mei memperkenalkan Ru Yu. Dan Jiang tertawa sinis.
“Jiang Xuan Yu. Jika kamu benar2 begitu peduli pada Lin Luo Jing, maka
kamu bisa mengambilnya! Lupakan tentangku dan hiduplah dengan baik. Dari
sekarang, dia (Luo Jing) dan aku tidak lebih dari dua orang asing. Tidak ada
hubungan sama sekali.”
“Baiklah. Jika ini benar2 apa yang kamu inginkan, kemudian aku akan
memenuhinya untukmu. Aku akan membawa dia. Jangan menyesalinya nanti. Juga hari
ini, hubungan persahabatan kita di putuskan!” balas Jiang, berteriak. Lalu dia
pergi.
Tags:
Unique Lady