Sinopsis C-Drama : Unique Lady Episode 20 - part 3

Network : iQiyi iQiyi


Setelah Shang selesai memeriksa Luo Jing, dia memberitahu Xi Que bahwa Luo Jing hanya kedinginan saja, jadi setelah Luo Jing meminum obatnya dan beristirahat selama beberapa hari, maka Luo Jing akan baik2 saja.
Tapi Xi Que tetap merasa cemas, karena Luo Jing belum bangun juga. Dan Shang pun menghela nafas.
“Tanyakanlah pada dunia. Benda apa yang disebut emosi itu, yang akan membuat dua makhluk hidup dan mati satu sama lain?” jelas Shang. Lalu dia pergi.
Xi Que menangis didekat Luo Jing, dan memanggilnya. “Nona. Xi Que benar-benar menyakitimu,” katanya dengan perasaan menyesal.
Wu Mei juga merasa sedih. “Xiao Jing. Setidaknya dengan ini, kamu masih bisa menemukan kebahagiaan lain. jika kau membuatmu membenciku, kamu mungkin bisa merasa lebih baik. Jadi kamu harus membenciku. Dengan begitu, kamu akan selalu memikirkan ku, dan tidak akan melupakanku,” kata Wu Mei dengan sedih. Lalu dia mulai terbatuk- batuk pelan.
Melihat itu, Zhang Ji langsung menghampiri Wu Mei dan membantunya kembali ke dekat tempat tidur. Lalu dia berniat untuk memanggilkan Tabib Shang bagi Wu Mei. Tapi Wu Mei menolak dan menyuruh Zhang Ji agar pergi, karena tubuhnya baik- baik saja. Dan Zhang Ji pun mengiyakan.
Tepat disaat itu, Jiang masuk kedalam kamar Wu Mei. Dan melihat kedatangannya yang tiba2, Zhang Ji pun langsung menahan nya, dan menjelaskan mengenai kondisi Wu Mei yang sedang sakit. Tapi Jiang tidak peduli.
“Zhong Wu Mei. Apa yang kamu coba lakukan? Mengapa kamu memperlakukan Xiao Jing seperti ini?” tanya Jiang sambil menunjuk Wu Mei.
“Tuan Muda Jiang,” kata Zhang Ji, memperingati Jiang.
Wu Mei memberikan tanda agar Zhang Ji pergi saja. Dan Zhang Ji pun menurut.

Wu Mei menjelaskan dengan sikap pura2 tidak peduli. Wu Mei mengatakan bahwa ini adalah urusannya, jadi Jiang tidak perlu mengkhawatirkannya. Dan Jiang membalas bahwa dia tidak pernah ingin ikut campur urusan Wu Mei, tapi Luo Jing adalah temannya dan dia tidak bisa berdiam diri melihat Luo Jing terluka seperti ini.
“Teman? Aku sudah melihat sedikit saat hujan. Apa kamu yakin, sejak awal sampai sekarang, kamu hanya memperlakukannya sebagai teman?” tanya Wu Mei dengan sinis.

“Apa maksudmu?” balas Jiang.
“Aku sudah tahu kamu menyukainya. Jika kamu tidak tahan melihat cara ku memperlakukan nya. Maka mengapa kamu tidak pergi kepadanya? Lagian sekarang, dia sudah bukan Permaisuri lagi. Apapun yang ingin kamu lakukan, silahkan,” kata Wu Mei sambil tertawa.

Mendengar itu, Jiang merasa marah dan memukul Wu Mei dengan keras hingga tangannya sendiri terasa sakit. “Aku tidak percaya kamu orang yang seperti ini. Bukan hanya mengkhianatinya, tapi kamu juga menghinanya. Selama bertahun2, aku telah benar2 salah menilai mu.”

Dengan keras, Wu Mei menyebutkan nama lengkap Jiang. Dan dia mengingatkan bahwa jangan karena dirinya memperlakukan Jiang seperti saudara sampai sekarang, maka Jiang melupakan tempat Jiang.
“Kamu hanya seorang anak pedagang. Lebih baik jika kamu mengerti status mu dengan jelas,” kata Wu Mei sambil memandang tajam Jiang.

Ru Yu datang dan menghampiri Wu Mei. Dengan cemas, Ru Yu menanyakan kenapa Wu Mei berdarah. Dan Wu Mei menjawab bahwa dia baru saja digigit seekor anjing. Mendengar itu, Jiang tampak merasa benar2 marah, tapi dia menahannya.

“Lihat baik- baik. Dia adalah Istri masa depanku. Putri bangsa Bei Yu,” kata Wu Mei memperkenalkan Ru Yu. Dan Jiang tertawa sinis.

“Jiang Xuan Yu. Jika kamu benar2 begitu peduli pada Lin Luo Jing, maka kamu bisa mengambilnya! Lupakan tentangku dan hiduplah dengan baik. Dari sekarang, dia (Luo Jing) dan aku tidak lebih dari dua orang asing. Tidak ada hubungan sama sekali.”
“Baiklah. Jika ini benar2 apa yang kamu inginkan, kemudian aku akan memenuhinya untukmu. Aku akan membawa dia. Jangan menyesalinya nanti. Juga hari ini, hubungan persahabatan kita di putuskan!” balas Jiang, berteriak. Lalu dia pergi.

Post a Comment

Previous Post Next Post