Eiji sangat yakin bahwa Aiba lah yang
telah mengatur semua ini, dan dia menanyakan apakah Takane baik- baik saja
dengan apa yang Aiba lakukan pada Takane.
“Tidak masalah!” kata Takane dengan
percaya diri.
“Tapi … ini akan menjadi buruk untuk mu
….”
“Aku tidak peduli tentang diriku
sendiri!” potong Takane dengan ketus. “Tidak mungkin, aku bisa membiarkannya
terluka. Aku akan bertemu dengan Hana,” lanjut Takane, menjelaskan. Lalu dia
mengeluarkan hapenya untuk menghubungin Hana.
Tapi ternyata Hana telah mengirim pesan
duluan kepadanya. “Aku perlu berbicara
dengan kamu. Aku akan menunggu kamu di Teras Sumidagawa.”
Eiji memperhatikan kepergiaan Takane
dengan pasrah.
Di tepi sungai. Hana bersandar dipagar
pembatas. Dia mengingat kembali perkataan Takane saat diakuarium. Saat itu
Takane mengatakan bahwa dia tidak menyukainya, melainkan dia hanya merasa
tertarik padanya.
Takane berjalan dengan cepat. Dia
mengingat kembali pertemuan pertamanya bersama dengan Hana saat acara
perjodohan. Saat itu Hana mengatakan bahwa dia sama sekali tidak tertarik pada
hartanya. Lalu dia juga mengingat saat Hana menciumnya. Lalu dia mengingat juga
saat mereka berdua berada di pemandian air panas.
Takane mulai berlari.
Hana mengingat tentang gantungan kunci
yang diberikan oleh Takane. Lalu dia juga mengingat saat Takane memeluknya.
Takane berlari semakin cepat.
Hana memperhatikan kunci apatermen
Takane. Dan dia mengingat kembali perkataan Takane yang seperti menantangnya
dulu.
Takane berlari semakin cepat lagi. Dan
dia sudah hampir mau sampai.
“Kamu tidak
berhak mengakhiri perjodohan ini. Tapi… jika kamu merasa seperti kamu akan
jatuh cinta padaku, maka silahkan mundur.”
Hana membuka matanya, dan menguatkan
tekadnya.
Takane sampai. Dia menenangkan nafasnya
yang kelelahan karena berlari.
“Aku sudah membuatmu menunggu, huh?”
tanya Takane. Dia berjalan dengan sikap biasa menghampiri Hana.
“Aku… aku minta maaf!” kata Hana sambil
membungkuk. “Ada sesuatu yang ingin aku beritahukan padamu, tapi aku tidak
pernah bisa mengatakannya.”
“Apa itu?”
“Aku … suka kamu … Takane- san,” kata
Hana dengan gugup.
Takane diam, karena merasa Hana masih
belum selesai berbicara. Dan benar, Hana kembali berbicara, “Jika aku
mengatakannya segera …”
“Apa kamu akhirnya menyerah?” tebak
Takane. “Sekarang kamu memberitahuku … itu berarti kamu telah memutuskan untuk
menjadi jujur. Seperti yang ku janjikan, aku akan mengakhiri perjodohan ini.”
Hana mendekati Takane, dan
mengembalikan kunci apatermen Takane. Dengan ragu, Takane pun mengambil kembali
kunci apatermennya dari Hana. Lalu Takane berbalik seperti akan pergi.
“Apa tidak apa, jika aku mendengar
perasaan aslimu?” tanya Hana dengan keras. Sehingga Takane pun berhenti
berjalan.
Takane berbalik dan menghadap Hana,
”Perasaanku? Aku tidak menyukaimu sedikit pun! Tidak ada alasan untuk kita
bertemu satu sama lain, kan?” kata Takane dengan ketus. Lalu dia berjalan
pergi.
Mendengar jawaban itu, Hana tampak
seperti sedih dan patah hati.
Takane juga tampak sangat sedih. Dia
berjalan sambil menatap ke bawah.
Jarak antara mereka berdua pun semakin
menjauh. Dan sangat jauh.
Nonomura menceritakan bahwa dia tidak
menyangka kalau semuanya akan berubah menjadi seperti ini. Dan Yukari
menanggapin, itu tidak apa- apa karena Hana bukanlah anak kecil lagi. Dan Ibu
setuju, karena Hana masih memiliki mereka keluarganya.
Didalam kamar. Hana membaringkan
wajahnya di tempat tidur. Dia menangis.
Keesokan harinya. Hana dengan penuh
percaya diri berjalan menuju ke kantor pusat Takaba Grup.
Saat Eiji melihat kedatangan Hana. Dia
tersenyum dengan sopan, dan mempersilahkan Hana untuk masuk ke dalam gedung
kantor pusat Takaba Grup.
Eiji menuntun Hana ke kantor Ketua
(Kakek Takane). Dia memberitahukan mengenai kedatangan Hana kepada Ketua,
kemudian dia pamit dan pergi meninggalkan mereka berdua didalam ruangan untuk
berbicara.
“Aku datang untuk membicarakan tentang
fotoku dan Takane- san. Takane- san tidak ada melakukan kesalahan apapun. Aku
mengencanin nya untuk alasan egois ku sendiri. Aku yang selama ini berbohong.
Aku benar- benar minta maaf!” kata Hana sambil membungkuk pada Kakek Takane.
Hana kemudian menceritakan bahwa dia
telah bertemu dengan Takane, dan mengakhiri perjodohan mereka. Serta dia akan
bertanggung jawab untuk semuanya. Jadi Kakek bisa melakukan apapun padanya,
tapi tidak pada Takane, karena Takane adalah orang yang tidak berdosa.
“Aku akan melindungin Takane- san!”
tegas Hana dengan tatapan serius.
Kakek tertawa dengan keras, “Kalian
berdua sangat mirip,” komentarnya. Mendengar itu, Hana merasa heran serta
kaget. “Hana- san,” panggilnya.
“Ya?”
“Apa kamu pikir aku tidak tahu? Aku
sudah tahu tentang semuanya. Takane sudah memberitahukan segalanya kemarin,”
jelas Kakek.
Flash back
Didalam rapat kemarin.
Takane dengan tegas mengatakan kepada
semua petinggi yang berada didalam ruangan. Tentang tindakan selanjutnya yang
akan dia ambil. “Aku akan keluar dari perusahaan,” katanya.
Mendengar itu, Aiba serta yang lainnya
tersenyum puas.
“Tapi aku punya beberapa syarat. Tidak
peduli apa alasannya, tolong jangan nodai reputasinya!” kata Takane dengan
serius pada Aiba.
“Aku mengerti,” jawab Aiba sambil
tersenyum mengejek. “Tapi apa tidak apa- apa untuk kamu tidak terlibat dengan
grup kami lagi?”
“Ya. Aku akan memutuskan semua ikatan
dengan Takaba Grup,” jawab Takane, tegas.
Aiba kembali ke tempat duduknya. Dan
Kakek pun lalu membuka suara, dia menanyakan apakah itu berarti Takane akan
membuang segalanya untuk melindungin Hana. Dan dengan penuh ketegasan, Takane
menjawab ‘iya’.
Flash back end
“Takane- san melakukan itu?” tanya
Hana, tidak menyangka.
Eiji mengetuk pintu, dan masuk ke dalam
ruangan. Dia membawa Takane. Lalu setelah itu, dia pamit dan keluar dari dalam
ruangan.
Takane memberikan surat pengunduran
dirinya kepada Kakek. Dan melihat itu, Hana langsung merebut surat tersebut.
Lalu mereka berdua pun mulai bertengkar memperebutkan surat pengunduran diri
itu.
“Diam dan dengarkan aku! Aku telah
berjanji! Aku memutuskan bahwa aku tidak akan membiarkan kamu terluka, tidak
peduli apa!” jelas Takane, menarik suratnya.
Tapi Hana tidak mau melepaskan surat
itu. “Sama denganku!” balasnya.
Kakek berdiri dan menyela bertengkaran
mereka berdua. “Aku tidak ingin Takane hanya melindungin Istrinya, tapi aku
juga ingin Istrinya melindunginnya. Gadis ini hanya seorang anak sekolah, tapi
dia memutuskan untuk membuang hidupnya demi untuk melindungin kamu. Takane!
Kamu memutuskan untuk mencurahkan hidupmu kepada orang lain,” jelas Kakek.
Kakek mendekati mereka berdua, dan
secara resmi mengucapkan, “Selamat! Kamu telah melewati tes akhir.”
“Tes akhir?” tanya Takane, terkejut.
“Apakah kalian bisa melanjutkan
perjodohan ini, itu tergantung pada kalian,” jelas Kakek. Lalu dia kembali
tertawa dengan keras.
Takane serta Hana saling bertatapan
dengan bingung.
Eiji menghampiri Ketua. Dia melaporkan
bahwa dia telah menyembunyikan segalanya dari media. Dia bahkan memberikan
penjelasan dari perusahaan mereka.
“Begitukah? Kamu telah memikirkan
tentang bagaimana melindungin pewaris selama waktu ini?” tanya Kakek.
“Ya!” jawab Eiji.
Dengan santai Kakek tertawa dan
mengatakan bahwa ini sudah waktunya untuk berlibur. Dan mendengar itu, Eiji
merasa sedikit kaget.
Lalu setelah kakek benar- benar pergi.
Eiji dengan senang tersenyum bangga, dan mengepalkan tangannya untuk memberikan
semangat kepada dirinya sendiri.
Direstoran Okonomiyaki. Kedua teman
Hana serta Luciano membicarakan tentang bagaimana kira- kira hubungan Hana dan
Takane akhirnya. Apakah Hana akhirnya memberitahukan perasaan nya pada Takane.
Dan tiba- tiba Ayah Okamoto ikut dalam
pembicaraan mereka, “Bagaimana, ya? Aku bertanya- tanya.”
"Mereka sama seperti biasanya,”
kata Okamoto, ikut dalam permbicaraan.
Disepanjang jalan dekat sungai. Hana
dan Takane berjalan bersama.
“Kamu benar- benar menyukaiku sebanyak
itu, huh?” tanya Takane dengan bangga.
“Kamu benar- benar menjebakku! Itu
adalah akting!” sangkal Hana.
“Melihat kamu memberitahukan perasaan asli mu dengan mata berkaca- kaca, tidak mungkin itu cuma akting!”
“Sama seperti kamu! Kamu terlihat
seperti akan menangis, ketika kamu mengatakan ‘mari akhiri perjodohan ini!’. Kamu
mengekspos dirimu sendiri. Ketika aku mendengar kamu menjadi begitu bermuka
tebal… itu membuatku ingin mengakhiri perjodohan ini!” jelas Hana, menggoda dan
mengejek Takane.
Mendengar itu, Hana langsung tersenyum
juga, dan mengejar Takane yang berjalan dengan cepat duluan. “Jadi pada
dasarnya, itu berarti, kamu su … su … su …” kata Hana sambil tertawa.
*Su. Maksudnya Suki (artinya
: Suka)
“Mengapa kamu tidak jujur saja?” goda
Hana.
“Aku … suka … makan sukiyaki!”
Tags:
Takane To Hana
Reki
ReplyDeleteWah makasih kax, dah namatin ni drama
Di tungu perojec dorama selanjutnya
Oh lox temoat ntuk download je dorama subtel indo di mana ya terima kash arigatho gosaemats
😊
ReplyDeleteMakasih sinopsisnya
ReplyDelete