Sinopsis Angel’s Last Mission : Love Episode 16 – Part 2
Network : KBS2
Network : KBS2
Yeon Seo datang ke taman, tempat dimana
dia bertemu dengan Kim Dan pertama kalinya. Dia duduk di sana. “Apa yang kamu
harapkan? Apa kamu pikir dia akan duduk disini seperti hari pertama kita
bertemu?” tanyanya pada diri sendiri.
“Kim Dan! Dimana kamu? Huh? Kemanapun
aku pergi, aku selalu melihatmu. Aku melihatmu di bar juga. Aku tidak bisa
pulang sekarang. Karena kamu pergi, semuanya jadi berantakan. Kim Dan. Aku
butuh kamu. Aku butuh kamu,” kata Yeon Seo. Dia merasa putus asa dan menangis.
Kim Dan benar ada disana, ditaman tempat
pertama kali mereka bertemu. Dia bersembunyi di belakang
pohon dan mendengarkan semua kata- kata Yeon Seo. Dan ketika Yeon Seo telah
selesai berbicara, dia keluar dan menemui Yeon Seo.
“Sadarlah, Yeon Seo,” kata Kim Dan.
Mendengar itu, Yeon Seo langsung
memejamkan matanya dengan erat, karena berpikir bahwa itu adalah imajinasinya
saja lagi. Namun saat dia membuka matanya, dia melihat Kim Dan masih berdiri
didekatnya.
“Apa itu sungguh kamu? Kim Dan, apa itu
benar kamu?”
“Benar. Itu salahku. Aku harusnya tidak
hangat padamu. Aku sedikit baik padamu, dan kamu sangat terpikat. Aku tidak
tahu akan mudah untuk memenangkanmu. Tidak bisakah kamu mengerti? Aku fokus
pada pekerjaanku, dan itu hanya sesaat. Aku hanya terbawa suasana sesaat.
Karena kamu adalah ratu manja, aku hanya melakukan kebaikan padamu,” kata Kim
Dan dengan cepat dan ketus.
Mendengar itu, Yeon Seo terdiam terpaku
menatap Kim Dan.
“Jangan terpaku pada seseorang
sepertiku. Temukan seseorang yang sungguh memihakmu. Temukan seseorang yang
akan tinggal bersama mu sampai akhir. Mengerti?” jelas Kim Dan. Lalu dia
berbalik untuk pergi.
Tapi dengan cepat, Yeon Seo menangkap
tangan Kim Dan, dan menahan nya agar jangan pergi. “Hentikan.”
“Lepas.”
“Aku akan pergi dulu. Aku tidak akan
melihatmu pergi untuk kedua kali. Kaulah yang selalu lari duluan. Dirumah dan
ditaman. Tidak kali ini. Ingat ini, aku yang meninggalkanmu! Kamu lah yang
ditinggalkan!” kata Yeon Seo dengan nada terluka, lalu dia melepaskan tangan
Kim Dan, dan berjalan pergi meninggalkannya.
Kim Dan memperhatikan kepergiaan Yeon
Seo yang semakin lama berjalan semakin menjauh dari dirinya.
“Dia tidak ada. Dia tidak pernah ada.
Meskipun dia ada. Pura- puralah dia tidak pernah ada. Aku bisa. Aku bisa
melakukan ini. Aku bisa melakukan ini,” gumam Yeon Seo terus- menerus pada
dirinya sendiri. Lalu tangisnya pecah, tapi dia dengan segera menlap air
matanya.
Kim Dan memukul- mukul pohon dengan
penuh emosi. “Katakan sesuatu. Apa yang harus kulakukan?!” teriaknya. Tapi sama
sekali tidak ada jawaban, dan dengan sedih dia pun duduk diatas bangku taman.
Kim Dan merawat Mi Ok yang masih belum
sadarkan diri.
***
Yeon Seo mengejutkan si anak Pria itu
dari belakang. Lalu dia mengintip apa yang sedang si anak Pria itu gambar di
dinding. Tapi karena malu gambarnya jelek, maka si anak Pria itu pun menutupi
gambarnya, dan tidak mau memperlihatkannya.
“Ini bukan kamu,” jelas si anak Pria
itu. Lalu dia berlari pergi dari sana.
Ternyata apa yang anak Pria itu gambar
adalah Yeon Seo yang sedang menari balet dengan tambahan sebuah tanda hati.
***
Kim Dan terbangun dari tidurnya.
“Berhenti bermimpi, manusia. Jangan mimpi yang tidak berguna,” keluhnya pada
diri sendiri.
Kim Dan berbalik untuk memeriksa Mi Ok
yang tidur disebelahnya, tapi ternyata Mi Ok telah menghilang dari dalam kamar.
Dan melihat itu, Kim Dan pun langsung merasa cemas dan pergi mencari Mi Ok.
Tapi sayangnya, dia tidak berhasil menemukan Mi Ok didalam gedung.
Kemudian karena itu, maka Kim Dan pun
memutuskan untuk pergi ke padang rumput, tempat dimana Mi Ok serta suaminya
berpisah. Dan benar, Mi Ok ada disana.
Mi Ok berusaha untuk menghubungin
suaminya, tapi tidak ada jawaban. Jadi dia mengira bahwa hape nya telah rusak.
Namun ketika dia mendengar suara Kim Dan, dia langsung tersenyum senang, dia
mengira Kim Dan adalah Noel, suaminya.
Mi Ok memegang tangan Kim Dan, dan mulai
bercerita. “Dalam mimpiku, aku pergi ke lapangan alang- alang yang indah. Aku
berpegangan tangan denganmu. Dan kita berjalan bersama. Sangat indah. Bisakah
kamu membawaku ke sana?” pintanya.
“Kemana?” tanya Kim Dan, tidak mengerti.
“Ke sana. Lapangan alang- alang itu.”
Kim Dan menemani Mi Ok berjalan- jalan
di lapangan alang- alang (padang rumput). Dan sambil berjalan, dia mendengarkan
cerita Mi Ok.
“Apa kamu ingat hari kita bertemu untuk
pertama kalinya?” tanya Mi Ok.
“Bagaimana?”
“Kamu berbohong.”
Flash back
Noel berpakaian putih bersih, dia
menghampiri Mi Ok yang sedang berdoa. Dan melihat kedatangannya, Mi Ok langsung
tersenyum dan menyentuhnya. “Kamu mengenakan jas putih yang kamu miliki untuk
pernikahan kita. Bagaimana ini? Aku sudah terlalu tua. Bukankah aku terlihat
jelek?”
“Kamu cantik sama seperti hari itu,”
puji Noel. Lalu dia memeluk Mi Ok.
Flash back end
“Terima kasih kamu sudah berbohong,”
kata Mi Ok.
“Aku merasa bahagia setiap hari. Aku
benar- benar bahagia,” balas Kim Dan.
“Terima kasih, anak muda atas apa yang
sudah kamu lakukan hari itu dan hari ini juga,” kata Mi Ok sambil menepuk
tangan Kim Dan dengan lembut.
“Apa kamu tahu siapa aku? Apa ingatanmu
kembali?”
“Aku hanya berharap bahwa semuanya adalah mimpi. Sepertinya aku sudah siap. Selama 70 tahun dalam hidupku, kami sudah berpamitan berkali- kali. Berpamitan sulit setiap waktunya. Disini. Ini tempatnya kan?” jelas Mi Ok sambil meraba tanah didekatnya. Lalu dia mengeluarkan sapu tangan Noel yang disimpannya. Satu2nya barang peninggalan dari Noel, saat tubuhnya menghilang begitu saja.
Mi Ok merengek pelan. “Lain waktu, datanglah ke dunia ini sebagai manusia. Aku akan jadi malaikat pelindungmu.”
“Kamu sudah tahu dia adalah seorang
malaikat? Apa kamu tidak takut? Dia bukan manusia. Dia seperti roh atau
monster,” jelas Kim Dan, heran.
“Tidak ada monster yang baik hati
didunia ini. Ketika aku bilang, dia adalah suamiku yang meninggal dunia 30
tahun yang lalu, orang itu bilang bahwa itu adalah dia. Setiap hari selama
setahun, dia berbohong padaku dengan hati yang baik,” kata Mi Ok bercerita.
Kim Dan teringat perkataan Noel mengenai cinta. “Bagaimana bisa kamu seperti ini? Aku melarikan diri. Aku takut,” gumam Kim Dan dengan pelan.
“Menghilang?”
“Tidak. Aku takut aku akan memeganginya.
Ketika aku bersamanya, aku ingin memegang tangannya dan memeluknya. Tapi jika
aku melakukan itu, sepertinya aku akan membuat Yeon Seo sedih. Sepertinya dia
mungkin tidak bahagia,” jelas Kim Dan, bercerita dengan nada yang terdengar sedih.
Mi Ok bersandar dibahu Kim Dan. Dia
menceritakan bahwa dia memang sedih dan patah hati, tapi dia tidak menyesalinya
karena itulah nasib nya. Dan dia merasa bersyukur, tidak membencinya.
“Kamu tahu itu, anak muda? Ketika dua
orang saling bertemu, itu tidak ada artinya. Aku percaya pada takdir. Takdir
adalah yang menuntun kita saling bertemu,” kata Mi Ok. Lalu dia menutup
matanya, dan tangannya tergulai lemas.
Tags:
Angels Last Mission Love