Images by : iQiyi
Karena
pelatihan militer telah usai, maka Momo pulang ke rumah. Di depan apartemen, Yu
Chen sudah mengintainya dan begitu melihat Momo, dia langsung dengan sengaja
mendorong Momo dari belakang. Tapi, Momo tidak terjatuh, malah tangan Yu Chen
yang kesakitan. Yu Chen mengira kalau tubuh Momo menjadi lebih kuat karena
pelatihan militer. Momo malas melihatnya dan bertanya apa yang Yu Chen lakukan?
“Jika
bukan karena ibumu yang setuju untuk memberikan laptop baru untukku, aku tidak
akan pernah datang menjemputmu,” jelas Yu Chen. “Oh ya, aku dengar sekolahmu
mendapatkan siswi perempuan berbakat selama pelatihan ini. Kau harusnya belajar
darinya. Pelajari semua kekuatannya. Lihat dirimu. Dari atas sampai bawah,
semuanya lemah. Tidak kuat sama sekali,” ejek Yu Chen, tidak tahu kalau siswi
yang di maksud adalah Momo.
Momo
kesal dan berusaha mengabaikannya dengan berjalan pergi. Tapi, Yu Chen malah
menarik Momo dan menyuruh Momo mendengarkannya. Dan saat Momo melotot padanya,
Yu Chen malah berkata akan menampar Momo jika berani melotot padanya. Momo
tidak boleh beranjak pergi sampai dia izinkan.
“Ku
peringati. Di rumah ini, kau harus selalu ingat siapa yang terhebat. Jangan kau
kira karena Lu Jian Hua (ayahnya) menolongmu, maka kau bisa hidup dengan
nyaman. Tidak akan pernah. Ku beritahu, setelah kau kembali ke rumah, ketika
aku terbangun di tengah malam mulai sekarang, ketika aku merasa lapar ataupun
haus, kau harus segera membawakan makanan dan minuman untukku segera.”
Momo
sangat kesal. Di dalam hatinya, dia bahkan ngedumel kalau waktu pelatihan
militer terlalu pendek, dan kini dia harus kembali ke rumah yang menjengkelkan
ini, dan harus bersabar menghadapi orang tidak berguna seperti Yu Chen.
--
Begitu
Momo pulang, Shen Juan sudah memasakkan banyak makanan kesukaan Momo dan
menyuruh Momo untuk makan yang banyak. Dia khawatir kalau tubuh Momo menjadi
lemah dan lelah karena pelatihan militer tersebut. Jian Hua juga dengan
perhatian, bertanya makanan apa yang Momo inginkan, akan dia belikan sekarang. Yu
Chen yang melihatnya, langsung menyindir kalau orang-orang melihat, mungkin
mereka akan mengira kalau Momo adalah putri kandung Jian Hua.
Momo
terlihat tidak suka dengan perkataan Yu Chen tersebut. Di dalam hatinya, Momo
menilai kalau Shen Juan dan Jian Hua adalah orang baik, tapi terlalu banyak
bicara hingga membuatnya jengkel. Sementara Yu Chen adalah manusia paling
menjengkelkan dan juga tidak punya sopan santun. Tapi, sebagai seorang
Jenderal, dia akan bersabar menghadapi orang-orang seperti itu.
Shen
Juan kemudian berkata kalau selesai makan, dia akan membantu membereskan
barang-barang Momo untuk sekolah besok. Momo langsung emosi karena dia kan
sudah bilang kalau dia tidak mau sekolah!
Shen
Juan terkejut dengan kemarahan Momo. Tapi, dia menyembunyikannya. Dia juga
berkata kalau Momo tidak mau sekolah, maka tidak apa-apa. Dia bisa menjaga Momo
seumur hidup Momo. Jian Hua membenarkan dan berkata akan ikut menjaga Momo.
--
Esok
hari,
Momo
sedang berada di taman di depan apartemennya, dan memikirkan caranya agar bisa
pulang ke planet Scorpius. Saat itu, dia melihat sebuah mobil hitam yang
melintas. Di dalam mobil itu ada Guo Sheng.
“Itu dia,” ujar
Momo. Ternyata, dari awal, dia sudah menyadari kehadiran Guo Sheng. Dia ingat
saat Guo Sheng mengintainya di depan apartemen (episode 02), saat Guo Sheng
berpura-pura terjepit mobil saat dia berada di camp militer (episode 03) dan
sekarang. Dia bisa merasakaan kalau Guo Sheng sedang mengamati dan
mengintainya. Dan karena itu, Momo memutuskan untuk mengikuti Guo Sheng.
Hasil
mengikuti Guo Sheng, membawa Momo ke depan sebuah gedung. Di depan gedung itu,
banyak orang yang sedang berdemo, meminta Guo Sheng menghentikan penelitiannya
karena penelitian tersebut sama saja dengan membunuh orang. Di antara kerumunan
orang itu, Momo bisa melihat Lina yang sedang menyembunyikan diri dengan
kekuatan transparan.
“Kau
datang dari planet Scorpius?” tanya Momo, langsung. Lina kaget karena Momo bisa
melihatnya dan langsung menarik Momo ke tempat sepi.
“Bagaimana
bisa kau membocorkan identitasmu begitu saja?” marah Lina. “Bagaimana jika kau
ketahuan?! Suamiku di bawa ke sana oleh Lin Guo Sheng. Kau ingin menjadi yang
selanjutnya?”
“Di
bawa? Aku akan membantumu menyelamatkannya.”
Lina
menghentikan Momo. Kekuatan mental power yang mereka miliki, tidak berguna di
sini. Momo tidak percaya, dan berusaha menggunakan kekuatannya, tapi seperti
ada dinding kasat mata yang membuat kekuatannya tidak bisa menembus dinding
tersebut. Momo tentu terkejut dengan hal itu. Lina menjelaskan kalau Guo Sheng
memiliki senjata untuk menonaktifkan kekuatan mereka.
“Siapa
namamu?”
“Xuan
Mo.”
“Ingatlah
hal ini. Kau harus berpura-pura menjadi sama seperti Xuan Mo. Kau tidak bisa
membiarkan indentitas sebenarmu terbongkar. Kau harus bersembunyi di saat-saat
berbahaya. Atau, sekali kau ketahuan oleh mereka, kau akan di bawa dan di
jadikan eksperimen.”
“Berpura-pura
dan bersembunyi bukanlah caraku,” tegas Momo.
“Kau
ingin tetap mempertahankan caramu atau hidupmu? Berikan aku tanganmu,” ujar
Lina dan mengenggam tangan Momo. Dia mentransfer mental power yang di milikinya
pada Momo. Momo jelas terkejut dan berusaha melepaskan tangan Lina. “Kau tidak
bisa mengisi ulang mental power di Bumi. Aku akan memberikanmu, setengah dari
milikku. Gunakan itu dengan hemat.”
“Lalu,
kau akan bagaimana?”
“Daripada
memberikannya untuk Lin Guo Sheng, aku lebih baik memberikannya untukmu. Jika
aku tidak keluar sebentar lagi dari sana, kau tidak perlu masuk untuk
menyelamatkanku. Aku bukan memberikanmu mental power agar kau bisa mati,” tegas
Lina dan hendak masuk ke dalam gedung.
Momo
menghentikannya. Dia masih merasa bingung. Padahal Lina bisa saja kabur seorang
diri, tapi kenapa masih tetap di sini dan berusaha menyelematkan suaminya?
“Karena
itu caranya mencintai seseorang. Meskipun aku tidak bisa hidup dengannya, tapi
aku bisa mati untuknya.”
“Aku
tidak mengerti.”
“Setelah
kau jatuh cinta pada seseorang, kau akan mengerti,” jawab Lina dan tersenyum
tipis. Dan tanpa membuang waktu lagi, Lina pergi.
Momo
terdiam. Aku bisa hanya hidup untuk Planet Scorpius,
dan mati demi Planet Scorpius. Selain daripada ini, tidak ada cinta yang lain.
--
Malam
hari,
Lina
tertangkap oleh para anak buah Guo Sheng. Dan dalam keadaan tidak sadarkan
diri, para anak buah Guo Sheng membawa tubuh Lina dan Li Rong keluar dan di
masukkan ke dalam mobil. Momo yang masih ada di depan gedung, melihat semua
itu. Semua kekuatan mental power Lina dan Li Rong telah habis, makanya mereka
tidak sadarkan diri lagi. Momo sedikit takut juga karena Guo Sheng benar-benar
bisa menyerap kekuatan mental power mereka.
Guo
Sheng memerintahkan anak buahnya untuk mengurung Lina dan Li Rong di institusi
mental.
Momo
tidak bisa melakukan apapun dan hanya bisa melihat semua itu dalam kemarahan.
Karena
cinta, seseorang bersedia berkorban hingga demikian demi orang lain. Abu Dory,
kau tidak bisa mencintai orang lain.
--
Momo
baru saja tiba di rumah, tapi Yu Chen sudah memerintahnya untuk pergi membeli
soda. Momo tentu tidak mau. Yu Chen malah marah-marah dan memerintah Momo untuk
pergi sekarang juga.
Momo
menggenggam tangannya penuh amarah dan hendak memukul Yu Chen. Tapi, dia
teringat nasihat Lina agar bertingkah seperti Momo agar identitas aslinya tidak
ketahuan. Dan karena itu, Momo langsung meredam amarahnya.
“Mau
soda, ya? Tunggu sebentar,” ujar Momo dan berjalan ke dapur.
Yu
Chen jelas bingung. Apalagi Momo mengeluarkan gelas dan memasukkan banyak cube
gula dan menuang air panas.
“1
gelas 600 mL soda mengandung sekitar 12 cube gula. Keduanya sama saja. Minum
ini saja. Jika masih belum cukup, kau bisa memanggilku. Okay,” jelas Momo
dengan santai dan berjalan ke meja makan.
Yu
Chen malah kurang ajar. Dia malah menyiram air gula itu ke atas kepala Momo.
Dan dengan kejam berkata dia tidak mau minum.
Kenapa
manusia Bumi sangat suka menuang minuman di atas kepala orang lain?
Dan
tidak sadar dengan kemarahan Momo, Yu Chen malah berkata akan terus menyiram
kepala Momo seumur hidup Momo. Dia bahkan tertawa dengan sangat senang. Habis
sudah kesabaran Momo. Dengan kekuatannya, dia mendorong tubuh Yu Chen dengan
keras hingga menabrak lemari di ujung ruangan dan kepalanya tertimpa frame foto
yang terjatuh.
Momo
sebenarnya sudah bertekad tidak akan menggunakan mental power-nya lagi, tapi
dia tidak bisa menahan dirinya. Hal yang paling sulit di lakukan di dunia ini
adalah berpura-pura menjadi Xuan Mo.
--
Yu
Chen tersadar dan sudah berada di kamar. Dia jelas bingung, kenapa dia bisa
berada di kamar? Dan kenapa tangannya bisa terluka gores? Pantat dan
punggung-nya pun terasa sakit.
Rasa
bingungnya itu di bicarakannya dengan A Lei saat berjumpa di warnet. Di tambah
lagi, dia sering hilang kesadaran dan tiba-tiba berada di kamar padahal
sebelumnya tidak di kamar. A Lei menyimpulkan kalau Yu Chen mengalami mimpi
berjalan.
“Tidak
mungkin. Tapi, aku merasa ini ada hubungannya dengan mental adikku. Benar. Dia
selalu ada di sana setiap kali aku pingsan.”
“Jangan
beromong kosong. Seperti aku tidak pernah berjumpa dengan adikmu saja. Adikmu
itu, hanya dengan satu tiupan akan terjatuh.”
Walau
terdengar tidak masuk akal, Yu Chen tetap curiga kalau ada sesuatu pada Momo.
Tidak mungkin semua ini hanyalah kebetulan. A Lei tetap tidak percaya dan
menyebut Yu Chen yang sudah gila.
--
Esok
hari,
Momo
akhirnya memutuskan untuk bersekolah. Sebelum sampai di sekolah, Momo
beristirahat sebentar di taman dan membuka laptopnya. Dia membuat video diary
lagi.
Hari
ini, sudah 200 tahun dan 70 hari sejak aku berada di Bumi. Aku tahu, aku
harusnya menahan diriku. Tapi, setiap kali… aku harus bersabar menghadapi semua
manusia bumi bodoh, aku tidak bisa menahan diriku dan menggunakan mental
power-ku. Tapi, Huang Lina bilang, di planet ini, sekali kekuatan tidak biasa
terungkap, kami akan di bawa untuk menjadi alat eksperimen. Jika seperti itu,
maka aku tidak akan pernah bisa menyelesaikan harapan pada Tetua yang di
perintahkan padaku. Terlebih lagi… pria itu, Lin Guo Sheng, sudah
menargetkanku. Aku tidak boleh membiarkan identitas diriku terbongkar.
--
Momo
tiba di depan sekolah. Dia telah bertekad, untuk sementara ini, dia akan
bersembunyi di bawah identitas Xuan Mo.
--
Di
sekolah, sedang di adakan ujian lagi. Guru menyuruh agar melihat soal terakhir,
itu adalah soal untuk pembagian kelas, jadi akan sangat sulit. Mereka harus
mengerjakannya dengan hati-hati.
Hai
Lan melihat kertas ujian tersebut. Dan dia menyeringai. Kenapa? Karena di malam
sebelumnya, Hai Lan telah meng-hack komputer
sekolah dan mencuri soal ujian tersebut. Jadi, dia sudah mengantisipasi soal
tersebut.
Di
kelas 10 A13, Momo juga sedang mengerjakan soal ujian untuk pembagian kelas.
Tapi, bukannya mengerjakan, dia malah hanya diam dengan tatapan kosong. Guru
yang bertugas jelas bingung dan bertanya, apa Momo tidak bisa mengerjakannya
atau sedang sakit? Dan dengan cepat, Momo menjawab kalau dia sakit.
--
Jam
istirahat,
Momo
berjalan bersama dengan Jingjing sambil memegangi pergelangan tangannya. Momo
berkata kalau tadi setiap di tanya, dia selalu menjawab sakit dan pada akhirnya
darahnya malah di ambil hingga 3 botol.
“Siapa
suruh kau berbohong. Sudahlah, mari makan dulu untuk mengisi energimu,” ujar
Jingjing.
“Bagaimana
caranya aku menjelaskan mengenai kertas jawabanku yang kosong jika aku tidak
berbohong?”
“Aiyo,
bilang saja kalau kau belum sembuh sepenuhnya. Kau tahu nggak, kalau berbohong
itu hal yang berbahaya. Sekali kau berbohong, kau akan jadi terus berbohong,”
nasehat Jingjing.
Momo
terdiam mendengar ucapan Jingjing. Tapi, mengatakan kalau aku adalah Xuan Mo, sudah lah
kebohongan terbesar.
--
Hasil
ujian keluar, dan yang menduduki peringkat pertama adalah Hai Lan. Qi Shan
langsung memujinya. Soal matematika untuk pembagian kelas itu sangat sulit,
tapi Hai Lan masih mampu menyelesaikannya. Hai Lan berkata kalau dia hanya
kebetulan pernah melihat soal seperti itu sebelumnya. Dan Qi Shan juga sama
hebatnya.
“Aku
biasanya memang harus belajar lebih keras. Tapi, kau bermain dan belajar. Itu
benar-benar membuat orang lain jadi kagum,” ujar Qi Shan (dan entah kenapa
seperti menyindir).
“Kau
juga bisa,” balas Hai Lan.
--
Di
kelas 10 A13, guru wali kelas memarahi semuanya karena kelas mereka mendapatkan
nilai terendah. Padahal, dia kan sudah berulang kali menyuruh semuanya belajar
dengan keras dan benar untuk ujian kali ini. Tapi, kenapa bisa semuanya gagal!
Salah
seorang murid menjawab kalau dia sudah latihan mengerjakan soal, tapi tetap
tidak bisa mengerjakan ujian. Guru langsung menyebut kalau murid itulah yang
bodoh! Dia juga menyuruh semuanya untuk meletakkan tangan ke depan untuk di
pukuli sebanyak 5 kali. Ini adalah hukuman mereka karena gagal.
Saat
guru hendak memukul, Momo menahan tongkat pemukulnya.
“Kemampuan
untuk menyebarkan ilmu adalah hal yang sangat penting. Memukul dan menghina
hanya akan mengurangi keefektifannya. Kau melakukan hal ini, hanya akan membuat
semua orang semakin membenci ilmu pelajaran,” ujar Momo.
“Kaulah
yang paling terburuk di kelas ini. Dan kau masih bilang, aku yang tidak bisa
mengajar?” ejek si guru.
Momo
langsung maju ke depan dan menulis sesuatu di papan tulis. Sebuah rumus. Dia
bertanya, apa ada yang mengerti rumus tersebut? dan tidak ada yang menjawab.
Momo mulai menjelaskan dengan caranya, dan semua langsung mengerti.
Guru
jelas malu, karena ketika dia menjelaskan, tidak ada yang mengerti. Tapi,
ketika Momo yang menjelaskan, semua malah mengerti. Guru malah membuat alasan
untuk memarahi Momo, yaitu bahwa Momo telah berbohong sakit selama ujian.
Karena itu, dia ingin bertemu dengan orang tua Momo. Li Feng yang kebetulan
sekelas dengan Momo, langsung tersenyum senang karena Momo di marahi.
Hahahaa,
bukannya memarahi orang tua Momo, si guru malah balik di marahi Shen Juan. Kan
dokter sudah menulis surat mengenai kondisi Momo dan mengenai Momo yang masih
dalam tahap pemulihan, jadi bagaimana bisa si guru mengatakan kalau Momo
berbohong! Yang guru itu lakukan hanyalah mendiskriminasi putrinya saja yang
masih belum pulih. Dan juga, apa hak guru tersebut hingga menghina putrinya?
Dan bahkan mencoba memukul orang?! Dia akan melaporkan guru tersebut ke dinas
pendidikan!
--
Qi
Shan dan Li Feng pergi ke lapangan untuk menemui Lu En dan Hai Lan yang sedang
bermain bola. Lu En sudah mendengar mengenai Momo yang berani melawan guru
paling kejam di sekolah mereka. Qi Shan baru tahu hal itu dan menilai apa yang
di lakukan Momo itu tidak lah sopan karena melawan guru.
“Dia
seperti berubah menjadi orang lain,” komentar Lu Eun dan menatap Hai Lan. “Hanya
karena dia ingin mencoba mendapatkan perhatianmu, dia menjadi nekat.”
“Mau
dia melakukan apapun, aku tidak peduli,” komentar Hai Lan. Dan Qi Shan
tersenyum senang mendengarnya.