Sinopsis C-Drama : My Classmate From Far Far Away Episode 04-2


Sinopsis C-Drama : My Classmate From Far Far Away Episode 04-2
Images by : iQiyi
Shen Juan menegur Momo karena tidak memberitahunya kalau ada kejadian seperti itu (di marahin guru). Momo bingung, untuk apa dia menelpon dan memberitahu hal seperti itu? Shen Juan tersenyum dan memberitahu mau masalah apapun itu, selama itu hal yang tidak bisa Momo atasin sendirian, Momo bisa mencarinya.
“Kau sangat biasa. Bagaimana bisa kau membantuku?” tanya Momo.
“Benar. Mungkin ada hal yang tidak bisa ibu lakukan. Tapi, mama bisa selalu menemanimu. Membantumu. Dan juga dapat mendengarkan masalahmu. Jangan menanggung semuanya seorang diri.”
“Oh,” komentar Momo singkat.
Shen Juan tersenyum dan berkata kalau dia akan pulang sekarang dan Momo bisa lanjut belajar. Momo memandanginya dan berujar di dalam hatinya kalau ini adalah kali pertamnya seseorang berkata padanya : “Jangan menanggung semuanya seorang diri. Aku dapat membantumu.” Walaupun Shen Juan tidak akan bisa membantu apapun, tapi Shen Juan adalah ibu yang sangat setia.
--

Karena Momo berani melawan guru killer, beberapa siswa mulai menyapanya dan bahkan menyebutnya : Kakak. Momo jelas bingung, karena dia tidak mengenal siapa orang-orang itu. Jingjing langsung menjelaskan kalau Momo memang tidak mengenal orang-orang tersebut, tapi orang-orang itu mengenal Momo. Sekarang ini, Momo adalah orang yang sangat terkenal di sekolah.
“Aku tidak ingin terkenal.  Aku ingin menjadi siswi sekolah biasa,” ujar Momo.
Jingjing mengabaikan ucapan Momo tersebut, dan mengajak Momo untuk ikut dengannya.
--
Momo berada di perpustakaan dan membalikan halaman buku dengan cepat, seolah tidak membaca sama sekali. Di sana juga ada Hai Lan, Qi Shan dan Li Feng. Li Feng yang melihatnya langsung berkomentar sinis, apa Momo mengira dirinya itu scanner sehingga hanya membalik cepat halaman buku seperti itu. Cih.
Qi Shan menyuruh Li Feng untuk tidak berkomentar seperti itu. Bisa sajakan Momo memang bisa mengingat semuanya hanya dalam sekali lihat. Li Feng tidak percaya akan kemungkinan itu karena Momo kan mendapat nilai 0 untuk semua mata pelajaran. Momo pasti ke sini karena melihat Qi Shan dan Hai Lan berada di sini juga. Dan Hai Lan diam-diam melirik ke arah Momo.
Momo memang membaca semua isi buku tersebut dengan cepat dan menyimpannya ke dalam otaknya. Dia bukanlah Momo yang dulu, yang bodoh.
Aku harus meningkatkan pandangan orang-orang padamu (Xuan Mo lama) sedikit demi sedikit. Jika tidak, saat aku kembali ke planet Scorpius, aku akan di tertawakan sampai mati. Aku akan berubah dari bodoh menjadi pintar, dari lemah menjadi master berkelahi.
--

Jam istirahat,
Momo sedang berjalan sendirian dan melihat Jingjing yang sedang di kerumuni oleh beberapa siswi, salah satunya Li Feng. Dan Jingjing menangis tersedu-sedu. Melihat hal itu, Momo langsung menghampiri Li Feng dan mendorongnya hingga terjatuh serta memarahinya karena berani mencari masalah lagi. Momo salah paham kalau Li Feng mengganggu Jingjing hingga Jingjing menangis.
Jingjing langsung menjelaskan kalau mereka semua hanya sedang menonton movie sedih. Momo bingung, apa bisa mereka menangis hanya karena menonton movie? Li Feng yang di dorong jatuh padahal tidak salah apapun, langsung menghina Momo karena tidak mengerti apapun. Momo tidak marah dan hanya meminta maaf pada Li Feng karena sudah salah paham tadi. Li Feng takut juga dan berkata dengan suara kecil kalau tidak masalah.
Momo kemudian beranjak pergi dan Jingjing langsung mengejarnya. Jingjing berkomentar kalau sejak Momo tenggelam waktu itu, Momo seperti berubah menjadi orang lain. Dan dia tidak tahu harus bersikap bagaimana pada Momo.
“Aku sekarang, benar-benar tidak tahu kenapa aku harus tertawa, atau kenapa aku harus menangis. Tapi, aku ingin bisa kembali seperti dulu,” ujar Momo.
“Bagaimana ya ku jelaskan. Tersenyum, bukan berarti kau bahagia. Menangis, bukan juga berarti kau sedih. Kau mengerti?”
“Kenapa kau tidak mengajariku saja. Aku akan belajar dengan rajin.”
--

Dan karena itu, saat pulang sekolah, Jingjing membawa Momo ke rumahnya dan mulai mengajari Momo berbagai ekspresi. Pertama, antusias. Dia mulai memberikan ilustrasi, kalau Momo harus merasa antusias saat mendapat sesuatu yang tidak di sangka. Karena Momo tidak bisa mengekspresikannya dengan benar, Jingjing sampai harus memberi contoh dan menyuruh Momo untuk menirunya.  Kedua, depresi. Dan masih banyak ekspresi lainnya lagi. Dan Momo bisa melakukannya dengan baik, yah walaupun dia juga tidak mengerti kenapa harus berekspresi seperti itu.
Dan karena pelajaran-pelajaran itu, Momo bisa sedikit tertawa. Dia berterimakasih pada Jingjing yang telah mengajarinya semua ekspresi.
Selesai latihan, Momo bertanya mengenai tujuan hidup Jingjing. Dan dengan semangat, Jingjing memberitahu kalau tujuannya adalah cinta. Dia akan menikahi pria yang sangat di cintai-nya dan kemudian akan melahirkan banyak anak.
--

Yu Chen menunggu Momo di depan apartemen, dan dia sangat kesal karena Momo belum pulang juga padahal hari sudah malam. Dan begitu melihat Momo, Yu Chen langsung menghampirinya sambil memamerkan laptop baru-nya yang di belikan oleh Shen Juan. Dia memamerkan laptop itu untuk membuat Momo merasa iri.
Eh, tapi Momo malah mengambil laptop-nya. Yu Chen tentu tidak membiarkannya, tapi Momo malah memelintir tangannya dan berkata akan mengembalikan laptop lama Yu Chen pada Yu Chen.
“Bukankah kau menungguku agar bisa memberikan hadiah ini padaku? terimakasih!” ujar Momo cuek.
Yu Chen jadi kesal sendiri karena sudah sombong, tapi malah laptop barunya di ambil. Dan dia mendapat laptop lama-nya lagi.
--

Momo memeriksa laptopnya dan berpkir kalau laptop ini mungkin bisa terhubung dengan satelit. Dan Momo malah menggunakan kekuatannya untuk mengotak atik laptop tersebut. Bukannya terhubung dengan satelit, laptop itu malah jadi hang dan kemudian mati.
Momo kesal sendiri, katanya ini laptop baru, tapi kenapa mudah sekali rusak sih. Dan karena itu, dia memutuskan untuk mencari laptop yang lebih canggih.
--
Momo pergi ke toko komputer dan meminta agar laptopnya di perbaiki. Teknisi yang ada di sana segera memerika dan heran karena laptop itu kan masih baru tapi kenapa mesin di dalam laptop tersebut hangus. Apa yang terjadi? Momo langsung berbohong kalau dia juga tidak tahu.
“Biar aku tanyakan dulu. Mana tahu bisa di ganti dengan yang baru,” beritahu teknisi.
“Apa ada laptop yang lebih bagus daripada ini?” tanya Momo.
Teknisi segera menunjukkan laptop yang baru di rilis. Momo tidak tertarik dengan spesifikasi laptop dan hanya mau tahu apakah laptop tersebut dapat terkoneksi dengan satelit atau tidak.
“Dik, apa tidak ada yang memberitahumu kalau menghubungkan ini dengan satelit luar angkasa adalah hal ilegal?”
“Jadi maksudnya, mesin yang bagus dapat terkoneksi?”
“Kau lihat saja yang ada di sini dulu. Aku akan bertanya mengenai laptop mu ini dulu ya,” jawab teknisi menghindar.
Momo melihat laptop yang baru di rilis tersebut dan harganya adalah 6.999 yuan. Sangat mahal. Darimana dia bisa mendapatkan uang sebanyak itu?
--
Esok hari,
Para siswa/I sibuk menyalin PR dan menggerutu karena harus mengerjakan PR. Li Feng sampai berkata, kalau saja ada aplikasi untuk membantu membuat PR, dia pasti bersedia membeli aplikasi itu berapapun harganya. Momo mendengar ucapannya tersebut, dan langsung terpikirkan sebuah ide. Dia bersedia mengerjakan PR mereka semua, asal mereka membayarnya. Tawaran Momo tentu di sambut baik. Mereka mau membayar Momo sebesar 5 yuan untuk PR setiap mata pelajaran.
Dan tentu dengan kekuatannya, Momo tidak kesulitan untuk mengerjakan semua PR tersebut. Dan karena itu pula, dia jadi mendapatkan banyak pelanggan.

Jingjing merasa sedih akan sesuatu dan mengajak Momo untuk ketemuan di lapangan basket. Tapi, Momo hanya menjawab kalau dia sibuk dan tidak pergi menemui Jingjing. Padahal, Jingjing sudah menunggunya hingga berjam-jam. Momo tidak tahu hal itu, dan terus sibuk mengerjakan PR semua siswa.

Dan dalam waktu singkat, dia berhasil mendapatkan cukup banyak uang. Momo tersenyum puas dengan pendapatannya dalam mengerjakan PR siswa/i.

Tapi, perkerjaan sampingannya tersebut tidak bisa bertahan lama. Kenapa? Karena guru sadar kalau semua PR siswa di kelas, di kerjakan oleh satu orang. Dan dia tahu kalau orang itu adalah Xuan Mo.
“Aku sudah mengganti tulisanku untuk setiap siswa. Kenapa kau masih bisa tahu?” taanya Momo, heran.
“Karena rumus yang kau gunakan. Kau tidak pernah menggunakan rumus sesuai yang di ajarkan.”
“Rumus itu terlalu kuno. Aku menggunakan rumusku sendiri untuk menyelesaikan soal secara benar. Apa tidak boleh?”
Guru marah karna masalahnya bukan di rumus, tapi proses pengerjaannya. Momo mengerjakan semua PR siswa yang ada di kelas, dan sama saja mereka tidak mengerti cara mengerjakan soal nantinya. Momo cuek saja, tidak peduli. Guru benar-benar kesal melihat kelakuan Momo tersebut.
--

Di rumah, Yu Chen diam-diam memasang kamera yang mengarah ke arah ruang tamu. Dia ingin mencari tahu sebab kenapa dia sering mendadak pingsan saat bertengkar dengan Momo.
--

Di jam istirahat, Momo mencari Jingjing dan meminta tolong Jingjing agar mengajarinya cara mencari uang. Jingjing hanya menghela nafas dan mengabaikannya.
“Bukankah kau bilang kalau teman harus saling menolong?” ingatkan Momo.
“Kau tahu hal ini. Jadi, kenapa aku merasa hanya aku lah yang selalu menolongmu?! Pernahkah kau menolongku sekali saja? Ketika semua orang membencimu, aku tetap menjadi temanmu. Kau tahu betapa beratnya tekanan itu? Tapi, aku tidak pernah menyesali hal tersebut. Ketika kau patah hati, aku membantu menghiburmu. Ketika kau sakit, aku memohon pada Yi Hai Lan agar menjengukmu. Kau bilang, kau tidak tahu caranya menunjukkan emosi, OK, aku bisa menunjukkan padamu sedikit demi sedikit. Tapi, beberapa hari belakangan ini, dimana kau ketika aku benar-benar membutuhkanmu?” marah Jingjing.
Momo tidak mengerti akan hal itu. Dia hanya bisa berjanji kalau dia akan datang lain kali ketika Jingjing memerlukannya. Tapi, Jingjing sudah terlanjur kecewa karena tidak akan ada lagi yang namanya lain kali.  
“Pelatih memberitahu Qi Shan untuk menjadi ketua cheers mulai besok. Dengan Qi Shan menjadi ketua, aku akan selalu menjadi pemain cadangan saja. Kau tahu betapa sedihnya aku sekarang?! Aku merasa jantungku seperti akan hancur.”
Momo tidak mengerti akan emosi itu. Dan dia malah dengan serius, memeriksa denyut jantung Jingjing dan berkata kalau denyut-nya normal dan tidak akan hancur.
“Xuan Mo. Aku memutuskan hubungan denganmu,” ujar Jingjing penuh kekecewaan.
Momo menyadari kalau Jingjing benar-benar marah. Tapi, kenapa? Dia tidak mengerti alasannya.
--
Hai Lan makan bersama dengan ayahnya. Dan ayahnya bertanya mengenai hasil ujian Hai Lan. Jika di ujian selanjutnya, Hai Lan masih bisa mempertahankan juara 1, dia akan mengizinkan Hai Lan untuk melakukan paralayang yang sangat Hai Lan sukai.
Hai Lan hanya diam dan tidak merespon. Dia menyelesaikan makan-nya dengan sangat cepat dan langsung masuk ke dalam kamar.
Ngapain? Dia kembali menghack komputer sekolah dan memprint soal ujian yang akan keluar (astaga, itu artinya dia nggak jujur selama ini. ckckck).
--
Esok hari,
Momo menaiki sepeda dan menghampiri Jingjing. Di keranjang sepeda ada sebuket bunga. Ternyata, Momo mencari tahu cara berbaikan dengan teman di internet. Dan di internet di tuliskan, pertama adalah dengan meminta maaf. Kedua, berikan orang tersebut sesuatu yang di sukainya. Karena dia tidak tahu Jingjing suka apa, dan karena dia suka bunga, maka dia memberikan bunga untuk Jingjing. Dan jika kedua cara itu masih belum berhasil, maka cara terakhir adalah mengajak jalan-jalan dan nonton tv.
Dan Jingjing langsung senang lagi. Dia memaafkan Momo. Dan juga, dia sadar kalau dia juga ada salahnya. Jadi, mereka berbaikan.
Setelah Jingjing tidak lagi marah padanya, Momo langsung bertanya bagaimana caranya dia mencari uang dengan cara yang legal?
“Money? Ada dua cara untuk menghasilkan uang. Pertama, pulang ke rumah dan meminta uang pada papa mama. Jika tidak, maka melakukan kerja part time untuk menghasilkan uang.”
--
Dan dengan nasehat Jingin tersebut, begitu sampai di rumah, Momo langsung meminta uang pada Shen Juan. Dia membutuhkan uang lebih banyak. Dan jelas, Shen Juan tidak memberikannya.
--
Esok hari,
Para siswa berkumpul memeriksa hasil ujian yang di tempel di mading. Dan mereka terkejut karena Momo yang mendapat peringkat 1. (Oh ya, hasil ujian kali ini, menentukan kelas juga. Jadi, Momo dan Li Feng masuk ke kelas A1 sekelas dengan Hai Lan, dkk).
Hai Lan yang melihat hasil ujian itu tentu saja kaget, karena lagi-lagi Momo mengalahkannya. Lu En bahkan berkomentar kalau bukan hanya di pelatihan militer saja Momo melampaui Hai Lan, kini di akademis pun Momo merebut peringkat pertama dari Hai Lan. Hai Lan jelas kesal.
--
Hai Lan bermain bola di lapangan seorang diri untuk melampiaskan kekesalannya. Qi Shan menghampirinya dan tahu kekesalan Hai Lan. Dia menghibur Hai Lan kalau kekalahan kecil bukanlah apa-apa, karena Hai Lan masihlah Yi Hai Lan.
“Aku hanya tidak mengerti. Bagaimana bisa gadis itu (Momo) berubah dalam semalam menjadi seperti ini?”
Ekspresi Qi Shan tampak kesal karena Hai Lan malah membahas Momo. “Dia pasti hanya belajar dengan keras untuk menarik perhatianmu. Sudahlah. Tujuannya kini sudah tercapai sekarang.”
“Ini artinya aku tidak berada di peringkat pertama. Apa yang harus ku lakukan?”
“Itu bukan masalah besar. Terima saja kali ini dan ambil kembali peringkat pertama selanjutnya. Semangatlah!” hibur Qi Shan dan langsung pergi.
Hai Lan menggerutu kesal mendengar ucapan Qi Shan. Mudah bagi Qi Shan untuk mengatakan hal itu karena Qi Shan kan sebenarnya pintar dan juga pekerja keras. Tidak sepertinya.
--
Guru masuk ke dalam kelas dan memberitahu kalau selain Li Feng, kini ada seorang siswi dari kelas A13 yang bergabung dengan kelas A1, Momo. Jadi, mereka harus mulai bekerja keras karena setiap murid mungkin saja dapat bergabung di kelas ini dan melampaui mereka.
Hai Lan tampak sangat kesal karena harus sekelas lagi dengan Momo. Lebih kesal lagi, karena guru menyuruh Momo untuk duduk di sebelahnya. Jadi, double kesal deh.
“Sorry. Aku tidak bisa berada sejauh 50 meter darimu,” ujar Momo karena sekarang kan mereka duduk sebangku. “Tapi, kau pasti bisa mengerti hal itu.”
“Cih,” dengus Hai Lan kesal.
Qi Shan dan Li Feng juga kesal karena Momo sekelas dengan mereka lagi dan bahkan kini duduk di sebelah Hai Lan. Hanya Jingjing yang tampak senang karena bisa sekelas lagi dengan Momo.
--

Jam pulang sekolah,
Momo pulang bersama dengan Yu Chen. Dan dia lagi-lagi melihat mobil Guo Sheng. Momo sebenarnya jengkel karena Guo Sheng terus mengikutinya walaupun dia sudah berpura-pura seperti manusia biasa.
MENTAL POWER LEVEL 88 %


Post a Comment

Previous Post Next Post