Sinopsis K-Drama : Doctor John Episode 08 part 1


Sinopsis K-Drama : Doctor John Episode 08 part 1

Images by : SBS
Semua karakter, tempat, perusahaan dan kejadian dalam drama ini hanyalah fiksi
Si Young pergi ke kamar mandi dan membasuh mukanya. Dia berusaha untuk menenangkan dirinya sendiri dan tidak menangis.
Saat itu, dia menerima telepon. Yang menelpon adalah Jeong Nam yang mengajak Si Young untuk minum bersama merayakan Si Young yang telah kembali bekerja.
Jeong Nam benar-benar sangat perhatian pada Si Young. Dengan antusias, dia bertanya apakah Si Young sudah menyembuhkan banyak pasien? Si Young memberitahu kalau dia dimarahi ibunya. Jeong Nam langsung berkata kalau ibu Si Young sangat kejam. Si Young membela dengan berkata kalau dia memang pantas di marahi karena plinplan.
“Kamu tidak plinplan. Kamu hanya baik hati,” ujar Jeong Nam.
“Omong-omong, apakah Paman tahu? Narapidana 6238. Dia bekerja di rumah sakit kami.”
“Benarkah?”
“Paman tidak tahu?”
“Tentu saja tidak.”
“Paman, bukankah Paman terlalu tidak acuh?” omel Si Young. “Bukankah Paman harus memastikan narapidana berhasil kembali ke masyarakat setelah mereka bebas?”
“Itu tidak perlu. Membelikan mereka makanan dan minuman akan cukup.”
Eh, lagi di bicarakan, ternyata Yo Han datang. Jeong Nam ternyata juga mengundangnya. Si Young panik. Jeong Nam bilang tidak tahu Yo Han bekerja dimana, kenapa malah bisa mengundangnya? Jeong Nam dengan enteng menjawab kalau dia menelpon Yo Han untuk makan malam bersama dan Yo Han bilang sedang bekerja di rumah sakit ini.
“Paman bahkan melarangku menatapnya atau bicara dengannya,” ingati Si Young.
“Keadaan telah berubah.”
“Terserah, aku akan pergi,” ujar Si Young kesal dan berusaha pergi diam-diam.

Eh, tertangkap basah oleh Yo Han. Dengan terpaksa, dia tersenyum dan bahkan mengarahkan Yo Han ke meja.

Jeong Nam memperlakukan Yo Han dengan sangat sopan. Yo Han sampai menggoda Jeong Nam yang pasti sedang mabuk. Mereka akhirnya duduk bersama dan makan bersama. Mereka berbincang dengan santai.
“Menurutku itu sangat menarik. Kalian bertemu sebagai guru dan murid lagi. Siapa yang menduga? Kalian berdua bertemu denganku.Aku senang kalian berdua terus bertemu,” ujar Jeong Nam dengan riang.
“Maka aku harus baik kepadanya, bukan?” senyum Yo Han, mengerti maksud Jeong Nam.
“Kamu pintar sekali,” puji Jeong Nam. “Si Young, bersikaplah yang sopan kepada Dokter Cha, ya?”
Si Young kesal karena Jeong Nam terus saja bicara. Dia sudah sangat malu. Jeong Nam menuangkan soju pada mereka, tapi Yo Han tidak meminumnya.
--

Yoo Joon pergi ke kedai ibunya dan ibunya membuatkan banyak sekali makanan untuk Yoo Joon bawa pulang dan bahkan memberikan sekarung beras. Yoo Joon kesal karena dia tidak akan sempat memasak juga di rumah. Ibu balas menjawab kalau Yoo Joon bisa masak di rumah sakit.
Walaupun Yoo Joon marah-marah pada ibunya, dia sangat mengkhawatirkan ibunya. Dia bertanya kaki ibunya, pinggang dan kadar gula darah ibunya. Ibunya menjawab semua baik-baik saja.
--

Yoo Joon berjalan pulang dengan membawa semua barang-barang ibunya. Pas di depan tempat tinggalnya, dia melihat seekor anak kucing liar. Dan dengan baiknya, Yoo Joon membukakan daging kaleng yang di belinya untuk kucing itu makan.
“Kamu tidak boleh memberi makanan kepada kucing seperti ini. Ujungnya terlalu tajam. Itu bisa melukai lidah kucing,” terdengar sebuah suara. Ternyata Mi Rae.
Yoo Joon kaget juga ngelihat Mi Rae. Apa Mi Rae tinggal di apartemen pegawai? Mi Rae membenarkan.
“Kamu lebih suka berhemat daripada dugaanku,” ujar Yoo Joon.
“Tidak bisakah aku tinggal di sini hanya karena aku putri Pimpinan?” balas Mi Rae sinis.
“Aku tidak mau bertengkar.”

Mi Rae mengeluarkan piring plastik yang di milikinya dan menuangkan daging kaleng ke piring tersebut. Dia juga memberikan air untuk kucing tersebut. Kucing pun makan dengan sangat lahap.
“Kudengar Dokter Kang adalah saudarimu,” ujar Yoo Joon, membuka pembicaraan.
“Ya. Aku melihat kalian berdua menyapa kemarin di ruang rapat. Bagaimana kamu mengenalnya?” tanya Mi Rae.
“Saat Dokter Kang menjadi petugas medis di penjara, aku bekerja di rumah sakit dekat situ. Dia membawa seorang pasien. Menarik sekali bagaimana tiga orang dari penjara bertemu kembali.”
“Tiga orang?”
“Dokter Cha. Dia juga dipenjara di situ.”
“Itu penjara tempat Dokter Kang bertugas? Dia bertemu dengan Dokter Cha di sana?”
“Ya. Kamu tidak tahu? Kalian berdua tidak akrab?” ujar Yoo Joon dan tertawa.
“Apakah Heo Jun memberitahumu tentang keluargaku?”
“Ya.”
“Kalau begitu, cari tahu itu juga. Kenapa kami tidak akrab,” ujar Mi Rae penuh amarah dan pergi.
Yoo Joon sampai takut juga.
--

Jeong Nam sudah mabuk. Yo Han membombongnya sementara Si Young menelpon taksi.
“Dia dan aku tidak berhubungan darah, tapi dia keponakanku. Dia putri sahabatku. Dokter Cha. Jaga Si Young dengan baik untukku,” pinta Jeong Nam dan menggenggam tangan Yo Han.
Yo Han tidak mengerti. Dan membalas dengan bercanda kalau dia saja kesulitan menghidupi dirinya sendiri (cara Jeong Nam bicara seolah Yo Han mau nikahi Si Young saja). Jeong Nam mau memberitahu mengenai Si Young, tapi supir sudah datang. Jadi, Jeong Nam meminta Yo Han mengajari Si Young dengan baik. Yo Han berkata kalau Si Young sudah bekerja dengan baik.
Jeong Nam sangat senang mendengarnya. Saat masuk taksi, dia berteriak pada Si Young kalau Yo Han memuji Si Young yang bekerja dengan sangat baik.

Si Young terkejut mendengarnya. Taksi sudah pergi. Si Young menatap Yo Han. Yo Han menyuruhnya pulang. Tapi Si Young mengikutinya dari belakang. Mereka berjalan dalam diam.
Yo Han tidak tahan dan akhirnya berbalik. Tapi, Si Young menundukkan kepala, jadi Yo Han lanjut jalan lagi. Si Young mengikutinya lagi. Yo Han akhirnya bertanya.
“Apa? Apa yang kamu lakukan dengan baik?” tanya Yo Han dan Si Young mengangguk. “Kamu tidak mematuhiku. Kamu sulit menurutiku, tapi tidak lagi. Kamu melakukan banyak hal sebelum aku menyuruhmu, dan terkadang kamu mempertanyakan perintahku. Kalau sudah selesai, sampai jumpa besok,” jelas Yo Han dan berjalan pergi.
Yo Han sudah mau menghentikan taksi. Tapi, Si Young tiba-tiba berteriak dan mendekati Yo Han. Dia memberitahu kalau pasiennya masih belum mati.
“Pasienku. Dia belum mati. Dia berada di rumah sakit kita selama lebih dari setahun. Dalam kondisi vegetatif. Pasien yang jantungnya berhenti. Pasienku. Hari ini, aku pergi ke kamarnya untuk kali pertama,” cerita Si Young. “Kamu tidak menyesal? Sejak hari itu, momen itu. Selama lebih dari tiga tahun. Kamu tidak pernah menyesali perbuatanmu? Untuk mengurangi penderitaan pasienmu, jika satu-satunya jalan keluar adalah kematian, bisakah kamu membunuh pasien?” tanya-nya.

1 Comments

Previous Post Next Post