Sinopsis Chinese Drama : Nice To Meet You Episode 27-2


Sinopsis Chinese Drama : Nice To Meet You Episode 27-2

Images by : Hunan TV
Ketua dan Zi Yun sendiri berdiri di depan pintu, memberikan salam dan ucapan terimakasih pada tamu yang telah datang. Beberapa tamu memuji acara tahunan Rui Hua tahun ini yang sangat bagus dan telah menetapkan standar tinggi untuk industri perhiasan. Dan mereka juga mengucapkan selamat untuk pernikahan Yu Zhi dan Gao Jie yang akan datang.
“Hal besar seperti ini, Gao Jie menyembunyikannya dariku,” kecewa Zi Yun dalam hati. Tapi, tentu dia berusaha menutupinya. Karena tidak ada satupun yang tahu kalau dia sebenarnya adalah bibi Gao Jie.
Pas saat itu, Yu Zhi dan Gao Jie datang menghampiri. Yu Zhi meminta maaf pada Ketua karena tadi telah mengiterupsi acara (dengan melakukan lamaran) dan dia akan membuat laporannya di kantor besok untuk Ketua. Sementara itu, Zi Yun melirik tajam pada Gao Jie, dan Gao Jie menundukkan kepala, menghindari tatapan bibinya tersebut.
Ketua tidak mempermasalahkan apa yang Yu Zhi lakukan karena Yu Zhi toh juga sudah melamar Gao Jie di depan umum. Jadi, apa lagi yang bisa di katakannya? Zi Yun kemudian menghampiri Gao Jie dan dengan dingin bertanya, apakah keluarga Gao Jie tahu hubungan Gao Jie dengan Yu Zhi? Apakah mereka setuju?
Yu Zhi menggenggam tangan Gao Jie dengan erat dan menatap tajam pada Zi Yun.
“Maaf. Aku hanya merasa khawatir,” ujar Zi Yun. “Aku merasa sedikit tidak enak badan. Bolehkah aku pergi dulu.”
Ketua mengizinkan dan menyuruh Zi Yun beristirahat karena pasti lelah mempersiapkan acara ini.
--
Diluar, Yu Zhi menyadari kalau Gao Jie terlihat sedikit muram. Dia mengira Gao Jie merasa kesal dengan pertanyaan Zi Yun tadi. Tapi, Gao Jie berkata tidak apa-apa. Dia hanya sedang memperkirakan keuntungan yang di peroleh grup kustom. Dan juga, dia masih harus menemui guru Cai untuk menghitung bersama hasil penjualan hari ini. Jadi, dia mau pamit pergi dulu. Yu Zhi meminta waktu Gao Jie sebentar untuk ikut dengannya.
Saat itu, Ny. Wu datang dan menghampiri mereka. Dia menyindir kalau Gao Jie benar-benar meraih peran toko utama hari ini. selamat! Tapi, dia masih akan memberikan nasehat, apapun yang Gao Jie dapatkan dari hal ini tidak akan bertahan lama. Jadi, jangan terlalu cepat bahagia.
“Aku setuju dengan apa yang kau katakan,” balas Gao Jie. “Tapi, nasehat itu lebih cocok untuk Anda.”
Mendengar ucapan Gao Jie, Ny. Wu langsung tersulut emosi. Dan Yu Zhi langsung melindungi Gao Jie. Dia memperingati Ny. Wu agar menghormati tunangannya sama seperti dia menghormati Ny. Wu.
“Apa kau mengenal baik dia? Apa kau tahu berapa banyak manipulasi yang dia lakukan di balik layar, berapa banyak perencanaannya. Apa yang sudah dia berikan untukmu hingga kau seperti kecanduan? Dia benar-benar menipu kau untuk melamarnya!”
“Semua yang ku lakukan di panggung hari ini, aku sendiri yang memutuskannya. Itu tidak ada hubungannya dengan Gao Jie, dan dia tidak tahu apa-apa sebelumnya. Aku memiliki hubungan yang baik dengan Gao Jie. Tidak ada kecurangan. Oh ya, aku menghormati Anda sebagai senior di tempat kerja, aku menghargai semua saran Anda. Yang terbaik adalah kau tidak terlibat dalam urusan pribadiku,” ujar Yu Zhi.
Tapi, Ny. Wu masih terus marah dan kali ini merembet dengan membawa-bawa pekerjaan di grup Inlay dan juga perasaan putrinya, Gao Hui. Dengan tenang, Yu Zhi menjawab kalau Gao Hui pasti tahu dengan jelas siapa yang harus di salahkan. Gao Hui lah yang telah membuat rencana-rencana untuk menjatuhkan lawan. Ketua juga sudah bilang bahwa mereka semua harus bersatu untuk bekerja sama demi Rui Hua. Jika, Ketua sampai tahu apa yang telah Gao Hui lakukan, aku khawatir hal itu akan menjadi masalah besar. Jadi, dia hanya membersihkan masalah yang Gao Hui timbulkan.
“Tidak peduli apa yang Hui Hui lakukan, itu semua demi Grup Inlay. Yu Zhi, jangan terobsesi dengan gangguan oleh perasaanmu. Kau tidak menginginkan karir lagi? Kau tidak mau lagi berkolaborasi dengan Cilian?”
“Proyek Rui Hua dan Cilian awalnya usaha patungan yang diinginkan kedua belah pihak. Tapi, dalam beberapa hari terakhir, Cilian tampaknya memperlakukan Rui Hua seperi bidang latihan untuk Gao Hui. Semua sumber daya yang semula kau janjikan masih belum muncul. Aku tidak benar-benar melihat ketulusanmu dalam proyek ini.”
“Apa maksudmu?”
“Sangat sederhana. Yu Yi dan aku sangat menghargai kolaborasimu. Dan kami benar-benar ingin bekerja sama denganmu. Namun, semua sumber daya yang kau janjikan juga belum di konfirmasi. Kami tidak akan memutuskan kontrak sendiri. Tapi, kalau menurutmu kau ada yang lebih baik platform bagimu untuk berkolaborasi selain Rui Hua, kami tidak akan menghentikanmu. Adapun mengenai kepala desainer, apakah masih Gao Hui, itu terserah padamu dan Gao Hui. Oh ya, di luar pekerjaan, aku menikmati hak penuh untuk kebebasan priadi. Jadi, tolong jangan menggangguku.”
Ny. Wu kehilangan kata-kata dengan semua ucapan Yu Zhi. Dan Yu Zhi dengan santainya mengajak Gao Jie untuk pergi.
--

Yu Zhi membawa Gao Jie ke sebuah jembatan. Dia menyadari kalau lamarannya tadi terlalu serampangan. Bagaimana bisa dia melamar tanpa bunga. Tapi, dia juga tidak tahu harus membeli dimana 999 mawar malam ini, jadi dia meminta Yan Kai untuk menyiapkan kembang api. Mereka akan melakukannya di sini. Dan dia harap, Gao Jie menyukainya.
Yan Kai melihat jam-nya dan mulai menyalakan kembang api. Yu Zhi juga melihat jam-nya dan menghitung 3-2-1, dan terlihatlah kembang api indah yang bertebaran di langit. Gao Jie terpesona melihatnya.
“Ini adalah bunga paling indah. Sebelum kau muncul, hidupku sederhana dan biasa saja. Karena bertemu denganmu, kau telah membuat semuanya menarik. Terimakasih,” ujar Gao Jie, tulus dan menatap Yu Zhi.
“Akulah yang harusnya berterimakasih. Kau tahu, kenapa aku suka panjat tebing? Selain mengejar kesenangan, itu juga kaerna ada pemandangan yang bisa membuatku berhenti. Tapi, sejak aku bertemu denganmu, aku sekarang memiliki alasan untuk kembali tidak peduli seberapa jauh aku melangkah. Karena dimanapun kau berada, ada rumah-ku.”
Gao Jie terharu dengan ucapan Yu Zhi. Dia bahkan langsung memeluk Yu Zhi dengan erat.

“Berjanjilah padaku, apapun yang terjadi di antara kita, kau harus percaya cintaku padamu adalah benar. Keinginanku untuk bersamamu ini juga nyata. Harapanku untuk menghabiskan setiap hari denganmu ini juga nyata,” pinta Gao Jie.
“Ada apa? Kau menyembunyikan sesuatu dariku?” tanya Yu Zhi bingung sambil mengelus kepala Gao Jie. Gao Jie menggeleng.
“Baik. Selama cinta di antara kita benar, tidak ada hal lain yang penting,” ujar Yu Zhi.
Yu Zhi, mulai saat ini, aku akan meninggalkan segalanya dan benar-benar mencintaimu.
Yu Zhi pun mencium bibir Gao Jie dengan penuh cinta.
--
Gao Hui berada di bar dan minum seorang diri. Dia menangis, masih tidak terima dengan yang telah terjadi. Saat itu, dia melihat sekelompok pria yang sedang bermain billiard, jadi dia datang menghampiri mereka dan berteriak kalau dia yang aka membayar semua minuman hari ini. Dan tentu saja, karena tingkahnya, seorang pria langsung mendekatinya.
Yu Yi datang saat itu dan langsung mendorong pria itu menjauh dari Gao Hui yang telah mabuk. Pria itu langsung marah dan bertanya siapa Yu Yi. Yu Yi menjawab kalau dia teman Gao Hui. Tapi, Gao Hui langsung berkata kalau Yu Yi berbohong dan mendorong Yu Yi. Pria itu langsung senang dan menyuruh Yu Yi tidak berpura-pura mengenal Gao Hui.
Pria itu kembali mendekati Gao Hui. Yu Yi tidak tahan lagi dan langsung menghajar pria tersebut kemudian menarik Gao Hui pergi. Gao Hui memberontak dan menyuruh Yu Yi untuk tidak mempedulikannya.
“Kau berbeda dari orang lain,” ujar Yu Yi.
“Apa bedanya? Bahwa aku mudah di peralat? Kau mendekatiku, karena aku adalah putri Wu Xiaoci?”
“Betul.”
“Itu jujur. Lalu, tidak ada lagi yang bisa kita bicarakan,” kecewa Gao Hui.
--
Ny. Wu sudah tiba di rumah dan merasa cemas karena Gao Hui belum pulang. Dia mencoba menghubungi Gao Hui, tapi nomor Gao Hui tidak aktif. Pas sekali terdengar suara pintu terbuka, dan Ny. Wu mengira Gao Hui yang pulang. Ternyata, Gao Hai.
Ny. Wu langsung memberitahu kalau nomor Gao Hui tidak bisa di hubungi. Gao Hai tidak tahu yang terjadi, jadi dia mengira kalau mungkin Gao Hui hanya meletakkan ponselnya di dalam tas dan tidak mendengar suara telepon. Gao Hui sudah dewasa, jadi jangan khawatir.
“Jangan khawatir? Tentu saja kau tidak khawatir. Putri sulungmu mengambil pria yang di sukai Hui Hui. Dia melamarnya di acara perayaan Rui Hua hari ini. Itu benar-benar memalukan bagi Hui Hui. Mungkin kau harus membeli hadiah besar untuk mengucapkan kebahagiaan bagi mereka,” sinis ny. Wu.
“Omong kosong apa yang kau bicarakan? Jie harus bekerja dan merawat ibunya. Bagaimana dia punya waktu untuk sengaja mengganggu Hui Hui? Tidak bisakah kita hidup dengan damai? Mengapa kau terus mencaci-makinya?”
“Aku terus mencacinya? Gao Hai, dia yang tidak membiarkan kita hidup dalam damai. Pergi dan tanya, apakah ada orang di lingkaran perhiasan, siapa yang tidak tahu tentang dia merayu Yu Zhi Rui Hua. Xiao Jie, Xiao Jie, kau hanya memiliki Xiao Jie di hatimu!” marah Ny. Wu. “Hui Hui terluka olehnya. Apakah kau ada khawatir?”
Gao Hai masih tetap percaya pada Gao Jie dan berkata bahwa mungkin ada kesalahpahaman. Tapi, Ny. Wu tidak mau mendengarkannya. Dan hal itu, jadi membuat Gao Hai ragu pada Gao Jie.
--

Gao Jie bekerja lembur dengan guru Cai menghitung hasil penjualan dan pesanan mereka. Dan mereka sangat senang karena hasilnya sangat memuaskan.
“Gao Jie. Ini… Yu Zhi baru saja melamarmu. Mengapa kau tidak pergi bersamanya, tetapi kembali bekerja lembur denganku? Sikap kerja keras kamu terpuji. Dengan kamu di grup kustom, itu seperti kami memenangkan lotre.”
Gao Jie merendah kalau dia lah yang beruntung karena bisa belajar banyak di grup kustom.

Saat itu, Yu Zhi menelpon dan berkata kalau dia merindukan Gao Jie dan ingin sarapan bersama. Gao Jie malu mendengarnya dan meminta Yu Zhi agar tidak mengganggunya bekerja. Mereka saling bermesraan. Dan Yu Zhi juga menyuruh Gao Jie untuk kembali ke rumah hari ini.
Selesai teleponan dengan Yu Zhi, hati Gao Jie langsung muram karena dia mendapati pesan dari Zi Yun agar menelponnya.
--
Gao Hui terbangun di kamar hotel. Kepalanya terasa sangat sakit. Dan kemudian, dia teringat dengan yang terjadi kemarin malam.
Flashback
Gao Hui sangat mabuk dan Yu Yi membawanya ke hotel. Dan Gao Hui terus berteriak meminta alkohol. Yu Yi berusaha menyadarkannya agar tidak seperti itu, tapi Gao Hui tentu saja tidak mau mendengarnya.
Dengan kesal, Yu Yi membawa Gao Hui ke dalam kamar. Tapi, Gao Hui merengek meminta minum. Dia frustasi karena Gao Jie sudah merebut miliknya.
“Jangan berkata seperti itu. Kau masih memilikiku,” ujar Yu Zhi.
“Kenapa dia seperti hantu yang selalu menempel padaku? Dia bersaing denganku di kompetisi. Lalu, di tempat kerja. Kenapa dia harus bertarung denganku dalam segala hal. Dia bahkan mengambil Yu Zhi.”
“Hui Hui, kau harus tenang. Mereka akan menikah. Apa lagi yang bisa kau lakukan?!”
“Aku tidak ingin menjadi pecundang! Dia sangat hebat? Aku lebih baik, bukan? Bukankah aku pantas di cintai? Yu Yi, katakan padaku alasannya. Apakah aku tidak layak?” rengek Gao Hui.
“Hui Hui dengarkan aku. Di mataku, tidak ada yang bisa menandingimu. Kau yang terbaik, apakah itu bakatmu atau apapun. kau harus melupakan Yu Zhi. Selama kau mau, kau akan menemukan seseorang yang telah menunggumu.”

-Bersambung-


Post a Comment

Previous Post Next Post