Network : OCN
Didalam kelas. Mi Joo mengajarkan pelajaran bahasa prancis, tapi
cara pengucapannya kurang bagus. Sehingga para murid mengomentarinya, menurut
mereka Tae Ra jauh lebih baik dari Mi Joo, sebab Tae Ra pernah belajar diluar negri.
“Telingaku bisa rusak,” kata Tae Ra, ikut mengomentari Mi Joo. Dia
berbicara dengan suara keras sehingga semua nya bisa mendengar, termaksud Mi
Joo.
Mi Joo menghampiri Tae Ra, dan menanyakan apa yang barusan Tae Ra
katakan. Dengan sikap sok, Tae Ra berdiri lalu berbicara menggunakan bahasa
prancis yang artinya adalah “Kubilang, telingaku bisa rusak. Kamu hanyalah
wanita tua yang bahkan tidak becus bicara. Mana bisa kamu mengajari kami?” kata
Tae Ra, menghina Mi Joo.
Mendengar itu, Mi Joo tidak mengerti artinya. Dan Tae Ra mendengus
geli, lalu dia berniat untuk pergi meninggalkan kelas saja. Tapi Mi Joo
langsung menahan tangan Tae Ra, dan dengan kesal Tae Ra menyuruh Mi Joo untuk
melepaskan tangannya.
“Kembali ke kursimu,” kata Mi Joo, tegas.
“Konyol sekali. Kini kamu ingin bersikap seperti seorang guru?
Jangan berani memerintahku. Kamu mau dipecat?” balas Tae Ra sambil menepis
tangan Mi Joo dengan kasar. Melihat itu, para murid terkejut dan melihat ke
arah mereka.
Mi Joo kembali memegang tangan Tae Ra, dia tahu Tae Ra tidak
pernah menggangapnya sebagai seorang guru, tapi dia tidak akan diam saja.
Dengan tegas, dia menyuruh Tae Ra untuk kembali ke kursi. Bahkan jika dia
dipecat hari ini, tapi ini tetaplah kelasnya.
Namun Tae Ra melawan dan ingin melepaskan tangannya. Sehingga
karena itu terjadilah tarik menarik diantara mereka, dan kemudian tanpa sengaja
Tae Ra pun terjatuh. Menyebabkan tangannya terluka.
Dengan cemas, para murid langsung menghampiri Tae Ra. Dan sambil menangis,
Tae Ra mengatakan pergelangan tangannya. Mendengar itu, para murid langsung
melihat ke arah Mi Joo yang tampak terkejut juga.
Tae Seok datang ke rumah sakit umum GYGH. Melihat itu, Won Suk
berkomentar betapa sibuknya Tae Seok seperti biasa. Lalu disaat itu, dia
melihat, seorang pria berdiri didepan mobil Tae Seok yang sudah kosong dan
memotretnya, lalu orang itu melaporkan kepada seseorang di telpon. Orang
tersebut adalah Tn. Kim, sekretaris Hyun Jung.
Didalam ruang rawat. Yoon Tae (Ayah Tae Seok) memberitahu bahwa
kemarin rektor universitas Woonam datang menjenguknya. Rektor itu menanyakan,
apakah Tae Seok berniat untuk mengambil alih kampus.
“Lantas? Ayah bilang tidak mengenalku? Ayah bilang sudah tidak
peduli soal putra yang itu?” tanya Tae Seok. Dan Yoon Tae diam, tidak menjawab.
Dengan kesal, Tae Seok berusaha untuk menyakinkan Ayahnya bahwa
dia bisa melakukannya. Dia bisa meneruskan posisi Yoon Tae dan menjadikan
Yayasan Cheonmyung sebagai yayasan sekolah swasta terbaik di Korea.
“Dasar bodoh. Mustahil mengambil alih Woonam hanya dengan
semangatmu. Ayah bilang jangan membuat masalah dan tetaplah menjadi Manajer
Umum. Tahu diri sedikit,” kata Yoon Tae dengan tegas.
“Ayah harus memberiku kesempatan agar bisa membuktikan
kemampuanku. Bagaimana jika aku berhasil mengambil alih Woonam? Lantas, aku
baru memenuhi syarat untuk mengambil alih yayasan seperti kakakku?” balas Tae
Seok menantang.
Mendengar itu, Yoon Tae ingin menghardik Tae Seok, tapi dia mulai
terbatuk- batuk. Dan Jung Suk (Kakak Tae Seok), dia mengatakan betapa
lancangnya Tae Seok berbicara seperti itu, kepadahal Ayah mereka sedang sakit.
“Bagus. Kakak tetaplah diposisi ini, hargai semua yang telah Kakak
dapatkan. Aku tidak pernah bisa hidup begitu,” kata Tae Seok dengan sikap tidak
sopan.
“Apa? Beraninya kamu... “ balas Jung Suk.
“Akan kuambil alih Woonam dengan usahaku sendiri. Saat itulah Ayah
harus mengakui aku lebih mumpuni dari Kakak untuk menjadi direktur,” sela Tae
Seok dengan nada kesal. Lalu dia pergi dari sana.
Jung Suk mengikuti Tae Seok keluar dari ruangan. Dan dia
berteriak, saat dia sudah menjadi Direktur, maka dia akan mulai dari memecat
Tae Seok dari SMA Cheonmyung. Sebab itu merupakan SMA terbaik, jadi harus di
pimpin oleh orang yang pantas.
“Benarkah? Saat aku menjadi direktur, akan kujadikan Kakak Manajer
Umum Universitas Woonam. Dengan begitu, Kakak harus selamanya ingat bahwa aku
telah mengalahkan Kakak,” kata Tae Seok dengan santai. Lalu setelah itu, dia
berjalan pergi.
Tae Seok mengangkat sebuah telpon masuk. Dan lalu dia berteriak
saat mendengar nama Tae Ra disebut.
Dikantor guru. Mi Joo tampak sangat tegang, dan melihat itu So
Hyun pun menguatkannya agar jangan cemas, karena itu hanya kecelakaan.
Sementara Young Hye menatap tajam kepada Mi Joo.
Tepat disaat itu, Eun Hye datang bersama para bawahannya. Dan
dengan segera, Young Hye langsung membungkuk hormat dan mengucapkan permintaan
maaf terus menerus. Namun Eun Hye
mengabaikannya, dan menghampiri Mi Joo.
“Maaf. Aku bersalah,” kata Mi Joo, tulus.
“Kemarikan tanganmu,” balas Eun Hye.
Mendengar itu, Mi Joo merasa bingung dan mengulurkan tangannya.
Dan Eun Hye mengomentari bahwa tangan itu seharusnya memegang kapur, tapi
tangan itu malah melukai tangan putri nya. Lalu dia menanyakan, bagaimana Mi
Joo akan menganti rugi kepadanya, sebab dia telah mengeluarkan banyak biaya
untuk resita piano Tae Ra, yang mana akan banyak orang penting hadiri. Dan Mi
Joo terdiam.
“Memang salahku Tae Ra terluka, tapi sikapnya tidak sopan di
kelas. Dia ingin keluar kelas meski sudah ku hentikan,” jelas Mi Joo, membela
dirinya.
Tapi Eun Hye tidak peduli, dia membiarkan bawahannya untuk
menampar Mi Joo. Lalu dia mengatakan bahwa lebih baik Mi Joo berlutut daripada
membuat alasan. Dan Mi Joo membalas bahwa dia tidak sedang membuat alasan.
“Beraninya kamu membahas si jalang itu di depan putriku? Tutup
mulutmu dan jaga rahasia itu. Enyahlah dari pandanganku,” kata Eun Hye di dekat
telinga Mi Joo. Lalu dia menyingkir dan membiarkan bawahannya untuk menampar Mi
Joo lagi.
Namun kali ini, So Hyun menghentikan bawahan Eun Hye. Dia
berteriak mengatakan bahwa dia mengerti Eun Hye marah, tapi ini sudah
keterlaluan. Dan Eun Hye membalas bahwa bukan dialah yang menampar Mi Joo.
“Tapi Anda menyuruhnya …” protes So Hyun.
“Nona Lee. Apa aku menyuruhmu?” tanya Eun Hye pada bawahannya sambil menatap tajam So Hyun. Dan si bawahan menjawab tidak, dia melakukan nya sebab dia marah dan tidak bisa menahan diri.
So Hyun kemudian melepaskan tangan bawahan Eun Hye, dan
mengeluhkan betapa muaknya dia, karena Eun Hye seperti berpikir dirinya bisa di
bodohi. Mendengar itu, si bawahan mengangkat tangannya untuk menampar So Hyun.
Tapi dengan segera So Hyun menahan nya tangannya.
“Kamu tidak menghormati guru yang mengajari anakmu. Aku juga tidak
akan menghormatimu,” kata So Hyun dengan marah.
Mendengar itu, Young Hye menanyakan apakah So Hyun sudah gila. Dan
So Hyun menjawab tidak, dia melakukan ini sebab situasinya sudah keterlaluan.
So Hyun tidak bisa diam saja melihat rekannya di hina begini.
Bawahan pria Eun Hye lalu maju untuk menghentikan So Hyun. Tapi
Kang Jae dengan segera menahannya agar tidak membuat keributan dan dia meminta
So Hyun untuk tenang serta jangan bereaksi berlebihan lagi.
“Apa? Minggir kamu,” kata So Hyun, marah.
“Ada apa denganmu? Yang dipukul saja tidak berkomentar,” balas
Kang Jae.
Kang Jae kemudian dengan sopan menyapa Eun Hye. Dia menjelaskan
bahwa Eun Hye pasti tersinggung dan kecewa, tapi dia ingin Eun Hye menyuruh
para bawahan untuk mundur. Karena mereka semua bisa terkena masalah, jika
terjadi perkelahian kelompok.
“Siapa kamu?” tanya Eun Hye.
“Halo. Aku asisten guru Kelas 2-3, baru mulai mengajar semester
ini. Aku mengajar bahasa Jerman, serta ilmu politik dan hukum. Namaku Gi Kang
Jae,” jawab Kang Jae dengan sikap sangat sopan dan hormat.
Mengetahui itu, Eun Hye memandang remeh kepada Kang Jae yang hanya
merupakan guru biasa tapi berani memerintahnya. Dan dengan cerdas, Kang Jae
pandai untuk mengelak, dia menjelaskan bahwa dia tidak berani untuk begitu,
hanya saja akan merepotkan jika situasi semakin memanas. Sebab orang zaman
sekarang terlalu banyak bicara.
“Di mana Pak Lee?” tanya Eun Hye, melunak. Dan Young Hye langsung
menjawab bahwa Tae Seok akan segera datang. Lalu Eun Hye pun memutuskan untuk
pergi menunggu diruangan Tae Seok saja.
So Hyun dengan perhatian, menanyakan apakah Mi Joo baik- baik
saja. Dan dia meminta maaf, karena tidak menghentuikan tindakan Eun Hye lebih
awal. Mendengar itu, Mi Joo meneteskan air mata nya.
Eun Hye memarahi Tae Seok yang telah membiarkan guru seperti Mi
Joo mengajari anaknya dan membuat anaknya terluka. Dan Tae Seok pun langsung membungkuk meminta
maaf, dia menjelaskan bahwa situasi ini terjadi ketika dia tidak berada di
tempat, tapi dia berjanji akan segera memecat Mi Joo dan memperkerjakan seorang
pengganti yang lain agar Tae Ra tidak terkena masalah.
“Mari lupakan obrolan kita soal investasi di Universitas Woonam.
Aku tidak bisa memercayai pecundang yang gagal mengendalikan pegawainya untuk
diberikan uang sebanyak itu. Kurasa kamu tidak ditakdirkan mengelola
Universitas Woonam,” kata Eun Hye, menarik donasinya.
Mendengar itu, Tae Seok terkejut dan langsung berlutut memohon.
Dia meminta agar Eun Hye jangan melakukan itu, sebab dia membutuhkan uang
tersebut. Dan Eun Hye telah berjanji kepadanya, jika dia memberi Tae Ra nilai
dan catatan sempurna.
“Tepat sekali. Tapi itu tidak sempurna. Sudah beres, kan?” kata
Eun Hye dengan dingin. Lalu dia pergi darisana bersama para bawahannya.
Mendengar itu, Tae Seok merasa sangat marah.
Tags:
Class Of Lies