Images by : Youku
Dan karena melihat ketulusan dan usaha Ye Lin dalam memperbaiki lukisan tersebut, Ny. Ning memutuskan untuk menerima Ye Lin menjadi muridnya dan bergabung dalam Indigo Hall. Ye Lin sangat senang karena akhirnya di terima oleh Ny. Ning. Ny. Ning tersenyum dan mengingatkan Ye Lin untuk tetap harus menyelesaikan lukisan tersebut.
Setelah Ny. Ning keluar, Ye Lin lanjut memperbaiki lukisan. Saat itu, dia mendapat telepon dari dir. Gao yang bertanya mengenai dimana Ruining? Skors Ruining sudah di cabut dan bisa kembali kuliah. Mendengar berita itu, kebahagiaan Ye Lin bertambah.
--
Ye Miao
membantu Ruining menjemur pakaian. Paman Yan tidak ada di rumah karena pergi
menjemput Xiaodou di sekolah. Ruining kemudian membahas mengenai perkataan Ye
Miao barusan. Ye Miao tampak merasa bersalah. Dia mengakui kalau ucapnya
terdengar sedikit kasar, tapi itulah yang ingin di katakannya sedari awal.
“Yang kau
katakan hanyalah apa yang kau lihat. Bagaimana dengan bagian yang tidak kau
lihat?” tanya Ruining.
“Aku tahu kau
masih belum menyadarinya sekarang. Tapi, ada banyak orang dan hal di dunia ini
yang tidak bisa kau pahami. Jika kau tidak bisa memahaminya, kau setidaknya
harus menghormatinya,” nasehat Ruining.
Setelah perkataan Ye Miao barusan, Ruining
mencoba bicara dengan paman Yan yang sedang membungkus pigment-pigment untuk di
berikan pada Ny. Ning. Dia meminta Ruining untuk menyampaikan pada Ny. Ning agar
menggunakan cat itu sehemat mungkin. Karena sekarang makin sulit menemukan
bahan baku pigment.
Ruining kembali meminta maaf mewakili Ye Miao atas ucapannya barusan. Paman Yan tertawa dan berkata kalau dia sudah melupakannya. Dan juga, apa yang di katakan oleh Ye Miao ada masuk akalnya.
Paman Yan meminta Ruining untuk jujur
padanya. Apakah menurut Ruining, dia terlalu tegas pada Xiaodou? Ruining
terdiam. Paman Yan menyuruh Ruining untuk melihat semua batu yang ada di sana.
Itu adalah batu yang ingin di beli seharga 3juta yuan tapi di tolaknya. Karena
harga batu itu jika masuk ke rumah lelang bisa mencapai 8-9 juta yuan.
Ruining terkejut mendengar betapa mahalnya
batu itu. Apa paman Yan tidak terpikir untuk menjualnya seperti yang Ye Miao
katakan dan kemudian uangnya di gunakan untuk memperbaiki rumah tua ini dan
membuka bisnis kecil. Jadi, orang tua Xiaodou tidak perlu bekerja di luar kota.
Bukankah begitu lebih bagus?
Paman Yan menyuruh Ruining untuk melihat,
batu mana yang sebaiknya dia jual? Ruining melihat sekeliling dan menunjuk
sebuah batu berwarna merah. Paman Yan
memberitahu kalau itu adalah batu cinnabar dan semakin sulit di temukan saat
ini. Bahkan jika ibu Ruining yang ingin membelinya darinya, dia hanya akan bisa
memberikan paling banyak 1.
Ruining menunjuk batu lain. Paman Yan
memberitahu kalau batu itu adalah batu yang di temukan di pertambangan di
Vietnam. Saat itu, pertambangan itu hampir roboh. Boleh di katakan, batu itu di
tukar dengan kehidupan.
Ruining menunjuk batu lain-nya lagi. Paman
Yan menjelaskan kalau batu itu di temukan di pertambangan di Jiangxi yang sudah
terbengkalai. Dan dia ke sana untuk mendapatkannya. Setidaknya, dia menemukan
sekitar 5kg batu. Ruining bersemangat dan menyuruh paman Yan untuk menjualnya
saja. Paman Yan tertawa dan memberitahu kalau tidak ada yang ingin membeli batu
itu. Batu itu tidak bernilai.
Ruining akhirnya menunjuk ke batu yang tadi
paman Yan bilang bisa di jual sekitar 8-9 juta yuan. Jika paman Yan percaya
pada Ye Miao, maka paman Yan bisa meminta Ye Miao menjual batu itu melalui
yayasan Blue Aid.
“Ruining. Uang benar-benar adalah hal yang
baik. Tapi pertambangan mulai habis. Dan sekarang ini, orang -orang yang datang
untuk membeli batu, mereka menggunakannya untuk membuat perhiasan. Lalu
menjualnya dengan harga tinggi. Tapi, jika semua batu di jadikan perhiasan,
jika ada lukisan antik yang harus di perbaiki, apa lagi yang bisa di gunakan
untuk memperbaikinya? Ruining, ibumu adalah dokter untuk lukisan. Tapi, dokter yang bagus harus
mempunyai peralatan dan obat, bukan? Batu-batu ini bukanlah hidupku, tapi hidup
lukisan. Kekurangan satu batu tidak akan mempengaruhi kekayaan. Tapi, jika
kekurangan satu batu di tanganku, ketika ada harta nasional yang harus di
perbaiki, sayangnya kita kekurangan pigment, aku akan merasa sangat sedih. Yang
Ye Miao katakan benar. Tidak masalah kalau aku kekurangan makan ataupun
pakaian. Tapi Xiaodou… entahlah,” ujar Paman Yan menghentikan perkataannya. Dia
juga merasa sedih karena Xiaodou hidup susah bersamanya.
End
--
Paman Yan sudah pulang bersama Xiaodou. Mereka hari ini makan daging. Xiaodou sampai kaget dan bertanya pada pamannya, apakah hari ini adalah Tahun Baru? Kenapa banyak sekali sayur?
Paman Yan
berkata kalau Ye Miao dan Ruining sudah akan pulang. Jadi, mereka harus
merayakannya. Dan juga, dia tidak akan merasa marah lagi sekarang ini. Paman
Yan mulai membagi makanan termasuk kepada Ye Miao.
“Paman Yan,
apa yang ku katakan pagi ini… karena aku tidak mengerti dirimu. Aku hanya
menggunakan pemikiranku sendiri. Aku tidak seharusnya menggunakan pengalaman
hidupku yang masih pendek untuk menilai hidupmu. Jadi, aku benar-benar meminta
maaf padamu.”
Mereka lanjut makan. Tiba-tiba saja Ruining berkata pada paman Yan kalau Ye Miao mempunyai ikatan tertentu dengan angsa peliharaan paman Yan. Dia bahkan membelinya kembali dari pasar. Jadi, jika paman Yan lain kali ingin menjual angsa itu, jual saja pada Ye Miao. Dia yakin kalau Ye Miao akan segera datang dan membeli angsa itu dengan harga yang sangat tinggi. Ye Miao jelas membantah.
“Ye Miao. Kau
sudah akan pulang besok. Bantu aku menggiling beberapa batu nanti malam,” pinta
paman Yan.
Ye Miao kali
ini menerimanya dengan senang hati. Dia sudah mulai memahami paman Yan.
Mereka tampak
seperti keluarga kecil yang bahagia.
--
Ye Miao sudah
selesai membantu paman Yan dan bersiap tidur. Xiaodou tampaknya merasa sedih
karena Ye Miao akan pulang dan meminta Ye Miao untuk tinggal sehari lagi. Ye
Miao menjelaskan kalau dia juga tidak ingin pulang, tapi dia harus kembali
sekolah. Kalau tidak, dia bisa di keluarkan nantinya.
“Keke, kenapa kau kemari ya?” tanya
Xiaodou.
Ye Miao
terdiam. Dia baru teringat. Untuk apa dia datang kemari ya? Kata yang ingin di
katakannya, tidak terkatakan. Tapi yang tidak seharusnya di katakan, malah di
katakan.
Xiaodou jelas bingung dengan apa yang Ye Miao gumamkan. Ye Miao mengelus kepalanya dan berkata kalau Xiaodou tidak akan mengerti. Xiaodou akan tahu setelah sedikit dewasa. Xiaodou semakin penasaran dan ingin tahu. Dan karena itu, Ye Miao meminta bantuan Xiaodou.
--
Di kamarnya,
Ruining sedang teleponan dengan Huahua. Dia sangat senang saat Huahua
memberitahu kalau dia sudah keluar dari pentas drama karena Ruining juga sudah
tidak ikut serta. Ruining memujinya sebagai sahabat yang baik dan bahkan
berjanji akan mentraktir Huahua saat pulang. Dia sudah akan pulang besok.
Saat itu
Xiaodou masuk ke dalam kamarnya, jadinya Ruining mengakhiri telepon dengan
Huahua. Xiaodou datang untuk meminta tolong Ruining untuk mengerjakan PR. Ruining
heran, karena kan harusnya Ye Miao bisa mengajarkan Xiaodou. Xiaodou berkata
kalau Ye Miao bilang, jika mengajarkanya membuat PR, kepalanya bisa pusing. Ruining
jadinya membantu mengerjakan PR Xiaodou.
Dan ternyata, di depan kamar Ruining, Ye Miao sudah menggantung banyak sekali lukisan kenangan mereka
Ye Miao ada di
sudut dan melihat Ruining. Dia tersenyum dengan sangat tulus mampu memberikan
semua lukisan tersebut padanya. Ruining
terharu melihat semua lukisan tersebut. DIa mengambil semua lukisan yang
tergantung tersebut.
Ye Miao menggambar semua lukisan itu saat
itu juga. Xiaodou yang melihatnya, bertanya apa yang hendak Ye Miao gambar?
“Keke (abanga) sudah pernah merusak memory
kakakmu sekali. Jadi, aku ingin menebusnya.”
“Apakah waktu bisa di tebus?”
End
Ruining mengambil lukisan terakhir yang di gantung. Dan tepat di hadapannya, ada Ye Lin. Begitu melihat Ruining, dia langsung berjalan cepat dan memeluk Ruining dengan erat. Ruining hanya berdiri diam terpaku.
Ye Miao menghentikan langkahnya. Dia tidak jadi mendekat. Senyum-nya berubah menjadi getir. Dengan langkah lunglai dan berat, Ye Miao berbalik. Masuk kembali ke dalam kamarnya.
Ye Miao tidak menyadari bahwa tatapan mata Ruining hanya menatap padanya. Menangis. Ye Lin menyadari hal tersebut. Dia bisa melihat kesedihan Ye Miao. Dan mata Ruining yang hanya pada Ye Miao.
--
Ruining sudah
kembali ke kamarnya dan menatap semua lukisan Ye Miao. Dia menggerutu karena Ye
Miao tidak mengatakan apapun tadi dan malah berbalik pergi. Kenapa Ye Miao
tidak berkata apapun sih? Masa dia yang harus bilang? Dia kan wanita.
--
Ye Lin dan Ye
Miao tidur bersama dengan Xiaodour dalam 1 ranjang. Xiaodou tidur di
tengah-tengah mereka. Suasana di antara mereka terasa sangat canggung.
--
Ye Lin, Ye
Miao dan Ruining pamit untuk pulang pada Paman Yan dan Xiaodou. Xiaodou bahkan
berkata kalau dia pasti akan merindukan mereka. Ye Miao menyuruh Xiaodou untuk
menelponnya saja jika rindu dan dia akan datang. Ye Lin berterimakasih pada
paman Yan karena sudah menjaga Ye Miao dan Ruining selama beberapa hari ini.
Paman Yan
memberikan Ye Miao sebuah dokumen tebal. Itu adalah manuskrip miliknya. Bukan
hal yang berharga. Hanya pengalamannya selama membuat pigment. Jadi, Ye Miao
jangan merasa tertekan menerima dokumen itu. Dia juga tidak memaksa Ye Miao
untuk menjadi muridnya. Sebenarnya juga, dia ingin mengirim manuskrip itu
kepada penerbit, tapi saat dia mengirimnya, tidak ada satupun yang mau
menerimanya. Jadi, dia memberikannya pada Ye Miao. Jika Ye Miao tidak membutuhkannya,
maka di buang saja. Tidak masalah.
Ye Miao tampak
terharu karena Paman Yan memberikan manuskrip itu padanya. Walaupun paman Yan
bilang kalau manuskrip itu tidak lah berharga, tapi Ye Miao tahu dengan jelas
kalau manuskrip itu sama dengan perjalanan hidup paman Yan. Sangat berharga.
Paman Yan
berkata kalau dia mempunyai beberapa nasihat pada mereka. Anggap saja sebagai
pesan perpisahannya untuk mereka. Orang-orang yang ingin pohon-pohon bisa
bertumbuh, harus menguatkan akarnya. Orang-orang yang ingin air mengalir dengan
sangat jauh, harus menjernihkan sumbernya. Maksudnya, jika kau ingin
menumbuhkan pohon, kau harus menguatkan akar pohonnya. Jika ingin air mengalir
jauh, harus membuat sumber air jernih. Karena hanya air yang jernih yang bisa mengalir
dengan jauh.
“Ye Miao,
jangan khawatir. Kau masih sangat muda. Kau masih mempunyai banyak waktu untuk
berpikir. Entah apapun jurusanmu saat ini atau karirmu di masa depan, apa yang
menjadi akarmu, apa yang menjadi jiwa-mu, apa yang menjadi sumbermu, ketika kau
mulai bekerja, kau akan tahu kenapa banyak orang di dunia ini yang bertindak
bodoh dan ceroboh dalam banyak hal,” nasehat paman Yan.
“Paman Yan,
aku akan mengingat perkataanmu,” ujar Ye Miao, tulus.
Mereka tampak
berat saat hendak pergi. Paman Yan dan Xiaodou sudah masuk ke dalam rumah. Dari
pagar, Ye Miao berteriak keras kalau dia pasti akan datang lagi.
“Xiaoning,
sampai jumpa,” lanjut Ye Miao.
Ruining
bingung, siapa itu Xiaoning? Ye Lin mana tahu.
Sesaat kemudian Ruining baru sadar dan marah. Berani sekali Ye Miao memberi nama angsa dengan namanya!
Ye Lin
tersenyum melihat tingkah mereka berdua.
--
Ruining sudah
mulai masuk kuliah. Dia datang bersama dengan Huahua untuk melihat latihan
drama. Mereka bahkan mengambil banyak foto selfie.
Sebelumnya, Shen Zhen pergi menemui Ye Miao
yang sedang bermain basket sendirian. Shen Zhen dengan baik menawarkan botol
minum untuk Ye Miao, tapi Ye Miao tidak menerimanya dan hanya bertanya tujuan
Shen Zhen datang.
Shen Zhen menanyakan alasan Ye Miao keluar
dari pementasan. Ye Miao menjawab kalau dia tidak bisa ikut karena lengannya
cedera. Mendengar jawaban Ye Miao, Shen Zhen dengan sinis berkata kalau Ye Miao
masih bisa bermain basket.
“Aku hanya ingin melakukan hal yang ku
sukai,” jawab Ye Miao.
“Kenapa tidak?” balas Ye Miao.
“Kau hanya percaya padanya. Benarkan? Entah
apapun kebenarannya, kau percaya padanya dalam segala situasi, kan? Bagaimana
dengan ku? Aku adalah korban. Kenapa kau tidak memikirkan sedikit mengenaiku?
Apa dia (Ruining) yang bisa di mengerti, di maafkan dan di percayai, entah
apapun yang dia lakukan? Apa karena dia cantik? Atau karena keluarganya jauh
lebih kaya dariku?” tanya Shen Zhen, selalu berpikir negatif. “Ye Miao. Kau
tahu, aku tidak peduli jika orang lain membantu Xia Ruining. Karena aku… aku
suka padamu. Ye Miao,” akui Shen Zhen.
Shen Zhen berusaha menahan air matanya dan
rasa malunya, beranjak pergi dari sana. Tapi, Ye Miao tiba-tiba memanggilnya
kembali.
“Kau sudah menampar Xia Ruining. Dan aku
akan selalu mengingatnya. Aku harap itu adalah pertama kalinya dan akan yang
menjadi terakhir kalinya,” tegas Ye Miao dan berbalik pergi.
End
Amarah Shen Zhen dan kecemburuan Shen Zhen, dia lampiaskan dengan cara yang salah. Dia mulai mengadu domba kakak beradi Ye, Ye Lin dan Ye Miao.
“Senior. Apa
seluruh orang di dunia ini hanya akan menyukai Xia Ruining?” tanya Shen Zhen
pada Ye Lin.
“Mungkin,”
jawab Ye Lin.
Shen Zhen
mulai membahas gosip mengenai Ruining yang bisa kembali begitu cepat ke kampus
karena pengaruh dari yayasan blue aid. Ye Lin tampak dingin menatap Shen Zhen
dan menegaskan kalau semua adalah keputusan kampus, tidak ada hubungannya
dengan siapapun. Shen Zhen malah berkata kalau saja orang yang terjatuh dari
tangga properti itu adalah Ruining dan yang di duga sebagai pelakunya adalah
dirinya, apakah dia bisa begitu cepat kembali ke sekolah?
“Maksudmu, aku
bahkan tidak layak untuk menilai?”
“Bagiku, ya,”
jawab Ye Lin.
Mendengar
jawaban Ye Lin, di dalam hatinya, Shen Zhen merasa kalau semua orang kaya sama
saja. Baginya, Ye Lin berpura-pura seperti orang yang mudah di jangkau dan
tidak memikirkan latar belakang siapapun, padahal aslinya, Ye Lin juga kejam
dan munafik.
“Senior. Kau
menyukai Xia Ruining atau suka menjadi murid dari Prof. Ning Mo?” tanya Shen
Zhen, mulai mengalihkan pembahasan.
“Shen Zhen.
Aku pikir kau harus mengatur mood mu
dulu daripada terus berpikir mengenai hal-hala membosankan seperti ini. Sudah
waktunya kita latihan,” nasehat Ye Lin.
“Tidak
masalah. Kau tidak perlu menjawab pertanyaanku. Kau benar-benar tidak harus
memberitahuku hal itu. Aku hanya penasaran. Tapi, jika kau benar-benar menyukainya,
kau harus berhati-hati. Karena, dia mungkin saja tidak menyukaimu. Kau mungkin
bilang kalau dia (Ruining) sudah menyatakan cintanya padamu dari awal. Senior,
jangan bodoh. Jika dia benar-benar menyukaimu, dia tidak akan punya keberanian
melakukan ini. Aku mengenalnya. Dan, sainganmu saat ini adalah Ye Miao. Mereka
hampir tidak terpisahkan. Ye Miao tidak terluka parah. Dia menyerah secara
sukarela untuk posisi pemeran utama drama. Dan alasannya, dia melakukannya demi
Xia Ruining. Untuk membuat Xia Ruining tidak merasa sedih, dia memilih
menyerah. Dan kemudian, kau?”
“Apa aku tidak
punya kualifikasi untuk menjadi pemeran utama?” balas Ye Lin.
“Senior.
Faktanya, tidak satupun orang di dunia ini yang bisa di sukai semua orang.
Bahkan untuk orang yang sangat sempurna sepertimu. Jika tidak percaya, mari
biarkan aku melakukan eksperimen.”
Dan tanpa
menunggu jawaban Ye Lin, Shen Zhen segera mengeluarkan ponselnya dan menelpon
Ruining. Shen Zhen berbohong pada Ruining kalau Ye Miao terluka dan ada di
lapangan basket. Mendengar Ye Miao yang terluka, Ruining jadi panik dan
langsung pergi untuk menemui Ye Miao.
Ye Lin melihat
itu.
“Senior, kau kira dia kemari khusus untuk melihatmu? Mungkin, ya. Tapi, ketika sesuatu terjadi pada Ye Miao, dia pasti tidak akan kembali lagi,” ujar Shen Zhen, sangat berbisa. “Senior, sebenarnya, kita berdua sangat mirip.”
--
Ruining pergi
ke lapangan basket, tapi Ye Miao tidak ada. Apa Shen Zhen berbohong? Untuk
mencari tahu, Ruining menelpon Ye Miao dan bertanya dia ada dimana? Kata Shen
Zhen, kau bermain basket. Kau sudah gila ya? Atau Shen Zhen yang berbohong
padaku?
“Dia tidak
bohong. Aku tadi bermain basket sebentar di sana. Tapi sudah pergi. Kenapa?
Khawatir padaku?”
“Berhenti
bicara omong kosong. Kau dimana?”
“Di gedung C,
area olahraga. Kenapa?”
--
Ruining tiba di sana dan melihat Ye Miao yang sedang duduk di atas palang panjat. Ruining khawatir karena lengan Ye Miao kan retak (karena insiden tangga phoenix yang jatuh itu lho) dan harusnya istirahat. Kenapa malah majat dan bahkan main basket! Apa Ye Miao sudah gila?!
Ruining
meminta Ye Miao untuk turun.
Tiba-tiba saja Ye Miao menjatuhkan tubuhnya ke belakang, dengan kaki masih ada di palang. Posisi kepalanya tepat berada di depan wajah Ruining. Dia menarik kepala Ruining ke arahnya dan menciumnya. Spiderman kiss.
Ruining
terkejut, tapi tidak menghindar.