Sinopsis
K-Drama : Chocolate Episode 15-1
Images by : JTBC
SELURUH
KARAKTER, TEMPAT, PERUSAHAAN, DAN KEJADIAN DALAM DRAMA INI ADALAH FIKSI
Kang mengendarai mobilnya dengan mengebut. Raut
wajahnya juga tampak khawatir.
Kenapa?
Kang tiba di tempat Jun. Tempat itu sudah
berantakan dan terlihat banay pecahan keramik. Jun ada di sana, sedang merapikan
dengan tangan yang di perban. Dengan khawatir, Kang bertanya apa yang terjadi? Jun
menjawab kalau dia seharusnya bekerja, tapi dia terus membolos dan tidak mau pergi
dari tempat itu, jadi ibunya mengirim beberapa orang kemari.
Kang tampak khawatir melihat perban di
tangan Jun yang basah dengan darah. Dia menyuruh Jun menunggu sebentar sementara
dia mengambil kotak P3K di mobilnya.
--
Kang mengobati tangan Jun dengan mengganti
perban-nya menjadi perban baru. Kemudian, dia menyuruh Jun untuk mengepalkan
tangan. Jun melakukannya. Kang barujar dengan lega karena setidaknya tidak ada
kerusakan saraf. Tidak di duga, Jun berkata kalau dia tidak masalah kalau saraf-nya
terluka asalkan dia masih bisa membuat keramik. Dia akan berhenti menjadi
dokter.
“Mau minum soju denganku?” tanya Jun.
--
Cha Young pergi ke kantor polisi dengan
tergesa-gesa. Di dalam kantor polisi, Tae Hyun sedang bersama sepasang kekasih.
Tae Hyun sangat kesal karena di tuduh merayu padahal wanita itu yang pertama
merayunya dan berkata sedang sedih hingga meminta membelikan minuman. Wanita itu
tidak mengaku dan bersandar pada kekasihnya sambil berujar kalau Tae Hyun pasti
seorang psikopat. Pria itu jadi kesal dan mengepalkan tangannya untuk menghajar
Tae Hyun.
Tae Hyun takut. Tapi, rasa takutnya hilang
saat melihat Cha Young. Dengan semangat, dia mengadu kalau pria itu yang telah
memukulinya hingga babak belur seperti ini. Polisi sampai harus berteriak agar
mereka tidak berisik. Polisi juga menanyakan, apakah Cha Young adalah keluarga
Tae Hyun?
“Aku tak ada hubungan dengan pak Moon ini,”
ujar Cha Young. “Tolong jangan menghubungiku lagi. Prose saja berdasarkan
aturan dan hukum.”
Dan usai mengatakan itu, Cha Young langsung
pergi dari kantor polisi. Tae Hyun tampak terkejut karena Cha Young meninggalkannya.
Dan tanpa sengaja pula, dia melihat berita di koran yang menuliskan mengenai
Kasus Cacat Konstruksi Hando Sports Center, dimana CEO Simyeon Construction, Jo
Cheol U, mendapakan bebas bersyarat. Di koran itu juga tertulis, bahwa korban
dari robohnya bangunan itu dulu adalah 10 orang tewas dan 68 orang luka-luka.
Melihat berita itu, membuat wajah Tae Hyun
menjadi sedih. Teringat apa yang Cha Young alami.
--
Kang menemani Jun minum soju hingga malam. Jun
tiba-tiba menanyakan tremor pada tangan Kang. Kang menjawab kalau tangannya masih
gemetar. Jun mengaku kalau dia benar-benar tidak sengaja. Dia sudah berusaha
yang terbaik pada operasi Kang. Dan juga, jika Kang tidak percaya akan
perkataan-nya, dia tidak masalah. Jika Kang ingin menyalahkan kurangnya
kemampuannya, dia akan menerimanya dengan senang hati.
“Jika tangan ini tidak mengalami
kecelakaan, kurasa aku bisa mengunggulimu dengan kemampuanku.”
“Ya. Mungkin benar.”
“Maka Geosung juga akan menjadi milikku.”
“Ya, mungkin.”
“Tapi lalu apa? Apa yang akan terjadi setelah
itu?” tanya Kang, tidak tahu apa tujuannya memiliki Geosung. “Aku akan
mengalahkan Lee Jun dengan kemampuanku dan karena itu Geosung menjadi milikku. Tapi
lalu apa? Apa aku akan bahagia setelah semua itu?”
“Tidak,” jawab Jun.
“Benar, 'kan? Kurasa juga begitu. Untuk apa
kita begitu keras bertikai?” tanya Kang.
Mereka tidak punya alasan yang pasti untuk
saling bertikai sedari kecil. Mereka tidak mempunyai masalah apapun pada
awalnya. Juga tidak memiliki kebencian apapun pada awalnya. Dan entah mulai kapan,
mereka mulai bertikai tanpa alasan. Hanya demi memperebutkan Geosung, yang
mereka juga tidak tahu untuk apa mereka memperebutkannya.
Setelah cukup malam, Jun mengantarkan Kang
hingga ke mobil. Sembari jalan, Kang bertanya hingga kapan Jun akan tinggal di
sini? Jun menjawab kalau dia suka berada di tempat ini dan bisa bernafas di
sini. Dan juga, ada banyak dokter lain di rumah sakit. Dia juga merasa tidak
kompeten sebagai dokter.
Kang tahu jelas kalau ayah dan ibu Jun
pasti tidak akan membiarkan Jun seperti ini. Jun juga tahu hal itu dan bahkan
bisa menebak kalau ayah dan ibunya pasti akan mengirim orang lain kemari untuk
merusak tempatnya lagi. Jika tidak, mungkin ayah dan ibunya akan datang sendiri.
Dia tidak peduli. Dia malah menyuruh Kang untuk selalu ingat membawa kotak P3K
di mobil, karena mungkin dia akan membutuhkannya lagi.
Supir pengganti pesanan Kang tiba, jadi
Kang pamit untuk pergi duluan. Jun tampak berpikir keras, dan sebelum mobil
Kang pergi, Jun mengetuk kaca jendela Kang. Dia hendak memberitahukan rahasia-nbya.
--
Tae Hyun sudah di bebaskan dari kantor
polisi. Dia kembali ke sanatorium dan melihat Cha Young yang sedang memukul-mukul
tubuh ikan pollack kering. Tae Hyun segera menghampirinya dan berkata kalau ikan
itu bukanlah dirinya. Jika Cha Young ingin memukulinya, pukul langsung padanya,
jangan di lampiaskan pada ikan pollack itu. Pukul dia sebanyak apapun.
Cha Young tidak memukulnya. Malah sebaliknya,
dia bertanya bagaimana Tae Hyun bisa keluar? Tae Hyun menjawab kalau dia membuat
keributan di kantor polisi dengan merebut pistol dan bilang kalau mereka akan
mati jika mengejarnya. Cha Young langsung berteriak marah, mendengarnya. Tae Hyun
terlihat lebih marah dan kecewa.
“Kau sungguh percaya itu?” teriak Tae Hyun.
“Jelas karena aku tak berbuat salah. Apa lagi? Kau sungguh mengira aku cukup
kacau hingga merebut pistol polisi dan kabur? Ada tiga saksi yang melihat
jalang itu merayuku lebih dahulu. Dan rekaman kamera pengawas menunjukkan aku
sungguh tak bersalah! Kau pasti malu punya adik sepertiku. Kurasa kau ingin aku
pergi. Kenapa kau menampungku saat itu? Seharusnya kau mengusirku. Kenapa kau
menerimaku kembali?”
“Karena kita keluarga. Karena kau
satu-satunya keluargaku di seluruh dunia. Dan karena aku lupa bahwa kau juga
meninggalkanku sama seperti yang dilakukan Ibu.”
“Kau ingin aku pergi sekarang? Mulai
sekarang, katakan saja aku bukan adikmu. Katakan kau tak ada hubungan denganku sama
sekali, sama seperti yang kau katakan kepada polisi tadi. Kau tidak membantah. Baiklah.
Mari putuskan hubungan secara resmi. Entah kau hapus namamu dari kartu
keluarga, atau aku saja,” ujar Tae Hyun, dengan suara keras, tapi wajahnya
tampak sedih.
Usai mengatakan itu, Tae Hyun keluar dari
dapur. Dan Cha Young juga tampak sedih.
--
Kang sudah kembali ke sanatorium. Usai membayar
supir pengganti dan setelah supir itu pergi, Kang masih tetap ada di dalam
mobil. Dia memikirkan apa yang Jun katakan padanya.
Flashback
Jun
memberitahu Kang kalau nenek sedari awal ingin Kang yang mewarisi Geosung. Karena
itulah, nenek membawa Kang dari Wando ke Seoul. Dan dirinya hanyalah pemacu
yang bertugas melatih dan menghasut Kang karena Kang tidak mempunyai nafsu
berkuasa.
Kang
tertawa dan bahkan mengira Jun sedang menulis novel. Dia mengira Jun terlalu mabuk
hingga bicara melantur.
“Ayahmu,
Lee Jae-hun, satu-satunya putra sah keluarga Geosung. Ayahku tidak tahu bahwa
Kakek bukan ayah biologisnya. Kuharap dia tak pernah tahu. Jika dia tahu,
begitulah adanya. Tapi kini kau tahu, artinya hanya lima orang yang tahu. Nenek,
kau dan aku, Kakek, yang meninggal karena terkejut saat tahu, dan ibuku, Yoon
Hye-mi,” jujur Jun.
Kang
jelas terkejut mendengar rahasia itu.
“Tapi
jika itu benar, bukankah lebih masuk akal merahasiakannya sampai mati?”
“Aku
hanya tak ingin curang. Satu hal yang paling kubenci adalah curang. Sudah
kukatakan kepada mereka ribuan kali. Tapi tak ada yang mendengarkan. Semua
orang sangat egois,” jawab Jun, meluapkan emosi dan kekesalannya.
End
Kang masih tidak tahu harus bagaimana
setelah mendengar fakta tersebut dari Jun.
Untuk menenangkan pikirannya yang kacau,
Kang pergi ke dapur mencari Cha Young. Cha Young juga sedang dalam pikiran kacau,
sama seperti Kang. Tapi, begitu mereka saling bertemu, beban yang mereka berdua
rasakan, seolah menguap begitu saja.
Kang bisa tahu dari wajah Cha Young kalau
terjadi sesuatu karena wajahnya terlihat sedih. Cha Young berbohong mengatakan
tidak. Dia malah berkata kalau mungkin dia seperti ini karena belum makan malam.
Kang langsung menawarkan diri untuk membuatkan makan malam. Cha Young merasa
tidak enak dan juga takut kalau berat badan-nya akan naik. Kang tertawa dan
berkata akan membuatkan makanan rendah kalori.
Dan dengan begitu, kita melihat Kang yang
memasak makanan untuk Cha Young dengan bahan utama adalah labu kuning. Dia memotong
labu menjadi seperti lidi, mencampurnya dengan adonan dan menggoreng-nya.
Chan Young memuji kemampuan memasak Kang
yang bagus. Kang tersenyum dan berkata kalau dia memang ingin menjadi koki. Cha
Young berkomentar kalau dia menyukai dadar labu yang Kang buat. Kang berkata
kalau ibunya juga menyukai dadar labu.
“Katamu ibumu meninggal karena kecelakaan,
'kan? Pasti sangat berat,” ujar Cha Young dan menggenggam tangan Kang.
“Tapi aku merasa lebih berat bagimu. Bukankah
seharusnya kugenggam tanganmu lebih dahulu?”
“Lain kali. Kau bisa lakukan lain kali. Hari
ini, aku genggam tanganmu.”
Mereka saling tersenyum. Manis.
Kang selesai memasak dan menyuapkannya pada
Cha Young.
“Bu
Jung (Ibu Kang, wanita yang memberikannya cokelat hingga dia bisa bertahan). Berkat
kau, aku bisa menikmati momen-momen biasa yang berharga ini. Apa kau menjagaku?
Aku akan terus berbagi kehangatanmu dengan mereka yang masih membutuhkannya… dan
melanjutkan hidupku. Aku ingin menceritakan cinta pertamaku, yang kutemui lagi
setelah berbagai derita, juga kisahku tentang keluarga dan lukaku, yang masih
tersisa di benakku. Banyak yang ingin kuceritakan kepadamu, Bu Jung. Aku akan
ceritakan lebih banyak saat bertemu denganmu.”
--
Esok pagi,
Yeong Sil pagi-pagi sudah kesal karena Dae
Sik lagi-lagi ada di sanatorium dan bahkan sedang memainkan gitar untuk semua
pasien. Yang di nyanyikan juga adalah lagu cinta untuk Yeong Sil. Yeong Sil
sampai malu dan sembunyi di pohon. Tapi, Dae Sik tidak berhenti menyanyi hingga
membuat Yeong Sil untuk kabur saja.
Dae Sik mengejarnya. Yeong Sil memintanya
untuk berhenti bernyanyi. Dae Sik masih tidak menyerah merayu Yeong Sil dan
membritahu kalau dia menulis musik dan lirik lagu itu sambil memikirkan Dae
Sik. Yeong Sil jadi kesal dan hendak memukul kepala Dae Sik. Dae Sik langsung
memegang tangan Yeong Sil dan memintanya tidak memukul kepalanya karena
kepalanya sering sakit belakangan ini. Yeong Sil langsung berkata kalau kepala
Dae Sik pasti bermasalah.
Yeong Sil juga akhirnya memberitahu alasan
dia memutuskan Dae Sik karena baginya Dae Sik bukanlah lelaki. Baginya, Dae Sik
hanya anak-anak walaupun berjenggot. Dia masih ingat selalu menggendong Dae Sik
waktu kecil karena kakak Dae Sik begitu lemah.
Dae Sik tanpa di duga, tiba-tiba langsung
mencium bibir Yeong Sil. Yeong Sil jelas terkejut.
“Bagaimana perasaanmu sekarang? Masih
menganggapku bukan pria? Jawab aku. Itu membuat jantungmu berdebar, 'kan?”
“Tidak, tidak sama sekali,” bantah Yeong
Sil. “Kau sering menciumku saat masih kecil. Kau mengecupku di bibir setelah
makan, buang air, bahkan setelah muntah. Kau selalu melakukannya. Berhenti
mengganggu rumah sakit ini. Pulanglah selagi aku masih bicara baik-baik. Seharusnya
kau tak di sini, Nak.”
Usai memberikan nasehat itu, Yeong Sil
langsung pergi.
Tapi, pas sudah cukup jauh dari Dae Sik,
kaki Yeong Sil lemas juga. Dia berusaha menyakikan dirinya kalau tadi itu bukan
ciuman hanya kecupan di bibir. Tapi, dia malah jadi memikirkan bibir Dae Sik.
Eh, Dae Sik ternyata masuk juga ke sanatorium
dan bahkan menyapa Dir. Kwon dengan ramah. Yeong Sil jelas terkejut karena
mereka berdua saling kenal. Dir. Kwon memberitahu kalau Dae Sik adalah relawan
di sanatorium ini. Dae Sik juga menyanyi untuk pasien dan keluarganya sewaktu-waktu.
Yeong Sil langsung mengajak dir. Kwon
bicara berdua. Dia ingin memberitahu mengenai masa lalu Dae Sik. Tapi, Dae Sik
langsung berkata kalau dir. Kwon sudah tahu kalau dulunya dia adalah preman. Dan
sekarang dia sudah bertobat. Dae Sik bahkan memberitahu kalau karena
meninggalkan geng-nya, dia sampai merelakan wajahnya di pukuli hingga babak
belur. Dan akhirnya dia harus melakukan operas plastik pada wajahnya. Mereka berdua
malah jadi asyik berbincang.
Yeong Sil sampai kesal dan menghentikan
perbincangan mereka. Tampak jelas, Yeong Sil hendak membujuk dir. Kwon agar memecat
Dae Sik menjadi relawan.
Di saat itu, Dae Sik tiba-tiba saja menjadi
mual. Yeong Sil mengira kalau Dae Sik pasti minum-minum lagi. Dae Sik langsung
lari ke kamar mandi dengan alasan ingin buang air besar. Yeong Sil semakin
kesal.
Setelah Dae Sik pergi, Yeong Sil memberitahu
dir. Kwon kalau Dae Sik itu sebenarnya mengejarnya. Walau niat Dae Sik baik,
tapi mereka tidak boleh menerima orang asal-asalan. Dan wajah dir. Kwon terlihat
berbeda.
Dae Sik lari ke kamar mandi. Dan di dalam
juga ada Kang. Dae Sik bukannya kebelet buang air besar, tapi dia benar-benar
muntah. Dir. Kwon ternyata mengejarnya dan menanyakan keadaannya. Kemudian, dia
bertanya pada Kang apakah sudah melihat hasil pindai CT Scan Dae Sik? Apa pendapat
Kang? Kang menggelengkan kepala.
Tampaknya, Dae Sik benar-benar sakit parah.
Dir. Kwon jadi kasihan. Dia memberitahu Kang kalau Dae Sik masih belum ingin
Yeong Sil tahu soal penyakitnya. Dia akan mengatakannya sendiri jika waktunya
sudah tepat menurutnya.
--
Jun pergi ke rumah sakit untuk menjenguk nenek.
Dia merasa sangat ragu untuk masuk. Pas pula tante-nya melihat kedatangannya
dan langsung menceramahi-nya panjang lebar, tapi juga senang karena Jun bolos
kerja. Dia membawa Jun untuk masuk ke dalam ruang rawat nenek.
Di dalam ada tn. Lee yang sedang
mendampiningi nenek yang tidur. Nenek tidak bisa tidur nyenyak dan bermimpi
buruk. tn. Lee, ny. Lee dan Jun berusaha membangunkannya dari mimpi buruknya
itu. Jun dengan baiknya bahkan ingin mengelap keringat nenek yang bercucuran,
tapi nenek langsung menepis tangannya dengan kasar.
Jun terkejut. Tapi, ny. Lee semakin senang
dan menyuruh Jun untuk pulang saja. tn. Lee juga terkejut dengan apa yang
ibunya lakukan, tapi nenek memilih untuk menutup matanya. Berpura-pura tidur.
Jun bisa tahu alasan neneknya melakukan
itu. Dan karena itu, dia memilih pergi dari sana.
--
Jun kembali ke tempatnya membuat tembikar. Dan
begitu tiba di sana, sudah ada beberapa pria berbadan kekar yang menunggu. Tidak
hanya itu, ibunya juga ada di sana dan menantinya. Dia melihat tangan Jun yang
di perban dan bertanya kenapa tangannya bisa di perban?
“Kau mengirim orang-orang itu menghancurkan
semuanya.”
“Aku hanya minta mereka merusak, bukan
melukaimu. Kau terluka parah?” tanya Ny. Yoon khawatir.
“Sayangnya, tak separah itu. Kang merawatku
dengan baik.”
“Kang merawatmu?”
“Dia dahulu sangat baik dan lembut. Sebelum
kita merusaknya.”
“Kembali saja ke rumah sakit. Bukankah kau
pengecut jika melawanku seperti ini?” perintah Ny. Yoon.
“Aku ingin menjadi saudara yang baik untuk
Kang setidaknya sekali. Aku ingin berkata orang tuaku salah sekali saja dalam
hidupku. Tapi… aku menahan amarahku dan sampai sejauh ini dengan menjadi
pengecut seperti katamu.”
“Lalu? Itu membuatmu begini. Jika kau tetap
pengecut, kau bisa mendapatkan lebih. Kenapa berhenti?”
“Karena kau terlalu salah, Ibu. Kubiarkan
untuk kali kedua. Tapi tak akan ada kali ketiga. Jika kau merusak propertiku
lagi, aku akan panggil polisi,” peringati Jun, sudah tidak tahan lagi dengan
apa yang ibunya lakukan.
Tags:
Chocolate
Lanjut.....Semangat!!!!!!
ReplyDeleteSeneng ngeliat jun yang sadar dan hatinya terbuka untuk menjadi saudara yng baik untk kang
ReplyDelete