Images by : CTV
= Karena kisahnya akan cukup rumit. Tolong di perhatikan warna
tulisan yang ku gunakan ya. Itu ada maksudnya. Terimakasih =
Seorang gadis berambut pendek
yang mengenakan seragam SMA sedang sibuk merapikan kaset CD yang ada di rak.
Setelah itu, dia kembali ke meja kasir dan mulai menyalakan radio. Gadis itu
menikmati musik yang mengalun dari radio sambil mengerjakan PR-nya.
“Kamu pernah memberitahuku bahwa setiap kali kamu mendengar lagu
ini, kamu akan menemukan dirimu mengikuti melodi ke waktu di masa lalu,” narasi gadis itu.
Dan di depan pintu toko, seorang pemuda tersenyum melihat gadis tersebut yang tampak menikmati musik yang mengalun.
“Mungkin itu senyum yang kebetulan kamu ingat. Mungkin itu
pelukan yang kamu ingat dengan sangat jelas. Mungkin itu adalah seseorang yang
memasuki impian mu ketita kamu tidak menyadarinya. Dan sejak hari itu, setiap
kali setiap kali aku mendengar lagu ini, aku selalu mengikuti melodi dan
memikirkan kamu dan masa depan kita.”
Gadis dan pemuda itu diam-diam bertemu. Lari di lorong kelas. Berpelukan di lapangan saat hujan turun. Tiduran di rumput dan saling menatap satu sama lain. Bersama mengedarai sepeda motor tua dan tampak bahagia.
Gadis berambut pendek itu, rambutnya sudah panjang. Pemuda itu membawa kue ulang tahun untuk gadis itu, dan gadis itu meniupnya dengan wajah sumringah. Pemuda itu menggendong gadis itu menaiki tangga. Pemuda dan gadis itu berada di bus dan saling tertawa. Pemuda dan gadis itu di rumah dan gadis itu memainkan gitarnya dengan bahagia. Mereka berjalan-jalan dan tertawa bahagia. Mereka berciuman.
“Mungkin bertahun-tahun kemudian, kita akan berdampingan, di
bawah panggung. Mendengarkan dan menonton konser yang kami sepakati untuk hadiri
bersama.”
Gadis dan pemuda itu bersama
menghadiri sebuah konser. Mereka tampak menikmati musik yang mengalun. Keduanya
tertawa dan tersenyum penuh bahagia.
Dan tiba-tiba saja semua yang ada di konser
tersebut menghilang hingga hanya tersisa gadis itu. Mimpi buruk.
Gadis itu, Huang Yu Xuan, kini sudah lebih dewasa dan mempunyai rambut pendek bergelombang. Dia terbangun dari mimpi buruknya itu dan mendengar suara seseorang sedang memaku. Ketika dia memeriksa, ternyata, pemuda yang selalu bersamanya, Wang Quan Sheng, berada di luar pintu dan memaku jendela dan pintunya dengan kayu hingga dia tidak bisa keluar. Tidak hanya memasang kayu, Quan Sheng juga memasang rantai. Yu Xuan jelas bingung, dan rasa bingung-nya berubah menjadi rasa takut saat Quan Sheng pergi meninggalkannya.
Blarrrr!
Semua hanyalah mimpi buruk Yu Xuan. Mimpi di dalam mimpi. Yu Xuan terbangun dengan keringat mengucur. Dia segera memeriksa ke depan, dan pintu serta jendela rumahnya baik-baik saja. tidak ada kayu ataupun rantai yang menghalangi. Yu Xuan menghela nafas lega tapi juga sedih karena Quan Sheng tidak ada.
Sedang di lakukan rapat presentasi. Ah Tuo
sedang mempresentasikan proyek software terbaru miliknya, yaitu software yang
bisa menemukan seseorang yang mirip seperti kita di dunia ini. Yang perlu di
lakukan hanyalah mengunggah foto dan beberapa informasi sederhana dan software
itu akan segera melakukan pencarian menemukan orang yang paling mirip dengan
pengguna.
Ah Tuo bahkan mencoba fotonya sendiri, dan menemukan orang yang mirip sepertinya. Para peserta rapat langsung bersorak takjub, tapi tidak dengan Yu Xuan. Yu Xuan malah curiga kalau kedua foto itu adalah foto Ah Tuo sendiri dengan gaya model rambut yang berbeda. Dan juga, bagaimana dia bisa begitu yakin kalau metode pencarian foto ini, akan dapat menemukan orang yang sama sekali tidak terkait dengan pengguna, namun terlihat persis seperti mereka? Bisa saja, software itu malah menemukan pengguna asli-nya.
Ah Tuo dengan menggebu-gebu menjelaskan
kalau itulah kehebatan software buatannya. Algoritma software ini akan
memeriksa semua data terkait dan menghilangkan siapapun yang mungkin saudara
termasuk orang tua, saudara kandung dan kakek nenek. Kemudian AI akan menemukan
seseorang yang sama sekali tidak memiliki koneksi ke pengguna, tetapi terlihat
persis seperti mereka.
Yu Xuan mencoba memikirkan keuntungan dari
software buatan ini. Jika ada yang menggunakan software ini dan memasukan
profilnya, maka akan membantu perusahaan mengumpulkan data tentang konsumen. Tapi,
dia tetap ingin mencobanya.
Yu Xuan menyuruh Kun Bu untuk maju ke depan. Ah Tuo langsung mengambil foto Kun Bu dan menyuruhnya memasukkan datanya ke software. Pencarian di lakukan. Dan hasilnya? Seorang pria botak yang sedang tersenyum lebar. Semua jelas tertawa kencang melihat itu.
Kun Bu tersinggung. Bagaimana bisa wanita
sepertinya malah terlihat seperti seorang pria botak?! Dia menuduh aplikasi Ah
Tuo yang rusak. Dia bahkan menyuruh Ah Tuo untuk membuat ulang aplikasi itu
dari awal. Ah Tuo tidak terima software-nya di salahkan, menyalahkan Kun Bu
balik yang tidak merawat diri. Mereka sudah mulai bertengkar.
Yu Xuan segera melerai. Dia menengahi
dengan berkata bahwa ada sedikit masalah dengan implementasi software ini. Akan
tetapi, manfaat dan pandangan jauh ke depan dari aplikasi ini akan banyak
membantu perusahaan. Jadi, dia memerintahkan Ah Tuo untuk melakukan beberapa
penyesuaian pada software-nya itu dan mereka akan meninjau-nya lagi di akhir
bulan ini.
Rapat sudah selesai. Baru juga selesai, Nn.
Na sudah menemuinya dan curhat bahwa hari ini dia mengalami hal yang memalukan.
Dia tadi pergi makan dengan vendor untuk membicarakan mengenai kolaborasi
aplikasi dan dia ingin menunjukkan juga pada mereka fanspage perusahaan agar
mereka tahu kalau ini adalah perusahaan yang bagus. Dan yang memalukan, adalah
vendor melihat bahwa informasi produk yang di fp itu salah. Dia merasa sangat malu.
Jadi, dia harus bagaimana sekarang?
Yu Xuan menenangkannya. Dia akan
menyelesaikannya sekarang juga. Dia hanya harus login ke dalam fp dan
menyesuaikan informasi produk ke yang terbaru. Nn. Na sangat senang
mendengarnya.
Baru selesai dengan Nn. Na, anggota lain sudah memanggilnya dan memberitahu kalau perwakilan dari AMP Store sudah tiba dan menunggu Yu Xuan di ruang tamu. Dan karena itu, Yu Xuan meminta Kun Bu untuk membantunya memperbaiki informasi produk yang salah di fp. Kun Bu dengan senang hati membantu.
Kun Bu membuka facebook-nya, tapi dia malah tanpa sengaja, membuka beranda fb-nya dan ada video Quan Sheng di siti. Kun Bu jelas panik karena Yu Xuan masih ada di sana dan melihat video itu. Karena panik, dia malah bukannya menutup laman malah memperbesar video itu. Video itu adalah video saat Quan Sheng mabuk di acara karaoke dan berteriak kencang kalau dia mencintai Huang Yu Xuan.
Melihat video itu, membuat wajah Yu Xuan menjadi muram. Tanpa basa basi, dia segera mencabut kabel komputer dari stop kontak dan membuat komputer Kun Bu menjadi mati. Semua pegawai yang ada di sana, tampak tegang dan berpura-pura sibuk saat Yu Xuan lewat. Tampaknya, mereka semua tahu apa yang terjadi antara Yu Xuan dan Quan Sheng.
Yu Xuan berusaha mengontrol emosinya. Dia pergi menemui tamu dari AMP Store dan menyapa mereka dengan ramah. Dia juga menjelaskan mengenai produk perusahaan dan tawaran kerja sama.
Kun Bu diam-diam mengintipnya. Setelah itu, dia kembali ke ruangan dan memberitahu yang lain kalau Yu Xuan sedang bersama klien dan terlihat oke, tapi… Ah Tuo langsung memotong dengan menyebut mereka semua yang terlalu berlebihan. Itu tadi hanya video, tidak mungkin Yu Xuan marah. Kun Bu jadi kesal karena mereka kan sudah lama mengenal Yu Xuan, dan mereka tahu seberapa besar pengaruh Quan Sheng pada Yu Xuan.
Ah Tuo berkomentar kalau kejadian itu sudah sangat lama. Tidak peduli seberapa sedihnya Yu Xuan, dia seharusnya sudah bisa mengatasinya. Nn. Na setuju karena kejadian itu sudah 2 tahun. Kun Bu tetap tidak setuju. Kesedihan itu tidak ada hubungannya dengan seberapa banyak waktu telah berlalu. Meskipun Yu Xuan tidak mengatakan apapun, tapi dia tahu kalau Yu Xuan telah kehilangan Quan Sheng.
Ah Tuo tidak setuju dengan Kun Bu dan merasa Kun Bu terlalu berlebihan. Yu Xuan itu adalah orang yang aktif di Instagram dan Facebook, dan jika Yu Xuan merindukan Quan Sheng, dia pasti akan memposting sesuatu. Tapi, lihatlah apa saja postingan Yu Xuan, semuanya tampak normal. Tidak tampak seperti orang yang terluka ataupun patah hati. Bahkan Yu Xuan pergi keluar negeri beberapa bulan yang lalu. Baginya, Yu Xuan terlihat sangat baik-baik saja. Dari itu bisa di simpulkan, bahwa 2 tahun tanpa Quan Sheng, Yu Xuan masih hidup seperti sebelumnya.
“Jika kamu bilang begitu, itu artinya kamu
tidak mengenalnya sama sekali. Meskipun dia tidak mengatakannya, selama kamu
mengamatinya dengan baik, kamu akan sadar bahwa kenyataan tidak seperti yang
kau bayangkan,” tegas Kun Bu. “Bus yang di naiki oleh Huan Yu Xuan, bukan bus
204 yang paling dekat dengan kantor. Dia menaiki bus yang jauh dari kantor. Itu
adalah bus yang di naikinya bersama Quan Sheng saat ke kampus. Saat masih
kuliah, walaupun punya sepeda sendiri, Quan Sheng selalu menaiki bus untuk bisa
mengejar Yu Xuan. Bus 307,” jelas Kun Bu, menunjukkan foto Yu Xuan di instagram
yang menaiki bus.
Yu Xuan memang menaiki bus itu untuk mengingat Quan Sheng. Setiap kali dia naik bus itu, dia akan teringat dengan kenangannya bersama Quan Sheng.
“Setiap hari, saat istirahat makan siang,
dia akan duduk sendirian di ruang istirahat kantor, di depan jendela-jendela
besar. Dia selalu sendirian, makan sambil melihat teleponnya,” lanjut Kun Bu.
Yu Xuan memang makan sendirian sambil melihat teleponnya. Dan yang di lihatnya adalah video saat dia melakukan video call dengan Quan Sheng untuk makan bersama. Dan melihat video itu lagi, seorang Quan Sheng ada bersamanya.
“Meskipun dia tahu bahwa tidak tidak akan
pernah memanggilnya lagi, dia masih duduk di depan jendela itu setiap hari, diam-diam
menunggu panggilannya. Dan setiap kali dia berjalan-jalan di luar atau sedang
menuju rumah, meskipun dia tidak pernah minum minuman, dia selalu tinggal
beberapa menit di café, tempat Wang Quan Sheng menunggunya setelah bekerja.
Seolah berharap, suatu hari Wang Quan Sheng tiba-tiba akan muncul seperti yang
dia lakukan sebelumnya.”
Yu Xuan memang melakukan hal itu. Berharap Quan Sheng akan datang menjemputnya seperti dulu. Namun, sampai sekarang, hal itu tidak terwujud.
“Jika kamu melihat dengan cermat postingan
di Instagram dan Facebook-nya, kamu akan sadar hal itu. Restoran yang dia
kunjungi adalah restoran yang biasa dia kunjungi bersama Wang Quan Sheng. Ketika
dia pergi pada hari Sabtu, dia mengendarai mobil bekas dari Wang Quan Sheng
yang berumur sepuluh ribu tahun (ini Kun Bu saja yang lebay soal umur
mobilnya). Lihatlah selfie-nya. Itu semua adalah tempat yang biasa dia kunjungi
bersama Wang Quan Sheng. Setiap kali aku melihat Facebook dan Instagram-nya, mau
tidak mau aku berpikir bahwa Huang Yu Xuan terus memposting semua hal ini bukan
karena dia takut kita akan mengkhawatirkannya, jadi dia berpura-pura baik-baik
saja. Melainkan, agar Wang Quan Sheng melihatnya,” akhiri Kun Bu.
Ah Tuo dan Nn. Na jadi merasa bersalah
karena tidak sadar akan semua hal itu. Kun
Bu kemudian memperingati mereka agar tidak menceritakan ini pada orang lain,
karena takutnya jika Yu Xuan tahu bahwa mereka semua membicarakannya dan Wang
Quan Sheng di belakang, Yu Xuan akan marah.
Ehhhh, Yu Xuan memang sudah ada di belakang. Ah Tuo sampai kaget hingga tidakk bisa berbicara. Kun Bu tidak sadar akan hal itu, karena dia berdiri dengan posisi menghadap ke arah Ah Tuo dan Nn. Na. Nn. Na lebih lihai, dia segera memberi perintah ini itu agar Kun Bu berhenti bicara.
Sayangnya, Yu Xuan sudah terlanjur kesal. Dia meletakkan map-nya dengan keras ke meja dan pergi ke kamar mandi. Kun Bu sampai takut dan langsung berujar dengan keras kalau dia salah. Ah Tuo langsung bertanya pada pegawai lain, apa ada yang tahu sudah berapa lama Yu Xuan di sana tadi? Tidak ada yang menjawab.
--
Di sebuah café, seorang pria berkacamata (tidak di perlihatkan wajah-nya), sedang melihat foto-foto Yu Xuan. Pria itu mengenakan cincin di jari manis-nya dan ada bekas luka (seperti bekas luka bakar, aku juga kurang yakin) dia dekat pelipis matanya.
Pria itu tampak penuh pikiran setelah
melihat foto Yu Xuan.
--
Kun Bu dan Ah Tuo yang khawatir kalau Yu
Xuan marah, pergi mencari Yu Xuan. Tapi, saat mereka mencari Yu Xuan, mereka
malah mendengar ada suara isak tangis. Mereka jadi semakin bingung, mengira
kalau Yu Xuan menangis. Tapi, selama ini, belum pernah sekalipun mereka melihat
Yu Xuan menangis.
Kun Bu menyuruuh Ah Tuo yang masuk ke dalam
untuk menghibur Yu Xuan. Kan Ah Tuo bilang ingin menjadi pria yang hangat dan
penuh perhatian pada wanita yang baru putus. Ah Tuo langsung protes kalau Yu
Xuan bukanlah wanita dan situasi Yu Xuan berbeda dari orang yang baru saja
putus. Kun Bu tidak peduli dan memaksa Ah Tuo untuk masuk. Ah Tuo menolak dan
menyuruh Kun Bu yang masuk, lagipula ini kan toilet wanita.
Saat mereka masih saling berdebat siapa yang harus masuk, Yu Xuan sudah keluar dan melihat tingkah mereka berdua. Mereka sampai membatu karena Yu Xuan memergoki mereka. Yu Xuan langsung tanya, mereka kemari ada apa?
Ah Tuo langsung mundur dan mendorong tubuh Kun
Bu ke depan Yu Xuan sambil bilang kalau Kun Bu ingin memberitahu sesuatu. Kun
Bu memberanikan diri bertanya, apakah Yu Xuan baik-baik saja. Yu Xuan bingung
di tanya seperti itu. Ah Tuo langsung maju dan menyuruh Yu Xuan untuk tidak
usah merasa malu. Yu Xuan makin bingung. Ah Tuo dan Kun Bu menekankan kalau
mereka berjanji tidak akan memberitahu siapapun kalau Yu Xuan menangis di
toilet.
“Apa yang kalian bicarakan? Aku tidak
menangis di toilet,” tegas Yu Xuan.
Ah Tuo malah sok romantis, menawarkan
bahunya untuk Yu Xuan menangis. Dia sampai promosi kalau semua wanita yang
sudah menangis di bahunya, memberikannya acungan jempol. Kun Bu ikut-ikutan
pula.
Yu Xuan akhirnya masuk kembali ke toilet
dan menarik keluar seorang gadis yang sedang menangis sesengukan sambil memegang
tissue toilet. Yang menagis adalah Xiao Dai.
--
Akhirnya, mereka berusaha menenangkan Xiao
Dai agar berhenti menangis. Xiao Dai menangis karena kemarin dia lupa menutup
pintu rumah hingga anjingnya, Blues, kabur. Dia sudah mencari sepanjang malam,
tapi masih belum bisa menemukan Blues.
--
Ah Tuo, Xiao Dai dan Yu Xuan di bawa Kun Bu
pergi ke sebuah tempat. Kun Bu ternyata membawa mereka menemui Sunny, bisikan
binatang. Jadi, Sunny ini semacam peramal yang bisa mendengar suara bisikan
binatang. Sunny meminta untuk melihat foto Blues agar bisa membuat koneksi
dengan Blues sehingga bisa menemukannya.
Yu Xuan duduk agak jauh dan tidak percaya
dengan ucapan Sunny. Dia menganggap Sunny hanyalah seorang penipu.
Xiao Dai percaya saja pada Sunny. Dia menunjukkan foto Blues. Dan Sunny mulai bertingkah mendengar suara dan kemudian berteriak kaget, sambil menyebut nama Jesus. Ah Tuo langsung menyimpulkan kalau Blues sudah di bawa oleh Tuhan (hahaha). Yu Xuan yang melihat itu, menyuruh mereka semua untuk minggir biar dia yang bicara. Walau bingung, Ah Tuo, Xiao Dai dan Kun Bu menyingkir.
Sunny bingung dan bertanya ada apa? Yu Xuan menjelaskan kalau dia adalah teman mereka dan juga kehilangan anjing-nya. Sunny sedikit bingung, tapi dia berkata tidak masalah dan akan membantu mencarinya juga. Dia meminta untuk melihat foto anjing Yu Xuan.
Yu Xuan memberikan foto-nya bersama anjing.
Sunny melihatnya dan bertanya siapa nama anjing itu? Yu Xuan diam sesaat
sebelum menjawab kalau anjing itu bernama Xiao Wang. Sunny langsung berbicara
pada boneka anjing yang ada di sebelahnya. Kemudian, dia bertanya lagi pada Yu
Xuan, siapa yang mengambil foto Yu Xuan bersama anjing itu?
“Apakah itu relevan untuk menemukan anjing
ku?” tanya Yu Xuan, balik.
“Jadi seperti ini. Dari foto ini, aku bisa
merasakan aura sangat kuat, emosi yang sangat dalam. Jika aku benar, orang yang
mengambil foto ini seharusnya sangat penting bagimu, bukan?”
Yu Xuan langsung tampak sedih. Apa yang di katakan Sunny benar. Karena yang mengambil foto itu adalah Quan Sheng. Dan nama anjing itu yang sebenarnya adalah Latte. Setelah berfoto dengan Latte, Quan Sheng juga mengajak Yu Xuan foto bersama.
“Orang yang mengambil foto itu hanyalah
teman biasa,” bohong Yu Xuan.
Sunny tidak percaya. Dia berkata kalau bagi
Yu Xuan mungkin orang itu hanya teman biasa, tapi bagi orang itu, Yu Xuan
adalah orang yang sangat penting. Orang itu hanya belum mengutarakannya. Bukan
itu yang penting, yang penting adalah Xiao Wang bilang padanya kalau Yu Xuan
mencintai orang itu.
“Tidak!” potong Yu Xuan dengan suara keras.
“Aku tidak memperlakukannya dengan baik. Aku marah dan memarahinya sepanjang
waktu. Kadang-kadang aku bahkan memukulinya.”
“Tidak ada kesalahan. Dia ingin aku
memberitahumu bahwa dia benar-benar sangat mencintaimu. Dia tidak pernah ingin
meninggalkanmu. Dia meninggalkanmu karena dia tidak punya pilihan lain. Dia…
masih menunggumu. Dia sedang menunggu mu untuk membawanya pulang,” ujar Sunny
mulai menangis. Sayangnya, tangisnya tampak sangat palsu.
Yu Xuan tidak menangis dan hanya ingin tahu
bagaimana caranya bisa membawanya pulang? Kan Sunny bilang kalau dia sedang
menunggunya untuk di bawa pulang.
Sunny langsung mendekat pada patung harimau yang ada di ruangan itu. Dia mendekatkan telingat ke patung itu, seolah sedang mendengarkan bisikan. Matanya melihat ke arah jendela. Di luar jendela, seseorang mengendarai sepeda motor dengan mengenakan baju basket bertuliskan nomor 32, kebetulan lewat. Sunny langsung tersenyum sumringah.
Sunny langsung berujar, “32. Perhatikan
nomor ini. Perhatikan dalam beberapa hari ke depan, dan kau akan dapat
menemukannya.”
Yu Xuan sangat kagum pada Sunny. Sunny sudah tersenyum senang. Hingga Yu Xuan akhirnya jujur kala dia tidak pernah memelihara anjing dan anjing di foto itu adalah milik temannya. Dia bahkan tidak tahu nama anjing itu. Dan karena itu, dia menyimpulkan kalau Sunny hanyalah penipu. Sunny hanya memanfaatkan cinta pemilik hewan perliharaaan untuk peliharaan mereka. Dia berakting untuk membuat pemilik hewat sedih dan membuat mereka percaya padanya. Dan setelah itu Sunny akan meminta bayaran tinggi.
Sunny tidak takut sudah di katai begitu
oleh Yu Xuan. Sebaliknya, dia malah berteriak akan memberikan mereka diskon. Dan
dia bahkan menegaskan kalau Yu Xuan tidak bisa merusak reputasinya. Dan juga,
yang penipu adalah Yu Xuan karna bilang punya anjing padahal tidak.
“Anyway,
yang ku katakan adalah aku bisa berkomunikasi dengan anjing, harimau, kucing,
apapun. Intinya adalah kamu mencari sesuatu yang sangat penting,” tegas Sunny.
Yu Xuan tidak mau mengakui hal itu.
Sebaliknya, dia mengajak Ah Tuo, Kun Bu dan Xiao Dai untuk pergi dari tempat
ini dan mencari Blues sendiri. Semua mengikutinya keluar.
Setelah Yu Xuan dkk pergi, Sunny mulai
menggerutu kesal karena hari ini lupa memeriksa kalender tradisional, hingga
hal ini terjadi. Tapi, omongannya mengenai angka 32 adalah benar.
--
Ah Tuo, Kun Bu, Xiao Dai dan Yu Xuan mulai
berkeliling di sekitar rumah Xiao Dai untuk mencari Blues. Xiao Dai kembali
menangis terisak-isak. Yu Xuan berusaha menenangkannya. Mereka akan terus
membantu mencari. Kalau hari ini tidak ketemu, mungkin besok bisa bertemu.
Mereka akan terus mencari sampai ketemu.
“Bukankah itu sangat menyakitkan? Kamu tau
kau tidak akan menemukannya, tetapi kau masih tetap mencarinya,” kesal Xiao
Dai, sambil menangis.
“Memang benar itu menyakitkan. Tapi
setidaknya, ketika kau mengingatnya kembali di masa depan, kau akan marah
karena dia meninggalkanmu. Bukannya kesal pada diri sendiri karena
membiarkannya pergi begitu mudah,” jawab Yu Xuan, seolah di tujukan pada
dirinya sendiri.
Xiao Dai kembali bersemangat. Dia akan
mencarinya lagi. Dan tiba-tiba terdengar suara Ah Tuo dan Kun Bu kalau mereka
menemukan Blues.
Blues bersembunyi di bawah mobil. Ah Tuo, Kun Bu dan Xiao Dai berusaha untuk bisa membujuknya keluar dari bawah mobil.
Dan saat itu, Yu Xuan melihat bahwa mobil itu berada di dekat tiang listrik, dan di tiang listrik itu ada gambar Jesus. Hal itu membuat Yu Xuan teringat ucapan Sunny sebelumnya.
--
Setelah membantu Xiao Dai, Yu Xuan pulang ke rumahnya. Dalam perjalanan pulang, dia melewati halte bus dan tampak di monitor kalau bus selanjutnya adalah nomor 32. Dia jadi kepikiran ucapan Sunny mengenai angka 32 tadi. Seolah mempercayainya, Yu Xuan menaiki bus nomor 32 itu. Dia melihat orang yang ada di dalam bus, dan sepi. Tidak ada yang di carinya.
Yu Xuan sampai merasa bodoh sendiri karena
sudah mempercayai ucapan Sunny. Dia bahkan naik bus yang membuatnya semakin
jauh dari rumah. Karena itu, Yu Xuan memutuskan untuk menekan tombol untuk
meminta turun.
Dan di saat dia berdiri itu, dia melihat keluar jendela bus. Ada. Dia melihat sesosok pria berkacamata yang sekilas mirip seperti Quan Sheng. Yu Xuan jelas terkejut. Dan ketika bus berhenti, Yu Xuan segera berlari untuk mengejar pria tersebut.
--
Yu Xuan sudah tiba kembali di rumahnya. Dia hanya menyalakan lampu meja, tidak lampu rumah. Dia mengeluarkan ponselnya dan mengirim pesan Whatsapp kepada Quan Sheng. Isi pesannya adalah : “Orang itu tadi adalah kamu, kan?” Terlihat kalau Yu Xuan sudah sering mengirim pesan dan semua pesannya hanya bertanda checklist 1.
Yu Xuan sangat berharap kalau Quan Sheng
akan datang ke rumahnya. Tapi, harapannya sia-sia. Dan dengan sedih, Yu Xuan
memilih untuk tidur.
Terlihat kalau pesan terakhir yang di
kirimnya adalah : “Aku merindukanmu.
Sangat-sangat merindukanmu.”
Dan Yu Xuan pun tertidur.
Tags:
Someday or One Day