Sinopsis K-Drama : Itaewon Class Episode 02-2


Sinopsis K-Drama : Itaewon Class Episode 02-2
Images by : JTBC


Dua tahun kemudian,
Sae Ro Yi akhirnya bebas dari penjara bersamaan dengan ketua di kamarnya yang tampak tertarik pada Sae Ro Yi. Ketua itu bebas dengan di jemput oleh banyak anak buahnya, sementara tidak ada satupun yang menjemput Sae Ro Yi. Ketua itu menawarkan tumpangan, dan dengan sopan, Sae Ro Yi menolak dengan alasan dia ingin jalan kaki. Ketua itu tidak memaksa, dia hanya berkata kalau Sae Ro Yi bisa menelponnya jiak membutuhkan bantuan.
Ketua akhirnya pergi dengan anggota geng-nya menggunakan mobil. Salah seorang anak buah Ketua, bertanya alasan Ketua tampak tertarik pada Sae Ro Yi. Apa yang sudah Sae Ro Yi lakukan?
“Dia bukan siapa-siapa. Dia hanya anak bodoh yang tak punya rasa takut,” jawab Ketua. “Seorang pria.”
Sae Ro Yi terus berjalan kaki menghirup udara bebas.
--


Sae Ro Yi beristirahat di sebuah kedai. Dia memesan semangkuk sundubujjigae dan satu botol soju. Sae Ro Yi memesan dua gelas dan menuang soju ke dalam kedua gelas tersebut. Satu gelas itu, seolah untuk mendiang ayahnya. Sae Ro Yi meminum sojunya dan membayangkan ayahnya ada di hadapannya dan bertanya rasa sojunya. Mata Sae Ro Yi tampak sedih dan menjawab kalau rasa sojunya pahit.
Di atas meja, Sae Ro Yi juga meletakkan sebuah buku. Itu adalah buku autobiografi Presdir Jang. Selesai makan, Sae Ro Yi pergi dan meninggalkan buku itu. Pemilik kedai jelas memanggilnya dan memberitahu bukunya tertinggal. Sae Ro Yi dengan sopan meminta pemilik untuk membuang buku itu saja karena dia sudah hafal semua isinya.
Pemilik melihat buku yang Sae Ro Yi tinggalkan. Di buku itu, gambar Presdir Jang sudah di corat coret dan ada tulisan : Aku akan menang dari dia.
--

Sae Ro Yi sudah menemukan tempat tinggal sementara. Di dalam kamarnya, ada banyak koran yang memuat berita mengenai perusahaan Jangga, seperti : “Generasi Penerus Jang yang Congkak, Jang Geun Won.” ; “Direktur Kang Min Jung Selamatkan Perusahaan Jangga.”
--
Esok hari,
Sae Ro Yi yang berada di terminal, mendengarkan berita mengenai Jang Geun Won.
“Pada tanggal 9, di Kedai Jangga, kedai terkenal milik Grup Jangga, terjadi kasus kekerasan. Kasus ini terjadi karena karyawan tak bisa mengenali pelaku. Ternyata, pelaku kasus ini adalah putra Presdir Jang dari Grup Jangga, Jang Geun-won, yang berusia 22 tahun. Dengan kondisi mabuk, dia menolak tunjukkan kartu identitas dan mengamuk sambil berkata bahwa anjing dan babi ini tak mengenali majikannya. Dia juga menyerang wajah karyawan itu. Video mengenainya jadi viral. Hal ini berimbas pada saham Jangga dan boikot Perusahaan Jangga dikarenakan kemarahan masyarakat,” itu isi berita mengenai Geun Won.
Sae Ro Yi melihat berita itu dengan serius. Entah apa yang di pikirkannya.
--
Sae Ro Yi menaiki bus menuju suatu tempat. Di dalam bus, dia membaca surat dari Soo A.

Hai, Sae-ro-yi. Aku sudah lama tak menulis surat untukmu. Maaf. Berpikir tentang perasaanmu di sana, aku sedikit takut untuk menanyakan kabarmu. Kau pasti memberitahuku untuk tak khawatir sambil tersenyum bodoh. Apa kau baik-baik saja? Aku merindukanmu. Aku tinggal di daerah Itaewon. Aku bingung ingin berkata apa. Jadi, aku ingin menceritakan tentang daerah ini. Apa kau pernah ke Itaewon? Setiap tahun pada tanggal 31 Oktober, semua orang rayakan festival dari AS ini. Tampaknya itu untuk menenangkan arwah orang mati dan mengusir roh jahat. Setiap orang berpakaian aneh dan mengerikan agar roh jahat tak menyerang mereka. Hari itu disebut Hari Halloween. Banyak orang datang ke Itaewon untuk merayakan Halloween. Orang dewasa datang ke festival ini dengan kostum aneh. Di luar festival ini, Itaewon tetap tempat yang menarik. Ada banyak gedung cantik dan berbagai orang dari penjuru dunia, yang membuatmu merasa di luar negeri. Semua orang di sana juga terlihat bebas. Ini area yang menarik untuk jalan-jalan. Seluruh dunia seakan ada di jalan ini. Dan aku jatuh cinta padanya. Ketika aku berjalan di jalan ini, aku teringat dirimu. Bukit tempat kita berlari di hari tes. Danau tempat kau meminta nomorku. Juga senyummu yang malu-malu. Aku ingin melihatnya lagi. Aku akan tunggu saat itu tiba. Aku yang selalu berharap kau bahagia, Oh Soo-ah.


Sae Ro Yi pergi ke Itaewon. Dia seperti melihat dunia yang berbeda. Daerah yang begitu ramai dengan berbagai suku ras bangsa. Semua menggunakan make up hallowen. Semua tersenyum bahagia. Semua tampak bahagia. Mereka yang berasal dari berbagai negara dengan ras, suku, warna kulit dan bahasa yang berbeda, berkumpul bersama.
Sae Ro Yi tersenyum melihat semua itu. Dia menikmati berjalan-jalan di Itaewon.


Dan saat itu, seseorang mengenakan topeng kelinci yang menyeramkan, berlari ke arahnya dengan riang dan memeluknya. Sae Ro Yi jelas terkejut dan bertanya siapa kau? Orang itu membuka topengnya dan dia adalah Oh Soo A. Sae Ro Yi terkejut dan juga senang melihatnya. Soo A begitu senang karena Sae Ro Yi sudah bebas.
--
Soo A membawa Sae Ro Yi ke sebuah café yang sudah di hias untuk perayaan Halloween. Café itu milik Seok Cheon (aku kenal sih, soalnya beberapa kali nampak dia di variety show Korea). Seok Cheon menyambut mereka dengan ramah.
Mereka minum bersama. Soo A menanyakan rencana Sae Ro Yi selanjutnya. Sae Ro yi menjawab dia hanya mempersiapkan banyak hal. Dia kemudian mengalihkan dengan menanyakan mengenai Soo A? Kuliah?
Soo A kembali tampak bersalah. Dia memberitahu kalau dia akan bekerja tahun depan. Sepertinya, dia akan bekerja di Perusahaan Jangga.
“Kau bilang ingin punya kedai sendiri. Sudah kau persiapkan?” alihkan Soo A.
“Ya, begitulah.”
“Di mana kedaimu?”
“Aku berpikir keras setelah pergi ke sana kemari. Tempat ini bagus.”
“Apa? Itaewon?”
“Ya.”
“Itaewon? Itu... Cukup sulit untuk mulai usaha di sini. Ada perbedaan besar antara hari biasa dan akhir pekan. Dibandingkan area Hongdae atau Kondae, orang lebih cepat pergi dari sini. Toko di lokasi bagus biayanya tinggi. Tentu saja uang sewa dan depositnya tak murah.”
“Di sini bagus. Aku suka tempat ini.”
“Kapan kau akan buka?”
“Dalam tujuh tahun,” jawab Sae Ro Yi.
Soo A sangat terkejut dengan jawaban itu hingga dia menyemburkan minuman yang di minumnya ke wajah Sae Ro Yi. Jelas, dia langsung meminta maaf. Dia juga menjelaskan kalau waktu tujuh tahun adalah waktu yang lama. Jadi, apa yang ingin Sae Ro Yi lakukan selama 7 tahun?
“Memancing di laut,” jawab Sae Ro Yi.
Soo A terkejut lagi hingga menyemburkan lagi minumannya. Sae Ro Yi langsung menggoda Soo A yang pasti sengaja menyeburnya. Soo A meminta maaf.
“Mantan narapidana sulit mendapat izin memancing. Tapi aku akhirnya dapat.”
“Kenapa memancing di laut?”
“Mantan narapidana lulusan SMP. Tidak banyak yang bisa kukerjakan.”
“Itu… Ketika kau masuk penjara, aku membantumu mengklaim uang asuransi dan hasil jual kedai ayahmu. Jumlahnya lumayan besar,” beritahu Soo A.
“Tidak hanya uang itu. Ternyata Ayah mengumpulkan cukup banyak uang untuk biaya kuliahku,” ujar Sae Ro Yi.
“Lalu kenapa kau memancing?”
“Itu harga nyawa ayahku. Harus untuk hal lebih bermakna.”
“Kapan berangkat?”
“Pekan depan.”
“Pekan depan? Lalu sampai kapan kau di Itaewon?”
“Aku akan pergi dengan bus pertama.”
“Begitukah? Kalau begitu, ayo bersenang-senang semalaman,” ajak Soo A.

Dan karena itu, Soo A menghias wajah Sae Ro Yi sesuai tema halloween dan membawanya bersenang-senang di Itaewon. Mereka bahkan berfoto bersama.
Untuk kali pertama pada malam itu. Rasa rindu yang besar. Keinginan balas dendam. Aku bisa bebas dari pusaran perasaan tersebut.
Usai bersenang-senang, Sae Ro Yi mengantarkan Soo A pulang dengan menggendongnya di punggungnya. Soo A terus saja meminta maaf. Itu karena dia tahu arti perusahaan Jangga bagi Sae Ro Yi. Karena itu, dia mengizinkan Sae Ro Yi membencinya.
“Jangan sembarang bicara. Kau selalu mengharapkan kebahagiaanku. Ketika aku merasa sendirian setelah ayahku tiada dan masuk penjara, kau tak tahu betapa kalimat itu menguatkan diriku. Tidak masuk akal bila aku membencimu. Kau hanya berusaha hidup dengan layak. Dan aku hanya berterima kasih padamu,” ujar Sae Ro Yi.
Mereka akhirnya tiba di depan tempat tinggal Soo A. Sae Ro Yi berterimakasih atas hari ini karena dia sangat menikmatinya. Dan entah kapan dia akan kembali lagi. Soo A tiba-tiba saja memberitahu rumahnya tua dan tidak memiliki penghangat, hanya ada satu kamar dan satu selimut, apa Sae Ro Yi mau menginap?
Sae Ro Yi terkejut mendengarnya. Dia sampai terdiam. Setelah berpikir beberapa saat, Sae Ro Yi menjawab kalau dia belum menjadi kaya. Soo A tersenyum.
“Baiklah kalau begitu,” ujar Soo A dan masuk ke dalam rumahnya.
Sae Ro Yi mengelus kepalanya lagi (sepertinya itu kebiasaan Sae Ro Yi jika dia merasa senang atau bangga atas dirinya sendiri). Sae Ro Yi sudah berjalan pergi, dan Soo A tiba-tiba berteriak memanggilnya. Dia menyemangati Sae Ro Yi dan memintanya untuk menjaga kesehatan. 
Soo A terus saja memandangi Sae Ro Yi hingga menghilang dari pandangannya.
--
Dan tibalah harinya Sae Ro Yi pergi memancing ke laut. Namanya di bacakan untuk naik ke kapal. Bahkan yang membaca namanya, merasa nama Sae Ro Yi unik, karna terdiri dari 4 karakter : Park Sae Ro Yi.
--
7 tahun kemudian,


Perusahaan Jangga,
Soo A sudah bekerja di perusahaan Jangga. Dia mempresentasikan konsep restoran Jangga terbaru kepada para eksekutif perusahaan termasuk di dalamnya Presdir Jang, dir. Kang dan Jang Geun Won.
Konsepnya adalah membuat Bar Vicious, khusus untuk mereka yang merasa jahat.
Geun Won tidak setuju dengan konsep tersebut. Dia tidak menyukainya.
“Karena… manusia pada awalnya terlahir sebagai orang jahat. Tahu Teori Kejahatan Alamiah? Manusia terlahir dengan karakter jahat. Bila kita semua mengikuti insting, masyarakat akan hancur. Karena itu, kita hidup meredamnya dengan tata krama, simpati, etika, dan hukum. Meredamnya? Tentu membuat stres. Bila Bar Vicious bisa menjadi tempat untuk melepas stres ini…,” jelas Soo A.
“Jika hal itu bisa dilakukan, pasti akan menarik,” komentar dir. Kang.
“Ini masih ide kasar. Mohon hanya perhatikan konsep dasarnya,” ujar Soo A.
Presdir Jang menyukai konsep itu dan menyuruh Soo A untuk melanjutkan konsepnya itu.


Selesai rapat, Geun Won memanggil Soo A. Dia menanyakan rencana Soo A sore ini. Dan Soo A langsung berkata kalau dia akan ke Itaewon karena dia ada rapat dengan pemilik toko di sana. Geun Won langsung menawarkan tumpangan pada Soo A karena mereka searah. Eh, dir. Kang malah muncul dan mengajak Soo A untuk bicara dengannya. Soo A jelas senang dan langsung ikut.
--

Soo A bicara dengan dir. Kang di ruangan dir. Kang. Dir. Kang memuji Soo A karena bisa memimpin perencanaan merek di usia semuda ini. Soo A merendah dan berkata kalau ini semua adalah karena bimbingan dari dir. Kang. Dir. Kang tertawa dan berkata kalau dia sudah menyukai Soo A dari awal karena Soo A pintar dan cantik.
Dir. Kang berkata kalau Soo A sudah harus mulai menentukan koneksinya. Soo A menolak dengan sopan dengan alasan masih banyak hal yang masih harus di pelajarinya. Dir. Kang menawarkan untuk mengatur kencan buta untuk Soo A.
“Terimakasih, tapi lain kali saja. Sepertinya, aku akan sibuk dengan proyek baru ini,” tolak Soo A.
Mereka berdua, tampak cukup akrab.
--

Soo A pergi ke Itaewon dengan mengendarai mobilnya.
Usiaku kini 29 tahun. Aku tak pernah bertemu Sae-ro-yi lagi sejak hari itu. Tujuh tahun adalah waktu yang lama. Ketika kenanganku tentang Sae-ro-yi perlahan memudar...
Soo A tiba di Itaewon. Sepertinya, dia cukup mengenal setiap sudut Itaewon karna saat melihat sebuah toko yang sedang di renovasi gitu, Soo A berkomentar kalau sepertinya toko itu sudah terjual.
Soo A berjalan melewati toko itu, tapi seseorang memanggil namanya. Park Sae Ro Yi.
Sae Ro Yi berjalan ke hadapannya. Soo A begitu terkejut melihat Sae Ro Yi yang berdiri di hadapannya.
“Kau tidak berubah sama sekali,” ujar Sae Ro Yi.
Tepat tujuh tahun. Sebuah toko di Itaewon dengan uang sewa lebih dari 200 juta won. Kata-kata pria berusia 22 tahun yang terdengar konyol itu. Sae-ro-yi berhasil mewujudkannya.
Soo A melihat toko yang sedang di persiapak Sae Ro Yi. Toko itu bernama : DanBam.
Baginya, ini sesuatu yang normal terjadi.





5 Comments

  1. Helloo 👋👋 sorry ya belakangan jarang posting. Itu karena memang belakangan ini merasa lelah dan juga mood nonton menurun. Jadinya sinopsis juga pada delay. Pas udh mulai nemu mood nya, malah kondisi drop. Di usahakan akan kembali update teratur yaaa. Thank u ☺☺😄

    ReplyDelete
    Replies
    1. This comment has been removed by the author.

      Delete
    2. Tak pa2 min/author smgt😄mksh udh up

      Delete
  2. Semngat terus ya menulis di tunggu terus update nya kak 👍

    ReplyDelete
Previous Post Next Post