Sinopsis K-Drama : Tell Me What You Saw Episode 01-1
Images by : OCN
==Semua karakter, tempat, organisasi, kasus
dan lingkungan di drama ini hanyalah fiksi==
Tahun
2000,
Hari itu, hujan turun dengan
sangat deras. Banyak orang tua yang datang untuk menjemput anaknya di sekolah
SD. Tapi, ada satu siswi yang tidak di jemput. Siswi itu bernama Cha Su Young.
-Episode 1-
-Instan : Sepersekian detik (1/75 detik)-
Su Young terperangah saat
tiba-tiba, dia melihat seolah salah seorang temannya yang membawa payung,
bergerak sangat lambat. Tapi, dia tidak ambil pusing mengenai hal itu. Temannya
itu menawari Su Young untuk berbagi payung dengannya.
Karena hujan yang turun, para
pedagang di pinggir jalan menjadi sibuk membereskan dan menutupi barang
dagangan mereka dengan plastik agar tidak rusak. Salah seorang pedagang, begitu
terburu-buru membereskan barangnya, dan kemudian bergegas pergi ke suatu tempat
dengan payung sambil membawa sebuah payung juga.
Pedagang wanita itu, begitu
senang saat melihat Su Young yang ada di seberang jalan. Dia berteriak
memanggil nama Su Young, tapi tidak ada suara yang keluar. Wanita itu tuli dan
bisu. Teman Su Young melihat wanita itu dan memberitahu pada Su Young, karena
sepertinya wanita itu memanggil Su Young. Wanita itu menggunakan bahasa
isyarat, menyuruh Su Young untuk mengambil payung-nya.
Su Young tampak malu. Dia memalingkan
wajahnya dan bersikap seolah tidak mengenali ibunya. Dia bahkan langsung lari
di tengah jalan begitu saja. Padahal lampu penyeberang jalan telah berubah
menjadi warna merah. Su Young seperti mendengar suara dengungan panjang. Ibu Su
Young panik melihat Su Young yang berlari begitu saja, dan langsung berlari
mengejar putrinya itu.
Braaakk!! Sebuah mobil yang
menerobos lampu merah, menghantam tubuh ibu Su Young dengan begitu keras,
hingga terpelanting. Su Young berdiri kaku melihat ibunya yang terbujur penuh
darah di jalanan. Mobil yang menabrak juga langsung pergi begitu saja.
Su Young segera berlari ke
tempat ibunya. Dan di saat-saat kritis seperti itu, ibu masih menggunakan
tenaga terakhirnya untuk membuat gerakan tangan agar Su Young membawa payung. Su
Young menangis, rasa bersalah mengalir di tubuhnya.
--
Rumah
sakit,
Su Young menunggu ibunya yang
menjalani operasi. Di hadapannya juga ada seorang detektif. Ayah Su Young
datang tidak lama kemudian dengan panik. Detektif mengajak ayah untuk bicara,
tapi ternyata ayah Su Young juga tuli dan bisu. Detektif mulai menggerutu
kesal. Su Young yang melihat itu langsung menerjemahkan apa yang detektif
tanyakan.
Tidak lama, dokter keluar dan
meminta maaf pada keluarga Su Young. Mereka sudah melakukan yang terbaik, tapi
Ibu Su Young meninggal.
Su Young dan ayahnya jelas
tidak bisa terima. Ayah Su Young langsung berlutut memohon pada dokter untuk
menyelamatkan istrinya. Su Young juga menangis dan memohon dokter untuk
menyelamatkan mayatnya.
Detektif langsung menarik ayah
untuk berdiri sembari berkata kalau ibu Su Young juga tidak akan bisa kembali
walau mereka seperti ini. Detektif juga pamit untuk pulang. Tampak sekali,
kalau detektif tidak peduli dengan kasus tabrak lari itu.
Saat detektif sudah jalan
pergi, Su Young mengingat kejadian tabrak lari ibunya. Dia langsung berteriak
pada detektif itu kalau dia melihat mobil tabrak lari itu. Su Young juga
menggunakan bahasa isyaratnya memberitahu ayahnya kalau dia melihat mobil
pelaku.
Dengan ingatannya, yang seolah
terekam dengan begitu jelas, Su Young bisa mengingat semuanya. Mobil plat
pelaku adalah Mucheon 11, A5897. Warna hitam. Pengemudinya adalah seorang pria
bertopi hitam dan kursi belakang ada seorang anak lelaki.
Detektif berbalik dan
menghampiri Su Young. Dia memperingati Su Young kalau dia adalah polisi, jadi
dia akan marah jika Su Young berbohong. Su Young mengiyakan. Detektif itu
akhirnya menghubungi rekannya dan menyuruhnya mencari informasi mengenai mobil
Mucheon 11, A5897.
“Saat
itulah aku sadar untuk kali pertama, aku ingat apa yang kulihat.”
TELL ME WHAT YOU SAW
Tahun
2020, Hadir
Su Young sudah dewasa dan
menjadi anggota polisi dengan pangkat Opsir. Dan sekarang, dia sedang sibuk
melakukan tugasnya. Menangkap seekor kambing yang kabur. Su Young sampai harus
jatuh bangun ke kubangan demi menangkap kambing itu di bantu oleh warga. Dan akhirnya,
kambing itu berhasil di tangkap!
Saat Su Young sibuk menangkap
kambing, rekannya, Kang Dong Sik, malah hanya memperhatikan dari jalan besar. Begitu
Su Young berhasil menangkap kambing, dia hanya bertugas melaporkan ke kantor
kalau mereka sudah mengatasi laporan 54. Dong Sik bahkan melarang Su Young
untuk masuk ke dalam mobil karena badan Su Young yang kotor (masuk kubangan
untuk nangkap kambing). Su Young jelas kesal, tapi Dong Sik malah tanpa rasa
bersalah kalau salah satu dari mereka kan harus menjawab walkie-talkie (makanya
dia nggak ikut nangkap).
Su Young membuka pintu mobil
dan menyuruh Dong Sik untuk cepat karena dia ingin segera berganti baju. Dong
Sik meminta Su Young untuk menunggu dan jangan masuk. Kenapa? Karena dia harus
meletakkan plastik di tempat duduk kursi agar Su Young tidak mengotorinya. Setelah
itu, Su Young baru boleh masuk.
Dong Sik beralasan kalau dia
begitu karena ini kan mobil polisi stasiun mereka, jadi tidak boleh kotor. Setelah
itu, Dong Sik kembali mengeluh karena dia mencium ada bau kotoran. Ternyata, Su
Young menginjak kotoran saat menangkap kambing tadi. Jelas saja, Su Young di
suruh untuk membersihkan sepatunya dulu. Dan setelah begitu banyak tetek
bengek, akhirnya mereka bisa kembali ke kantor.
Para warga yang ikut membantu
menangkap kambing dan menonton, mengenali Su Young sebagai putri pemilik tempat
memancing. Mereka mulai bergosip karena tidak menyangka Su Young bisa menjadi
polisi padahal setau mereka Su Young tidak suka belajar. Salah seorang warga
berujar kalau nilai sekolah Su Young memang tidak bagus tapi ingatan dan
kekuatan fisik Su Young luar biasa. Dia dengar Su Young mengikuti tes sampai
tiga kali untuk menjadi seorang polisi.
Dan tidak jauh dari tempat itu,
terlihat ada selebaran pencarian orang hilang : Go Min Ji, 20 tahun, Perempuan.
--
Situs
Memancing Hongwoon,
Ayah Su Young sudah menunggu
kepulangan Su Young dan begitu melihatnya, ayah langsung melambaikan tangan
dengan bahagia.
Mereka makan malam bersama. Ayah
sudah memasakan Japchae untuk makan malam mereka. Su Young memakannya dengan
begitu lahap dan cepat. Ayah sampai harus menyuruh Su Young (dengan bahasa
isyarat) untuk makan dengan pelan-pelan, jika tidak, perutnya bisa sakit nanti.
Su Young menjawab dengan bahasa isyarat kalau hari ini dia mendapaf shift
malam, jadi dia harus cepat makan dan segera kembali ke kantor.
Su Young kemudian bertanya,
apakah hari ini adalah hari spesial karna ayah memasak Japchae? Ayah menjawab
kalau dia memasak itu karena Su Young suka makan Japchae. Su Young tersenyum
dan lanjut makan dengan lahap. Dan tiba-tiba, Su Young baru teringat, hari ini adalah
ulang tahun mendiang ibu. Ayah menenangkan Su Young karena Su Young begitu
sibuk, jadi wajar saja lupa. Tidak masalah.
Ayah mengalihkan perbincangan
dengan menanyakan kabar mengenai permintaan pemindahan Su Young ke Mucheon,
bagaimana? Su Young menjawab kalau dia tidak lulus. Untuk lulus ujian masuk ke
Unit Investigasi Regional, dia membutuhkan skor yang lebih tinggi. Masalahnya,
tidak ada kasus di sekitar sini.
Ayah tersenyum dan menyuruh Su
Young tidak khawatir. Karena Su Young adalah yang terbaik.
Ayah kemudian menyalakan TV.
Berita di TV menayangkan berita mengenai wanita berusia 20 tahun, Go Min Ji, dari
Hwayoung-gun, Mucheon menghilang. Go Min Ji menghilang usai menemui temannya. Polisi
memanfaatkan aning pelacak dan helikopter untuk menggeledah rumah dan sekolah,
namun mereka tidak menemukan jejak Min Ji. Polisi juga sudah memeriksa CCTV,
namun tidak di temukan petunjuk. Ciri-ciri Go Min Ji adalah tingginya 158 cm
dengan berat 47 kg. Memiliki tubuh rata-rata.
--
Di sebuah tempat, seorang ahjussi
sedang memompa air ke mobil (?) di tengah hujan deras. Dia tampak takut dan
ingin cepat menyelesaikan tugasnya itu. Namun, dia malah menemukan ada sebuah
koper yang di buang di sekitar sana. Ahjussi mulai menggerutu kesal karena ada
orang yang membuang sampah sembarangan. Gerutuan-nya berubah menjadi teriakan
keras saat melihat ada telapak tangan keluar dari sela-sela koper.
--
Kantor
Divisi Patroli Hongwoon,
Su Young sudah kembali ke
kantor dan menjalani shift malam bersama Dong Sik Ada juga seorang ahjussi
mabuk yang tidur di sofa. Lampu tiba-tiba mati, jadi Dong Sik yang pergi
memperbaiki lampu.
Saat itu, Su Young menerima
telepon laporan dari warga. Su Young segera mengenakan jas hujan dan
memberitahu Dong Sik kalau dia akan pergi ke Jembatan Ganda karena ada laporan
mengenai di temukannya koper aneh. Dong Sik menyuruh Su Young pergi sendiri
karena dia tidak bisa meninggalkan ahjussi pemabuk sendirian di sini, jadi dia
akan menelpon pak Kepala untuk ke TKP.
Su Young beranjak pergi. Dong
Sik memperingatinya untuk tidak menyentuh apapun dan foto saja kondisi TKP.
--
Su Young tiba di Jembatan
Ganda. Ahjussi yang menemukan koper itu, sudah menunggu dari tadi dengan di
temani temannya. Begitu Su Young datang, dia menunjukkan koper yang ada di
bawah jembatan. Dia menjelaskan kalau tadi melihat benda hitam, dan setelah di
lihat, itu adalah koper.
Su Young menggunakan senter,
menyinari koper yang ada di bawah jembatan. Jelas, ada sebuah telapak tangan
mencuat dari dalam sela koper. Melihat tangan itu, Su Young jadi teringat
saat-saat ibunya tertabrak mobil.
Su Young berusaha untuk fokus. Dia
melihat kalau di sekitar sana tidak ada CCTV sama sekali. Dan jika di biarkan
begitu saja, jejak yang ada di sekitar koper akan hilang dan juga butuh waktu
lama untuk forensik tiba. Dia memutuskan menelpon Dong Sik dan melapor kalau
isi koper itu sepertinya adalah mayat, jadi dia butuh bantuan untuk segera
kemari.
Usai menelpon, Su Young mulai
turun ke bawah jembatan sambil memotret kondisi koper dan sekitarnya. Namun,
karena kondisi tanah yang licin akibat hujan, Su Young menjadi tergelincir dan
menabrak koper itu. Dia terguling jatuh ke bawah jembatan. Isi koper juga
keluar dan ada banyak potongan tubuh manusia yang terpisah-pisah. Su Young
menjerit histeris karena melihat kepala manusia yang ada di dalam koper.
--
Hujan sudah reda, polisi dan
petugas forensik sudah tiba di TKP. Dong Sik, Su Young dan pak Kepala bertugas
menghalangi warga untuk tidak mendekat ke TKP. Detektif juga tiba di sana dan
mengomel karena Su Young sudah menghancurkan TKP. Detektif itu juga adalah
detektif yang mengurus kasus tabrak lari ibu Su Young dulu.
Detektif berteriak marah karena
Su Young sudah merusak TKP. Su Young berusaha tetap tenang dan berkata kalau
dia sudah mengambil foto TKP. Detektif langsung merebut ponsel Su Young, tapi
ternyata ponsel itu mati. Su Young jadi ikutan panik dan dengan gugup
menjelaskan kalau dia tadi terpeleset dan jatuh.
Petugas forensik memeriksa
mayat dan mereka menemukan sesuatu. Mereka memasukkannya ke dalam kantong dan
menunjukkannya pada detektif. Di temukan permen karet.
--
Pagi hari,
Semakin banyak warga yang
berkerumun. Para reporter juga sudah berkumpul. Para polisi dan detektif masih
ada di TKP karena menunggu kedatangan RIU. Salah seorang detektif bertanya,
apakah RIU sampai datang memeriksa karena permen karet itu? Rekan detektif yang
lebih tua memarahinya untuk menjaga ucapannya.
Tidak lama, seorang wanita
berpakaian hitam dan berambut pendek tiba. Detektif (yang marah pada Su Young
itu) segera menghampirinya dan memperkenalkan diri sebagai Kepala Bagian Bang
dari Kantor Polisi Hwayoung. Wanita itu, Hwang Hwa Young, segera pergi ke TKP
dan memeriksa.
Su Young jadi iri dan berharap
bisa seperti mereka yang mendekati TKP dan memeriksa. Pak Kepala menyuruh Su
Young untuk berhenti bermimpi karena tidak semua orang bisa bergabung mennjadi
anggota RIU.
Hwa Young melihat kondisi
mayat. Det. Bang juga menunjukkan permen karet yang di temukan. Det. Bang juga
menjelaskan kalau kondisi tubuh mayat tampak cukup segar dan potongan-potongan
tubuhnya awalnya ada di dalam koper, namun ada kecelakaan kecil terjadi. Hwa
Young menanyakan siapa yang pertama tiba di TKP? Det. Bang langsung menunjuk ke
Su Young.
Hwa Young menghampiri Su Young
dan memarahinya karena sudah melanggar aturan. Aturan pertama adalah menjaga
TKP. Dia bahkan berujar : “Menyedihkan sekali.” Dan kemudian, langsung pergi.
Det. Bang juga menyuruh Su Young untuk menulis surat permintaan maaf.
Su Young hanya bisa diam. Malu.
--
Kantor
Polisi Hwayoung,
Hwang Hwa Young melaporkan
temuan mayat dalam koper dan juga di temukannya permen pepermint pada atasan. Atasan
ingat kalau beberapa tahun yang lalu, juga pernah ada kasus yang serupa bukan? Dan
kalau bukan karena kesamaan itu, tidak mungkin sampai mengirim anggota RIU,
bukan? Tapi, permen pepermint kan sudah biasa, bahkan restoran memberikannya
secara gratis. Lagipula, dia sudah mendapat laporan kalau pelaku dari kasus itu
sudah meninggal 5 tahun yang lalu.
Hwa Young hanya diam saja.
Tampaknya ada sesuatu dalam kasus ini hingga petinggi polisi juga cemas.
--
Su Young berada di ruang rapat.
Dia bingung harus menuliskan apa pada laporan kasus karena dia adalah orang
pertama yang berada di TKP. Dia tanpa sengaja menjatuhkan pena-nya ke bawah meja,
jadi Su Young turun ke kolong meja untuk mengambil pena-nya yang terjatuh.
Eh, det. Bang, Hwa Young, dan
para petinggi polisi lainnya malah masuk ke dalam ruangan dan langsung
melakukan rapat. Mereka tidak sadar kalau ada orang di bawah meja. Su Young
jadi takut untuk keluar karena semua sudah langsung duduk dan pembicaran tampak
serius. Mereka membicarakan mengenai kasus tersebut.
Hwa Young memerintahkan pada
det. Bang kalau dia ingin rekaman CCTV dari seminggu yang lalu di sekitar TKP. Dan
karena TKP rusak dan bukti hilang, siapa yang harus di salahkan?
“Aku mendapatkan ponsel dengan
foto TKP. Aku menyuruh seseorang memulihkannya,” beritahu det. Bang.
Hwa Young malah bersikap sinis.
Det. Bang jadi kesal, apa Hwa Young begitu sombong hanya karna dari RIU? Lagipula
apa yang bisa mereka lakukan di tengah hujan seperti kemarin? Hwa Young
menegaskan walau hujan pun mereka tetap harus menjaga TKP karena itu adalah
peraturan utama.
Petinggi polisi sampai harus
memukul meja dan memarahi mereka agar berhenti berdebat. Karena pukulannya di
meja begitu keras, hingga mengenai kepala Su Young, Su Young refleks menjerit. Mereka
jadi sadar kalau Su Young ada di bawah meja.
Su Young segera keluar dan
meminta maaf. Dia menjelaskan kalau pena-nya terjatuh di bawah meja. Dia
benar-benar minta maaf dan beranjak keluar. Tapi, dia berbalik lagi dan
memberitahu kalau dia ingat kondisi TKP dan bisa menjelaskan-nya pada mereka. Petinggi
jadi kesal dan bertanya siapa Su Young?
“Dia dari divisi patroli dan
berada di TKP,” jawab Det. Bang. “Kamu akan mengatakan hal aneh lagi? Tentang
ingatanmu?” sinis-nya pada Su Young dan mengusirnya.
Hwa Young menjadi penasaran. Dia
memanggil Su Young dan memberinya kesempatan untuk menjelaskan karena mereka
juga tidak punya foto TKP. Su Young mulai menjelaskan.
“Saat aku tiba di TKP, koper
itu … Koper yang ditemukan, berbaring seperti ini di sudut ini. Miring dengan
sudut 30 derajat. Ritsletingnya sepertinya rusak. Terbuka di beberapa tempat. Jaraknya
sekitar 25 cm? Tangan korban mencuat, telapak tangan, Ada jejak kaki di samping
koper. Itu bukan cetakan sepatu bot. Sepatu training. Di dekat kopernya
terdapat potongan plastik, botol pestisida, dan stirofoam. Itulah yang kulihat,”
jelas Su Young dan menggambarka di papan tulis dengan spidol kondisi TKP yang
di ingatnya.
Det. Bang tidak percaya karena
kemarin hujan deras dan mustahil mengingat begitu mendetail. Bagaimana jika
salah? Su Young mengabaikannya dan menambahkan penjelasannya bahwa sampah
plastik, botol pestisida dan stirofoam sepertinya sudah ada di sana sebelumnya.
Pas sekali, seorang petugas
masuk dan melapor kalau mereka sudah berhasil mengembalikan isi ponsel. Jadi,
petinggi polisi menyuruh untuk melihat isi foto TKP yang ada di ponsel itu.
Dan foto yang ada di sana, sama
seperti kondisi TKP yang di jelaskan oleh Su Young.
Hwa Young tiba-tiba berdiri dan
menegaskan kalau RIU yang akan menangani kasus ini. Dan tampaknya, dia juga
tertarik pada Su Young.
--
Hwa Young dalam perjalanan
pulang, dia menelpon seseorang dalam perjalanannya. Seorang pria, Oh Hyun Jae. Dia
memberitahu kalau mereka menemukan permen peppermint di mayat yang di mutilasi.
Hyun Jae tertarik.
Hwa Young menjelaskan kalau
mayat itu di masukkan di dalam koper. Dan masih belum di temukan saksi.
--
Berita mengenai penemuan mayat
tersebut mulai di siarkan dimana-mana. Su Young juga sudah kembali ke kantor. Baru
juga tiba, pak Kepala sudah memberitahu kalau tadi kantor pusat menelpon dan
ingin Su Young di pindahkan ke Mucheon. Su Young jelas terkejut dan percaya
tidak percaya.
Su Young takut juga. Dia merasa
kalau dia tidak melakukan hal yang terlalu buruk karna toh foto-foto di TKP
sudah berhasil di pulihkan dan dia yang mengambil fotonya. Dan harusnya, dia di
suruh ke Mucheon karna di beri penghargaan kan? Pak Kepala tertawa. Kalau Su
Young hendak di berikan penghargaan seharusnya, anggota kantor pusat yang
datang bertemu. Yang penting, begitu Su Young sampai sana, langsung saja
memohon maaf pada mereka. Su Young mengiyakan dengan lemas.
--
Esok hari,
Kepolisian
Metropolitan Mucheon,
Di
kantor Unit Investigasi Regional (RIU – Regional Investigation Unit)
Begitu Hwa Young tiba, anggotanya,
detektif Lee Ji Min sudah langsung menunjukkan berkas mengenai identitas
korban. Hwa Young memberikan perintah untuk segera memeriksa riwayat telepon
korban, orang terdekatnya, orang yang mengenalnya dan periksa alibi semuanya.
Salah seorang detektif, Yang
Man Soo, mengeluh karna Hwa Young mengambil kasus ini padahal masih banyak unit
lain yang bisa menanganinya. Dia mengeluhnya pada Ji Min, dan Ji Min mana tahu.
Man Soo yakin kalau ini pasti
karena kasus Peppermint Candy. Ji Min jadi kepo karena bukankah pelaku kasus
itu sudah mati? Man Soo menjelaskan kalau itu yang ada di laporan resmi. Tapi,
mereka tidak bisa mengambil DNA dari tubuh pelaku, jadi itu hanyalah asumsi.
--
Hwa Young di ruangannya melihat
informasi mengenai Su Young di Kartu Pegawai. Tertulis kalau hobi Su Young
adalah menonton film dan memancing. Orang tua tuli dan bisu. Mendaftar ke RIU,
tapi gagal.
Hwa Young tampaknya memikirkan
sesuatu.
Dan kamera menyorot, di antara
berkas Hwa Young ada foto Hwa Young bersama Hyun Jae dan seorang wanita.
--
Su Young tiba di Kepolisian
Metropolitan Mucheon. Dia masuk ke kantor RIU dan salah seorang petugas
menyuruhnya untuk duduk dulu. Su Young langsung duduk saja di kursi yang di
tunjuk. Tidak lama, detektif Jang Tae Sung masuk dan karena melihat Su Young
duduk di depan meja-nya, dia mengira Su Young adalah pelaku yang di tangkap dan
akan di interogasi.
Det. Jang menanyakan tanggal
lahir, nama, alamat dan pekerjaan Su Young. Su Young bingung dan memberitahu
kalau ini kali pertamanya kemari. Det. Jang bersikap galak dan menyuruh Su
Young menjawab saja pertanyaan-nya agar cepat selesai.
Su Young memberitahu. 8
November 1992. Cha Su Young. Hongwoon-myeon, Hwayoung-gun, Mucheon. Pekerjaan polisi.
Det. Jang langsung meminta KTP
Su Young. Su Young menunjukkan kartu identitas polisinya. Det. Jang tertawa dan
hendak memukuli Su Young karena sudah berani menipu seperti ini di kantor
polisi. Su Young makin bingung.
Untungnya, Hwa Young melihatnya
dan menyuruhnya untuk masuk ke ruangannya. Det. Jang langsung kaget sekaligus
malu karena sudah salah orang.
Tags:
Tell Me What You Saw