Sinopsis K-Drama : Hi Bye, Mama Episode 10-2
Images by : TvN
Hyeon Jeong dalam perjalanan ke
TK untuk menjemput Ha Jun. Saat itu, dia mendapat pesan grup Ibu kelas Matahari
yang menyuruh agar hati-hati karena di depan sekolah ada penipu yang menjual
duplikat materi sekolah. Hyeon Jeong cuek saja karena tidak ada orang bodoh
yang akan tertipu.
Perkiraan Hyeon Jeong salah. Yu
Ri tertipu! Dia bahkan membeli banyak sekali buku karena penjual bilang buku
itu bisa membuat anak cepat bicara.
--
Akhirnya, Hyeon Jeong membawa
Yu Ri ke kedainya. Ha Jun juga sedang bermain bersama Seo Woo, jadi mereka bisa
berbincang berdua.
“Asisten dapur. Bibi pengasuh. Kau
senang bisa melihat Seo-woo?”
“Ya. Aku bersyukur.”
“Aku mau tahu alasannya. Kenapa
begitu? Kenapa... Kenapa kau mau pergi lagi?”
“Seo-woo bisa melihat arwah,”
jujur Yu Ri.
“Apa? Dia bisa melihat apa?”
kaget Hyeon Jeong.
“Arwah.”
“Apa yang sedang kau bicarakan?”
“Aku pernah menjadi arwah.”
“Kau... Katamu tidak ingat apa
pun? Katamu saat bangun, kau ada di rumah duka?”
“Aku pernah menjadi arwah selama
lima tahun. Aku terus mengikuti Seo-woo selama itu. Selama lima tahun. Gara-gara
aku, Seo-woo bisa...”
“Gara-gara kau dia bisa melihat
arwah? Arwah yang aku tahu?”
“Hyeon-jeong. Aku tidak
berharap apa pun. Kau juga seorang ibu, pasti paham. Aku sudah mati. Aku tak
menyesalinya. Biarkan aku menyelesaikan masalah yang sudah kubuat. Aku... Aku
tak pernah melakukan apa pun untuk Seo-woo. Hanya ini yang bisa kulakukan untuk
Seo-woo. Gara-gara aku, Seo-woo... Ini semua salahku,” tangis Yu Ri.
--
Min Jeong sudah pulang ke
rumah. Seo Woo juga di rumah dan Yu Ri sudah pulang. Saat Min Jeong membuka
kulkas, dia sangat terkejut karena kulkas berisi banyak sekali makanan. Dan
bahkan ada sayur pakis. Min Jeong tersenyum.
--
Yeon Ji bingung saat ibu bilang
kalau Yu Ri minta di masakin pakis karena Yu Ri kan tidak suka makan pakis.
Gang Hwa juga tidak suka makan pakis. Ibu juga merasa aneh. Ayah merasa kalau
Yu Ri membawa semua makanan mereka untuk orang lain.
--
Min Jeong menghindangkan semua
makanan yang ada di kulkas dan memberitahu Gang Hwa kalau seseorang
memberikannya. Gang Hwa sangat senang karena rasanya sehat, seperti pernah dia
makan. Tidak ada rasa. Hambar. Tapi enak.
Dan betapa terkejutnya saat
tahu yang memberikan semua makanan itu adalah Yu Ri. Min Jeong senang karena
ada pakis. Dia sangat suka dengan pakis.
--
Yu Ri bersama Hyeon Jeong duduk
di depan mini market sambil berbincang. Sekarang, Hyeon Jeong tahu kenapa Yu Ri
sangat mengenal Min Jeong. Karena selama 5 tahun menjadi arwah, Yu Ri selalu
memperhatikan Min Jeong.
Flashback
Min
Jeong sedang membuat kopi dan tiba-tiba Seo Woo menangis. Min Jeong langsung
mematikan mesin kopi dan merawat Seo Woo. Dia terus tersenyum. Saat Seo Woo
membuat kekacauan, Min Jeong tidak marah sama sekali dan terus tersenyum.
Yu
Ri selalu mengajak Min Jeong bicara, tapi Min Jeong tidak bisa mendengarnya.
Saat
bibi pengurus rumah hendak pulang, dia menawarkan diri untuk membuatkan makanan
pakis besok, tapi Min Jeong menolak. Itu karena Gang Hwa tidak suka. Yu Ri
sangat frustasi karena Min Jeong selalu mendahulukan yang lain, daripada diri
sendiri.
End
Dan karena itu, dia jadi tahu
mengenai Oh Min Jeong yang baik hati.
“Hyeon-jeong. Sejak lahir, aku
tidak pernah merasa berterima kasih sampai seperti ini. Aku menyaksikan semua
di sampingnya. Sampai mati pun, aku tak bisa membalas utang budiku ini. Aku
harap kau bisa mengerti.”
--
Min Jeong di rumah, melihat
foto Yu Ri. Pengasuh itu benar-benar (Min Jeong tidak tahu nama aslinya Yu Ri)
mirip dengan Yu Ri, itu yang Min Jeong pikirkan.
--
Hyeon Jeong berusaha
mengalihkan topik dengan memberitahu kalau semua buku yang Yu Ri beli adalah
palsu. Yu Ri terkejut dan tidak percaya karena dia menghabiskan banyak uang
untuk membeli semua itu.
Rasa kesal karena habis di tipu
lenyap saat dia mendapat telepon dari Min Jeong yang ngajak untuk minum
bersama.
--
Geun Sang pulang dengan langkah
ringan menuju rumah. Suasana hatinya cukup baik. Namun, betapa kagetnya saat
dia membuka pintu rumah, di dalam ada Yu Ri dan Min Jeong bersama Hyeon Jeong. Geun
Sang sangat terkejut hingga tidak jadi masuk ke dalam rumah. Tapi, dia ragu
dengan penglihatannya jadi masuk lagi ke dalam.
Hyeon Jeong yang melihat
tingkahnya langsung memarahinya. Kalau mau masuk, masuk. Kalau tidak, keluar.
Jangan bolak balik membuka pintu. Geun Sang langsung menutup pintu dan kabur
sambil menelpon Gang Hwa.
Min Jeong berterimakasih atas
makanan yang Yu Ri bawa tempo hari. Dan dia tidak tahu cara untuk membalasnya. Hubungan
Yu Ri dan Min Jeong tampaknya mulai sedikit akrab. Min Jeong mengomentari Yu Ri
dan Hyeon Jeong yang tampaknya sangat akrab. Hal itu membuatnya iri. Setelah menikah,
dia tidak mempunyai teman karna mengucilkan diri sendiri. Min Jeong jujur kalau
dia sebenarnya ingin dekat dengan Hyeon Jeong, tapi tampaknya, Gang Hwa tidak
menyukainya.
--
Geun Sang mengajak Gang Hwa
bertemu di taman. Gang Hwa sebenarnya agak kesal karena Geun Sang mengajak
bertemu di tengah malam seperti ini. Geun Sang memberitahu kalau Hyeon Jeong,
Yu Ri dan Min Jeong bertemu.
Gang Hwa langsung menjerit
kaget.
Flashback
Tadi,
saat Min Jeong keluar rumah, dia ada tanya Min Jeong mau kemana? Min Jeong
menjawab kalau dia ingin bertemu seseorang sebentar. Teman.
End
Dan Gang Hwa tidak menyangka
sama sekali teman yang di maksud Min Jeong adalah Hyeon Jeong dan Yu Ri.
--
Untuk melepas rasa canggung, Yu
Ri dan Hyeon Jeong minum bir. Min Jeong memperhatikan mereka dan tiba-tiba
menanyakan kedekatan Hyeon Jeong dengan mendiang ibu Seo Woo, Cha Yu Ri.
“Aku hanya... penasaran saja. Dia
seperti ibunya Seo-woo. Setelah menikah, aku menemukan satu lembar foto. Awalnya
aku hanya bilang, "Jadi, ini ibunya
Seo-woo." Tapi, lama-lama aku penasaran. Seperti apa watak dan caranya
bicara. Seperti apakah pemikirannya. Aku menjadi tambah penasaran karena
Gang-hwa tak pernah cerita. Jadi, setiap melihat orang ini, aku teringat ibunya
Seo-woo. Mungkin sifatnya juga sama dengan orang ini,” cerita Min Jeong,
melihat pada Yu Ri (Min Jeong megira pengasuh Seo Woo hanya mirip. Dia tidak
tahu kalau memang dia adalah Cha Yu Ri). “Maafkan aku. Mungkin kau tidak tahu, tapi
aku bukan ibu kandung Seo-woo,” ujar Min Jeong terdengar sedih.
Karena suasana menjadi aneh,
Min Jeong mengajak mereka untuk bersulang dan minum bersama. Min Jeong sudah
sangat mabuk. Hyeon Jeong dan Yu Ri juga mabuk, tapi tidak semabuk Min Jeong. Mereka
membahas Gang Hwa yang sangat jahat. Padahal Min Jeong sangat ingin tahu
mengenai ibu Seo Woo, tapi Gang Hwa tidak mau bercerita sama sekali. Padahal,
dia tidak akan cemburu pada orang yang sudah wafat.
“Tapi, lihatlah, kau
benar-benar mirip dengan Seo-woo. Aku iri. Apa kau tahu? Semua ibu tiri dalam
buku cerita anak pasti selalu jahat. Kenapa? Kenapa? Kenapa semuanya jahat? Apa
karena mereka ibu tiri? Ibu tiri juga ibu. Kenapa semuanya harus jahat?” ujar
Min Jeong, sedih.
--
Geun Sang dan Gang Hwa masih
ada di taman. Geun Sang sama sekali tidak mengerti kenapa mereka bertiga bisa
berkumpul? Apa mereka sekarang berteman? Menjadi sahabat?! Tidak masuk akal. Gila!
Gang Hwa yang sedang pusing,
mendapat telepon dari Hyeon Jeong.
Mereka berdua segera lari ke
depan kedai Misaeng. Di depan, sudah ada Yu Ri dan Min Jeong yang mabuk
memperebutkan Hyeon Jeong. Yu Ri yang mabuk, langsung sadar saat melihat Gang
Hwa. Dia tersenyum lebar dan hampir meneriakan nama Gang Hwa, tapi saat itu,
Min Jeong juga memanggil Gang Hwa.
Yu Ri langsung berpura-pura
mabuk lagi dan terus memeluk Hyeon Jeong dengan erat. Hyeon Jeong menyuruh Gang
Hwa untuk membawa pulang Min Jeong sementara dia yang akan mengurus Yu Ri. Jadinya,
Gang Hwa membawa Min Jeong sambil meminta Hyeon Jeong untuk menjaga Yu Ri.
Yu Ri tampak sedih saat melihat
Gang Hwa bersama dengan Yu Ri.
--
Esok hari,
Arwah ny. Sung lagi galau. Para
arwah lain sudah hafal sifatnya itu. ny. Sung akan selalu begitu setelah
anaknya kemari. Ny. Sung akan duduk di sofa itu dan merenung selama berjam-jam.
“Setelah melihat anaknya hidup
dengan baik pun, dia belum tentu bisa pergi dengan tenang. Walau sudah mati, anak
akan selalu ada di pikiranmu.”
--
Di TK Haemil,
Yu Ri melihat buku cerita
anak-anak yang ada di rak buku. Dia mengambil semua buku yang menceritakan ibu
tiri yang jahat : Cinderella, Jang Hwa dan Hong Ryeon, Kong Jwi dan Pat Jwi, Sim
Cheong, dll.
Semua buku itu Yu Ri bawa ke
hadapan kepala sekolah. Yu Ri mengatakan kalau semua buku itu adalah buku yang
membatasi imajinasi anak.
“Buku yang membatasi imajinasi
anak. "Ibu tiri itu semuanya jahat. Anak
yang punya ibu tiri dikasihani." Jika begitu, buku-buku ini mencuci
otak anak-anak hingga membuat ibu tiri seperti orang jahat.”
“Benar juga. Bisa juga
diartikan seperti itu,” tawa kepsek.
“Kalau begitu, harus
disingkirkan.”
--
Min Jeong bersiap untuk pergi.
Saat itu, dia melihat dua kantong berisi buku cara mudah belajar hangeul.
Flashback
Yu
Ri saat di kedai Hyeon Jeong terus saja melihat buku yang di belinya. Dia masih
sedih karena sudah tertipu membeli buku itu. Min Jeong melihat itu dan
memberitahu kalau itu palsu. Yu Ri sedih karena dia membeli buku itu untuk Seo
Woo.
Min
Jeong langsung bilang kalau dia tidak bisa menerima buku itu. Dia sudah punya
buku itu. Dia juga tertipu membeli buku yang sama tahun lalu.
End
Min Jeong tertawa kecil
mengingat itu. Bukan hanya dia saja yang tertipu, tapi juga Yu Ri.
--
Geun Sang ada di ruangan Gang
Hwa. Gang Hwa menanyakan keadaan Yu Ri karena kemarin Yu Ri sangat mabuk. Anehnya,
wajah Geun Sang seolah gugup.
Flashback
Setelah
Yu Ri pulang, Geun Sang bicara dengan Hyeon Jeong. Dia heran karna Yu Ri mudah
sekali mabuk padahal biasanya Yu Ri kuat minum. Hyeon Jeong memberitahu kalau
Yu Ri tidak mabuk.
“Dia
menjadi sadar saat Gang-hwa datang.”
“Apa
katamu? Apa kau mabuk? Maksudmu, Yu-ri pura-pura mabuk... Kenapa selalu seperti
ini? Ini seperti drama yang menyedihkan sekali.”
End
Dan Geun Sang menjawab
pertanyaan Gang Hwa kalau Yu Ri baik-baik saja. Gang Hwa lega mendengar hal
tersebut.
Saat itu, seorang intern datang
untuk meminta tanda tangan Gang Hwa pada “Petisi Penolakan Prioritas Operasi
untuk Pasien VIP.” Gang Hwa menolak untuk tanda tangan dengan alasan sedang di
hukum, jadi tidak boleh ikut aksi seperti itu. Intern berusaha membujuknya, tapi Gang Hwa
bersikeras menolak.
--
Intern itu memberikan petisi
itu pada dr. Jang. Dan hanya satu orang yang tidak tanda tangan, Gang Hwa. dr.
Jang menghela nafas panjang melihat itu.
Dr. Jang jadi teringat hasil
diagnosis Gang Hwa : Fobia ruang operasi.
--
Ibu Yu Ri masih memikirkan
pertemuannya kemarin dengan Gang Hwa. Saat itu, dia sempat bertanya, apakah
Gang Hwa masih belum bisa melakukan operasi? Dia tahu hal itu. Ibu tidak
mengerti kenapa Gang Hwa tidak mau di terapi? Padahal Gang Hwa kan sudah
melupakan kejadian itu dan bahkan sudah menikah lagi.
“Aku
merasa bersalah,” jawab Gang Hwa. “Saat keadaanku membaik, itu membuatku merasa
bersalah.”
--
Dr. Jang mengingat penjelasan dokter
mengenai kondisi Gang Hwa.
Perasaan
bersalah. Setelah menikah lagi, semakin hidupnya stabil dia semakin merasa
bersalah. Bahkan saat tertawa, dia tiba-tiba merasa bersalah. Saat bahagia, dia
tiba-tiba merasa bersalah. Alasannya tidak mau dirawat karena dia ingin
menggunakan ketakutan ini untuk mengingatnya. Dia takut akan melupakan
semuanya.
--
Yu Ri mendapat tugas untuk
membeli garam. Dia senang-senang saja di suruh membeli garam daripada memotong
wortel.
Saat itu, dia melihat seorang
pengendara motor ugal-ugalan dan akan menabrak seorang ibu yang baru keluar dari
taksi. Refleks, Yu Ri langsung berlari untuk melindungi ibu itu.
--
Gang Hwa mendapat telepon dari
Yu Ri. Yu Ri menelpon sambil menangis, membuat Gang Hwa cemas. Apalagi, di
seberang telepon terdengar suara petugas medis yang bilang korban kecelakaan
lalu lintas, menuju ke UGD. Dan telepon langsung terputus.
Gang Hwa langsung lari dengan
panik.
Gang Hwa teringat saat dulu,
dia baru saja selesai operasi, dan dokter lain memberitahu kalau istrinya
mengalami kecelakaan. Saat itu, dia juga berlari sangat kencang.
--
Midong bersiap membuka praktek.
Akan tetapi, dia tidak seceria biasanya. Itu karena dia merasa sedih melihat
reaksi Yu Ri kemarin saat dia bilang Seo Woo akan menjadi sepertinya.
“Apa salahnya menjadi dukun? Ini
juga menyangkut hidup manusia,” gumam Midong, sedih.
Saat Midong keluar rumah,
seorang pria berpakaian hitam sudah berdiri di depan pintu.
“Kenapa kau di sini?”
“Karena tidak ada kabar, aku
datang menjemput dia,” jawab pria tersebut.
--
Gang Hwa masih saja terus
berlari di sekitar rumah sakit. Terlihat petugas medis membawa masuk seseorang
yang terluka parah.
Flashback
Kita
melihat pembicaraan Yu Ri dan Hyeon Jeong di depan mini market kemarin malam.
“Kau
tak ingin hidup? Apa kau benar-benar tak ingin hidup?”
“Tentu
saja ingin. Aku sangat ingin hidup, eonni.”
End
==
Epilog,
Yu
Ri menghabiskan waktu bermain bersama Seo Woo di rumah. Mereka sangat
bergembira.
Akan
tetapi, walau sudah menghabiskan waktu seharian bersama, Seo Woo akan segera
berlari ke arah Min Jeong saat Min Jeong pulang. Seo Woo sangat gembira
melihatnya dan berteriak, “Ibu.”
Hal
itu, membuat Yu Ri menjadi sedih.
--
Flashback
Saat
menjadi arwah, Yu Ri selalu iri melihat Min Jeong yang bisa bersama dengan Seo
Woo. Bahkan cara tidur Min Jeong sama seperti Seo Woo.
Tempatmu yang tidak
bisa ku raih, posisi seorang Ibu.
Tags:
Hi Bye Mama