Sinopsis K-Drama : Hi Bye, Mama Episode 10-1
Images by : TvN
Prolog,
Masa
SMA,
Min
Jeong menulis daftar universitas tujuannya adalah di jurusan keperawatan. Guru
merasa hal itu akan sulit karena nilai Min Jeong tidak begitu bagus. Tapi, Min
Jeong tidak menyerah dan yakin bisa masuk jurusan keperawatan karena dia akan
mulai belajar dengan giat.
--
Dan
Min Jeong berhasil membuktikannya. Dia kini bekerja sebagai perawat.
Akan
tetapi, dia memutuskan untuk berhenti setelah menikah dengan Gang Hwa. Gang Hwa
menentang keputusan Min Jeong, tapi Min Jeong ingin fokus membesarkan Seo Woo. Dia
yakin bisa melakukannya.
“Tolong
bantu aku menjadi ibu Seo Woo sesungguhnya,” ujar Min Jeong, tersenyum pada
Gang Hwa.
Saat itu, aku
berpikir posisi apapun itu, jika kita mau berusaha dan berjuang, semuanya bisa
di capai.
Min
Jeong berusaha keras untuk bisa menjadi ibu yang baik bagi Seo Woo. Dia benar-benar
menjaga dan menyanyangi Seo Woo seperti anaknya sendiri. Dia bahkan tidak
sempat mengurus dirinya sendiri.
Min
Jeong mengira dia akan bisa menjadi ibu Seo Woo, akan tetapi, harapannya sirna
saat mendengar beberapa orang tua yang menggosip mengenai Seo Woo yang tidak
mirip dengannya. Bahkan, mereka menyebutnya hanya sebagai ibu sambung.
Tapi, ada beberapa
posisi di dunia ini yang tidak dapat di capai atau di raih hanya dengan
berusaha dan berjuang.
Saat
Seo Woo masuk ke rumah sakit karena terjebak di kulkas TK (episode 01), Min
Jeong dan Gang Hwa langsung pergi ke rumah sakit dengan panik. Akan tetapi,
Gang Hwa seolah melupakan Min Jeong. Padahal, Min Jeong tampak sangat khawatir
pada Seo Woo.
-Episode 10-
Tempatmu yang tidak bisa ku raih
Saking marahnya, Yu Ri tanpa
sadar berteriak pada Gang Hwa. Min Jeong jelas terkejut dengan teriakan Yu Ri
yang seperti sudah kenal lama pada Gang Hwa dan tidak ada rasa segan sama
sekali. Dan Yu Ri baru sadar dengan tindakannya setelah berteriak.
--
Geun Sang sangat ketakutan
karna mobilnya terus di lempari telur. Dan untungnya, Hyeon Jeong muncul. Dia
langsung berteriak di dalam mobil, meminta pertolongan. Para fans Geun Sang
tidak takut dan malah menyuruh Hyeon Jeong untuk tidak ikut campur.
“Aku adalah majikan dari
pemilik mobil yang kalian lempari,” ujar Hyeon Jeong. “Enyahlah kalian.”
Melihat tatapan Hyeon Jeong,
Geun Sang sadar kalau ‘Bruce Lee dari Yeouido’ telah kembali. Hahahha, dulunya,
Hyeon Jeong adalah preman. Para fans tidak sadar lawan yang mereka hadapi malah
melempar telur ke Hyeon Jeong.
Hyeon Jeong dengan mudahnya
menghindari semua lemparan telur tersebut. Wajah Hyeon Jeong juga tampak sangat
tenang. Geun Sang yang melihat dari mobil cemas dan bergumam kalau para fans
itu harus segera kabur.
Terlambat! Hyeon Jeong
mengeluarkan telur belanjaannya dan menyerang balik semua fans itu. Dia menang
telak!
Geun Sang yang cemas kalau
semua fans akan mati di tangan Hyeon Jeong, langsung keluar dari mobil.
“Hanya karena dokter sering
posting di sosmed, bukan berarti kerjanya tak becus,” omeli Hyeon Jeong. “Jangan
pernah kembali.”
Geun Sang sangat terharu
mendengar ucapan Hyeon Jeong.
--
Yu Ri kabur dari rumah Gang Hwa
sambil memarahi dirinya sendiri yang begitu bodoh. Tapi, dia lebih kesal karena
Gang Hwa memakan telur hadiah Seo Woo untuknya.
--
Gang Hwa benar-benar merasa
menyesal karena sudah memakan kedua telur tersebut. Gang Hwa meminta maaf
karena dia mengira gambar di telur itu hanyalah sebuah coretan, bukan gambar. Min
Jeong menjelaskan kalau bagi anak enam tahun, coretan dan gambar itu sama. Gang
Hwa hanya bisa menundukan kepala merasa bersalah.
Min Jeong bergumam kalau Yu Ri
tadi agak kelewatan karena tidak berhak marah seperti itu. Dia merasa Yu Ri
tidak sopan karena membentak Gang Hwa. Gang Hwa langsung membela Yu Ri kalau
yang Yu Ri lakukan tadi wajar. Kalau dia yang ada di posisi itu, dia mungkin
akan sampai memaki bukan hanya membentak saja.
--
Geun Sang sudah selamat dan
memuji Hyeon Jeong yang bisa mengusir semua fans tadi hanya dengan lemparan 3
butir telur. Hyeon Jeong tidak mau mendengar pujian dan hanya ingin mendengar
penjelasan.
Geun Sang akhirnya menjelaskan
kalau para fans itu murka karna menilai dia tidak becus saat konseling dengan
Kang Bin. Padahal, Geun Sang sudah menilai kondisi Kang Bin yang tidak depresi dan
baik – baik saja. Dia sudah memeriksanya berulang kali.
Hyeon Jeong ikutan ragu, kalau
benar baik-baik saja, kenapa Kang Bin bunuh diri? Dan juga ada surat bunuh
dirinya. Geun Sang juga tidak mengerti hal itu.
Flashback
Selesai
konseling, Kang Bin tidak langsung pulang melainkan ke kamar mandi dan berkaca
sambil bersiul. Geun Sang yang kebetulan ke kamar mandi, heran karena dia belum
pulang. Kang Bin tiba-tiba meminta tolong Geun Sang untuk membuat diagnosis
kalau dia menderita gangguan bipolar dan depresi. Geun Sang menolak karena Kang
Bin normal.
Kang
Bin memberitahu kalau itu keinginan klubnya. Geun Sang tetap tidak mau
membantu. Kang Bin tidak memaksa. Dia akhirnya pergi sambil bersiul dan melihat
jam tangan-nya.
End
Geun Sang jadi penasaran juga
alasan Kang Bin melakukan bunuh diri.
--
di rumah duka,
ibu Kang Bin datang lagi. Para
arwah mengelilinginya dan kasihan karena ibu Kang Bin selalu datang tiap hari. Kang
Bin melihat para arwah mengelilingi ibunya langsung mengusir mereka semua untuk
tidak mendekat.
Kang Bin tampak sedih melihat
ibunya. Ibu terus menangis dan menempel post itu bertuliskan : Maaf. Maafkan ibu, anakku.
--
Gang Hwa membacakan dongeng
untuk menidurkan Seo Woo. Setelah memastikan Seo Woo tertidur, Gang Hwa baru
turun dari atas tempat tidur Seo Woo. Dia teringat saat pulang tadi, dia sangat
terkejut melihat Yu Ri ada di rumahnya.
Tapi, yang membuatnya lebih
aneh lagi adalah Yu Ri yang tampak sangat mengenal Min Jeong.
--
Gang Hwa masuk ke dalam
kamarnya dan mulai membahas mengenai Yu Ri. Dia ingin tahu kapan pertama kali
Min Jeong bertemu dengan Yu Ri? Min Jeong menjawab saat di TK.
“Ada apa? Haruskah kita mencari
orang lain saja?” tanya Min Jeong.
“Tidak perlu. Kenapa? Kau ingin
menggantinya?”
“Dia mirip sekali dengan ibunya
Seo-woo. Aku sempat berpikir dia bisa mengganggu pikiranmu. Aku tidak tahu. Dia
selalu menarik perhatianku. Apakah karena mirip dengan ibunya Seo-woo?”
“Min-jeong. Kau juga ibunya
Seo-woo,” ujar Gang Hwa, tulus.
--
Yu Ri melihat kalendar di meja
kamarnya dan merasa cemas karena waktunya hanya tinggal setengah lagi, padahal,
dia belum melakukan apapun. Kenapa waktu begitu cepat berlalu? Padahal, saat
dia arwah, waktu sangat lama berlalu.
--
Esok hari,
Ibu ke kamar Yu Ri, tapi Yu Ri
sudah menghilang. Yeon Ji memberitahu kalau Yu Ri pergi pagi-pagi tadi. Ibu
jadi heran, kenapa Yu Ri selalu saja pergi?
Ayah hendak mengambil makanan
di kulkas, tapi isi kulkas yang sebelumnya penuh, mendadak kosong melompong.
--
Yu Ri sudah ada di depan rumah
Gang Hwa. Dia sengaja bersembunyi agar tidak berpas-pasan dengan Min Jeong. Min
Jeong sebelumnya sudah memberitahu kata sandi pintu dan meminta Yu Ri menjaga
Seo Woo sementara dia pergi.
Yu Ri datang dengan membawa
banyak sekali makanan yang di ambilnya dari kulkas rumah. Dan juga, karena dia
seorang diri di rumah (Seo Woo masih di sekolah), dia akan memanfaatkan
waktunya sendiri untuk menangkap hantu penunggu rumah.
--
Midong datang ke rumah duka
untuk mengantarkan kepergian supir Kim dan tn. Baek. Semua arwah ikut senang
karena akhirnya Midong berhasil mengantarkan 2 arwah. Tapi, saat Midong
menyuruh mereka untuk pergi ‘ke atas’ juga, semua arwah langsung berpura-pura
tidak bisa mendengar dan bubar.
Midong yang kesal hendak
mengeluarkan lonceng-nya, dan lagi-lagi, loncengnya hilang. Midong langsung
tahu kalau Yu Ri yang sudah mencuri loncengnya.
--
Yu Ri menggunakan lonceng
Midong untuk menangkap arwah penunggu rumah. Pas lagi keliling rumah, Yu Ri
jadi teringat saat dia masih jadi arwah, dia kadang melihat Seo Woo yang
tertidur tanpa menggunakan selimut dengan benar. Dia ingin membenarkan selimut
itu, tapi tidak bisa. Dia berusaha memberitahu Gang Hwa dan Min Jeong tapi
tidak ada yang bisa mendengarnya.
Dan kini, Yu Ri ingin melakukan
sesuatu untuk Seo Woo. Dia ingin menangkap para arwah yang berkeliaran di rumah
itu.
Berhasil! Yu Ri berhasil
menangkap arwah pria penunggu dengan bantuan lonceng Midong. Arwah itu
bersembunyi di kamar Gang Hwa dan Min Jeong.
Masalahnya, ternyata ada satu
arwah lagi yang tertangkap. Arwah penunggu saja sampai kaget karna ternyata ada
arwah lain. Arwah yang tertangkap adalah arwah gadis perawan. Dia bisa sampai
ke sana karena mengikuti Gang Hwa yang adalah tipe pria kesukannya.
Arwah perawan itu sangat
tergila-gila pada Gang Hwa. Dia sampai ingin merasuki Min Jeong untuk bisa
tidur dengan Gang Hwa, tapi Min Jeong memiliki energi yang sangat kuat hingga
tidak bisa di rasuki sama sekali.
Yu Ri jelas kesal mendengar
ceritanya karena berani sekali mendekati Gang Hwa. Dia mengusir mereka berdua
dari rumah itu.
--
Ibu mengeluarkan rumput laut
dari dalam laci. Dia selama ini, tidak mau memasak sup rumput laut, tapi hari
ini, dia akan memasaknya.
Yeon Ji kebetulan keluar dari
kamar. Dia penasaran apakah Yu Ri sudah melihat Seo Woo? Dia curiga karena Gang
Hwa sepertinya sudah tahu sedari awal kalau Yu Ri hidup kembali dan mungkin
saja sudah mempertemukan mereka. Itu karena Gang Hwa kan pernah menyuruh mereka
minum obat, tapi kemudian, tidak terjadi apapun.
--
Para dokter dan perawat pergi
ke kantin untuk makan siang. Kebetulan sekali, salah satu menu hari ini adalah
telur goreng. Begitu melihat telur, Geun Sang langsung menjerit histeris
ketakutan membuat semuanya jadi heran. Bukan hanya Geun Sang yang ketakutan,
tapi Gang Hwa juga takut. Bedanya, Gang Hwa tidak jerit-jerit.
Gang Hwa makan sambil bercerita
pada Geun Sang mengenai ucapan Min Jeong kemarin malam
“Apa maksudnya mengatakan itu? Wanita
benci orang yang mirip mantan istri suaminya. Dia seharusnya tak mau berurusan.”
“Itulah maksudku.”
“Hei. Apakah Min-jeong itu mesum?”
“Apa kau sudah gila?”
“Aku hanya bergurau. Menurutku
aneh sekali. Aneh karena Yu-ri mengenal Min-jeong. Min-jeong juga aneh sekali. Astaga.
Semuanya aneh.”
“Justru kau yang aneh.”
“Aku hanya mencemaskanmu. Sudahlah.
Lupakan saja. Cepat makan, lalu ikut terapi. Dokter Jang kembali dari seminar
hari ini. Tua bangka itu pasti mengamuk lagi.”
Hahaha, Geun Sang tidak sadar
kalau dr. Jang ada di belakangnya. Geun Sang sangat kaget hingga menjerit dan
kemudian bicara dengan sangat sopan.
Gang Hwa baru saja siap makan,
dan dia mendapat pesan dari ibu Yu Ri yang mengajak bertemu di café dekat rumah
sakit.
--
Gang Hwa bertemu ibu dan sudah
menceritakan mengenai Yu Ri yang bekerja sebagai asisten dapur dan juga bibi
pengasuh Seo Woo. Ibu sudah menduga kalau Yu Ri sudah bertemu Seo Woo, tapi
tidak sangka akan menjadi pengasuh Seo Woo. Apa Min Jeong tahu? Gang Hwa
menjawab kalau Seo Woo tidak tahu mengenai Yu Ri yang adalah ibu Seo Woo dan Yu
Ri juga memintanya merahasiakan itu. Min Jeong hanya tahu kalau ‘bibi pengasuh’
mirip dengan Yu Ri karena pernah melihat foto Yu Ri.
“Maafkan aku. Aku akan mencoba secepat
mungkin untuk...”
“Apa yang akan kau lakukan? Kau
tidak perlu melakukan apa pun. Aku datang karena khawatir kau akan seperti ini.
Karena Yu-ri hidup kembali, bukan berarti Seo-woo bisa dijauhkan dari istrimu. Istrimu
juga ibunya Seo-woo,” ujar Ibu Yu Ri. “Entah dia menjadi asisten dapur atau
pengasuh, aku senang setidaknya dia bisa melihat anaknya dari dekat. Perlahan.
Mari berpikir secara perlahan. Ini bukan sesuatu yang bisa kau bereskan
sendiri.”
“Maaf karena aku tidak
memberitahumu lebih awal.”
“Angkatlah kepalamu. Ini bukan
salahmu. Aku yang minta maaf,” ujar Ibu.
Flashback
Ibu
memasak sup rumput laut, yang harusnya dia berikan pada Yu Ri yang baru saja
melahirkan. Akan tetapi, dia tidak bisa memberikannya karena Yu Ri sudah meninggal.
Yeon Ji yang melihat sup rumput laut itu jadi sedih dan hendak membuangnya,
tapi ibu berteriak melarangnya untuk menyentuh sup itu dan biarkan saja. Itu
punya Yu Ri.
Yeon
Ji akhirnya, tidak jadi membuang sup itu.
--
Sudah
lewat beberapa hari, dan sup itu tetap masih ada di atas kompor. Ayah yang
melihat hanya bisa menghela nafas.
Gang
Hwa datang ke rumah Yu Ri dan dia melihat sup rumput laut yang ibu buat sudah
berjamur. Gang Hwa lah yang akhirnya membuat semua sup rumput laut tersebut. Dia
tampak sangat sedih, tapi berusaha keras untuk tidak menangis.
Ibu
yang melihat punggung Gang Hwa dari belakang, diam-diam menangis.
Ibu
mendekat, dan Gang Hwa hanya meminta maaf. Ibu berkata kalau itu bukan salah
Gang Hwa, dialah yang harusnya minta maaf. Akan tetapi, Gang Hwa terus saja
mengucapkan kata maaf. Mereka berdua, terus menerus saling meminta maaf satu
sama lain.
End
Dan sekarang pun begitu.
--
Ibu pulang menggunakan bis, dan
sama seperti ayah, dia melihat foto-foto Seo Woo yang di upload di ig Min Jeong.
--
Yu Ri sudah berhasil mengusir
arwah penunggu pria dan kini akan mengusir arwah perawan. Dia menjewer arwah
itu dan akan membawanya ke tempat Midong agar tidak bisa kembali lagi ke rumah
Gang Hwa.
Midong begitu melihat mereka,
langsung merebut loncengnya dari tangan Yu Ri. Yu Ri menyuruh Midong untuk
mengirim arwah itu ke atas. Arwah itu tampak tidak takut pada Midong. Tapi,
jadi ketakutan saat melihat Midong tertawa membawa dukun (Bibi Geun Sang).
Ternyata, bibi Geun Sang sudah lama hendak menangkap arwah perawan itu, jadi
Midong yang memberitahu.
“Bagaimana hantu penunggu itu?”
“Dia? Kukirim ke tempat lain.”
“Dia pasti kesulitan mencari
tempat baru untuk dihantui. Di sini pun dia bisa masuk karena kau terus
mengikuti anakmu. Lalu? Di mana kau mengirimnya?”
“Ada. Tempat arwah berkumpul.”
--
Yu Ri mengirim arwah itu ke
apartemen Pil Seung. Dan tentu saja, para keluarga Pil Seung tidak bisa
membiarkannya dan menghajar arwah itu habis-habisan.
--
Midong lega karena Yu Ri sudah
berhasil mengusir arwah penunggu itu. Dan sekarang, Yu Ri akan pergi menjemput
Seo Woo. Dia bisa menemani Seo Woo seharian ini dan bisa mengusir arwah yang
mendekati Seo Woo. Dan kalau begitu, Seo Woo tidak akan bisa melihat arwah lagi
bukan? Midong tidak bisa menjamin hal tersebut.
“Kenapa jawabanmu tidak
meyakinkan? Setelah aku hitung, waktuku tidak tersisa banyak. Aku harus
mencegahnya melihat arwah.”
“Tidak ada salahnya jika dia
bisa melihat arwah. Kau juga arwah.”
“Apa kau sudah gila? Cepat
tarik kata-katamu,” marah Yu Ri.
Midong langsung menarik nafas
dan meludah, seolah tanda dia menarik perkataannya kembali.
“Aku hanya penasaran... Semisalnya...
Seandainya saja Seo-woo terus bisa melihat arwah, apa yang akan terjadi?”
“Tak ada masalah. Dia akan
hidup seperti aku.”
“Dukun? Tidak mungkin! Tidak
boleh terjadi!” marah Yu Ri dan meludah, agar hal itu tidak terjadi.
Midong sampai kaget melihat
reaksi Yu Ri yang seperti itu. Dia mau marah, tapi tidak bisa juga.
Tags:
Hi Bye Mama