Sinopsis K-Drama : Itaewon Class Episode 16-3 END


Sinopsis K-Drama : Itaewon Class Episode 16-3 END
Images by : JTBC
SELURUH KARAKTER, TEMPAT, ORGANISASI, DAN KEJADIAN DALAM DRAMA INI ADALAH FIKSI

di Perusahaan Jangga,
Di lakukan rapat pemegang saham ke-32 dan dengan keputusan dewan direksi, Jangga akan di ambil alih oleh IC. Karena itu, Sae Ro Yi di panggil ke depan untuk menyampaikan pidatonya. Sae Ro Yi maju ke depan. Sebelum mulai pidato, Sae Ro Yi melihat jam-nya. Itu adalah jam mendiang ayahnya.
“Halo, aku perwakilan IC, Park Saeroyi. Jangga adalah representasi bisnis makanan di negara kita. Ada juga menu yang merepresentasikan Jangga. Bumbu dalam Gochujang Yangnyeom Dwaeji Bulbeombeok. Ia berhasil menghibur masyarakat dengan rasa lezat dan harga murah di masa yang sulit dan titik rendah negara ini. Walau nama Jangga menjadi jelek karena berbagai kasus yang terjadi, itu hanya kesalahan individu. Jangga tetaplah restoran yang baik. Pada saat itu, hal yang dikejar Jangga bukan hanya uang dan keuntungan saja. Hal yang paling penting saat berbisnis adalah manusia dan kepercayaan. Aku fokus pada manusia, alih-alih uang. Dibandingkan keuntungan, aku akan fokus pada kepercayaan. Bersama kalian semua, kita akan bangkit dan berjaya lagi. Terima kasih,” pidato Sae Ro Yi.
Geun Soo juga datang dalam pertemuan itu. Dan dia mendukung Sae Ro Yi. Semua orang bertepuk tangan atas pidatonya tersebut.
Pertemuan sudah berakhir. Sae Ro Yi melihat Geun Soo, karena itu, dia mengajaknya untuk berbincang.
--
Sae Ro Yi membahas mengenai Geun Soo yang memutuskan untuk mundur dari Jangg. Geun Soo melakukan itu karena sadar kalau dia sudah kalah.
“Kau tentu tak nyaman hari ini, tapi kau beri suaramu untukku. Kenapa begitu?” tanya Sae Ro Yi.
“Apa suaraku berarti? Aku hanya ingin... melihatmu di sana. Melihatmu mewujudkan mimpimu.”
“Aku takkan melukaimu karena perbuatan ayahmu. Dengan keahlianmu, aku...”
“Kak Hyun-yi. Beritanya di Kedai Terhebat adalah perbuatanku. Tidak hanya itu. Aku dekati Seung-kwon untuk tahu gerak-gerik IC,” akui Geun Soo. “Ini memang tak cocok denganku. Itu karena aku ingin menang dengan cara apa pun. Mewarisi Jangga? Aku juga sudah tahu kalau aku... tak bisa dapatkan Yi-seo. Walau begitu, aku tak bisa berhenti. Karena aku tak tahu cara berhenti. Perasaan ini...”
Sae Ro Yi berdiri. “Tak apa-apa, Geun-soo. Itu karena kau anak kecil. Datanglah makan sesekali,” ujarnya sambil mengelus kepala Geun Soo.
--

Sae Ro Yi mendapat telepon dari Soo Ah. Soo Ah sekarang ada di depan makam manager Park (ayah Sae Ro Yi). Dia menelpon untuk memberikan selamat pada Sae Ro Yi. Sae Ro Yi bertanya alasan Soo Ah membocorkan rahasia perusahaan.
Soo Ah memberitahu alasannya bukan karena Sae Ro Yi, melainkan karena ahjussi (ayah Sae Ro Yi). Dulu, ketika dia meminjam uang untuk kuliah dari ayah Sae Ro Yi, dia sudah berjanji akan mengembalikannya 3 kali lipat. Dan sekarang dia menepatinya.
Sae Ro Yi berterimakasih atas bantuannya. Soo Ah juga senang karena sekarang bisa hidup nyaman.
“Sebagai teman, bisakah kau mendukungku?” tanya Soo Ah.
“Aku akan selalu mendukungmu.”
“Balas dendammu sudah selesai. Bolehkah aku minta tolong?”
“Apa itu?”
“Hiduplah... dengan bahagia,” ujar Soo Ah tulus.
Mereka sampai akhir tidak menjadi sepasang kekasih, tapi setidaknya mereka masih berteman. Soo Ah yang sudah selesai menelpon Sae Ro Yi, menatap makam manager Park dan tersenyum.
--


Malam hari, DanBam Itaewon,
Tony, Hyun Yi dan Seung Kwon datang ke sana untuk bertemu dengan Geun Soo. Tony juga datang tapi terlihat murung karena dia baru saja di campakkan pacarnya. Seung Kwon langsung mengejeknya untuk tidak bersedih. Tony kesal mendengarnya karena Seung Kwon kan tidak mengerti perasannya, Seung Kwon kan tidak pernah pacaran. Hyun Yi tertawa dan setuju dengan Tony.
Seung Kwon melihat ada 2 tiket bioskop di atas meja. Itu milik Tony, tapi karena Tony tidak mau lagi, dia memberikannya pada Seung Kwon.

Saat itu, mereka kedatangan dua tamu bule. Tony langsung bangkit dan melayani mereka. Dia sudah bisa berbahasa Inggris dengan sangat lancar. Seung Kwon sampai kaget. Hyun Yi memberitahu kalau Tony sudah belajar bahasa Inggris karena itu adalah tugas Sae Ro Yi dulu padanya.
Geun Soo akhrinya datang. Dia memakai pakaian kasual.
--

Geun Soo bicara di atap dengan Seung Kwon dan Hyun Yi. Dia menundukan kepala dalam-dalam pada mereka berdua dan meminta maaf. Dia sudah mengakui perbuatannya. Dan karena itu, Hyun Yi serta Seung Kwon memukulinya sedikit karena sudah berkhianat. Mereka tidak marah sama sekali.
“Kenapa kau lakukan itu bila kemudian merasa bersalah?” tanya Hyun Yi.
“Aku minta maaf.”
“Yi-seo juga akan datang. Sapa dia dahulu baru pulang.””
“Mungkin lain kali. Akan kutemui lain waktu.”
“Kenapa? Bertemu saja sekarang.”
“Karena aku... masih anak kecil,” jawab Geun Soo
--
Tapi, takdir berkata lain. Saat perjalanan pulang, Geun Soo berjumpa dengan Yi Seo. Mereka berbincang sebentar. Geun Soo memberitahu kalau dia akan ke Amerika dan sebelum pergi, dia mau minta maaf pada Seung Kwon dan Hyun Yi.
“Apa kau merasa lebih baik setelah melakukan itu?” tanya Yi Seo. “Apa masalah itu bisa selesai hanya dengan minta maaf?”
“Kau benar.”
“Sampai jumpa. Jaga kesehatanmu,” ujar Yi Seo dan berjalan pergi.
“Yi-seo,” panggil Geun Soo. “Bisakah kita... berjabat tangan?”
“Akhir dari cinta bertepuk sebelah tangan. Apa itu maksudmu?” tanya Yi Seo dan berjalan mendekat.
“Itu... Benar juga. Aku tak punya hak untuk itu.”
Dan tiba-tiba, Yi Seo memeluknya dengan erat. “Kau punya hak... untuk ini. Kau bahkan tak peduli benar atau salah. Kau hanya tulus padaku. Walau tak bisa kuterima, aku bisa merasakannya. Maaf telah memanfaatkan perasaanmu... dan terima kasih. Hiduplah dengan baik,” ujar Yi Seo.
Geun Soo menangis. Setidaknya, Yi Seo sudah jauh lebih dewasa dari dulu. Dia sadar akan perbuatannya yang salah dan meminta maaf karna sudah memanfaatkan rasa suka Geun Soo padanya dulu.
Yi Seo akhirnya pergi setelah mengatakan itu. Geun Soo terus menatapnya hingga punggung Yi Seo menghilang dari pandangannya.
--

Esok hari,
Yi Seo membawa Hyun Yi ke sebuah restoran yang akhir-akhir ini sangat terkenal, jadi mereka harus melakukan survey. Dan ternyata, pemilik perusahaan itu adalah Soo Ah. Soo Ah menyambut mereka dengan ramah. Dia juga menjelaskan kalau dia mendapatkan investasi dari Seok Cheon dan membuka restoran ini. Dia mengundang mereka untuk masuk.
Yi Seo bukannya masuk, malah pamer kalau dia sekarang pacaran dengan Sae Ro Yi. Soo Ah tersenyum padanya.
“Jika itu kau, aku tenang,” ujar Soo Ah. “Jagalah Sae Ro Yi.”
Yi Seo malah ngajak Hyun Yi untuk pergi saja dari sana. Soo Ah menatapnya dan bergumam kalau dia serius.
--

Restoran Soo Ah mendapat lamaran pekerjaan dari seorang pria yang ingin menjadi koki. Dan orang itu sangatlah tampan (cameo : Park Bo Gum). Saking tampannya, Soo Ah sambil berujar : “Daebak!”  Seuk Cheon yang suka pada pria tampan, meminta Soo Ah untuk menerima Bo Gum.
Park Bo Gum mendapat test untuk memasak. Dan Bo Gum memasak pasta. Seuk Cheon terus memperhatikan dan memuji ketampanan Soo Ah. Dia meminta Soo Ah menerima Bo Gum. Soo Ah berkata kalau dia akan menerimanya kalau Bo Gum mahir memasak.
Soo Ah mencoba masakan Bo Gum. Seuk Cheon ada di sebelahnya dan menyuruh Soo Ah untuk bilang kalau masakannya enak dan terima Bo Gum. Soo Ah menatap Bo Gum setelah mencoba sesuap. Semua tegang.
“Apa kau… bisa mulai bekerja besok?” tanya Soo Ah, dia menerima Bo Gum.
“Bisa.”
Hahahah, Seuk Cheon langsung bilang kalau mulai besok dia juga akan masuk kerja. Soo Ah tertawa melihat tingkahnya. Soo Ah memuji masakan Bo Gum yang enak.
--

Seung Kwon yang menerima tiket nonton Tony, mengajak Hyun Yi untuk nonton bersamanya. Walau sok jual mahal, Hyun Yi mau nonton bersamanya.
--

Yi Seo masuk ke ruangan Sae Ro Yi. Dia tampaknya ingin pamer pop socket ponselnya yang bertuliskan : Yi Seo   Sae Ro Yi.


Sae Ro Yi melihatnya yang sedang mengintip dan menanyakan tujuannya datang. Yi Seo beralasan kalau cuaca sedang hangat dan lebih baik mereka jalan bersama. Jika tidak sibuk, maukah kencan dengannya? Sae Ro Yi langsung bersedia (dan kita di perlihatkan bahwa sebenarnya Sae Ro Yi sangat sibuk karena jadwal kerja-nya saja padat).
--

Yi Seo dan Sae Ro Yi bekencan dengan jalan-jalan di Itaewon. Mereka berfoto bersama dan tampak bahagia.
Dalam perjalanan pulang, Yi Seo bertanya alasan kenapa Sae Ro Yi tidak pernah memegang tangannya. Sae Ro Yi bingung menjawabnya dan malu. Dia merasa agak aneh saja. Yi Seo juga merasakan hal yang sama.
Dan karena itu, Yi Seo duluan yang memegang tangan Sae Ro Yi.
“Aku akan berusaha. Aku dan dirimu benar-benar berbeda. Tapi kita punya satu kesamaan,” ujar Yi Seo.
“Satu kesamaan?”
“Benar. Kita tak tahu kehangatan orang lain. Sebelumnya... saat aku dengar ceritamu. Aku ingin sembuhkan semua rasa sakit yang kau alami sebelumnya. Aku tak ingin kau menderita dan kesepian. Aku ingin buat malammu yang pahit menjadi manis. Saat memikirkanmu, hidupku yang kosong ini... menjadi penuh olehmu. Terima kasih. Aku mencintaimu. Aku akan membahagiakanmu.”
Yi Seo tersenyum manis pada Sae Ro Yi. Sae Ro Yi menatapnya dan juga tersenyum. Yi Seo jinjit dan mencium bibir Sae Ro Yi.
Aku ingin … Tanpa kehilangan diriku, aku mau semua yang kuinginkan terwujud. Ada hari-hari yang berat bagiku. Terkadang, aku merasa cemas dan takut. Bagaimana aku bisa bertahan? Bersama mereka yang berharga, aku jalani kehidupan sibuk, melakukan apa yang kuinginkan. Di samping mereka. Membagi hidupku dengan mereka. Dalam mencari kebahagiaan.


Sae Ro Yi mengingat semua saat sulit dalam hidupnya. Dan di saat sulit tersebut, Yi Seo-Seung Kwon-Hyun Yi-Tony ada bersamanya. Menemaninya. Dan membantunya untuk mendirikan IC.
“Aku juga mencintaimu, Yi-seo.”
Sae Ro Yi meraih wajah Yi Seo dan menciumnya. Dan kemudian, memeluknya dengan begitu erat.
Kebahagiaan. Kehangatan yang kubagi denganmu. Aku... sudah lebih bahagia... dari yang kubayangkan.
--
Sae Ro Yi melakukan pesta bersama Hyun Yi, Seung Kwon dan Tony di atap DanBam. Mereka tampak bahagia.
Saat Sae Ro Yi meminum soju-nya, dia menatap gelasnya yang sudah kosong dan tersenyum.
Sae Ro Yi seolah mendengar pertanyaan ayahnya, “Apa rasanya?”
Dan dia tersenyum. Kita bisa menyimpulkan, rasanya manis.
(DanBam artinya Honey Night = Malam yang manis).
==
Epilog,
Sae Ro Yi bekerja lembur di kantor IC.
Aku bekerja seperti biasa.

Dan dia juga berkencan dengan Yi Seo.
Dan aku berkencan seperti biasa.
Sae Ro Yi kini lebih bahagia. Apalagi, dengan adanya Yi Seo di sisinya sekarang.
Hari yang biasa.

==Itaewon Class==
END


5 Comments

  1. happy ending... yeay makasi kaka

    ReplyDelete
  2. Wah udah end... Mksih kak... Adakah Drakor baru yg bagus? Saya tunggu sinopsisnya

    ReplyDelete
  3. Terharu di episode2 tertentu dan happy ending..
    trm ksh utk sinopsisnya yg oke.

    ReplyDelete
Previous Post Next Post