Sinopsis Doctor Cha Episode 1

 

Sinopsis Doctor Cha Episode 1


Drama dimulai dengan memperlihatkan seorang wanita berusia sekitaran 40-an yang sedang sibuk berias menuju sebuah klinik kecantikan yang luas. Jika dilihat sekilas, orang-orang akan mengira dirinya adalah seorang dokter yang sukses. Namun, nyatanya, wanita tersebut, Cha Jeong Suk, adalah seorang IRT yang sedang mengunjungi teman dokternya.



Temannya, Baek Mi Hee, adalah seorang dokter kulit yang sangat sukses dan mempunyai klinik kecantikan yang cukup besar. Namun, dia masih belum menikah. Kehidupan antara kedua teman tersebut sangat bertolak belakang. Walau begitu, keduanya tetap bersahabat dan terkadang saling mengkritik hidup masing-masing, tentu dengan maksud yang baik.



Walaupun Jeong Suk sok kuat dihadapan temannya bahwa hidupnya bahagia dan tidak iri dengan Mi Hee, tetapi sebenarnya dia berbohong. Jeong Suk juga sebenarnya adalah seorang dokter. Namun, dia berhenti menjalani masa dokter residennya karena suatu alasan dan menjadi IRT. Sudah 20 tahun sejak Jeong Suk berhenti menangani pasien, makanya, dia kesulitan ketika ada seorang pria yang tiba-tiba mengalami kesulitan bernafas di bus yang ditumpanginya. Para penumpang menyuruhnya memberikan pertolongan pertama pada pria tersebut karena tidak sengaja mendengar Jeong Suk yang bergumam bahwa dia adalah dokter. Jeong Suk kelabakan dan panik sehingga berteriak agar mereka segera menelpon 119. Untunglah, 119 tiba dengan cepat dan bergegas membawa pria itu ke rumah sakit. Jeong Suk juga diminta ikut karena dia adalah dokter. Jeong Suk kebingungan dan ngikut aja.


Namun, ada seorang pria yang kebetulan lewat dan mendengar keributan sehingga dia langsung menawarkan diri untuk ikut sambil menunjukkan ID dokternya di sebuah RS. Dokter itu adalah profesor bedah bernama Roy Kim. Dia tidak sengaja mendengar ucapan para penumpang bus yang meragukan kemampuan Jeong Suk sehingga dia menawarkan diri. Dan benar saja, saat di ambulans, ketika petugas medis meminta bantuan Jeong Suk, Jeong Suk tidak bisa melakukan apapun. Berkat Roy Kim, pasien tersebut dapat terselematkan.


Begitu tiba di RS, Roy Kim langsung menegur Jeong Suk untuk tidak mengaku-ngaku sebagai dokter karena hal itu bisa berbahaya dan melanggar hukum. Jeong Suk tertunduk malu dan menjelaskan bahwa dia tidak berbohong. Dia adalah dokter yang sudah tidak bekerja selama 20 tahun, makanya, dia tidak tahu harus melakukan apa-apa. Walau begitu, dia berterimakasih pada Roy Kim yang sudah membantu dan sangat keren tadi.


Di tempat lain, RS Universitas Gusan,

Disinilah suami Jeong Suk, Seo In Ho, bekerja. In Ho bekerja sebagai Profesor Bedah dan sangat dihormati oleh semua dokter di sana. Anak pertama Jeong Suk dan In Ho, Seo Jung Min, juga bekerja di sana sebagai dokter residen tahun pertama sambil menyembunyikan identitasnya sebagai putra dari In Ho. 


Tidak hanya putranya, Jung Min, yang bekerja di sana. Tetapi, selingkuhan In Ho pun bekerja di sana sebagai profesor departemen dokter keluarga. Nama selingkuhan In Ho adalah Choi Seung Hi.

--


Jeong Suk baru saja menjalani hari yang melelahkan dan begitu sampai ke rumah, dia sudah harus melayani mertuanya. Meski dari luar penampilan Jeong Suk terlihat kaya, nyatanya, semua yang dikenakan Jeong Suk untuk keluar hari ini, mulai dari baju hingga tas adalah pinjaman dari Ibu Mertuanya, Kwak Ae Sim. Ny. Kwak sepertinya menyadari keminderan Jeong Suk terhadap Mi Hee, makanya, dia mengatakan bahwa hidup Jeong Suk lebih baik dari Mi Hee karena Jeong Suk mempunyai suami dan putra putri. Ini lebih baik daripada hidup lajang.




Walau begitu, tetap saja Jeong Suk merasa hidupnya hampa. Seperti sekarang, dia harus menyiapkan makan malam untuk keluarganya sendirian. Setelah disiapkanpun, terkadang dia masih harus mendengar keluhan terkait masakannya. Salah satu yang terlalu sering mengeluh adalah suaminya. Jeong Suk kesal tetapi berusaha keras untuk menahan diri agar tidak mengamuk di hadapan anak-anaknya.

--


Ditempat lain, sepulang dari RS, Seung Hi tidak langsung pulang ke rumah, melainkan pergi ke sebuah rumah meramal. Dia diramal bahwa selamanya dia akan hidup sebagai simpanan meskipun dirinya berbakat dan kompenten. Mau dia menikah atau tidak, hidupnya tidak akan berubah. Peramal itu juga bilang kalau Seung Hi harus menunggu sebentar lagi karena akan ada satu kesempatan yang akan datang, dalam waktu dekat.

--


Kembali ke rumah In Ho.

Jung Seok dan In Ho sudah lama hidup pisah ranjang, lebih dari 10 tahun. Alasannya karena In Ho dulu sering pulang larut dan tidak ingin mengganggu Jung Seok. Tapi, karena sekarang In Ho sudah tidak pulang larut, Jung Seok menyarankan agar mereka kembali tidur bersama. Eh, semua perkataannya malah diabaikan karena In Ho lebih fokus dengan hp-nya. Dia padahal menyadari jelas kalau Jung Seok mencoba merayunya, tapi dia malah bersikap acuh dan mengabaikan semua hal tersebut.


Jelas saja Jung Seok merasa kesal. Walau begitu, In Ho masihlah suami bagi Jung Seok. Keesokan harinya, Jung Seok pergi ke mall untuk membelikan kaca mata hitam baru bagi In Ho yang akan melakukan perjalanan dinas ke LN untuk seminar medis. Ditengah-tengah belanja, kepalanya terasa amat pusing.



Begitu sadar, Jung Seok sudah berada di ruang UGD RS. Hatinya cemas karena kelihatannya kondisinya tidak begitu baik hingga dokter jaga menyarankan untuk mengecheck darah. Orang pertama yang Jung Seok hubungi adalah suaminya. Suaminya sekarang sedang berada di mall dan berbelanja bersama Seung Hi. Seung Hi membelikannya sebuah kaca mata hitam. Tapi, In Ho malah berbohong ke Jung Seok kalau dia sedang ada di bandara.


Saat tau Jung Seok ada di UGD, hal pertama yang ditanyakan In Ho adalah ‘apa dia sakit parah?’. Inti dari pembicaraan panjang mereka, In Ho enggan untuk membatalkan seminar medisnya jika kondisi Jung Seok tidak begitu parah. Dia menyuruh Jung Seok untuk menelpon Ibunya saja untuk minta ditemani.


Ny. Kwak sekarang lagi berada di tengah acara reuni dan sibuk menyombongkan hidupnya. Dia membanggakan menantunya, anaknya dan cucunya. Mendengar semua ucapannya, teman-temannya merasa kalau Ny. Kwak hanya memperlakukan menantunya itu seperti pembantu. Dan memang itu yang terjadi. Mereka jadi merasa kasihan dengan menantu Ny. Kwak dan bersyukur tidak menjadi besan Ny. Kwak.

Dan memang itu benar. Buah jatuh tidak jauh dari pohon. Sama seperti In Ho, Ny. Kwak juga tidak begitu peduli mendengar Jung Seok yang masuk UGD. Dia malah lebih mementingkan untuk pergi ke SPA yang sudah direservasinya daripada pergi ke RS menemani Jung Seok jika kondisinya tidak parah.


Hati Jung Seok jelas sakit mendapati sikap dingin suami dan mertuanya. Dan benar, hanya kasih orang tua yang terbaik. Saat dia menelpon Ibunya, Ibunya sudah langsung tau kalau ada sesuatu yang terjadi.


Di bandara, In Ho kelihatan gelisah. Seung Hi menyadari itu dan menyuruhnya untuk pergi melihat keadaan Jung Seok saja. Tetapi, In Ho malah menolak dan lebih memilih memberikan kejutan untuk Seung Hi. Dia membelikan Seung Hi sebuah gelang yang mahal. Hm, entah ini adalah perjalanan seminar medis beneran atau tidak, tapi lebih kelihatan seperti perjalanan bulan madu untuk In Ho dan Seung Hi.



Berada di UGD dan melihat kinerja dokter-dokter di sana, Jung Seok jadi teringat pada kenangannya saat menjadi residen. Hasil pemeriksaannya masih lama keluar, jadi dia memutuskan untuk makan di kantin rumah sakit dulu. Jung Seok memilih menggunakan tangga untuk ke kantin yang ada di lantai 5, tapi malah nggak sengaja berjumpa dengan Roy Kim yang sedang mengobati pasien. 


Jung Seok sempat salah paham mengira Roy Kim melakukan hal tidak benar ke anak di bawah umur. Ternyata, anak itu mengalami kecelakaan motor dengan temannya dan menolak diobati, tapi Roy Kim tetap mengejarnya dan memberikan obat. Jung Seok jadi merasa malu dan meminta maaf karena sudah salah paham.

Ini adalah pertemuan kedua mereka. Kali ini, mereka bertemu sebagai pasien yang masuk UGD dan dokter yang bekerja di RS.



Tidak di sangka, mereka akan bertemu untuk yang ketiga kalinya. Kali ini, pertemuan mereka sebagai pasien dan dokter. Hasil pemeriksaan Jung Seok tidak begitu baik. Ada masalah dengan liver-nya. Roy Kim menyuruh agar Jung Seok segera menelpon wali-nya. Dan orang pertama yang datang adalah Ibunya, Oh Deok Rye. Bahkan saat di rawat seperti inipun, yang dipikirkan oleh Jung Seok adalah keadaan anaknya jika dia tidak ada di rumah.



Alasan Jung Seok tiba-tiba terkena penyakit hepatitis adalah karena suplemen yang diminumnya. Suplemen itu dibeli oleh Ny. Oh di pasar dan katanya bagus untuk kesehatan. Saat tau itu penyebabnya, Ny Oh sangat marah dan merasa bersalah. Jung Seok menyuruhnya Ibunya untuk tenang karna keadaannya akan baik-baik saja setelah di rawat.


Kenyataannya, Jung Seok berbohong. Kondisinya makin memburuk. Sebulan kemudian, diadakan test untuk setiap anggota keluarga Jung Seok. Dia harus segera menjalani transplantasi liver. Dan dari hasil kompatibilitas donor untuk transplantasi, In Ho yang cocok. Jung Min tidak bisa karena golongan darahnya tidak cocok, I Rang -putri Jung Seok- masih dibawah umur, sedangkan Ny. Kwan dan Ny. Oh sudah tua. Untungnya, liver In Ho cocok dan dia juga rajin olahraga sehingga livernya tidak mempunyai banyak lemah.

Sesaat setelah mendengar hasilnya, Ny. Kwak langsung menentang In Ho untuk melakukan operasi. In Ho juga tidak ada niat sedikitpun untuk mengiyakan akan menjadi donor. Ny. Kwak juga memaksa Jung Seok untuk menunggu sedikit lagi hingga ada pasien mati otak. Situasi makin panas saat Ny. Kwak berakting pusing. Semua juga tau itu akting. Tapi, In Ho malah menggunakan itu untuk mengalihkan pembahasan donor liver.



Sebagai seorang Ibu, Ny. Oh tentu marah. Dia langsung mengunjungi Ny. Kwak yang malah sok ikutan minta di rawat. Ny. Oh bisa memahami Ny. Kwak yang menentang anaknya mendonorkan liver, tapi setidaknya, jangan mengatakan hal itu di depan putrinya yang sedang sakit!! Ny. Kwak yang awalnya pura-pura lagi tidur, langsung bangun dan balas marah-marah. Dia menyalahkan Ny. Oh yang membuat Jung Seok sakit akibat memberikan obat murah. Dia juga mengungkit kecelakaan yang dialami Jung Min waktu umur 7 tahun ketika Ny. Oh yang menjaga. Kan gegara kecelakaan itu akhirnya Jeong Suk berhenti menjadi dokter dan menjadi IRT.


Semua pembicaraan itu terdengar oleh Jeong Suk yang sedari tadi berdiri di depan kamar. Dia marah, namun, Ny. Oh menahannya.  Memang benar, Jung Min terluka, tapi Ny. Oh yang terluka paling parah. Bahkan sampai sekarang, Ny, Oh masih sering sakit pinggang akibat kecelakaan itu. Dan teganya, Ny. Kwak bicara seperti tadi.



Ny. Oh tidak peduli dengan apapun yang Ny. Kwak katakan. Yang mengganggu pikirannya adalah sikap dingin menantunya. Dia sebenarnya nggak suka punya menantu yang rewel, namun berusaha memaklumi karena In Ho di manja oleh orang tuanya. Namun, saat tadi Ny. Kwak bicara asal dan membabi buta, In Ho tidak berusaha menghentikannya sedikitpun. In Ho juga tidak ada niat sama sekali untuk basa-basi akan melakukan operasi. Dia sakit hati karena putrinya diperlakukan seperti ini. Padahal, Jung Seok adalah anak yang pintar dan terpelajar, tapi menghabiskan masa muda untuk merawat Ayah Mertua yang sakit dan melayani Ibu Mertua, namun, malah ini yang diterimanya.


Dan demi Jung Seok, Ny Oh akan berusaha untuk mencarikannya pendonor. Ada satu orang lagi yang bisa menjadi pendonor yaitu sepupu Jung Seok, Jong Su. Jong Su merasa kasihan dan juga berhutang budi karna Ny. Oh yang membesarkannya sebagai putra sendiri saat Ibunya meninggal, namun, dia juga tidak bisa melakukan donor. Ny. Oh terus memohon dan rela memberikan semua uang yang dimiliknya sebagai bayaran jika dia mau menjadi pendonor.

Tapi… Jong Su tidak bisa melakukannya. Istrinya tidak mengizinkan. Dia bahkan langsung menemui Ny. Oh untuk mengembalikan buku tabungan dan memohon pengertiannya. Gimanapun, Jong Su adalah tulang punggung keluarga mereka dan anak mereka masihlah kecil. Jika terjadi sesuatu pada Jong Su, entah bagaimana keluarganya kelak.



Jeong Suk sendirian di rumah sakit. Belakangan ini, dia terus mengingat saat menjadi dokter residen. Roy Kim yang kasihan pada Jeong Suk menemaninya mengobrol. Dia berusaha menghibur Jeong Suk terkait donor. Jeong Suk mengalihkan topik dengan membicarakan impiannya. Saat menjadi dokter residen, dia bermimpin menjadi dokter residen dan operasi pertama yang dilihatnya di ruang operasi adalah bedah liver. Dan nggak disangka, sekarang dia harus menjalani operasi itu. Jika dipikirkan lagi, dia merindukan melihat ruang operasi saat itu.


Roy Kim langsung menawarinya untuk masuk melihat operasi. Dia berani melakukannya karena Jeong Suk adalah dokter dan mereka hanya akan memperhatikan dari jauh.

--



Kabar istri dokter Seo In Ho yang akan menjalani operasi hati sudah sampai ke telinga para koleganya dan tentu saja ke telinga Seung Hi. Bahkan saat Istrinya masih memikirkan donor, In Ho malah sibuk berselingkuh dengan Seung Hi.



Padahal kondisi Jeong Suk semakin memburuk. Dia harus secepatnya mendapatkan donor. I Rang dan Jung Min nggak tahan lagi dan membujuk ayahnya agar mau menjadi donor. Karena kedua anaknya sudah meminta, In Ho baru mau menjadi donor. Dia pun memohon persetujuan dari Ibunya. Ny. Kwak tetap nggak setuju dan mulai mengungkit masa lalu. Dia menyalahkan In Ho karna menikahi Jeong Suk yang nggak punya apapun dan melepaskan Seung Hi (yap, Seung Hi adalah cinta pertama In Ho).


Tidak hanya ke Ny. Kwak, In Ho juga meminta izin ke Seung Hi yang tentu saja di tentang. Astaga!! Setelah menguatkan tekad, In Ho akhirnya mengunjungi Roy Kim untuk konsultasi sebelum menandatangani persetujuan donor. Dia mau tau Roy lulusan dari sekolah mana. Tidak disangka, Roy ternyata tinggal di Amerika dan mendapat gelar sarjana dari Stanford dan masuk Fakultas Kedokteran Harvard. Wkwkwk, hebat!!


Tujuan In Ho datang untuk menanyakan efek samping yang akan dialaminya jika menjadi pendonor. Padahal, harusnya In Ho tau karena dia adalah dokter juga. Roy sampai terdiam sesaat mendengar pertanyaannya yang lebih mementingkan diri sendiri daripada sang istri. Efek samping yang akan diterima oleh In Ho adalah bekas luka.


Dasar bajingan. In Ho sama sekali nggak ada niat untuk menjadi pendonor. Untuk menandatangani persetujuan donor saja butuh waktu yang sangat lama. Dia terus bolak balik, hingga akhirnya Ibunya datang dan di saat yang bersama Seung Hi menelponnya.


Entah apa yang terjadi, namun, beberapa hari kemudian, Jeong Suk menjalani operasi. Yang melakukan operasinya adalah Roy Kim.


Saat Jeong Suk membuka mata, disamping kanan kiri Jeong Suk ada Jung Min, I Rang dan In Ho. Melihat wajah suaminya, dia teringat saat nggak sengaja melihat kedatangan Ny Kwak yang langsung merobek formulir donor yang belum ditandangani oleh In Ho.


Yeobo… Dasar bajingan!!!” itu kata pertama yang Jeong Suk ucapkan begitu sadar kepada In Ho.

 

 

 

 

Post a Comment

Previous Post Next Post