Sinopsis K-Drama : Itaewon Class Episode 12-2


Sinopsis K-Drama : Itaewon Class Episode 12-2
Images by : JTBC
SELURUH KARAKTER, TEMPAT, ORGANISASI, DAN KEJADIAN DALAM DRAMA INI ADALAH FIKSI
Sae Ro Yi ada di tempat Ho Jin. Dia mendapat telepon dari Yi Seo karena tidak ada di kantor. Yi Seo memerintahkannya untuk segera kembali ke DanBam. Yi Seo tidak menjelaskan apapun dan langsung mematikan telepon.
--

Yi Seo ada di depan DanBam, menunggu kedatangan seseorang. Tidak lama, sebuah mobil muncul. Yang mengemudi adalah dir. Kang sambil mengomeli Yi Seo yang berani sekali menjadikannya sebagai supir. Yi Seo tertawa ramah padanya.
Di bangku belakang, ada Ny. Kim. Yi Seo yang meminta Dir. Kang untuk menjemput ny. Kim. Yi Seo menyapa ny. Kim dengan ramah dan mengundangnya untuk masuk ke DanBam. Dia juga meminta menunggu sebentar karena Sae Ro Yi akan segera tiba.
Dir. Kang masih penasaran, darimana Yi Seo tahu kalau dia mengenal ny. Kim? Yi Seo memberitahu kalau dia tahu dari Ho Jin kalau ny. Kim adalah investor pertama Jangga.

Tidak lama, Sae Ro Yi tiba dengan wajah bingung. Yi Seo langsung menyuruhnya duduk. Ny. Kim sudah tahu tujuan mereka mengajaknya bertemu. Dia tahu kalau mereka tidak mendapatkan investasi. Yi Seo bersikap manis pada Ny. Kim dan terus memanggilnya ‘nenek’.
Ny. Kim heran melihat Sae Ro Yi yang terus saja diam. Padahal, Sae Ro Yi tahu kalau dia kaya dan dia berutang pada Sae Ro Yi. Jadi, Sae Ro Yi harus-nya meminta bantuan darinya. Dia heran karena Sae Ro Yi begitu keras kepala. Sae Ro Yi mengatakan kalau dia tidak ingin mereka bersepakat karena Tony. Yi Seo dan dir. Kang yang panik dan meminta nenek mengerti sifat Sae Ro Yi yang memang begitu.
Di saat Yi Seo dan dir. Kang membantu agar Ny. Kim mau berinvestasi, Sae Ro Yi malah terang-terangan menolak nenek untuk berinvestasi.  
“Lucu sekali dia. Aku juga tidak ingin rugi. Kau tak punya uang dan kemampuan. Mimpimu saja yang besar. Astaga. Semua karyawannya kesulitan, tapi sang bos hanya peduli pada harga dirinya. Kau hanya mementingkan integritasmu. Siapa yang mau berinvestasi pada orang bodoh sepertimu? Mereka tentu akan rugi. Lupakan saja,” ujar Ny. Kim.
Usai mengatakan itu, Ny. Kim langsung pergi. Yi Seo mengejarnya. Dir. Kang menatap Sae Ro Yi kecewa dan berkata kalau dia setuju dengan Ny. Kim.
“Kau bilang waktu itu, 'kan? Kau tak akan biarkan kau dan karyawanmu diganggu oleh siapa pun. Kau kira bisa pertahankan prinsipmu dan punya kebebasan? Itu tak masuk akal. Apa kau tahu ini? Kebebasan itu tidak gratis. Kebebasan ada harganya,” ujar Dir. Kang.
Sae Ro Yi terdiam. 
--

Geun Soo ada di atas gedung. Dia berdiri dan tampak memikirkan sesuatu. Dia membuka ponselnya dan melihat akun SNS Yi Seo. Tapi, SNS Yi Seo sudah di private.
Flashback
Geun Soo membahas dengan Soo Ah mengenai Hyun Yi yang sekarang menjadi terkenal. Itu karena Hyun Yi cantik dan juga mahir memasak. Hyun Yi menjadi fokus dalam program itu. Ini bukan merupakan perang rasa, tapi siapa yang paling terkenal.
Dan dia sudah mempunya rencana bagus yang sebenarnya tidak ingin di gunakannya. Soo Ah penasaran dengan rencana itu, tapi Geun Soo tidak memberitahu.
End
Geun Soo memandang pantulan wajahnya di layar ponsel. Dia tampak sedih dengan apa yang akan di lakukanya. Dia berubah.
--

Sae Ro Yi menjemput Soo Ah di Jangga. Soo Ah melihat kedatangannya, tapi menghindarinya. Sae Ro Yi melihatnya. Sae Ro Yi memberitahu kalau dia hendak menemui investor di dekat sini. Tapi, apa Soo Ah menghindarinya? Dia meminta maaf untuk kejadian hari itu.

Soo Ah sampai speechless. Dia seperti ini karna Sae Ro Yi sudah mencampakkan-nya. Sae Ro Yi tidak sadar dan malah bertanya balik, kapan? Soo Ah malas membahas dan mengajak Sae Ro Yi untuk makan bersama.
--

Saat makan, wajah Sae Ro Yi tampak sedih. Dia merasa bersalah pada para karyawannya karena sudah jarang mengajak mereka makan. Ah, karyawannya sudah bertemu bos yang salah. Soo Ah berkata kalau tidak demikian. Para karyawan Sae Ro Yi bukannya tidak bisa bekerja di tempat lain (maksudnya, para karyawan Sae Ro Yi percaya pada Sae Ro Yi sehingga bertahan).
Sae Ro Yi kemudian bertanya mengenai maksud Soo Ah kalau dia mencampakkannya?
“Balas dendam lebih penting bagimu daripada hidup bahagia denganku,” jawab Soo Ah.
“Begitu...”
“Aku mengerti. Aku tahu benar kau tak bisa dihentikan.”
“Aku menjadi beban di mana-mana.”
“Tapi kau tahu? Bila balas dendammu selesai, apa kau akan bahagia?” tanya Soo Ah.
Pertanyaan yang tidak mampu Sae Ro Yi jawab.
--


Sae Ro Yi kembali ke DanBam. Di dalam, ada Seung Kwon dan Hyun Yi yang tertidur pulas. Melihat mereka, Sae Ro Yi jadi teringat ucapan Ny. Kim kalau semua karyawan kesulitan, tapi bos (dirinya) malah hanya peduli pada harga dirinya. Sae Ro Yi hanya mementingkan integritas.
Seung Kwon terbangun dan menyapa Sae Ro Yi. Sae Ro Yi menanyakan alasan Seung Kwon tak pulang?
“Kami sedang bersiap untuk babak terakhir. Kami harus pergi dini hari untuk beli bahan.”
“Kalau Yi-seo?” tanya Sae Ro Yi.
“Dia pergi berkeliling mencari investor.”
--

Sae Ro Yi di atap DanBam. Dia sudah memikirkan semuanya dan memutuskan untuk menelpon Tony. Dia meminta maaf karena menelpon larut malam. Tujuannya nelpon untuk nanya, apa dia bisa bertemu dengan nenek Tony besok pagi?
Tony memberitahu kalau neneknya pergi ke Pulau Jeju. Sae Ro Yi kaget, kenapa tiba-tiba ke sana?  Tony menjawab kalau neneknya ada villa di sana dan Yi Seo juga sudah tahu kalau neneknya ada di sana.
Wuooh, Sae Ro Yi bisa merasakan sesuatu.

Tanpa membuang waktu, Sae Ro Yi menelpon Yi Seo. Yi Seo mengangkat dengan takut-takut dan memberitahu kalau dia sedang bertemu dengan calon investor. Sae Ro Yi hanya terus bertanya, Yi Seo ada dimana? Yi Seo menjawab, di pulau Jeju.
Hahahah, Sae Ro Yi sudah menduga kalau Yi Seo pergi menemui nenek Tony. Yi Seo menjelaskan kalau dia tidak bisa diam saja. Yi Seo mengira Sae Ro Yi akan marah, tapi Sae Ro Yi tidak marah sama sekali. Sebaliknya, dia tanya kapan Yi Seo akan bertemu dengan nenek?
Eh, Yi Seo ternyata ada di villa nenek dan saat Sae Ro Yi bertanya, Yi Seo langsung memberikan teleponnya pada nenek.
“Untuk apa kalian buat onar sampai ke Pulau Jeju selarut ini?” tanya Ny. Kim.
“Begini...” gugup Sae Ro Yi.
“Apa?”
“Mohon berinvestasi di kedai kami. Aku akan bekerja keras agar kau tidak merugi.”
“Anak tak berguna. Siapa yang meminta investasi lewat telepon?” omel nenek.
“Karena itulah aku datang ke sini, Nek,” ujar Yi Seo, ikutan nimbrung. Hahahah.
“Lupakan saja, Anak Bodoh.”
“Tapi... Aku akan bekerja...”
“Sekalipun aku berinvestasi di kedaimu, itu bukan karena Toni,” ujar nenek. “Aku juga seorang pebisnis, 'kan? Dan aku sedikit mengenalmu. Tidak hanya soal makananmu atau kedai yang kau buka. Aku suka caramu memedulikan seluruh gang. Sudah kukatakan, 'kan? Aku ini pebisnis. Aku tak suka buang uang percuma. Hasrat kita haruslah sama. Kau berpikir sampai mana?”
“Apa maksudmu?”
“Aku menanyakan targetmu.”
“Menjadi nomor satu di negara ini,” jawab Sae Ro Yi, tanpa ragu.
Nenek tertawa keras, “Dasar bodoh! Hasrat kita ternyata sama!”
“Kalau begitu...”
“Sudah kukatakan, 'kan? Aku tak mau buang uang percuma. "Menjadi nomor satu di negara ini"? Bagaimana kau bisa buktikan itu? Kau harus buktikan dengan perbuatan, 'kan? Program TV itu. Bukankah kau sedang ikut acara kompetisi masak? Jadilah pemenangnya. Bila kalian menang, aku janji akan berinvestasi padamu.”
Sae Ro Yi sangat senang mendengarnya dan berjanji akan menang. Yi Seo sangat senang mendengarnya. Ny. Kim menyuruh Yi Seo untuk pulang besok pagi dan malam ini menginap saja di vila-nya.
Setelah itu, Yi Seo lanjut bicara dengan Sae Ro Yi, memberikannya semangat.
“Mohon… maafkan aku,” ujar Sae Ro Yi.
“Kenapa kau selalu minta maaf?”
“Maafkan aku dan terimakasih.”
“Aku tahu. Aku mencintaimu,” balas Yi Seo dan mengakhiri telepon.
Sae Ro Yi cukup tercengang. Ah, aku rasa dia mulai membuka diri pada Yi Seo. Bagaimanapun, Yi Seo yang menunjukkan terang-terangan rasa sukanya padanya dan mendukungnya terus walau apapun.
--

Hari perlombaan Kedai Terhebat,
Seung Kwon yang mengantarkan Hyun Yi dan Sae Ro Yi ke lokasi syuting. Tony tidak ikut karna sedang cuti. Yi Seo masih ada di Jeju. Sebelum kembali ke kedai, Seung Kwon memberikan semangat pada Sae Ro Yi dan Hyun Yi.

Pas udah mau masuk ke gedung acara, Sae Ro Yi baru bilang pada Hyun Yi kalau dia sudah mendapatkan investasi dari nenek Tony. Tapi, ada syaratnya. Hyun Yi harus menang dalam Kedai Terhebat. Hyun Yi jelas terkejut karena Sae Ro Yi baru memberitahu sekarang padahal acara akan segera di mulai.
Eh, Sae Ro Yi malah bilang kalau dia yakin Hyun Yi pasti bisa. Semangat!
--

Seung Kwon sudah mau pulang. Pas di dalam mobil, dia melihat artikel berita : Ma Hyun Yi dari DanBam ternyata Transgender.
--


Sae Ro Yi dan Hyun Yi masuk ke ruangan syuting. Tapi, suasana sangat tegang. Kenapa? Karena semua membicarakan mengenai Hyun Yi yang seorang transgender. Mereka juga membahas apakah Hyun Yi melakukan operasi wajah? Tidak lama, Seung Kwon datang untuk memberitahu berita yang tersebar. Hyun Yi shock. Dia takut dengan tatapan orang-orang dan kabur dari sana.
--
Soo Ah menemui Geun Soo yang ada di ruang tunggu. Dia marah karena tahu kalau berita itu adalha perbuatan dari Geun Soo. Apa itu rencana bagus yang Geun Soo katakan? Tidak ada wajah bersalah sama sekali di wajah Geun Soo. Dengan tenang dia membenarkan kalau dia yang memberitahu media kemarin bahwa Ma Hyun Yi adalah transgender.
“Bila popularitas digunakan dalam hasil acara, kita bisa buat itu menjadi rasa benci,” ujar Geun Soo.
“Lalu bagaimana dengan dia? Apa yang akan terjadi dengannya? Sekalipun kau membenci orang itu...”
“Benci? Dia adalah seorang teman yang berharga bagiku.”
“Kalau begitu tentu...”
“Ini karena aku ingin menang,” tegas Geun Soo.
“Kenapa harus begini?” tanya Soo Ah dengan ekspresi kecewa.
“Aku dengar... beginilah cara Jangga bergerak.”
“Lalu bagaimana dengan kau dan staf DanBam? Apa yang terjadi dengan kalian?”
“Persahabatan itu sudah harus diakhiri,” ujar Geun Soo.
Soo Ah speechless. Geun Soo berubah menjadi sangat berbeda dari orang yang di kenalnya dulu, saat di DanBam.
--

Hyun Yi yang shock kabur ke dalam toilet wanita. Tapi, para wanita yang ada di dalam toilet, malah memberitahu Hyun Yi kalau ini toilet wanita. Yang secara tidak langsung, mereka mengusir Hyun Yi. Hyun Yi jelas semakin terpukul.

Sae Ro Yi mencari Hyun Yi dan menemukannya di tempat yang agak sepi. Hyun Yi berusaha kuat dan meminta maaf karena sudah kabur. Dia akan fokus dan bersiap. Dia sudah menduga kalau hal seperti ini pasti akan terjadi. Dia harus menang agar mereka bisa mendapatkan investasi.
Sae Ro Yi menggenggam tangan Hyun Yi dan berkata kalau tidak apa-apa.
“Dahulu, saat kita bekerja bersama di pabrik, apa kau ingat yang aku katakan? Kau... orang paling berani yang pernah kutemui. Apa pun yang dikatakan orang, kau adalah wanita paling berani dan cantik,” ujar Sae Ro Yi. “Bila kau sudah tenang, haruskah kita kembali ke DanBam?”
Hyun Yi menangis, “Tak apa. Kau tak perlu khawatir. Seperti yang kau tahu, aku ini sangat berani. Aku datang mempertaruhkan nama DanBam. Aku tidak akan kabur. Aku akan yakinkan mereka dengan rasa. Aku pasti bisa.”
“Tak apa jika kau ingin kabur. Tunggu. Kau tidak kabur. Kau tak salah apa pun. Benar, 'kan? Ini tak sepenting itu hingga kau harus mengalami semua ini. Kau tak perlu meyakinkan orang lain soal siapa dirimu.”
Mendengar ucapan Sae Ro Yi, tangisan Hyun Yi pecah. Dia menangis terisak-isak dalam pelukan Sae Ro Yi. Sae Ro Yi terus berkata “tak apa. Tak apa.” Walau begitu, wajah Sae Ro Yi sangat marah. Benar-benar marah. Hatinya mendidih melihat ini. Orang-nya sudah di ganggu.
--

Usai menenangkan Hyun Yi, Sae Ro Yi kembali ke lokasi syuting. Di sana ada Geun Soo dan Soo Ah. Geun Soo mengira DanBam akan mundur dari pertandingan karena Hyun Yi kabur. Tapi, Sae Ro Yi berkata DanBam tidak akan mundur.
--

Yi Seo di Jeju juga melihat berita mengenai Hyun Yi. Yi Seo saja selesai membaca buku berjudul “I am the Diamond.”
Hyun Yi sudah agak tenang. Dan di saat itu, dia mendapat telepon dari Yi Seo. Hyun Yi tahu dari suara Yi Seo, kalau Yi Seo pasti sudah melihat artikel itu. Yi Seo membenarkan dan bertanya apa yang Sae Ro Yi katakan?
“Dia bilang aku boleh kabur. Aku tak perlu meyakinkan orang lain soal siapa diriku.”
“Bagaimana denganmu? Apa kau akan kabur?” tanya Yi Seo.
--
Geun Soo tidak mengerti dengan Sae Ro Yi yang bilang DanBam tidak akan mundur padahal Hyun Yi sudah kabur. Sae Ro Yi menyatakan diri kalau dia yang akan memasak dan itu memang tidak menyalahi aturan. PD juga setuju saja.

Geun Soo meremehkannya. Tapi, Sae Ro Yi mengingatkan kalau Geun Soo pernah bilang kalau dia pandai memasak. Dan juga, Hyun Yi kabur? Apa Hyun Yi berbuat salah? Bersikaplah positif.
--
Tony yang khawatir juga datang ke gedung acara. Dia berhasil menemukan Seung Kwon. Dia menanyakan pada Seung Kwon, apa yang harus mereka lakukan mengenai Hyun Yi?
“Dia datang sebagai koki DanBam. Tentu dia harus tetap ikut,” ujar Seung Kwon.
“Walau hubungan kalian sejelek itu, kenapa kau begitu dengan kolegamu?”
“Bila kau dilahirkan sebagai pria,kau harus hidup sebagai pria. Bila dilahirkan sebagai wanita, hiduplah sebagai wanita. Ini adalah norma kehidupan yang ada. Sesuatu yang normal.”
“Kenapa kau berkata begitu?”
“Baiklah. Bagaimana denganmu? Apa kau tahu seperti apa Ma Hyun-yi?” tanya Seung Kwon, balik. “Hyun-yi melawan hukum alam dan hidup dengan caranya sendiri. Jangan cemas dan meremehkan dia. Wanita itu… lebih kuat dari siapa pun.”
--
Dan benar saja, saat syuting sudah hampir di mulai, pintu terbuka. Ma Hyun Yi kembali dengan penampilan cool-nya. Dia berjalan begitu percaya diri menuju meja memasak. Semua terkejut dengan kemunculannya.
Dan kita di perdengarkan apa yang Yi Seo katakan pada Hyun Yi. Yi Seo membacakan puisi yang baru saja di bacanya.
Aku adalah sebuah batu. Cobalah untuk membakarku. Aku akan bergeming karena aku sebuah batu. Coba pukul aku lebih keras. Aku... adalah batu yang keras. Coba perangkap aku dalam kegelapan. Aku adalah batu yang bersinar dengan sendirinya. Hancur lebur seperti debu. Aku menolak untuk menjadi seperti itu.

“Aku Ma Hyun-yi, kepala dapur DanBam. Aku adalah seorang transgender,” ujar Hyun Yi, percaya diri dan mengakui dirinya.



Pengakuan yang membuat semua orang terkejut. Tapi, Sae Ro Yi, Seung Kwon dan Tony tersenyum padanya. Eh, termasuk Soo Ah.
“Dan untuk hari ini, aku akan menjadi pemenangnya,” lanjut Hyun Yi.
Aku bertahan. Aku... adalah berlian.





5 Comments

  1. Gambar menyusul besok malam (senin, 09.03.20) 🙏🙏🙏🙏 soalnya masalah jaringan

    ReplyDelete
  2. Suuukaaaa bgt pokoknya.....jadi ga sbar nunggu eps selanjutnya....semngat!!

    ReplyDelete
  3. Makasih kak, sukaak sekali. Semangat nulisnya ya, setia menunggu,,

    ReplyDelete
Previous Post Next Post