Sinopsis Lakorn : Girl Next Room – Motorbike Baby Episode 01
Images by : GMM Tv
Adegan di mulai
dengan Sky (anak pemilik asrama) yang bernyanyi rap untuk memperkenalkan Asrama
Jamjan kepada para pemirsa sekalian. Asrama Jamjan memiliki sistem keamanan
terbaik, yaitu : seorang satpam tua (begitu klaim Sky). Asrama juga memiliki
tangga yang lebar dan lift. Asrama Jamjan adalah gedung bertingkat 7 lantai. Setiap
kamar asrama sudah memiliki properti lengkap seperti tempat tidur, meja belajar,
lemari, kursi dll. Juga ada fasilitas microwave, pemanas air dan AC serta Wi-Fi
gratis dengan koneksi yang kencang. Area sekitar asrama juga adem karena di
kelilingi banyak pohon. Dekat dengan kampus. Dan ada juga pangkalan tukang ojek
di dekat asrama.
Satu-satunya
aturan di asrama adalah : Laki-laki manapun di larang tegas masuk ke kamar.
Jika ketahuan, akan langsung di usir.
Untuk bisa tinggal
di asrama, setiap calon penghuni akan di wawancara dan di evaluasi.
Dan begitulah,
perkenalan singkat mengenai Asrama Wanita Jamjan.
Pemilik asrama, Jamjan, menilai
hasil video buatan Sky. Sebenarnya, dia kurang menyukai ide rap-rap itu untuk
mempromosikan asrama, tapi karena Sky bilang kalau itu adalah tren, maka dia
ngikut saja. Sebelum mengupload video
yang sudah di edit, Sky terlebih dahulu meminta bayaran dari ibunya. Tidak ada yang
gratis di dunia ini.
Jamjan memberikannya uang
sambil bergumam kalau Sky mirip seperti ayahnya saja. Oh ya, satu lagi, dia
mengingatkan Sky untuk tidak lupa membuatkan dokumen wawancara.
== Motorbike Baby ==
Wawancara untuk para penghuni
asrama Jamjan mulai di lakukan.
Yang pertama adalah : MIMI. Mahasiswa
baru yang panikan dan sangat bergantung pada orang tuanya. Bahkan saat tahu
kalau untuk masuk asrama dia harus melalui proses wawancara, Mimi meminta izin
untuk menelpon orang tuanya dulu, untuk menanyakan pendapat mereka.
Kedua adalah SUNDAE. Mahasiswi
baru yang paranoid, pesimistis dan tidak mudah percaya pada apapun. Saking
tidak mudah percayanya, dia sampai menyarankan pada Jamjan untuk memperketat
prosedur keamanan di asrama. Seperti, tamu yang datang wajib menitipkan kartu
identitas dan tidak boleh bertamu lebih dari 5 jam, untuk memastikan tidak ada
orang asing yang menginap. Kemudian, sebaiknya mencantumkan nomor telepon
darurat di setiap kamar. Dan untuk meteran air dan listrik, dia akan selalu
menge-check nya setiap hari.
Ketiga adalah DUCHESS. Gadis
Chinese-Thailand miskin yang telah menjadi kaya raya. Nama lamanya adalah
Danglek Sae-Yang, dan sekarang di ubah menjadi : Apimaha-Nguen Thong. Saking
kayanya, Duchess sampai membawa 6 koper ke asrama. Jamjan sempat mengira kalau
Duchess adalah penjual baju online. Tapi, Duchess langsung membantahnya dan
memberitahu kalau ini adalah barang-barang yang bahkan belum setengah dari
setengahnya dari setengahnya barang-barang yang ada di rumahnya. Karena itu,
dia ingin menyewa 2 kamar. Satu kamar untuk di tinggali dan satu lagi untuk
barang-barangnya.
Jamjan menolak Duchess untuk
tinggal di asramanya.
Keempat adalah View Viva. Artis
yang sedang naik daun. Manis Sexy Nakal! Begitu melihat Viva, Sky langsung
terpesona dan meminta izin untuk berfoto bersama. Dia meminta ibunya yang
memfoto mereka.
Kembali ke interview Mimi.
Jamjan khawatir kalau Mimi akan kesulitan tinggal sendirian, tapi Mimi penuh
tekad berkata kalau dia nggak takut hidup susah. Hanya saja… dia takut hantu. Apa
asrama ini berhantu?
“Tidak ada. Ibuku yang paling
seram di gedung ini,” jawab Sky dengan lugas.
Plak! Kepalanya langsung di
geplak sama ibunya.
Kembali ke interview Duchess. Duchess
kecewa karena tidak di terima di asrama ini, tapi yah mau gimana lagi. Dia akan
mencari tempat lain. Pas mau pergi, Duchess sengaja menjatuhkan amplop yang
berisi segepok uang. Melihat gepokan uang itu, Jamjan langsung berubah pikiran.
Duchess di terima.
Mimi, Sundae, Duchess dan View
Viva lolos tahap wawancara dan di terima menjadi penghuni asrama. Tapi, untuk
bisa masuk ke asrama, mereka harus membayar sewa untuk minimal 3 bulan pertama.
Jika mereka setuju, maka silahkan tanda tangan kontrak sewa-nya. Dan semua
setuju-setuju saja.
--Motorbike Baby--
Sundae keluar asrama dengan
langkah riang. Dia menghampiri abangnya, P’Sunny yang menunggu di seberang
asrama. Dengan riang, dia memberitahu kalau proses tinggal di asrama sudah siap
dan barang-barang-nya yang ada di mobil P’Sunny, boleh di bawa keluar. P’Sunny mengeluarkan
barang-barang Sundae dari dalam bagasi mobil. Kemudian, menasehatinya untuk
hidup mandiri dan berhati-hati. Segera pulang ke asrama setelah selesai kuliah.
Jangan pergi keluar malam-malam. Dan telepon dia kapanpun.
Sundae mengerti. Tapi, dia
tetap menggerutu karena P’Sunny memilih kerja di tempat yang jauh, di
Laemchabang. P’Sunny mengingatkan kalau dia tidak kerja, siapa yang akan
membayar uang kuliah, uang asrama dan uang makan Sundae? Dan juga, tidak mudah
mencari pekerjaan sekarang ini, jadi dia tidak bisa pilih-pilih. Dan juga,
Sundae harus bisa mandiri. Jika ada masalah, beritahu padanya. Dan juga, jangan
lupa minum obat tepat waktu.
Mendengar ucapan P’Sunny,
Sundae jadi sedih. Dia mengerti dengan keadaan dan akan berusaha tidak membuat
masalah. Jadi, abangnya bisa pergi sekarang. Dia bisa membawa barang-barangnya
sendiri ke dalam asrama.
Karena itu, P’Sunny pun pergi.
Setelah mobil P’Sunny pergi, Sundae
baru mengangkat kopernya dan akan membawanya masuk ke dalam asrama. Tapi, pas
mau nyebrang, sebuah motor langsung lewat dan hampir menyerepetnya. Refleks,
Sundae berteriak memarahinya karena tidak punya mata apa?! Pengendara itu
berhenti dan berbalik, menatap Sundae. Pengedara motor itu, yang adalah tukang
ojek, mengenakan kain yang menutupi bagian bawah wajahnya (dari hidung sampai
dagu).
Sundae malah ketakutan di tatap
seperti itu. Dia memarahi dirinya sendiri karena sudah berteriak begitu. Bagaimana
jika tukang ojek itu punya pisau? Mati! Sundae langsung meminta maaf dan kabur
ke dalam asrama.
--
Malam hari,
Sundae menutup hari dengan
menulis buku diary. 02 Juni 2019,
adalah malam pertamanya di tempat baru sendirian. Dan dia harus tinggal di
sini, setidaknya 4 tahun. Tempat tidur baru. Lingkungan baru. Belum kenal
siapapun. Bisakah dia hidup? Apa dia bisa tidur sendirian?
--
Esok hari,
Sundae sudah bangun dari jam 7
(dengan menyetel jam alarm ponsel). Begitu bangun, dia langsung
menyiap-nyiapkan barang-barang untuk ke kampus. Tapi, setiap kali dia keluar
kamar, dia pasti balik lagi karena kelupaan ini itu. Seperti : Inhaler, payung,
hand sanitizer dll.
--
Sky juga terburu-buru berangkat
ke sekolah karena hampir telat. Eh, bukannya langsung pergi, dia malah berhenti
karna melihat View yang baru selesai olahraga. Tidak hanya itu, Sky bahkan
mengeluarkan ponselnya untuk memotret View. View jelas terkejut.
Untungnya, Jamjan keluar dan
melihat kelakuannya tersebut. Dia menggeplak kepala Sky dan memarahinya untuk
segera berangkat sekolah. Sekarang! Sky langsung lari.
View masuk ke dalam asrama.
Jamjan bergumam kalau View beruntung karna ini adalah asrama wanita. Kalau
sempat ini adalah asrama campuran, View bisa berada dalam situasi yang sulit.
Eh, tidak lama keluarlah
Duchess dengan mengenakan topi kuning, tas kuning, jaket kuning, sepatu kuning
dan membawa helm kuning. Melihat penampilan Duchess, Jamjan langsung
mengomentarinya yang sangat kuning. Apa Duchess kena penyakit kuning? Duchess
tidak tersinggung dan dengan santai menjawab kalau ini adalah hari Senin. Dia hampir
terlambat, jadi dia akan berangkat duluan.
Di belakang Duchess ada Mimi
yang tampak sangat mengantuk. Jamjan sampai harus menyadarkannya kalau Mimi
memakai pasangan sepatu yang salah. Mimi makai sandal rumah di kaki kanan dan
sepatu di kaki kiri. Untung di kasih tahu, jadinya, Mimi kembali ke kamar untuk
menukar sepatu ke yang benar. Jamjan sampai geleng-geleng kepala melihatnya. Harusnya,
Mimi kembali tidur saja.
Terakhir, adalah Sundae.
Melihat Sundae, Jamjan tampak
lega. Setidaknya, ada satu penyewa yang waras.
--
Sambil jalan ke kampus, Sundae
berkirim pesan dengan P’Sunny. Karena itu, dia tidak melihat jalan dan hampir
keserempet ojek lagi. Itu adalah ojek yang kemarin. Tapi, kali ini, ojek itu
tidak berhenti dan terus jalan karena sedang membawa penumpang. Mata Sundae
tertarik pada helm yang di kenakan oleh penumpang itu. Helm yang di sisinya ada
gambar rusa kecil dengan tulisan warna kuning ‘Sunday’.
Sundae jadi teringat kenangan
lamanya. Dulu, dia pernah mendapat hadiah ulang tahun helm dengan motif seperti
itu.
--
Sundae tiba di kampus. Dia
harus menjalani ospek dengan meminta tanda tangan dan nama dari 50 senior. Sayangnya,
Sundae kesulitan untuk melakukannya. Dia juga belum mempunyai teman sama
sekali.
Untungnya, ada dua orang gadis
yang menyapanya dengan ceria. Mereka berdua juga adalah mahasiswi baru. Yang
berambut hitam dan panjang bernama Moana. Yang berambut pirang dan pendek
bernama Cherry. Mereka juga menanyakan asal sekolah Sundae. Sundae memberitahu
kalau dia dari Jo Or.
Mo jadi bersemangat. Temannya ada
di sana dan namanya Mui Mui. Apa Sundae kenal?
“Aku seniornya,” beritahu
Sundae.
“Lalu, kenapa baru tahun pertama
di sini?” tanya Cherry, kepo.
Sundae kesulitan menjawab
pertanyaan itu. Pas pula senior yang galak melihat mereka dan langsung memarahi
mereka yang malah bergerombol, bukannya melakukan tugas. Mereka harus segera
mendapatkan 50 nama senior hingga malam ini, jika gagal, mereka akan di hukum.
Karena itu, semua langsung
berpencar.
--
Sundae yang sendirian,
memberanikan diri untuk menanyakan nama para-para senior. Sayangnya, tidak ada yang
mau langsung memberitahu nama mereka. Mereka ingin Sundae melakukan sesuatu,
baru mereka mau memberitahu. Ada yang minta di tarikan blackpink dan ada yang
minta Sundae makan sate cilok. Sundae yang tidak bisa melakukannya, menolak.
Akhirnya, dia tidak dapat
satupun tanda tangan dan nama para senior.
Segerombolan senior pria
melihatnya dan memanggilnya. Mereka bersedia memberikan nama dan tanda tangan
mereka asal Sundae mau pergi membelikan mereka makanan ringan. Dia memberikan uang
untuk Sundae. Dan untuk itu, dia menahan buku Sundae. Jika Sundae kembali
dengan membawa makanan ringan, mereka baru akan mengembalikan buku itu.
Sundae akhirnya pergi membeli
makanan ringan. Saking banyaknya makanan yang di belinya, plastiknya sampai
jebol. Untungnya, seorang pria tiba-tiba muncul dan membantunya.
Flashback
Saat
masih di bangku SMA,
Sundae
terburu-buru masuk ke kelas. Dia membawa tas dan juga goodie bag. Tapi, goodie
bag-nya malah jebol sehingga barang-barangnya jatuh semua ke lantai. Jadinya,
Sundae membuang goodie bag itu ke tong sampah dan masuk ke kelas dengan
menenteng tas dan barang-barangnya.
Hal
itu terlihat oleh seorang pria. Tankhun. Senior terkeren sekolah Heartthrob.
--
Saat
jam pulang, Tankhun memanggilnya dan memberitahu kalau barang Sundae
tertinggal. Dia mengembalikan goodie bag itu. Sundae langsung memberitahu kalau
goodie bag itu robek, jadi dia membuangnya.
Tankhun
menunjukkan goodie bag itu, dan tidak ada bagian yang robek. Itu karena Tankhun
sudah menambal bagian yang robek dengan baik bermotif anak anjing biru.
“Apa
kamu menambalnya untukku?” tanya Sundae.
Tankhun
hanya tersenyum dan memberikan goodie itu. Sundae mau tidak mau, jadi tersenyum
malu juga.
End
Dan sekarang saat plastik
belanjaan-nya jebol, seorang pria tiba-tiba muncul dan membantunya. Pria itu
adalah mahasiswa baru juga. Dia memperkenalkan dirinya yang bernama Mile dan
dari Fakultas Teknik (Sundae mahasiswi fakultas seni). Mile bicara dengan
sangat sopan pada Sundae. Dia bahkan menawarkan Sundae untuk membawakan
belanjaan Sundae yang sangat banyak untuk para senior.
Saat di antarkan ke para
senior, buku Sundae di kembalikan. Di dalamnya juga sudah ada nama dan tanda
tangan mereka. Akan tetapi, apakah Sundae begitu takut pada mereka hingga
membawa pacar? Sundae langsung membantah kalau Mile bukan pacarnya. Para senior
jadi senang dan menggoda Sundae. Sundae bingung harus bagaimana. Mile yang
melihat itu, langsung menggenggam tangan Sundae dan bilang akan menjadi pacar
Sundae. Kemudian, dia menarik Sundae menjauh dari sana.
Setelah cukup jauh, Mile
melepaskan tangan Sundae sambil meminta maaf. Dia tidak bermaksud mengambil
keuntungan dari situasi tadi, tapi, para senior tampaknya tidak akan berhenti
menggoda Sundae jika dia tidak begitu. Sundae mengerti akan hal itu dan
sebaliknya, dia malah berterimakasih atas bantuan Mile.
Dan setelah itu, mereka
berpisah.
Setelah Mile pergi, Cherry dan
Mo yang memperhatikan sedari tadi, langsung menghampiri Sundae dengan semangat
dan mengajaknya ke kantin untuk bercerita. Mereka ingin tahu hubungan Sundae
dengan Mile. Sundae bingung dengan reaksi mereka berdua. Emangnya, siapa Mile?
Mo dengan menggebu-gebu bilang
kalau Mile adalah idaman semua wanita. Mereka juga menunjukkan akun SNS Mile yang
sedang bermain gitar. Mile itu selebgram terkenal.
--
Malam hari,
Para mahasiswi baru seni harus
menyelesaikan mewarnai gambar yang sangat besar sebelum bisa pulang. Setelah semuanya
selesai, mereka baru bisa pulang. Dan hari sudah terlalu larut. Mo dan Cherry
hendak makan dulu, tapi Sundae menolak ikut karna ingin langsung pulang ke asrama.
Pas udah tinggal sendiri,
Sundae baru sadar kalau tag name-nya hilang. Panik, Sundae kembali ke ruangan
mewarnai tadi, tapi tag name-nya tetap tidak ketemu juga. Satpam yang bertugas
untuk menutup pintu, melihatnya dan menyuruhnya untuk pulang karena gerbang
sudah mau di tutup.
Akhirnya, dengan berat hati, Sundae
pergi dari kampus.
--
Sambil jalan pulang ke asrama,
Sundae ngirim pesan pada P’Sunny. Dia memberitahu tag name-nya yang hilang dan takut
akan di marahi para senior besok. P’Sunny menyuruhnya untuk pulang duluan
karena hari sudah terlalu larut. Dan juga, itu hanya tag name. Tidak usah takut
di marahi senior, karena mereka toh bukan orang tua Sundae, jadi tidak usah
dengarkan mereka. Sundae tetap cemas dan takut. P’Sunny menasehati Sundae untuk
pulang dan besok berangkat lebih pagi ke kampus untuk nyari tag name-nya lagi.
Dan juga, jangan ngirim pesan sambil jalan. Nanti bisa kena jambret.
Membaca pesan terakhir P’Sunny,
Sundae jadi cemas. Dia langsung menyimpan ponselnya ke dalam tas dan melihat ke
belakang. Jalanan sangat gelap. Tidak ada siapapun. Dan tiba-tiba, terdengar
suara motor. Sundae ketakutan dan langsung lari sambil memegang tas-nya dengan
erat. Dia bahkan berteriak saat motor itu mendekat. Wusssh. Ternyata, motor itu
hanya melewatinya begitu saja.
Sundae menghela nafas lega.
Flashback
Sundae
pernah mengalami kejadian yang sama saat SMA.
Dia
pulang sendirian dan hari sudah gelap. Sundae sangat ketakutan karena merasa
ada yang mengikutinya. Saking takutnya, dia sampai terjatuh dan terkilir. Dan saat
ada tangan yang menyentuh pundaknya, Sundae langsung memukul kepala orang itu
dengan tas-nya.
Pas
di lihat, ternyata orang itu adalah P’Thankun. Sundae jelas malu dan khawatir
karena pelipis Thankun jadi terluka karena pukulannya. Dia meminta maaf karna
tidak bermaksud seperti itu. Sundae juga memberikan sapu tangannya untuk
Thankun menyeka darah di pelipisnya.
Setelah
itu, Sundae baru memarahinya karena mengikutinya tanpa suara begitu. Thankun kaget
karna di salahkan. Dia menjelaskan kalau dia melihat Sundae jalan sendirian di
jalan yang gelap dan berbahaya seperti ini.
--
Pada
akhirnya, Thankun membonceng Sundae pulang. Sundae berterimakasih atas
tumpangannya. Dan kemudian, meminta sapu tangannya di kembalikan. Thankun tidak
mau karena ada noda darahnya di sapu tangan itu, jadi dia ingin mencucinya dulu
baru mengembalikannya. Mereka malah berdebat mengenai sapu tangan itu.
Perdebatan
mereka baru berhenti saat P’Sunny keluar rumah karena mendengar suaranya. Saat melihat
Thankun, P’Sunny langsung memasang wajah garang dan bertanya siapa dia? Thankun
memberitahu namanya dan menjelaskan yang terjadi. P’Sunny dengan
terang-terangan mengusir Thankun untuk pergi. Thankun akhirnya pergi.
Sundae
jelas kesal melihat tingkah P’Sunny karena Thankun kan cuma ngasih tumpangan
pulang padanya. P’Sunny malah menuduh Sundae yang membela Thankun. Dia bahkan
ngancam akan ngadu ke ibu kalau Sundae pulang bersama pria.
End
Sundae jadi sedih teringat
kejadian masa lampau itu.
--
Esok hari,
Saat mau berangkat ke kampus,
tukang ojek yang hampir menyerempetnya dua kali, berhenti di depannya dan
menawarkan tumpangan. Sundae dengan sopan menolak karena kampusnya dekat dan
bisa di tempuh dengan jalan kaki. Tukang ojek itu terus membujuk Sundae untuk
naik ojek saja karena sekarang sudah hampir terlambat. Dia sudah menjadi tukang
ojek di sekitar kampus cukup lama, dan tahu kalau ada mahasiswi yang terlambat
pasti akan di hukum. Bukan hanya Sundae tapi mahasiswi baru lainnya juga.
Sundae jadi takut dan akhirnya
mau naik ojek itu. Tukang ojek memberikan helm penumpang pada Sundae. Helm dengan
motif rusa kecil dan tulisan ‘Sunday’.
Flashback
Sundae
pernah menerima hadiah ulang tahun helm dari Thankun. Helm hadiah dari Thankun
itu ada motif rusa kecil dan tulisan ‘Sunday’. Dan Thankun bilang kalau itu di
gambar sendiri olehnya.
End
Jadi, begitu melihat helm itu,
Sundae jadi penasaran darimana tukang ojek itu mendapatkan helm tersebut?
Tukang ojek tidak mau menjawab dan menyuruh Sundae untuk segera naik karna
mereka bisa telat. Walau masih penasaran, Sundae naik ke atas motor.
--
Mereka tiba di kampus tepat
waktu. Begitu turun, Sundae menanyakan lagi darimana tukang ojek itu mendapatkan
helm tersebut? Tukang ojek menjawab kalau dia membelinya. Dia juga meminta Sundae
membayar ongkos ojek 20baht sekarang karena dia sedang terburu-buru.
“Aku tidak mau bayar,” jawab
Sundae. “Tidak sampai Anda menjawabnya,” lanjut Sundae.
“Kalau gitu, tidak perlu bayar,”
jawab tukang ojek itu dan mengambil kembali helm-nya dari tangan Sundae.
Sundae tidak bisa membiarkannya
pergi begitu saja. Dia langsung menanyakan, apakah tukang ojek itu adalah P’Thankun?
Tidak ada jawaban. Sundae
semakin yakin. Tukang ojek itu langsung membantah dan bahkan berujar tidak tahu
siapa itu Thankun.
Sundae yang sudah penasaran,
langsung membuka helm tukang ojek itu dan menarik penutup wajah-nya. Benar. Tukang
ojek itu adalah Thankun.
Sundae benar-benar terkejut. Di
saat yang tidak tepat itu, Cherry dan Mo malah muncul dan menariknya untuk
segera masuk ke kampus karena para mahasiswa/I baru sudah di suruh berkumpul. Thankun
juga tampak terkejut karena Sundae jadi mengetahui dirinya.
--
Semua mahasiswa/I baru
berkumpul di lapangan. Dan seperti yang Sundae takuti, dia kena marah oleh para
senior karena tidak mengenakan tag name. Saat dia bilang kalau tag name-nya
hilang, para senior tidak peduli dan terus saja marah.
Saat itulah, Mile mengangkat
tangan dan menunjukkan tag name Sundae yang ada di tangannya. Dia menemukan tag
name itu di lantai dan tidak sempat mengembalikannya pada Sundae. Para senior
tidak peduli dan memarahi mereka berdua. Mereka memberi perintah agar Sundae
dan Mile berdiskusi sendiri, hukuman apa yang pantas untuk mereka berdua.
Mile mengajak Sundae berdiskusi
sambil meminta maaf karena tidak mengembalikan tag name itu lebih awal. Sundae
tidak masalah karena memang dia yang salah, menghilangkannya. Dan untuk
hukuman, Mile menyuruh Sundae untuk mengikutinya saja. Dia punya ide.
Apa ide Mile?
Dia memutar musik dan mengajak
Sundae untuk mengikuti caranya menarik. Untungnya, gerakan tarian Mile dan
musiknya cukup bagus hingga semua penonton dan senior merasa terhibur. Karena itu,
hukuman mereka tersebut di terima.
--
Saat jam pulang, Sundae tidak
langsung pulang melainkan mencari Mile. Dia dan Mile saling melambaikan tangan
dengan malu-malu. Sundae kemudian menerima tag name-nya dan ternyata di balik
belakang tag name-nya ada pesan : Jika
ingin mengucapkan terimakasih, tambahkan di Line Chat, ID : Mile-nuanear.
Mo dan Cherry jadi yakin kalau
Mile pasti naksir pada Sundae. Tapi, apa alasannya? Sundae juga tidak tahu. Dan
dia malah teringat kenangan lamanya lagi.
Flashback
Usai
mengantarkan Sundae pulang malam itu, Thankun mulai mendekati Sundae lagi. Dia
meminta ID Line Sundae. Sundae berkata kalau dia tidak pakai Line. Thankun
tidak percaya. Dia meminta Facebook Sundae. Sundae bilang tidak pakai Facebook.
Thankun tidak menyerah dan menanyakan akun medsos lain seperti : Hi-5 dan MSN.
Sundae langsung bilang itu medsos lama dan tidak ada yang menggunakan itu zaman
sekarang lagi.
Thankun
masih tidak menyerah. Karna akun medsos tidak ada, dia minta nomor hape Sundae.
Sundae menolak memberikannya.
Thankun
malah ngancam, kalau Sundae tidak kasih tahu, dia tidak akan mengembalikan sapu
tangan-nya.
“Simpan
saja jika mau,” balas Sundae, tidak peduli.
“Kau
cukup teguh,” ujar Thankun, menyerah.
“Kenapa
kau mau nomorku?”
“Ketika
seorang pria meminta nomor wanita, tidakkah jelas bahwa dia ingin mengenalnya?”
jujur Thankun.
Wow,
Sundae jadi terdiam.
End
Dan kini, Mile melakukan hal
yang sama seperti Thankun dulu.