Sinopsis Lakorn : Girl Next Room – Motorbike Baby Episode 01


Sinopsis Lakorn : Girl Next Room – Motorbike Baby Episode 01
Images by : GMM Tv
Adegan di mulai dengan Sky (anak pemilik asrama) yang bernyanyi rap untuk memperkenalkan Asrama Jamjan kepada para pemirsa sekalian. Asrama Jamjan memiliki sistem keamanan terbaik, yaitu : seorang satpam tua (begitu klaim Sky). Asrama juga memiliki tangga yang lebar dan lift. Asrama Jamjan adalah gedung bertingkat 7 lantai. Setiap kamar asrama sudah memiliki properti lengkap seperti tempat tidur, meja belajar, lemari, kursi dll. Juga ada fasilitas microwave, pemanas air dan AC serta Wi-Fi gratis dengan koneksi yang kencang. Area sekitar asrama juga adem karena di kelilingi banyak pohon. Dekat dengan kampus. Dan ada juga pangkalan tukang ojek di dekat asrama.
Satu-satunya aturan di asrama adalah : Laki-laki manapun di larang tegas masuk ke kamar. Jika ketahuan, akan langsung di usir.
Untuk bisa tinggal di asrama, setiap calon penghuni akan di wawancara dan di evaluasi.
Dan begitulah, perkenalan singkat mengenai Asrama Wanita Jamjan.

Pemilik asrama, Jamjan, menilai hasil video buatan Sky. Sebenarnya, dia kurang menyukai ide rap-rap itu untuk mempromosikan asrama, tapi karena Sky bilang kalau itu adalah tren, maka dia ngikut saja. Sebelum mengupload video yang sudah di edit, Sky terlebih dahulu meminta bayaran dari ibunya. Tidak ada yang gratis di dunia ini.
Jamjan memberikannya uang sambil bergumam kalau Sky mirip seperti ayahnya saja. Oh ya, satu lagi, dia mengingatkan Sky untuk tidak lupa membuatkan dokumen wawancara.
== Motorbike Baby ==
Wawancara untuk para penghuni asrama Jamjan mulai di lakukan.
Yang pertama adalah : MIMI. Mahasiswa baru yang panikan dan sangat bergantung pada orang tuanya. Bahkan saat tahu kalau untuk masuk asrama dia harus melalui proses wawancara, Mimi meminta izin untuk menelpon orang tuanya dulu, untuk menanyakan pendapat mereka.
Kedua adalah SUNDAE. Mahasiswi baru yang paranoid, pesimistis dan tidak mudah percaya pada apapun. Saking tidak mudah percayanya, dia sampai menyarankan pada Jamjan untuk memperketat prosedur keamanan di asrama. Seperti, tamu yang datang wajib menitipkan kartu identitas dan tidak boleh bertamu lebih dari 5 jam, untuk memastikan tidak ada orang asing yang menginap. Kemudian, sebaiknya mencantumkan nomor telepon darurat di setiap kamar. Dan untuk meteran air dan listrik, dia akan selalu menge-check nya setiap hari.

Ketiga adalah DUCHESS. Gadis Chinese-Thailand miskin yang telah menjadi kaya raya. Nama lamanya adalah Danglek Sae-Yang, dan sekarang di ubah menjadi : Apimaha-Nguen Thong. Saking kayanya, Duchess sampai membawa 6 koper ke asrama. Jamjan sempat mengira kalau Duchess adalah penjual baju online. Tapi, Duchess langsung membantahnya dan memberitahu kalau ini adalah barang-barang yang bahkan belum setengah dari setengahnya dari setengahnya barang-barang yang ada di rumahnya. Karena itu, dia ingin menyewa 2 kamar. Satu kamar untuk di tinggali dan satu lagi untuk barang-barangnya.
Jamjan menolak Duchess untuk tinggal di asramanya.

Keempat adalah View Viva. Artis yang sedang naik daun. Manis Sexy Nakal! Begitu melihat Viva, Sky langsung terpesona dan meminta izin untuk berfoto bersama. Dia meminta ibunya yang memfoto mereka.
Kembali ke interview Mimi. Jamjan khawatir kalau Mimi akan kesulitan tinggal sendirian, tapi Mimi penuh tekad berkata kalau dia nggak takut hidup susah. Hanya saja… dia takut hantu. Apa asrama ini berhantu?
“Tidak ada. Ibuku yang paling seram di gedung ini,” jawab Sky dengan lugas.
Plak! Kepalanya langsung di geplak sama ibunya.

Kembali ke interview Duchess. Duchess kecewa karena tidak di terima di asrama ini, tapi yah mau gimana lagi. Dia akan mencari tempat lain. Pas mau pergi, Duchess sengaja menjatuhkan amplop yang berisi segepok uang. Melihat gepokan uang itu, Jamjan langsung berubah pikiran. Duchess di terima.
Mimi, Sundae, Duchess dan View Viva lolos tahap wawancara dan di terima menjadi penghuni asrama. Tapi, untuk bisa masuk ke asrama, mereka harus membayar sewa untuk minimal 3 bulan pertama. Jika mereka setuju, maka silahkan tanda tangan kontrak sewa-nya. Dan semua setuju-setuju saja.
--Motorbike Baby--

Sundae keluar asrama dengan langkah riang. Dia menghampiri abangnya, P’Sunny yang menunggu di seberang asrama. Dengan riang, dia memberitahu kalau proses tinggal di asrama sudah siap dan barang-barang-nya yang ada di mobil P’Sunny, boleh di bawa keluar. P’Sunny mengeluarkan barang-barang Sundae dari dalam bagasi mobil. Kemudian, menasehatinya untuk hidup mandiri dan berhati-hati. Segera pulang ke asrama setelah selesai kuliah. Jangan pergi keluar malam-malam. Dan telepon dia kapanpun.
Sundae mengerti. Tapi, dia tetap menggerutu karena P’Sunny memilih kerja di tempat yang jauh, di Laemchabang. P’Sunny mengingatkan kalau dia tidak kerja, siapa yang akan membayar uang kuliah, uang asrama dan uang makan Sundae? Dan juga, tidak mudah mencari pekerjaan sekarang ini, jadi dia tidak bisa pilih-pilih. Dan juga, Sundae harus bisa mandiri. Jika ada masalah, beritahu padanya. Dan juga, jangan lupa minum obat tepat waktu.

Mendengar ucapan P’Sunny, Sundae jadi sedih. Dia mengerti dengan keadaan dan akan berusaha tidak membuat masalah. Jadi, abangnya bisa pergi sekarang. Dia bisa membawa barang-barangnya sendiri ke dalam asrama.
Karena itu, P’Sunny pun pergi.

Setelah mobil P’Sunny pergi, Sundae baru mengangkat kopernya dan akan membawanya masuk ke dalam asrama. Tapi, pas mau nyebrang, sebuah motor langsung lewat dan hampir menyerepetnya. Refleks, Sundae berteriak memarahinya karena tidak punya mata apa?! Pengendara itu berhenti dan berbalik, menatap Sundae. Pengedara motor itu, yang adalah tukang ojek, mengenakan kain yang menutupi bagian bawah wajahnya (dari hidung sampai dagu).
Sundae malah ketakutan di tatap seperti itu. Dia memarahi dirinya sendiri karena sudah berteriak begitu. Bagaimana jika tukang ojek itu punya pisau? Mati! Sundae langsung meminta maaf dan kabur ke dalam asrama.
--
Malam hari,
Sundae menutup hari dengan menulis buku diary. 02 Juni 2019, adalah malam pertamanya di tempat baru sendirian. Dan dia harus tinggal di sini, setidaknya 4 tahun. Tempat tidur baru. Lingkungan baru. Belum kenal siapapun. Bisakah dia hidup? Apa dia bisa tidur sendirian?
--

Esok hari,
Sundae sudah bangun dari jam 7 (dengan menyetel jam alarm ponsel). Begitu bangun, dia langsung menyiap-nyiapkan barang-barang untuk ke kampus. Tapi, setiap kali dia keluar kamar, dia pasti balik lagi karena kelupaan ini itu. Seperti : Inhaler, payung, hand sanitizer dll.
--

Sky juga terburu-buru berangkat ke sekolah karena hampir telat. Eh, bukannya langsung pergi, dia malah berhenti karna melihat View yang baru selesai olahraga. Tidak hanya itu, Sky bahkan mengeluarkan ponselnya untuk memotret View. View jelas terkejut.
Untungnya, Jamjan keluar dan melihat kelakuannya tersebut. Dia menggeplak kepala Sky dan memarahinya untuk segera berangkat sekolah. Sekarang! Sky langsung lari.
View masuk ke dalam asrama. Jamjan bergumam kalau View beruntung karna ini adalah asrama wanita. Kalau sempat ini adalah asrama campuran, View bisa berada dalam situasi yang sulit.

Eh, tidak lama keluarlah Duchess dengan mengenakan topi kuning, tas kuning, jaket kuning, sepatu kuning dan membawa helm kuning. Melihat penampilan Duchess, Jamjan langsung mengomentarinya yang sangat kuning. Apa Duchess kena penyakit kuning? Duchess tidak tersinggung dan dengan santai menjawab kalau ini adalah hari Senin. Dia hampir terlambat, jadi dia akan berangkat duluan.

Di belakang Duchess ada Mimi yang tampak sangat mengantuk. Jamjan sampai harus menyadarkannya kalau Mimi memakai pasangan sepatu yang salah. Mimi makai sandal rumah di kaki kanan dan sepatu di kaki kiri. Untung di kasih tahu, jadinya, Mimi kembali ke kamar untuk menukar sepatu ke yang benar. Jamjan sampai geleng-geleng kepala melihatnya. Harusnya, Mimi kembali tidur saja.
Terakhir, adalah Sundae.
Melihat Sundae, Jamjan tampak lega. Setidaknya, ada satu penyewa yang waras.
--

Sambil jalan ke kampus, Sundae berkirim pesan dengan P’Sunny. Karena itu, dia tidak melihat jalan dan hampir keserempet ojek lagi. Itu adalah ojek yang kemarin. Tapi, kali ini, ojek itu tidak berhenti dan terus jalan karena sedang membawa penumpang. Mata Sundae tertarik pada helm yang di kenakan oleh penumpang itu. Helm yang di sisinya ada gambar rusa kecil dengan tulisan warna kuning ‘Sunday’.
Sundae jadi teringat kenangan lamanya. Dulu, dia pernah mendapat hadiah ulang tahun helm dengan motif seperti itu.
--
Sundae tiba di kampus. Dia harus menjalani ospek dengan meminta tanda tangan dan nama dari 50 senior. Sayangnya, Sundae kesulitan untuk melakukannya. Dia juga belum mempunyai teman sama sekali.
Untungnya, ada dua orang gadis yang menyapanya dengan ceria. Mereka berdua juga adalah mahasiswi baru. Yang berambut hitam dan panjang bernama Moana. Yang berambut pirang dan pendek bernama Cherry. Mereka juga menanyakan asal sekolah Sundae. Sundae memberitahu kalau dia dari Jo Or.
Mo jadi bersemangat. Temannya ada di sana dan namanya Mui Mui. Apa Sundae kenal?
“Aku seniornya,” beritahu Sundae.
“Lalu, kenapa baru tahun pertama di sini?” tanya Cherry, kepo.
Sundae kesulitan menjawab pertanyaan itu. Pas pula senior yang galak melihat mereka dan langsung memarahi mereka yang malah bergerombol, bukannya melakukan tugas. Mereka harus segera mendapatkan 50 nama senior hingga malam ini, jika gagal, mereka akan di hukum.
Karena itu, semua langsung berpencar.
--
Sundae yang sendirian, memberanikan diri untuk menanyakan nama para-para senior. Sayangnya, tidak ada yang mau langsung memberitahu nama mereka. Mereka ingin Sundae melakukan sesuatu, baru mereka mau memberitahu. Ada yang minta di tarikan blackpink dan ada yang minta Sundae makan sate cilok. Sundae yang tidak bisa melakukannya, menolak.
Akhirnya, dia tidak dapat satupun tanda tangan dan nama para senior.

Segerombolan senior pria melihatnya dan memanggilnya. Mereka bersedia memberikan nama dan tanda tangan mereka asal Sundae mau pergi membelikan mereka makanan ringan. Dia memberikan uang untuk Sundae. Dan untuk itu, dia menahan buku Sundae. Jika Sundae kembali dengan membawa makanan ringan, mereka baru akan mengembalikan buku itu.
Sundae akhirnya pergi membeli makanan ringan. Saking banyaknya makanan yang di belinya, plastiknya sampai jebol. Untungnya, seorang pria tiba-tiba muncul dan membantunya.
Flashback
Saat masih di bangku SMA,
Sundae terburu-buru masuk ke kelas. Dia membawa tas dan juga goodie bag. Tapi, goodie bag-nya malah jebol sehingga barang-barangnya jatuh semua ke lantai. Jadinya, Sundae membuang goodie bag itu ke tong sampah dan masuk ke kelas dengan menenteng tas dan barang-barangnya.
Hal itu terlihat oleh seorang pria. Tankhun. Senior terkeren sekolah Heartthrob.
--

Saat jam pulang, Tankhun memanggilnya dan memberitahu kalau barang Sundae tertinggal. Dia mengembalikan goodie bag itu. Sundae langsung memberitahu kalau goodie bag itu robek, jadi dia membuangnya.
Tankhun menunjukkan goodie bag itu, dan tidak ada bagian yang robek. Itu karena Tankhun sudah menambal bagian yang robek dengan baik bermotif anak anjing biru.
“Apa kamu menambalnya untukku?” tanya Sundae.

Tankhun hanya tersenyum dan memberikan goodie itu. Sundae mau tidak mau, jadi tersenyum malu juga.
End

Dan sekarang saat plastik belanjaan-nya jebol, seorang pria tiba-tiba muncul dan membantunya. Pria itu adalah mahasiswa baru juga. Dia memperkenalkan dirinya yang bernama Mile dan dari Fakultas Teknik (Sundae mahasiswi fakultas seni). Mile bicara dengan sangat sopan pada Sundae. Dia bahkan menawarkan Sundae untuk membawakan belanjaan Sundae yang sangat banyak untuk para senior.

Saat di antarkan ke para senior, buku Sundae di kembalikan. Di dalamnya juga sudah ada nama dan tanda tangan mereka. Akan tetapi, apakah Sundae begitu takut pada mereka hingga membawa pacar? Sundae langsung membantah kalau Mile bukan pacarnya. Para senior jadi senang dan menggoda Sundae. Sundae bingung harus bagaimana. Mile yang melihat itu, langsung menggenggam tangan Sundae dan bilang akan menjadi pacar Sundae. Kemudian, dia menarik Sundae menjauh dari sana.

Setelah cukup jauh, Mile melepaskan tangan Sundae sambil meminta maaf. Dia tidak bermaksud mengambil keuntungan dari situasi tadi, tapi, para senior tampaknya tidak akan berhenti menggoda Sundae jika dia tidak begitu. Sundae mengerti akan hal itu dan sebaliknya, dia malah berterimakasih atas bantuan Mile.
Dan setelah itu, mereka berpisah.
Setelah Mile pergi, Cherry dan Mo yang memperhatikan sedari tadi, langsung menghampiri Sundae dengan semangat dan mengajaknya ke kantin untuk bercerita. Mereka ingin tahu hubungan Sundae dengan Mile. Sundae bingung dengan reaksi mereka berdua. Emangnya, siapa Mile?
Mo dengan menggebu-gebu bilang kalau Mile adalah idaman semua wanita. Mereka juga menunjukkan akun SNS Mile yang sedang bermain gitar. Mile itu selebgram terkenal.
--
Malam hari,
Para mahasiswi baru seni harus menyelesaikan mewarnai gambar yang sangat besar sebelum bisa pulang. Setelah semuanya selesai, mereka baru bisa pulang. Dan hari sudah terlalu larut. Mo dan Cherry hendak makan dulu, tapi Sundae menolak ikut karna ingin langsung pulang ke asrama.

Pas udah tinggal sendiri, Sundae baru sadar kalau tag name-nya hilang. Panik, Sundae kembali ke ruangan mewarnai tadi, tapi tag name-nya tetap tidak ketemu juga. Satpam yang bertugas untuk menutup pintu, melihatnya dan menyuruhnya untuk pulang karena gerbang sudah mau di tutup.

Akhirnya, dengan berat hati, Sundae pergi dari kampus.
--
Sambil jalan pulang ke asrama, Sundae ngirim pesan pada P’Sunny. Dia memberitahu tag name-nya yang hilang dan takut akan di marahi para senior besok. P’Sunny menyuruhnya untuk pulang duluan karena hari sudah terlalu larut. Dan juga, itu hanya tag name. Tidak usah takut di marahi senior, karena mereka toh bukan orang tua Sundae, jadi tidak usah dengarkan mereka. Sundae tetap cemas dan takut. P’Sunny menasehati Sundae untuk pulang dan besok berangkat lebih pagi ke kampus untuk nyari tag name-nya lagi. Dan juga, jangan ngirim pesan sambil jalan. Nanti bisa kena jambret.
Membaca pesan terakhir P’Sunny, Sundae jadi cemas. Dia langsung menyimpan ponselnya ke dalam tas dan melihat ke belakang. Jalanan sangat gelap. Tidak ada siapapun. Dan tiba-tiba, terdengar suara motor. Sundae ketakutan dan langsung lari sambil memegang tas-nya dengan erat. Dia bahkan berteriak saat motor itu mendekat. Wusssh. Ternyata, motor itu hanya melewatinya begitu saja.
Sundae menghela nafas lega.
Flashback
Sundae pernah mengalami kejadian yang sama saat SMA.
Dia pulang sendirian dan hari sudah gelap. Sundae sangat ketakutan karena merasa ada yang mengikutinya. Saking takutnya, dia sampai terjatuh dan terkilir. Dan saat ada tangan yang menyentuh pundaknya, Sundae langsung memukul kepala orang itu dengan tas-nya.

Pas di lihat, ternyata orang itu adalah P’Thankun. Sundae jelas malu dan khawatir karena pelipis Thankun jadi terluka karena pukulannya. Dia meminta maaf karna tidak bermaksud seperti itu. Sundae juga memberikan sapu tangannya untuk Thankun menyeka darah di pelipisnya.
Setelah itu, Sundae baru memarahinya karena mengikutinya tanpa suara begitu. Thankun kaget karna di salahkan. Dia menjelaskan kalau dia melihat Sundae jalan sendirian di jalan yang gelap dan berbahaya seperti ini.
--

Pada akhirnya, Thankun membonceng Sundae pulang. Sundae berterimakasih atas tumpangannya. Dan kemudian, meminta sapu tangannya di kembalikan. Thankun tidak mau karena ada noda darahnya di sapu tangan itu, jadi dia ingin mencucinya dulu baru mengembalikannya. Mereka malah berdebat mengenai sapu tangan itu.

Perdebatan mereka baru berhenti saat P’Sunny keluar rumah karena mendengar suaranya. Saat melihat Thankun, P’Sunny langsung memasang wajah garang dan bertanya siapa dia? Thankun memberitahu namanya dan menjelaskan yang terjadi. P’Sunny dengan terang-terangan mengusir Thankun untuk pergi.  Thankun akhirnya pergi.
Sundae jelas kesal melihat tingkah P’Sunny karena Thankun kan cuma ngasih tumpangan pulang padanya. P’Sunny malah menuduh Sundae yang membela Thankun. Dia bahkan ngancam akan ngadu ke ibu kalau Sundae pulang bersama pria.
End
Sundae jadi sedih teringat kejadian masa lampau itu.
--

Esok hari,
Saat mau berangkat ke kampus, tukang ojek yang hampir menyerempetnya dua kali, berhenti di depannya dan menawarkan tumpangan. Sundae dengan sopan menolak karena kampusnya dekat dan bisa di tempuh dengan jalan kaki. Tukang ojek itu terus membujuk Sundae untuk naik ojek saja karena sekarang sudah hampir terlambat. Dia sudah menjadi tukang ojek di sekitar kampus cukup lama, dan tahu kalau ada mahasiswi yang terlambat pasti akan di hukum. Bukan hanya Sundae tapi mahasiswi baru lainnya juga.

Sundae jadi takut dan akhirnya mau naik ojek itu. Tukang ojek memberikan helm penumpang pada Sundae. Helm dengan motif rusa kecil dan tulisan ‘Sunday’.

Flashback
Sundae pernah menerima hadiah ulang tahun helm dari Thankun. Helm hadiah dari Thankun itu ada motif rusa kecil dan tulisan ‘Sunday’. Dan Thankun bilang kalau itu di gambar sendiri olehnya.
End

Jadi, begitu melihat helm itu, Sundae jadi penasaran darimana tukang ojek itu mendapatkan helm tersebut? Tukang ojek tidak mau menjawab dan menyuruh Sundae untuk segera naik karna mereka bisa telat. Walau masih penasaran, Sundae naik ke atas motor.
--

Mereka tiba di kampus tepat waktu. Begitu turun, Sundae menanyakan lagi darimana tukang ojek itu mendapatkan helm tersebut? Tukang ojek menjawab kalau dia membelinya. Dia juga meminta Sundae membayar ongkos ojek 20baht sekarang karena dia sedang terburu-buru.
“Aku tidak mau bayar,” jawab Sundae. “Tidak sampai Anda menjawabnya,” lanjut Sundae.
“Kalau gitu, tidak perlu bayar,” jawab tukang ojek itu dan mengambil kembali helm-nya dari tangan Sundae.
Sundae tidak bisa membiarkannya pergi begitu saja. Dia langsung menanyakan, apakah tukang ojek itu adalah P’Thankun?
Tidak ada jawaban. Sundae semakin yakin. Tukang ojek itu langsung membantah dan bahkan berujar tidak tahu siapa itu Thankun.
Sundae yang sudah penasaran, langsung membuka helm tukang ojek itu dan menarik penutup wajah-nya. Benar. Tukang ojek itu adalah Thankun.
Sundae benar-benar terkejut. Di saat yang tidak tepat itu, Cherry dan Mo malah muncul dan menariknya untuk segera masuk ke kampus karena para mahasiswa/I baru sudah di suruh berkumpul. Thankun juga tampak terkejut karena Sundae jadi mengetahui dirinya.
--

Semua mahasiswa/I baru berkumpul di lapangan. Dan seperti yang Sundae takuti, dia kena marah oleh para senior karena tidak mengenakan tag name. Saat dia bilang kalau tag name-nya hilang, para senior tidak peduli dan terus saja marah.

Saat itulah, Mile mengangkat tangan dan menunjukkan tag name Sundae yang ada di tangannya. Dia menemukan tag name itu di lantai dan tidak sempat mengembalikannya pada Sundae. Para senior tidak peduli dan memarahi mereka berdua. Mereka memberi perintah agar Sundae dan Mile berdiskusi sendiri, hukuman apa yang pantas untuk mereka berdua.

Mile mengajak Sundae berdiskusi sambil meminta maaf karena tidak mengembalikan tag name itu lebih awal. Sundae tidak masalah karena memang dia yang salah, menghilangkannya. Dan untuk hukuman, Mile menyuruh Sundae untuk mengikutinya saja. Dia punya ide.
Apa ide Mile?

Dia memutar musik dan mengajak Sundae untuk mengikuti caranya menarik. Untungnya, gerakan tarian Mile dan musiknya cukup bagus hingga semua penonton dan senior merasa terhibur. Karena itu, hukuman mereka tersebut di terima.
--

Saat jam pulang, Sundae tidak langsung pulang melainkan mencari Mile. Dia dan Mile saling melambaikan tangan dengan malu-malu. Sundae kemudian menerima tag name-nya dan ternyata di balik belakang tag name-nya ada pesan : Jika ingin mengucapkan terimakasih, tambahkan di Line Chat, ID : Mile-nuanear.
Mo dan Cherry jadi yakin kalau Mile pasti naksir pada Sundae. Tapi, apa alasannya? Sundae juga tidak tahu. Dan dia malah teringat kenangan lamanya lagi.

Flashback
Usai mengantarkan Sundae pulang malam itu, Thankun mulai mendekati Sundae lagi. Dia meminta ID Line Sundae. Sundae berkata kalau dia tidak pakai Line. Thankun tidak percaya. Dia meminta Facebook Sundae. Sundae bilang tidak pakai Facebook. Thankun tidak menyerah dan menanyakan akun medsos lain seperti : Hi-5 dan MSN. Sundae langsung bilang itu medsos lama dan tidak ada yang menggunakan itu zaman sekarang lagi.
Thankun masih tidak menyerah. Karna akun medsos tidak ada, dia minta nomor hape Sundae. Sundae menolak memberikannya.
Thankun malah ngancam, kalau Sundae tidak kasih tahu, dia tidak akan mengembalikan sapu tangan-nya.
“Simpan saja jika mau,” balas Sundae, tidak peduli.
“Kau cukup teguh,” ujar Thankun, menyerah.
“Kenapa kau mau nomorku?”
“Ketika seorang pria meminta nomor wanita, tidakkah jelas bahwa dia ingin mengenalnya?” jujur Thankun.
Wow, Sundae jadi terdiam.
End
Dan kini, Mile melakukan hal yang sama seperti Thankun dulu.






Post a Comment

Previous Post Next Post