Original
Network : tvN
"Semua
karakter, organisasi, tempat, dan peristiwa adalah fiktif”
“Sulit kupercaya kamu tidak menjengukku di
rumah sakit,” keluh Dong Baek, kecewa.
“Aku tidak mengira kita seakrab itu,” balas Sun Mi sambil tertawa. Dan Dong Baek
mengiyakan.
Sun Mi memberitahu Dong Baek bahwa sekarang
dia sedang melakukan penelitian. Dan Dong Baek mengomentari kalau Sun Mi
membuang- buang waktu lagi. Sun Mi mendengus dan membalas bahwa dia tidak mau
di komentari oleh orang seperti Dong Baek yang menunjukkan kartunya saat
membantah Shin Woong. Dan Dong Baek membenarkan.
“Apa yang kamu lihat di benaknya?” tanya Sun
Mi, serius.
“Jalan rahasia,” jawab Dong Baek.
“Lalu?”
“Hanya itu. Selebihnya adalah ilusi yang
diciptakan olehnya.”
Sun Mi diam dan berpikir. Dong Baek
menjelaskan bahwa menurut nya Jae Gyu bisa mengendalikan apa yang dilihat nya.
Jadi intinya kekuatan Jae Gyu mengalahkan kekuatan nya. Walau sulit di percaya
dan menyakit kan, tapi itu harus diakui nya.
“Dia tidak hanya menghapus ingatan, tapi bisa
mengendalikannya,” gumam Sun Mi, berpikir. Lalu dia memberitahu apa yang sedang
di selidiki nya. “Aku menganalisis pesan yang ditinggalkan di tubuh Jo Sung
Dong.”
“ Tertulis di mana dia akan membunuh?” tanya
Dong Baek.
“Tidak, dia tidak meninggalkan jejak. Dia
hanya meninggalkan pesan langsung yang memandu kita ke korban berikutnya. Tidak
ada apa pun di tubuh Jo Sung Dong.”
Dong Baek merasa putus asa. Dia lalu
berpikir, apa guna nya mengincar ‘anak itu’. Dan Sun Mi menjelaskan pendapat
nya, dia menebak kalau itu mungkin saja ikan
haring merah untuk mengalihkan perhatian mereka. Ikan haring merah dulu
nya di gunakan oleh para penjahat untuk mengelabui bau mereka dari anjing
pemburu yang naif. Sun Mi merasa ada sesuatu yang aneh, sebab Jae Gyu terus
meninggalkan petunjuk yang akan membawa mereka kepadanya, tapi ntah kenapa Jae
Gyu terus berpura- pura bodoh. Selain itu, Jae Gyu bersikap seperti psikopat
asli. Dan bahkan Jae Gyu menunjukkan kekuatan supernaturalnya kepada mereka.
“Jangan berbasa-basi,” kata Dong Baek, tidak
sabaran.
“Apa tujuannya? Apa yang dia dapatkan dengan
memancing kita seperti ini?” kata Sun Mi, bertanya-tanya. Dan Dong Baek
menjawab balas dendam. Dan Sun Mi tidak mengerti.
“Apa lagi? Si Algojo membunuh untuk membalas
korban lain. Dia membunuh orang yang menurutnya layak mati. Itu dia anggap
sebagai panggilan hidupnya,” jelas Dong Baek, emosi.
“Jadi, kematian orang tua kita belum cukup?”
“Tidak ada cara lain untuk menerangkan
permainannya. Dia mencurahkan murkanya 20 tahun lalu pada kita. Murka yang dia
rasakan dari ketiga orang tua kita,” jelas Dong Baek.
Sun Mi terkejut mendengar kata ‘tiga orang’.
Dan Dong Baek pun menjelaskan bahwa orang yang ketiga adalah Ibu Hyeon Su.
Mendengar itu, Sun Mi menebak, apakah mungkin Jae Gyu membalas dendam untuk
membenarkan pembunuhan nya, karena si Algojo merasakan sukacita saat membunuh,
maka dia menutupi nya dengan nama keadilan.
“Itu yang kamu ketahui? Bahwa dia sungguh
tidak punya alasan khusus?” tanya Dong Baek.
“Bagaimana jika target ketiga bukan anak
kecil itu?” balas Sun Mi, bertanya.
“Lalu siapa lagi?”
“Itu… aku.”
Mendengar jawaban itu, Dong Baek diam dan
menatap Sun Mi.
Para polisi bersiap di tempat. Mereka menjaga
dan mengawasi jalan keluar rahasia milik Jae Gyu. Namun sama sekali belum ada
pergerakan.
Para polisi yang menyamar berkeliling di
sekitar jalan keluar rahasia Jae Gyu.
Diruangan media. Shin Woong memantau proses
kerja semuanya. Young Soo menjelaskan kepada Shin Woong bahwa mereka sudah
memasang GPS di tempat Jae Gyu. Tapi mereka hanya pasang di motor dan mobil Jae
Gyu saja, sebab mereka takut ketahuan.
Lampu di jalan rahasia milik Jae Gyu menyala
semuanya. Dan seseorang berjalan keluar.
Sun Mi merasa kalau ada kemungkinan dirinya
akan menjadi korban selanjutnya, sebab dia juga ada bersentuhan dengan Dong
Baek. Tapi dia menyakinkan Dong Baek untuk jangan khawatir, sebab ini hanya
tebakan nya saja. Dan dia juga merasa kalau Jae Gyu mungkin saja memiliki
komplotan.
Shin Woong pergi dari ruangan media. Sebab
ada yang ingin bertemu dengannya.
Didepan rumah Jae Gyu. Didalam mobil. Lim
sedang tertidur nyenyak. Dan disebelahnya, Woon Jang memperhatikan rumah Jae
Gyu dengan serius. Tapi tiba- tiba dari belakang Jae Gyu datang dan memukul
kepala Woon Jang, sehingga dia langsung tidak sadarkan diri. Dengan kaget, Lim
langsung terbangun, tapi sebelum dia bisa melakukan apapun, dia di seret keluar
oleh Jae Gyu dan di tendang hingga terjatuh.
Jae Gyu kemudian membuang Woon Jang keluar
dari dalam mobil. Dan dia pergi membawa mobil tersebut.
Sun Mi merasa penasaran, menurutnya Jae Gyu
adalah orang yang sangat cermat, tapi kenapa Jae Gyu meninggalkan jejak untuk
pompa air. Sun Mi memberitahu Dong Baek bahwa dia telah memeriksa jalan rahasia
tersebut, dia tahu karena Bong Kook ada meretas administrasi Tiongkok.
“Inspektur Han yang hebat dan mulia meretas?”
tanya Dong Baek, tidak menyangka.
“Bukan untuk kasus itu. Aku menyelamatkan
seorang anak,” balas Sun Mi. “Orang yang memimpin perusahaan hantu itu datang
empat tahun lalu.”
Sun Mi menunjuk kan foto orang yang di
sebutkannya, itu adalah Yoon In Tae, suami Shim Sang Ha, Ayah Hyeon Su.
“Ayah anak itu memanfaatkan anaknya…” gumam
Dong Baek, berpikir. “Dia bukan ayah kandungnya,” katanya merasa yakin.
“Dia menikahi Shim Sang Ha, seorang ibu
tunggal,” balas Sun Mi, membenarkan. “Dia tidak naik pesawat itu. Dia mungkin
di dekat Jin Jae Gyu, menerima perintahnya.”
“Yoon In Tae melakukan pembunuhan?”
“Dia bukan pria biasa. Kami menemukan
jejaknya di dunia bawah tanah.”
Dong Baek merasa heran, benarkah Jae Gyu
mengincar seorang ‘anak’, karena sesuatu dari 20 tahun lalu. Dan Sun Mi
membalas bahwa kemungkinan itu tidak
bisa diabaikan.
“Lalu? Ke mana tujuan kita?” tanya Dong Baek.
“Persembunyian mereka. Persembunyian Jin Jae
Gyu dan Yoon In Tae.”
Dirumah. Sang Ha merasa sangat khawatir,
karena Hyeon Su belum ditemukan. Lalu tiba- tiba terdengar nada dering hp milik
In Tae dari dalam kamar dan dia merasa heran, sebab dia yakin kalau In Tae ada
membawa hp nya saat pergi. Mengetahui itu, polisi wanita yang menemani Sang Ha,
dia membantu Sang Ha untuk menjawab telpon tersebut.
Itu adalah telpon dari nomor pribadi. Dan si
Polisi Wanita menjawab telpon tersebut serta menyalakan mode loudspeaker supaya
Sang Ha bisa mendengar juga. “Dengar baik-baik,” kata In Tae dengan nada panik.
“Apa yang terjadi?” tanya Sang Ha, tidak
mengerti. “Sayang, Hyeon Su menghilang …”
“Dengarkan saja. Keluarlah dari pintu
belakang,” perintah In Tae.
“Apa??”
“Keluar dari sana sekarang!” bentak In Tae.
Si Polisi Wanita memperkenalkan dirinya
kepada In Tae dengan maksud untuk menenangkan In Tae. Tapi saat dia baru saja
berbicara, tiba- tiba terdengar suara keras di luar kamar. Dan diapun pergi
keluar untuk memeriksa nya.
Dengan cemas, Sang Ha ikut keluar dari kamar
dan mengintip. Dan dia merasa sangat terkejut, saat melihat Jae Gyu yang sedang
mencekik si Polisi Wanita.
Sesampainya di depan gedung yang menuju ke
jalan rahasia. Sun Mi menjelaskan bahwa In Tae mempunyai puluhan properti
dengan nama palsu dan semuanya berlokasi di tempat yang mencurigakan. Dan Dong
Baek menanyakan, apakah Sun Mi mempunyai surat perintah. Dan Sun Mi menjawab
tidak.
“Yang benar saja,” keluh Dong Baek, terkejut.
“Lakukan sesuai caramu,” perintah Sun Mi.
“Kamu ingin aku disalahkan?”
“Mereka akan melunak padamu karena demi
menyelamatkan anak,” jelas Sun Mi dengan santai. Dan Dong Baek tidak bisa
berkata- kata.
Detektif A yang telah bertemu dengan Lim, dia
melapor kepada Young Soo yang berada dikantor pusat. “Dia memanjat tembok. Terowongan
rahasianya adalah tipuan.”
Selesai mendengarkan laporan dari Detektif A.
Young Soo mendapatkan kabar dari pihak si Polisi Wanita yang memberitahu kalau
rumah Sang Ha di serang dan Sang Ha diculik.
“Pak, ponselku,” kata Woon Jang kepada
Detektif A.
“Ponsel apa?” tanya Detektif A, tidak
sabaran.
“Ada di dalam mobil…” jelas Woon Jang.
Semua tim mulai memeriksa lokasi ponsel Woon
Jang yang berada di dalam mobil.
Sun Mi dan Dong Baek masuk ke dalam gedung.
Mereka memeriksa dengan seksama, tapi anehnya mobil dan motor Jae Gyu masih berada
di dalam garasi.
Seul Bi berhasil melacak lokasi ponsel Woon
Jang. “Mengebut menuju Incheon,” jelas nya.
“Dia lari. Halangi jalan ke bandara dan
pelabuhan,” perintah Young Soo.
Dong Baek dan Sun Mi mencari- cari Hyeon Su
di dalam gedung. Tapi sialnya, Hyeon Su tidak ada disana. Sun Mi kemudian
menemukan peralatan yang sama seperti yang di pakaikan kepada para korban,
seperti lukisan, rantai, tali, dan alat lainnya. Jadi Sun Mi menebak, apakah
mungkin ada ruangan lain lagi.
Tepat disaat Dong Baek dan Sun Mi sedang
berdiskusi. Tiba- tiba mobil Jae Gyu menyala dan kabur dari garasi. Dengan
segera, Dong Baek pun langsung berlari mengejar nya dan berpegangan di belakang
mobil. Sun Mi ingin menembak, tapi karena terhalang oleh Dong Baek, maka dia
ragu untuk melakukan nya.
Jae Gyu menyetir mobil dengan liar untuk
menyingkirkan Dong Baek. Dan caranya berhasil, Dong Baek terhempas dari mobil
dan terjatuh.
Para Detektif berhasil memojokkan mobil Woon
Jang di jalan.
Dong Baek dan Sun Mi mengikuti Jae Gyu
menggunakan motor.
Para Detektif mengelilingin mobil Woon Jang.
Dan saat pintu mobil dibuka, ternyata yang berada didalam mobil tersebut adalah
Sang Ha serta Hyeon Su. Melihat itu, semuanya terkejut.
Jae Gyu melepaskan penutup kepala nya dan
berjalan mendekati Dong Baek serta Sun Mi. “Kalian menemukanku,” pujinya.
“Ini dunia yang cerdas,” balas Dong Baek
sambil menunjukkan jam tangannya yang sengaja dia pasang di belakang mobil.
“Berbalik dan berlututlah,” perintah Sun Mi.
Dan Jae Gyu melakukannya dengan patuh.
Sun Mi mengingatkan Dong Baek untuk jangan
sampai menyentuh Jae Gyu, saat memasang kan borgol di tangannya.
“Butuh lima menit untuk bantuan tiba di sini.
Tapi hanya butuh tiga menit bagiku untuk menangani kalian dan naik kapal,”
gumam Jae Gyu. Kemudian dia berbalik dan langsung menyerang Dong Baek sambil
mengulurkan pistolnya untuk menembak.
Dong Baek terkejut, tapi untungnya dia
langsung bertindak cepat dengan menendang tangan Jae Gyu yang memegang pistol.
Sialnya, Jae Gyu berhasil menembak, dan Sun Mi yang berada dibelakang Dong Baek
yang terkena tembakan. Dia tertembak di tangan.
“Satu menit 50 detik,” gumam Jae Gyu.
“Ya, sudah cukup. Lagi pula, kamu akan
membusuk di penjara,” balas Dong Baek, kesal.
Jae Gyu dan Dong Baek mulai bertarung.
“Aku kabur setelah melihat Jin Jae Gyu di
rumahku. Aku menuruti perintah suamiku. Dan aku menemukan putraku di mobil. Dia
bilang satu-satunya cara untuk tetap aman adalah naik kapal dan pergi,” kata
Sang Ha, menjelaskan kepada para Detektif. Namun dia sedikit berbohong.
“Bu, di mana suamimu?” tanya Detektif A.
“Aku setuju menemuinya di Terminal
Penumpang.”
Sun Mi kesulitan untuk memegang pistolnya,
sebab tangannya yang terkena tembakan. Namun dia tidak menyerah dan tetap
berusaha. Dia menggunakan tangan nya yang lain dan mengarah kan pistol nya
kepada Jae Gyu.
Jae Gyu menyadari hal tersebut. Jadi dia
sengaja menggunakan Dong Baek sebagai tameng nya sambil terus memukuli Dong
Baek.
“Satu menit 30 detik,” gumam Jae Gyu. Lalu
dia mengeluarkan pisau yang di sembunyikannya dan menyerang Dong Baek.
Melihat itu, Sun Mi merasa terkejut. Dan
langsung menembak Jae Gyu. Tapi sialnya dia sedikit terlambat, karena Dong
Baek berhasil terkena tusukan dari pisau
tersebut di dada nya.
“Bangun. Aku akan memanggil ambulans,” teriak
Sun Mi.
Dong Baek mengeram kesakitan. Dia menarik
pisau tersebut dari dada nya dengan susah payah. Kemudian dia mendekati Jae Gyu
dan memukuli nya sambil terus mengeram kesakitan.
Jae Gyu kalah, tapi dia masih saja tetap
tertawa. Dan melihat itu, Sun Mi memberitahu kalau Jae Gyu telah gagal, karena
Ibu dan Anak telah aman. Mendengar itu, Jae Gyu tampak terkejut dan berhenti
tertawa langsung.
“Kami menemukannya sebelum mereka ke luar
negeri,” jelas Sun Mi.
“Apa? Apa katamu?” tanya Jae Gyu dengan sikap
aneh.
“Kamu kesal?” balas Sun Mi.
Dong Baek merasa ada sesuatu yang aneh. Dia
menyentuh tubuh Jae Gyu untuk melihat.
Jae Gyu memberikan Hyeon Su kepada In Tae. “Hanya
kamu yang bisa melindungi Sang Ha dan Hyeon Su. Jangan pernah lupakan itu,”
katanya.
“Pria ini tidak punya kekuatan supernatural,”
kata Dong Baek dengan raut terkejut. “Dia berusaha melindungi mereka. Dia
berusaha melindungi keluarganya dari pembunuh sebenarnya. Dia berusaha
melindungi mereka dari si Penghapus.”
“Penghapus?” gumam Sun Mi, tidak menyangka.
Seseorang datang. Dia memegang palu di
tangannya. Melihat itu, In Tae gemetar ketakutan.
Tags:
Memorist