Sinopsis Lakorn : Girl Next Room – Motorbike Baby Episode 05 - 2


Sinopsis Lakorn : Girl Next Room – Motorbike Baby Episode 05 - 2
Images by : GMM Tv
==Motorbike Baby==

Esok hari,
Mile masih membuat bekal untuk Sundae. Setelah menggoda Sundae, Mile memberitahu kalau dia harus membantu adiknya pindahan hari ini, jadi tidak bisa menjemput Sundae. Sundae tidak masalah dan menyuruh Mile untuk tidak khawatir karena dia bisa pulang sendiri.
--
Saat jam makan siang, Sundae memakan bekal yang Mile berikan. Mo dan Cherry langsung menggodanya. Di tambah lagi, Mile membuat telur goreng dengan bentuk hati. Sundae bahkan memuji Mile pada Mo dan Cherry. Dia bilang kalau Mile sering memasak untuk adiknya, dan adik Mile itu sangat pemilih soal makanan seperti dirinya. Jadi, Mile memasakannya makanan yang sama untuk adiknya.
Mo sampai mau muntah mendengar cara cerita Sundae yang seolah sudah sangat mengenal Mile, padahal sebelumnya, Sundae tidak tahu apapun mengenai Mile. Cherry lebih penasaran pada hal lain, apa sekarang Sundae sudah bisa melupakan Tankhun sepenuhnya?
Senyum Sundae lenyap. Dan itu seolah menjadi jawaban bagi mereka.
--

Jam pulang kampus,
Dan lagi-lagi, Tankhun sudah menunggunya dengan mengenakan helm dan kaca helm menutupi muka. Sundae jadi kesal dan menghampirinya seraya marah-marah karena Tankhun masih menunjukkan wajahnya padanya. Tankhun malah menjawab santai kalau dia sudah menutupi wajahnya dengan helm.
“Kenapa kau sendiri? Mana pacarmu?” tanya Tankhun.
“Dia ada urusan. Kenapa kau tanya?”

Tankhun melepas helm-nya dan menjawab hanya penasaran. Dan juga, dia mengira Sundae sudah putus dengan Mile. Dan juga, tadi dia menyebut ‘pacar’ dan Sundae tidak mengoreksi sama sekali ucapannya. Jadi, mereka (Sundae dan Mile) sudah resmi pacaran ya.
“Apapun hubungan kami, itu tidak ada urusannya denganmu.”
“Kenapa? Tidak bolehkan kakakmu ini tahu mengenaimu?”
Dan Mile tiba-tiba muncul menggandeng tangan Sundae, mengajaknya pergi. Tankhun langsung turun dari motornya dan menyuruh Mile untuk tidak bersikap posesif sepert itu. Apa Mile takut dia akan merebut Sundae? Dengan tenang, Mile menjawaab kalau Tankhun yang sudah bersikap posesif pada Sundae, bukan dirinya. Dan juga, apa yang sudah berakhir, jangan di bawa kembali.
Sundae mengajak Mile untuk pergi saja. Tankhun memintanya menunggu. Dia memberikan helm yang dulunya adalah hadiah untuk Sundae. Dia menyuruh Sundae untuk membuang helm itu sendiri. Karena Sundae sudah bisa move on, dia tidak ingin menjaga helm itu lagi. Helm itu milik Sundae, tapi Sundae tidak pernah membawanya. Dan itu membuatnya sakit setiap kali melihat helm itu.
Sundae tidak mau membuangnya sendiri dan menyuruh Tankhun yang membuangnya sendiri. Tankhun tidak mau karna dia maunya yang punya helm buang sendiri. Mile tidak mau ribet, menawarkan diri untuk membuangnya. Tankhun yang tidak terima dan menyuruh Mile untuk tidak ikut campur. Mereka jadi saling berdebat mengenai helm.
Mile yang kesal, malah mengumumkan kalau dia dan Sundae sekarang pacaran, jadi urusan Sundae adalah urusannya juga. Tankhun tidak mau mempercayai hal itu, kecuali mendengarnya langsung dari mulut Sundae.
Tidak ada kata apapun dari Sundae. Tankhun melempar helm itu ke tanah. Dia tidak peduli Sundae mau melakukan apa pada helm itu. Dia hanya berharap kalau Sundae mau membuangnya, buang dengan tangannya sendiri.
Dan Tankhun pun pergi. Mile memungut helm itu dan menawarkan diri untuk membuangnya. Tapi, Sundae mengambil helm itu dari tangan Mile dan berkata akan membuangnya sendiri.
--
Mile mengantar pulang Sundae. Mile takut kalau Sundae akan marah karena tadi dia bilang mereka pacaran. Sundae tidak marah karena dia tahu Mile mengatakan itu untuk membantunya. Yang membuatnya heran, kenapa Mile bisa ada di sini? Bukankah Mile harusnya membantu Magic pindahan?
“Aku salah waktu. Aku kira jam 1 siang, tapi adikku ternyata harus mengurus hal lainnya. Ku rasa, dia akan menelponku jika butuh bantuanku lagi,” jelas Mile.
Baru saja di bicarakan, Magic sudah menelpon dengan video call. Dia bilang urusannya sudah selesai jadi Mile bisa datang membantunya. Mile langsung memanfaatkan moment itu untuk memperkenalkan Sundae dan Magic.
Magic sangat ramah dan ceria. Dia juga bilang kalau Mile selalu membicarakan Sundae dan akhirnya dia bisa melihat Sundae. Setelah berbincang sesaat, Mile mengakhiri telepon. Dia pamit pada Sundae dan bilang akan menelpon nanti malam.
Setelah Mile pergi, Sundae jadi galau mau membuang helm-nya. Setelah berpikir beberapa saat,  Sundae akhirnya membuangnya ke tong sampah.
Eittt!
Pas malam, Sundae malah kembali dan memungut helm itu lagi. Bahkan membawanya pulang.
Sundae kembali menulis diary.
Aku tidak mengerti perasaanku sekarang. P’Tankhun tidak muncul lagi setelah hari itu. Aku memikirkannya. Ini seperti seseorang yang kau kenal, tiba-tiba menghilang.
--
Sudah beberapa hari Tankhun tidak kelihatan, dan itu malah membuat Sundae merasa cemas dan khawatir.
Dan hubungan Mile dengan Sundae semakin dekat.
Sundae kebetulan pulang cepat dan saat melihat Fai, dia langsung nanya, apa ada lihat Tankhun belakangan ini? Sundae beralasan kalau dia tidak melihat Tankhun mengunjungi Fai. Fai memberitahu kalau Tankhun di rumah sakit. Ayah Tankhun jatuh di rumah sakit beberapa hari yang lalu.
--
Malam hari,
Sundae yang cemas langsung pergi ke rumah sakit. Tankhun jelas heran melihatnya, ngapain datang kemari? Sundae menjelaskan kalau Fai memberitahunya. Jadi, bagaimana keadaan ayah Tankhun sekarang? Tankhun menjawab kalau ayahnya baik-baik saja dan Sundae tidak perlu khawatir.
Akhirnya, Sundae pun menjenguk ayah Thankun. Ayah senang karena sudah lama mereka tidak bertemu. Ayah bahkan masih bisa bercanda dengan Sundae. Thai juga ikut bercanda. Suasana sedikit ceria.
“Kau masih marah padanya?” tanya ayah pada Sundae. “Tan memang punya lidah yang tajam. Dia juga tidak ada sopan santun. Tapi, jauh di dalamnya, dia adalah pria baik. Percaya padaku. Jangan marah lagi padanya. Berbaikanlah dengannya. Aku mohon.”
Tankhun menghentikan ayahnya dan menyuruh Sundae untuk pulang saja karna ayahnya baik-baik saja. Ayah sedih, tapi Sundae bilang akan datang setiap hari sampai ayah sehat.
Setelah Sundae pergi, ayah dan Thai memarahi Tankhun yang bersikap seperti tadi. Ayah bahkan tahu kalau Tankhun berbohong tidak suka Sundae lagi, tapi dia tidak bisa di bohongi. Dia yang membesarkan Tankhun, jadi tahu segala sesuatunya.
--

Tankhun mengikuti Sundae dan menawarkan untuk mengantarkan Sundae pulang. Sundae menolak. Tankhun membujuknya untuk ikut saja dengannya karena ayahnya juga nyuruh untuk mengantar Sundae sampai rumah. Dan Sundae akhirnya mau ikut.

Tapi, di depan asrama sudah ada Mile. Tankhun tidak ingin mencari masalah, langsung pergi. Mile tampak tidak suka. Dia menanyakan kemana Sundae? Kenapa di telepon tidak bisa? Dan kenapa bisa sama Tankhun?
“Aku mengunjungi ayahnya di rumah sakit.”
“Apa yang terjadi pada ayahnya?”
“Dia jatuh di kamar mandi dan tidak sadarkan diri selama 2 hari. Tapi sekarang sudah lebih baik. Dia baru saja sadar.”
“Kau tampak dekat dengan keluarganya.”
“Ya. Ayahnya sangat baik padaku. Dia memperlakukanku jauh lebih baik daripada ayah ku sendiri.”
“Kalau begitu, kau tidak bisa lepas darinya,” ujar Mile, tampak kecewa.
“Jangan khawatir. Aku hanya menganggapnya sebagai ‘kakak’ sekarang. Tidak lebih.”
“Aku akan jujur. Aku benar-benar merasa tidak tenang ketika melihatmu dengannya. Aku tahu kau tidak punya perasaan apapun padanya sekarang. Tapi, aku tidak percaya padanya. Aku juga pria dan perasaanku bilang kalau dia tidak hanya menganggapmu sebagai ‘adik’.”
“Apa yang harus ku lakukan?”
“Ada dua cara. Putus hubungan dengannya atau pacaran denganku,” ujar Mile. Dia menggenggam tangan Sundae, “Sundae, aku benar-benar menyukaimu. Maukah kau pacaran denganku?”
Sundae terdiam.
--

Keadaan ayah sudah jauh membaik dan akhirnya di izinkan pulang. Karena ini hari terakhir, ayah bertanya serius, karena ini kesempatan terakhir Tankhun. Apa benar Tankhun tidak akan mengejar Sundae lagi? Tankhun serius, tidak ingin mengejar Sundae lagi.
Ayah menasehati Tankhun untuk jangan menyesal nantinya karena hidup ini pendek. Tapi, Tankhun sudah capek mendengarnya karena dia sudah bilang tidak akan mengejar Sundae lagi. Tankhun memilih untuk membayar tagihan ayahnya, tapi dia malah berpas-pasan dengan Sundae yang datang menjenguk.
Ayah memberitahu Sundae kalau dia akan keluar rumah sakit hari ini. Ayah sedih karena tidak akan bertemu Sundae lagi. Sundae dengan senang berujar kalau dia akan berkunjung ke rumah.
Suster datang untuk mengantar tagihan, jadi Tankhun pamit untuk mengurus tagihan ayah dulu. Setelah Tankhun keluar, Sundae pun ikutan pamit.
Tankhun masih kepikiran nasehat ayahnya. Dan setelah memikirkanya, dia memutuskan untuk mengejar Sundae. Tapi, Sundae sudah pergi dari kamar rawat ayahnya. Tankhun langsung mengejarnya ke lobby. Untungnya, Sundae masih ada.
“Sundae. Jangan pergi,” pinta Tankhun. “Aku tidak akan membiarkanmu pergi lagi. Tolong, jangan tinggalkkan aku.”
“Apa yang kau bicarakan?”
“Aku tidak ingin kita melawan perasaan kita lagi,” ujar Tankhun dan memeluk Sundae dengan erat. “Selama beberapa tahun ini, aku tidak pernah melupakanmu.”

Flashback
Dari awal, saat hampir menabrak Sundae yang baru pindah asrama, Tankhun sudah memperhatikannya
Saat di kampus, Sundae mendapat perintah untuk membeli snack dari para senior pria. Senior itu tidak memberikan tanda tangan sebenarnya, tapi Tankhun yang ada di sana, yang memarahi mereka untuk segera tandatangan di buku Sundae.
Tankhun yang sudah di usir Mile, tetap kembali ke apartemen Mile untuk mengantarkan payung dan makanan untuk Sundae.
Tankhun juga tidak langsung pulang ke rumah setelah mengantar Sundae. Dia akan pergi setelah memastikan Sundae mematikan lampu kamarnya.
End
“Kenapa kau baru mengatakannya sekarang?”
Tankhun melepaskan pelukannya dan menatap mata Sundae, “Maafkan aku.”
“Aku sangat ingin mendengar ini darimu saat itu, tapi kau tidak mengatakannya. Aku ingin kau menahanku kembali padamu, tapi kau tidak melakukannya. Kau membiarkanku pergi dengan mudahnya. Aku tahu, aku salah dan bersikap tidak rasional. Aku membuatmu muak dengan hal-hal sepele. Tapi, itulah aku. Aku orang yang selalu overthinking terhadap semuanya. Dan aku rasa aku akan terus begitu. Apa kau tahu berapa lama waktu yang kubutuhkan untuk melupakanmu? Aku sudah bisa berjalan menjauh dari bayang-bayangmu. Jika kita kembali bersama, kita akan berakhir sama seperti sebelumnya.”
“Tidak. Kita tidak akan berakhir seperti sebelumnya.”
“Apa yang sudah pecah, itulah akhir dari kita. Biarlah kita tetap menjadi adik-kakak. Itu sudah cukup.”
“Tidak. Aku masih mencintaimu dan kau masih mencintaiku.”
“Berhenti! Aku sudah bersama Mile sekarang.”






Post a Comment

Previous Post Next Post