Original
Network : Tencent Video iQiyi Youku iQiyi
Qiao Man datang ke tempat Ben. Dan
ternyata si pedagang buku bekas sebelumnya, dia adalah Ben. Dan ketika Qiao Man
datang ke tempat nya, kebetulan ada penagih hutang yang datang juga ke sana
untuk menagih hutang kepada Ben. Jadi mereka pun bekerja sama untuk menagih
hutang kepada Ben. Dan karena takut, Ben pun segera kabur darisana.
Dengan segera mereka semua berlari
bersama untuk mengejar Ben.
Luo Chen datang ke café dengan kekasih
nya, dan disaat itu mereka bertemu dengan He Ping serta A Li. Melihat He Ping
disana, Luo Chen merasa tidak senang.
“Lin He Ping, pas sekali saya ingin
menemuimu. Saya dengar-dengar kamu sudah pergi. Kamu benar-benar tidak punya
rasa malu sama sekali. Kamu sudah lupa Barcelona itu tempat apa?” keluh Luo
Chen dengan kesal. “Pernahkah kamu memikirkan perasaan orang lain?” tanyanya.
“Kamu diam. Saya pergi ke Barcelona
untuk bekerja,” balas He Ping.
Dengan sinis, Luo Cheng memberikan
selamat kepada He Ping, karena perusahaan He Ping akan segera go publik. Tapi
dia juga mengingatkan He Ping, kalau selama dirinya masih ada, maka He Ping
tidak akan bisa mendapatkan ketenangan, karena semakin He Ping mendaki tinggi,
maka dia akan semakin kejam menjatuhkan He Ping nantinya. Mendengar itu, He
Ping merasa emosi dan mencengkram kerah kemeja Luo Cheng.
“Luo Chen, meskipun saya bersalah pada
Nan Sheng, tapi itu juga sama sekali tidak ada hubungannya denganmu. Dengar
tidak? Dengar tidak?” teriak He Ping, emosi.
“Lin He Ping, pukul saya kalau kamu
berani. Pukul saya kalau kamu berani,” balas Luo Chen, berteriak. Dan dengan
cemas, si kekasih Luo Chen, dia meminta He Ping untuk melepaskan Luo Chen,
karena hanya demi Nan Sheng, tidak perlu semuanya sampai berkelahi.
Dengan kesal, He Ping pun melepaskan
Luo Chen. Lalu si kekasih segera menarik Luo Chen untuk pergi darisana.
Setelah Luo Chen dan si kekasih pergi,
He Ping meminta waktu untuk sendirian. Dan A Li menolak, dia menasehati He Ping
untuk melupakan Nan Sheng, karena Nan Sheng sudah meninggal selama bertahun-
tahun.
“A Li!” bentak He Ping. “Bisakah kamu
jangan memedulikan saya? Ini urusan saya sendiri. Saya mohon padamu,” jelas
nya.
“Baik. Saya pergi,” balas A Li dengan
perasaan terluka.
Setelah keluar dari café, Luo Chen
meminta maaf kepada kekasih nya, dan mengajak nya untuk makan di tempat lain.
Namun si kekasih langsung menolak, karena dia sudah tidak punya mood untuk
makan.
“Kamu jangan menaruh hal yang tidak
menyenangkan tadi di hati,” kata Luo Chen, menasehati. “Hari ini saya berjanji
untuk mentraktirmu makan.”
“Saya tidak bahagia bukan karena Lin
He Ping. Saya tidak sama denganmu,” balas si kekasih. “Saya kira kamu sudah melupakan
Nan Sheng, tapi sampai hari ini baru saya tahu kalau dia masih
hidup di hatimu,” jelas nya. “Kenapa kamu tidak bisa melupakan Nan Sheng?”
“Saya tentu tidak bisa melupakan dia. Kematian
Nan Sheng adalah luka abadi di hati saya.”
“Tapi di depanmu masih berdiri saya
yang hidup, satu orang hidup. Kenapa kamu tidak bisa membuka matamu dan
melihat saya baik-baik?” tanya si kekasih, merasa terluka.
“Maaf. Xiaoxi, saya yang tidak
memikirkan perasaanmu. Saya minta maaf,” kata Luo Chen, menyesal. “Tapi saya
tidak bisa melakukan permintaanmu,” jelas nya. Lalu dia pergi.
Qiao Man berhasil menemukan Ben yang
bersembunyi. Dia menjelaskan kalau vila yang Ben jual saat itu, pemadam api nya
ada bermasalah. Dan karena itu, dia jadi mengeluarkan uang sebesar 50.000 Euro
untuk memperbaiki nya. Jadi dia ingin Ben membayar nya kembali.
“Ketika saya menjual rumah, prosedur
serah terimanya sudah beres dan kalian sudah menandatanganinya, sekarang datang
mencari saya untuk meminta uang pemadam api,” kata Ben, tidak mau membayar.
“Apa maksudmu? Kamu saat itu
berkali-kali berjanji. Kamu mau menyangkal hutang ya?” balas Qiao Man, kesal.
“Ada hal seperti itu ya? Rumah saya
sudah dijual selama enam bulan. Kamu sekarang datang mencari saya untuk meminta
uang, saya rasa kamu itu mau memeras saya,” balas Ben.
Dengan kesal, Qiao Man tetap ingin Ben
untuk membayar hutang padanya. Dan Ben mengeluh, karena sekarang banyak orang
yang mengantre untuk menagih uang padanya juga. Jadi intinya, dia tidak punya
uang. Lalu setelah mengatakan itu, dia pun pergi. Dan Qiao Man langsung
mengejar nya.
Si pria, saudara ipar Hanson. Dia
membawa Hanson ke sebuah rumah yang akan menjadi tempat tinggal Hanson mulai
saat ini, dan setelah dia membawa Hanson ke sana, dia ingin pergi. Tapi Hanson
langsung menghentikan nya dan meminta laporan kinerja darinya, sebab semua
karyawan yang lain sudah melakukan nya dan memberikan padanya.
“Saya juga harus tulis ya?” tanya si
pria, tidak terlalu senang.
“Tentu saja. Kalau ada orang di
perusahaan yang membuat perlakuan khusus, lalu apa yang akan dipikirkan oleh
orang lain?” balas Hanson dengan serius.
“Baik. Saya akan menulisnya untukmu.
Kamu tunggu,” balas si pria. Lalu dia langsung pergi.
Setelah si pria pergi, Hanson mengirim
kan pesan suara kepada Qiao Man. “Qiao Man, saya sudah tiba di China dengan
selamat. Hari ini saya sudah pergi ke perusahaan. Sekarang mereka mengaturkan
saya untuk tinggal di sebuah rumah mewah yang besar. Rasanya hampa, tidak
hangat, tidak ada perasaan. Andai saja kamu ada di sini, itu akan bagus. Kamu
tenang saja. Saya pasti akan bekerja keras membuat diri sendiri memulai kembali
dari awal. Kalau begitu kamu harus bekerja keras. Saya merindukanmu.”
Qiao Man heran, ketika He Ping tiba-
tiba datang ke tempat nya saat sudah sangat malam. Namun walau begitu, dia
tetap mengizinkan He Ping masuk ke dalam tempat nya. Dan karena dia sedang
menonton TV, dia pun mengajak He Ping untuk menonton bersama.
“Bagaimana hari ini?” tanya He Ping
sambil terus menatap Qiao Man, bukan TV.
“Saya hari ini pergi mencari Ben. Apakah
kamu tahu? Dia sekarang sedang dikejar oleh sekelompok orang yang menagih
hutang. Dia dulu adalah orang yang punya rumah di luar negeri. Dia keras kepala
tidak mengakui kalau dia dulu berjanji pada saya tentang masalah penggantian
pemadam api. Apakah kamu tahu? Saya kesal sekali,” kata Qiao Man bercerita
dengan kesal.
Sesudah selesai bercerita Qiao Man
lanjut menonton TV dengan fokus. Sedangkan He Ping, dia terus saja menatap Qiao
Man.
He
Ping : “Nan Sheng.”
“Nan Sheng, saya sangat merindukanmu,”
kata He Ping dengan penuh kerinduan sambil tiba- tiba memeluk Qiao Man dengan
erat. “Apakah kamu tahu saya sangat merindukanmu?”
“Kamu sudah kebanyakan minum deh.
Lepaskan,” balas Qiao Man sambil mendorong He Ping, tapi dia tidak bisa. Lalu
setelah He Ping melepaskan nya, dia langsung menampar He Ping.
Ketika Qiao Man menampar nya, He Ping
pun tersadar. Dia meminta maaf dan berjalan pergi darisana. Dan dengan marah,
Qiao Man melemparkan bantal pada nya.
Dirumah. He Ping duduk menatap lukisan
Qiao Man sambil mengingat segala hal tentang Qiao Man saat di Barcelona. “Lin He Ping, sebenarnya apa yang kamu
lakukan? Kamu jelas-jelas tahu kalau dia adalah Qiao Man, bukan Nan Sheng, kenapa
kamu bisa melakukan hal seaneh ini? Kamu mau meneruskan ilusi yang kacau ini
sampai kapan? Qiao Man adalah seorang gadis yang baik, kamu tidak boleh
menyakitinya. Lupakan saja. Lupakan semuanya. Lupa baru bisa membuat hati tenang, baru bisa memulai kembali.”
He Ping membuka ruang penyimpanan nya
yang tersembunyi di balik rak buku. “Lin
He Ping, jangan terjebak dalam perasaan lagi. Ketidaksempurnaan yang sudah
ditakdirkan dalam hidup tidak bisa diperbaiki. Kamu harus belajar untuk
menerimanya menjadi bagian dari hidup, menjadi memori abadi, pintu keluar dari
jiwa. Bangkitlah.”
Setelah pintu ruangan penyimpanan
terbuka, He Ping membawa lukisan Qiao Man masuk ke dalam sana. Tapi kemudian
dia merasa kaget, karena semua lukisan yang ada di dinding nya telah
menghilang. Dan bahkan buku harian dunia lain milik Nan Sheng.
Tags:
Beautiful Reborn Flower