Sinopsis C- Drama : Beautiful Reborn Flower Episode 7 part 2


Original Network : Tencent Video iQiyi Youku iQiyi

Qiao Man datang ke tempat Ben. Dan ternyata si pedagang buku bekas sebelumnya, dia adalah Ben. Dan ketika Qiao Man datang ke tempat nya, kebetulan ada penagih hutang yang datang juga ke sana untuk menagih hutang kepada Ben. Jadi mereka pun bekerja sama untuk menagih hutang kepada Ben. Dan karena takut, Ben pun segera kabur darisana.
Dengan segera mereka semua berlari bersama untuk mengejar Ben.

Luo Chen datang ke café dengan kekasih nya, dan disaat itu mereka bertemu dengan He Ping serta A Li. Melihat He Ping disana, Luo Chen merasa tidak senang.
“Lin He Ping, pas sekali saya ingin menemuimu. Saya dengar-dengar kamu sudah pergi. Kamu benar-benar tidak punya rasa malu sama sekali. Kamu sudah lupa Barcelona itu tempat apa?” keluh Luo Chen dengan kesal. “Pernahkah kamu memikirkan perasaan orang lain?” tanyanya.
“Kamu diam. Saya pergi ke Barcelona untuk bekerja,” balas He Ping.


Dengan sinis, Luo Cheng memberikan selamat kepada He Ping, karena perusahaan He Ping akan segera go publik. Tapi dia juga mengingatkan He Ping, kalau selama dirinya masih ada, maka He Ping tidak akan bisa mendapatkan ketenangan, karena semakin He Ping mendaki tinggi, maka dia akan semakin kejam menjatuhkan He Ping nantinya. Mendengar itu, He Ping merasa emosi dan mencengkram kerah kemeja Luo Cheng.
“Luo Chen, meskipun saya bersalah pada Nan Sheng, tapi itu juga sama sekali tidak ada hubungannya denganmu. Dengar tidak? Dengar tidak?” teriak He Ping, emosi.

“Lin He Ping, pukul saya kalau kamu berani. Pukul saya kalau kamu berani,” balas Luo Chen, berteriak. Dan dengan cemas, si kekasih Luo Chen, dia meminta He Ping untuk melepaskan Luo Chen, karena hanya demi Nan Sheng, tidak perlu semuanya sampai berkelahi.
Dengan kesal, He Ping pun melepaskan Luo Chen. Lalu si kekasih segera menarik Luo Chen untuk pergi darisana.


Setelah Luo Chen dan si kekasih pergi, He Ping meminta waktu untuk sendirian. Dan A Li menolak, dia menasehati He Ping untuk melupakan Nan Sheng, karena Nan Sheng sudah meninggal selama bertahun- tahun.
“A Li!” bentak He Ping. “Bisakah kamu jangan memedulikan saya? Ini urusan saya sendiri. Saya mohon padamu,” jelas nya.
“Baik. Saya pergi,” balas A Li dengan perasaan terluka.
Setelah keluar dari café, Luo Chen meminta maaf kepada kekasih nya, dan mengajak nya untuk makan di tempat lain. Namun si kekasih langsung menolak, karena dia sudah tidak punya mood untuk makan.
“Kamu jangan menaruh hal yang tidak menyenangkan tadi di hati,” kata Luo Chen, menasehati. “Hari ini saya berjanji untuk mentraktirmu makan.”


“Saya tidak bahagia bukan karena Lin He Ping. Saya tidak sama denganmu,” balas si kekasih. “Saya kira kamu sudah melupakan Nan Sheng, tapi sampai hari ini baru saya tahu kalau dia masih hidup di hatimu,” jelas nya. “Kenapa kamu tidak bisa melupakan Nan Sheng?”
“Saya tentu tidak bisa melupakan dia. Kematian Nan Sheng adalah luka abadi di hati saya.”
“Tapi di depanmu masih berdiri saya yang hidup, satu orang hidup. Kenapa kamu tidak bisa membuka matamu dan melihat saya baik-baik?” tanya si kekasih, merasa terluka.

“Maaf. Xiaoxi, saya yang tidak memikirkan perasaanmu. Saya minta maaf,” kata Luo Chen, menyesal. “Tapi saya tidak bisa melakukan permintaanmu,” jelas nya. Lalu dia pergi.
Qiao Man berhasil menemukan Ben yang bersembunyi. Dia menjelaskan kalau vila yang Ben jual saat itu, pemadam api nya ada bermasalah. Dan karena itu, dia jadi mengeluarkan uang sebesar 50.000 Euro untuk memperbaiki nya. Jadi dia ingin Ben membayar nya kembali.

“Ketika saya menjual rumah, prosedur serah terimanya sudah beres dan kalian sudah menandatanganinya, sekarang datang mencari saya untuk meminta uang pemadam api,” kata Ben, tidak mau membayar.
“Apa maksudmu? Kamu saat itu berkali-kali berjanji. Kamu mau menyangkal hutang ya?” balas Qiao Man, kesal.
“Ada hal seperti itu ya? Rumah saya sudah dijual selama enam bulan. Kamu sekarang datang mencari saya untuk meminta uang, saya rasa kamu itu mau memeras saya,” balas Ben.
Dengan kesal, Qiao Man tetap ingin Ben untuk membayar hutang padanya. Dan Ben mengeluh, karena sekarang banyak orang yang mengantre untuk menagih uang padanya juga. Jadi intinya, dia tidak punya uang. Lalu setelah mengatakan itu, dia pun pergi. Dan Qiao Man langsung mengejar nya.


Si pria, saudara ipar Hanson. Dia membawa Hanson ke sebuah rumah yang akan menjadi tempat tinggal Hanson mulai saat ini, dan setelah dia membawa Hanson ke sana, dia ingin pergi. Tapi Hanson langsung menghentikan nya dan meminta laporan kinerja darinya, sebab semua karyawan yang lain sudah melakukan nya dan memberikan padanya.
“Saya juga harus tulis ya?” tanya si pria, tidak terlalu senang.
“Tentu saja. Kalau ada orang di perusahaan yang membuat perlakuan khusus, lalu apa yang akan dipikirkan oleh orang lain?” balas Hanson dengan serius.
“Baik. Saya akan menulisnya untukmu. Kamu tunggu,” balas si pria. Lalu dia langsung pergi.

Setelah si pria pergi, Hanson mengirim kan pesan suara kepada Qiao Man. “Qiao Man, saya sudah tiba di China dengan selamat. Hari ini saya sudah pergi ke perusahaan. Sekarang mereka mengaturkan saya untuk tinggal di sebuah rumah mewah yang besar. Rasanya hampa, tidak hangat, tidak ada perasaan. Andai saja kamu ada di sini, itu akan bagus. Kamu tenang saja. Saya pasti akan bekerja keras membuat diri sendiri memulai kembali dari awal. Kalau begitu kamu harus bekerja keras. Saya merindukanmu.”
Qiao Man heran, ketika He Ping tiba- tiba datang ke tempat nya saat sudah sangat malam. Namun walau begitu, dia tetap mengizinkan He Ping masuk ke dalam tempat nya. Dan karena dia sedang menonton TV, dia pun mengajak He Ping untuk menonton bersama.
“Bagaimana hari ini?” tanya He Ping sambil terus menatap Qiao Man, bukan TV.

“Saya hari ini pergi mencari Ben. Apakah kamu tahu? Dia sekarang sedang dikejar oleh sekelompok orang yang menagih hutang. Dia dulu adalah orang yang punya rumah di luar negeri. Dia keras kepala tidak mengakui kalau dia dulu berjanji pada saya tentang masalah penggantian pemadam api. Apakah kamu tahu? Saya kesal sekali,” kata Qiao Man bercerita dengan kesal.
Sesudah selesai bercerita Qiao Man lanjut menonton TV dengan fokus. Sedangkan He Ping, dia terus saja menatap Qiao Man.
He Ping : “Nan Sheng.”

“Nan Sheng, saya sangat merindukanmu,” kata He Ping dengan penuh kerinduan sambil tiba- tiba memeluk Qiao Man dengan erat. “Apakah kamu tahu saya sangat merindukanmu?”
“Kamu sudah kebanyakan minum deh. Lepaskan,” balas Qiao Man sambil mendorong He Ping, tapi dia tidak bisa. Lalu setelah He Ping melepaskan nya, dia langsung menampar He Ping.

Ketika Qiao Man menampar nya, He Ping pun tersadar. Dia meminta maaf dan berjalan pergi darisana. Dan dengan marah, Qiao Man melemparkan bantal pada nya.

Dirumah. He Ping duduk menatap lukisan Qiao Man sambil mengingat segala hal tentang Qiao Man saat di Barcelona. “Lin He Ping, sebenarnya apa yang kamu lakukan? Kamu jelas-jelas tahu kalau dia adalah Qiao Man, bukan Nan Sheng, kenapa kamu bisa melakukan hal seaneh ini? Kamu mau meneruskan ilusi yang kacau ini sampai kapan? Qiao Man adalah seorang gadis yang baik, kamu tidak boleh menyakitinya. Lupakan saja. Lupakan semuanya. Lupa baru bisa membuat hati tenang, baru bisa memulai kembali.”

He Ping membuka ruang penyimpanan nya yang tersembunyi di balik rak buku. “Lin He Ping, jangan terjebak dalam perasaan lagi. Ketidaksempurnaan yang sudah ditakdirkan dalam hidup tidak bisa diperbaiki. Kamu harus belajar untuk menerimanya menjadi bagian dari hidup, menjadi memori abadi, pintu keluar dari jiwa. Bangkitlah.”

Setelah pintu ruangan penyimpanan terbuka, He Ping membawa lukisan Qiao Man masuk ke dalam sana. Tapi kemudian dia merasa kaget, karena semua lukisan yang ada di dinding nya telah menghilang. Dan bahkan buku harian dunia lain milik Nan Sheng.

Post a Comment

Previous Post Next Post