Sinopsis Lakorn : Sapai Import Episode 04 - 1


ATTENTION :
Menurut saya pribadi, drama ini tidak sesuai untuk usia di bawah 19 tahun. Jadi, jika ada yang di bawah 19 tahun, harap tidak lanjut membaca. Pemirsa di harap bijak. Terimakasih.
Subtitle : thanks to penerjemah (the link you can see in images)
=====


Sinopsis Lakorn : Sapai Import Episode 04 - 1
Images by : Channel 7

Ratree panik karena Ratda memiliki bukti rekaman kalau dia menyakiti dirinya sendiri. Dengan video itu, Ratda mengajak Ratree untuk bekerja sama dengannya. Jika Ratree bersedia, dia akan menutupi video itu dari semuanya dan tidak akan ada satupun yang tahu kalau Ratree menyakiti diri sendiri dan memfitnah Lisa.
Pembicaraan mereka tersebut di kuping oleh Waen. Dia begitu kaget hingga tanpa sadar menjatuhkan nampan yang ada di tangannya. Suara jatuhan nampan itu terdengar oleh Ratree dan Ratda, tapi untungnya, Waen berhasil kabur sebelum ketahuan oleh mereka.

Ratree mau bekerja sama dan ingin tahu apa yang Ratda inginkan darinya? Ratda ingin mereka bekerja sama membuat Lisa dan Don bercerai. Ratree sedang melakukan hal itu sekarang, jadi kenapa dia harus bekerja sama dengan Ratda?
“Karna aku tahu kalau Don bercerai darinya, dia tidak akan pernah menikahimu. Tapi, aku dapat membantumu jadi kau bisa menikah dengan Don. Tapi, kau harus menceraikan-nya setelah 1 tahun. Dan kau tidak boleh punya anak dengan Don!”
“Kenapa?”
“Jangan bertanya. Lakukan saja yang ku perintahkan. Jika kau tidak mau, maka aku hanya harus menunjukkan video ini pada Ibuku. Dan Ibuku akan tahu watak aslimu dan betapa kejamnya kau! Ketika waktunya tiba, dia akan membuangmu juga. Sama seperti Ayahmu, ibumu dan nenek kandungmu yang meninggalkanmu,” ancam Ratda.
Ucapan Ratda membuka luka lama di hati Ratree.


Flashback
Ratree yang masih kecil terus merengek pada Neneknya kalau dia merindukan ayah dan ibunya. Nenek tidak bisa memberitahu dimana ayah dan ibu Ratree dan hanya meminta Ratree untuk tinggal dengannya dan dia janji akan menjaga Ratree. Saat itu, ada nenek Don di sana juga.
“Kemana orangtuaku pergi?”
Nenek tidak bisa menjawab dan hanya bisa menangis. Nenek Don yang berusaha menenangkannya. Dia menasehati Nenek agar jujur pada Ratree kalau ayah dan ibunya sudah meninggal secara tiba-tiba. Nenek tidak punya keberanian untuk memberitahu Ratree karena takut dia akan terluka. Dia akan memberitahu ketika waktunya sudah tepat.
Tapi, tanpa mereka ketahui, Ratree mendengar semua pembicaraan tersebut.
--
Ratree beranjak remaja dan Nenek-nya sudah meninggal. Dia begitu sedih karena hanya tinggal sendiri di dunia ini sekarang.

Saat itu, Nenek Don datang dan mengajak Ratree ke tempatnya. Mulai sekarang, dia yang akan menjaga Ratree.
End

Ratree yang tidak ingin di tinggalkan lagi, mau bekerja sama dengan Ratda.
--
Ko dan Paula makan siang bersama. Paula tidak berselera makan karena merasa kasihan pada Lisa. Dia percaya sepenuhnya kalau Lisa tidak menyakiti Ratree. Ko juga berpendapat sama dengannya.
Gigi yang mendengar pembicaraan mereka, tertawa mengejek. Dia tidak menyukai Lisa dan yakin kalau Lisa akan segera di tendang keluar dari perternakan. Gigi mulai berdebat dengan Ko dan Paula.
Saat Gigi udah pergi, Waen tiba untuk berbagi berita dengan Ko dan Paula. Dia meminta mereka berdua untuk tidak memberitahu siapapun apa yang di katakannya sekarang karena kalau tidak, dia bisa mati.
--
Paula pergi ke kediaman Don untuk menemui Lisa. Dia sangat bersemangat karena mereka sudah menemukan bukti yang dapat membantu Lisa. Tentu saja, ini mengenai video rekaman yang ada di ponsel Ratda.
--

Suasana hati Ratda sedang sangat baik hingga dia merangkai bunga. Pat sampai heran melihat sikap ibunya. Saat Pit mau pergi, Ratda memintanya untuk bicara dengannya berdua saja karena masalah ini penting. Mereka pergi ke kamar, dan tidak membiarkan Pat mengetahui apa yang mereka bicarakan.
--
Paula menggunakan motornya, membonceng Lisa ke kediaman Ratda. Tapi, dia ragu membiarkan Lisa masuk dan meminta Lisa untuk memberitahu dulu pada Don atau Orn. Lisa menolak karena dia tidak ingin membuat masalah lagi untuk Don atau Orn. Dia bisa mengatasi semuanya sendiri dan Paula silahkan kembali ke perternakan.

Paula tidak mau dan ingin menemani Lisa. Tapi, Lisa mengancam akan menyuruh Don memecat Paula jika Paula tidak kembali ke perternakan untuk bekerja. Paula takut dan akhirnya kembali ke perternakan sendirian.
--

Ratda menunjukkan video itu pada Pit. Pit sangat senang dan bangga pada ibunya yang bisa mendapatkan video itu dan membuat Ratree berada di pihak mereka. Akan semakin mudah bagi mereka untuk menuruti apapun yang mereka katakan.
“Bertahanlah sedikit lagi, Pit. Setelah satu tahun, kau akan menjadi pemilik perternakan ini seperti yang kau inginkan.”
“Ya, bu.”
Dan karena pembicaraan sudah selesai, Pit pamit mau pergi pesta ke klub. Ratda mengizinkannya, tapi dia memohon pada Pit untuk mulai berhenti berpesta. Dia ingin Pit mulai menunjukkan kemampuannya kepada Nenek agar semua tahu kalau Pit sudah dewasa dan bertanggung jawab. Pit hanya mengiyakan dengan setengah hati dan berjanji kalau ini adalah terakhir kalinya.
--

Lisa menyelinap ke rumah Ratda. Dia hampir saja ketahuan oleh Pit yang keluar rumah, untungnya dia cepat bersembunyi di balik tembok. Lisa juga melihat Ratda yang asyik merangkai bunga dan meletakkan ponselnya di atas meja, dan kemudian, tiba-tiba naik ke lantai atas.
Lisa memanfaatkan moment itu untuk melihat isi ponsel Ratda, tapi ponselnya ada password. Dan tiba-tiba saja ada telepon masuk. Ratda bergegas turun. Lisa jadi panik dan tidak tahu harus bersembunyi dimana. Dan tiba-tiba, sebuah tangan menutup mulutnya dan menariknya ke balik tembok.

Orang itu adalah Don.
Dan Don akhirnya membawa Lisa kembali ke kediamannya dengan motornya. Tentu saja, Don memarahi Lisa yang hampir saja membuat masalah lagi jika dia tidak muncul untuk menyelamatkannya. Lisa capek mendengar omelan Don dan menyuruhnya diam. Dia hanya ingin Don memberitahu gimana caranya dia tahu kalau dia ada di kediaman Ratda?

Flashback
Don dan Mor berkeliling perternakan untuk mencari CCTV yang mungkin ada mengarah ke TKP, tapi tidak ada satupun. Mereka mulai pusing gimana caranya bisa menolong Lisa.
Saat itu, Paula yang baru kembali ke perternakan, berteriak panik memanggil Don.
“Khun Lisa pergi ke rumah Khun Ratda untuk mengambil ponselnya.”
End

Lisa kesal karena Paula tidak bisa jaga rahasia. Don membela Paula yang sudah melakukan hal benar. Don juga menyebut Lisa tadi melakukan hal yang sangat bodoh dan seperti orang putus asa. Apa ini hasil lulus Master dari Inggris?
“Sudah selesai kau menghinaku?” kesal Lisa.
“Masih belum. Aku masih bisa bicara sampai 10 hari tanpa henti untuk menghinamu! Mau dengar?”
“Nggak mau. Siapa juga yang mau mendengar hinaan? Kau gila?!” kesal Lisa. “Aku akui, aku bodoh dan putus asa. Aku hanya ingin menyelesaikan masalah sendiri.”
Don bisa mengerti kalau Lisa tidak suka bergantung pada orang lain. Tapi, ada beberapa hal yang tidak bisa di selesaikan sendiri. Bukankah dia pasti pernah mendengar ‘bersatu adalah kekuatan.’ Lisa malah mengejek ucapan Don. Don jadi kesal dan ngancam nggak mau bantu lagi.
“Aku bercanda. Jangan marah. Aku hanya bercanda sedikit. Dan kau juga sudah mulai membantuku. Jadi, kau harus membantuku hingga akhir. Jika bukan kau yang membantu istrimu lalu siapa lagi?” ujar Lisa dengan manis.
“Istri?” ulang Don.
Lisa jadi malu baru tersadar ngucap kata ‘istri.’ Dia langsung jalan pergi meninggalkan Don sambil memukuli bibirnya. Lisa tidak sadar kalau Don ternyata jadi tersipu menyadari kalau dia adalah ‘suami.’
--
Don meminta tolong pada Pat untuk bisa mendapatkan video dari ponsel Ratda. Pat menggunakan rencana mengajak Ratda makan bersama sambil nawarin mau download stiker atau sejenisnya untuk ponsel Ratda. Cara itu tidak berhasil karna Ratda sudah mendownload banyak stiker.
Pat pakai cara kedua, pura-pura ponselnya lowbat dan pinjam ponsel Ratda untuk ngirim tugas. Harus saat ini juga. Ratda izinin dan udah mau ngasih tahu password ponselnya, tapi belum juga ngasih tahu, ponsel Ratda malah dapat banyak notifikasi line. Jadi, Ratda mengambil ponselnya balik dari Pat dan mulai asyik chatting.
--
Don mendapat laporan Pat kalau dia tidak berhasil mengambil ponsel Ibunya. Lisa udah tampak sedih. Don menyemangatinya untuk tidak putus asa dulu karna mereka masih ada waktu 2 hari. Lisa pesimis kalau dia pasti akan di usir.
“Aku tidak akan membiarkanmu di usir,” janji Don.
“Beneran?”
“Bener. Tapi jangan terlalu bahagia. Aku melakukan ini demi Ibuku.”
“Aku kira kau khawatir padaku.”
“Aku juga khawatir padamu,” ujar Don. “Khawatir kalau tidak akan ada lagi pekerja. Kau pekerja pertama yang gaji-nya paling mahal. Aku harus memanfaatkanmu dengan baik,” lanjutnya, membuat Don jadi kesal.
Lisa jadi kesal. Dia memutuskan untuk tidur saja. Tapi, baru juga naik ke ranjang, Don sudah berdeham keras dan menggunakan kepalanya menunjukkan isyarat agar Lisa pindah. Lisa malah nggak ngerti dan ngira leher Don bermasalah.
“Apa kau lupa?” kesal Don.
“Ohhhh… kenapa kau begitu posesif? Tidak bisa aku tidur sehari di ranjang?” mohon Lisa. “Tidur di sofa terus membuat punggung dan leherku sakit setiap pagi.”
Don tidak masalah kalau Lisa mau tidur di ranjang karena mereka bisa tidur sama. Tapi, Lisa yang nggak bisa dan langsung kabur ke sofa untuk tidur. Don senyum-senyum sendiri melihat Lisa yang langsung balik ke sofa.
--
Esok hari,
Orn mengundang seorang detektif. Dia memberikan foto Ratree dan meminta detektif itu untuk mencari informasi mengenai Ratree selama Ratree kuliah di luar negeri. Dia ingin dapat hasilnya besok pagi. Dan dia memberikan bayaran yang cukup besar.
Setelah detektif pergi, Rin baru nanya kenapa harus sampai menyelidiki Ratree? Orn melakukan itu untuk membantu Lisa. Dia yakin kalau Ratree selama ini berpura-pura dan pasti menyembunyikan beberapa rahasia. Dia yakin. Dia yang akan menjadi orang yang membongkar sifat busuk Ratree.
--

Masalahnya, detektif yang Orn sewa melapor pada Nenek karena sebelumnya, Nenek sudah menghubunginya terlebih dahulu.
“Mae Orn selalu menggunakan cara yang sama. Sangat sering hingga aku jadi memahaminya. Ingat ketika dia menyuruhmu menyelidiki selingkuhan suaminya? Dan ternyata, orang itu bukanlah selingkuhan-nya, tapi keluarganya. Sangat memalukan. Putriku sangat pandai melakukan apapun kecuali menilai karakter orang. Dia mengira orang baik sebagai orang jahat dan sebaliknya.”
“Dan apa yang kau ingin aku lakukan?”
“Beritahu Mae Orn kalau kau tidak menemukan hal aneh pada Ratree.”
“Baiklah. Percaya padaku. Kalau gitu, saya pamit.”
“Tunggu sebentar. Aku ingin minta tolong. Bisakah kau menyelidiki cucu menantuku, Lisa? Aku akan mengirimkan foto-nya.”
“Baiklah.”
--

Pagi-pagi, Lisa sudah pergi ke kandang untuk memberi makan sapi. Tapi, pas dia tiba, semua sapi yang ada di kandang hilang. Lisa jadi panik. Kebetulan Don datang, jadi dengan sangat panik, Lisa memberitahu kalau sapinya hilang. Harus gimana?
“Hey! Kemana sapinya hilang?”
“Itulah! Ayo lapor polisi sekarang! Cepat!” panik Lisa.
Don malah tidak mau. Lisa yang bingung karena kan Don pernah bilang kalau harga satu sapi bisa ratusan ribu baht. Dan sekarang ratusan sapi yang hilang, yang artinya lebih dari 10juta baht! Dia marah karna Don hanya diam saja.
Don akhirnya tertawa ngakak. Lisa jadi kesal karena Don malah tertawa di saat seperti ini.
“Aku menertertawakanmu. Kau harus melihat dirimu sekarang ini.”
“Apa?”
“Sapi-sapi itu nggak hilang. Aku punya pekerja yang bertugas menggembalakan mereka di padang rumput sana,” jelas Don.
Lisa lega karena ternyata tidak hilang. Don masih tertawa dan menyuruh Lisa lanjut kesal. Lisa protes karena tidak ada sapi yang mau di beri makan, jadi siapa yang harus di kasih makan? Don?
“Aku punya beberapa kerjaan untukmu!”
Apa kerjaannya? Membersihkan kandang sapi.

Don membagi tugas. Dia menyuruh Lisa yang menyikat sementara dia yang menyiram air. Lisa protes karena dia wanita tapi malah di suruh ngerjain yang berat. Don tidak mau mendengarkan protesnya dan mengingatkan kalau dia adalah bos.
Lisa mulai bekerja menyikat lantai. Walau sudah berusaha keras, Don terus nyuruh lebih kuat karna kotoran yang menempel di lantai tidak bisa lepas. Lisa jadi kesal dan mulai ragu kalau Don tidak pernah nyikat lantai dan hanya anak manja. Don kepancing. Dia besar di perternakan dan sudah melakukan pekerjaan seperti ini dari kecil. Menyikat lantai? Gampang! Don langsung membuktikan dengan nyikat lantai sementara Lisa yang nyiram air.

Don sangat bersemangat membuktikan kemampuannya. Sampai akhirnya dia sadar, kok jadi dia yang nyikat lantai? Lisa tertawa ngakak karna Don tertipu. Dan akhirnya, mereka malah jadi main air. Dan terjadilah adegan romantis. Keduanya tertawa begitu bahagia.
--
Mereka akhirnya pulang ke rumah untuk manid dan berganti baju. Tapi, malah rebutan kamar mandi yang ada di kamar. Don tetap mau masuk dengan alasan kalau ini adalah kamar-nya dan ini adalah kamar mandi-nya jadi dia harus duluan.
Lisa bukan orang yang bisa ngalah begitu saja. Dia menggunakan kekerasan dengan manjat ke punggung Don dan menjambak rambutnya berulang kali. Don akhirnya nyerah dan ngasih Lisa mandi duluan.
Eit! Tapi nggak semudah itu.
Don malah membuka baju dan masuk ke kamar mandi, ngajak Lisa mandi bersama saja, daripada mereka rebutan. Lisa mengira Don hanya mengancam, tapi Don malah mau buka celana. Lisa jadi ketakutan dan akhirnya kabur keluar. Don tersenyum begitu puas melihat reaksi Lisa.
--

Akhirnya, Lisa numpang mandi di kamar Rin. Rin jadi kesal karena tidak nyangka kalau Don seusil itu. Lisa juga tampaknya mulai sakit karena dia terus menerus bersin. Rin nyuruh agar manggil dokter, tapi Lisa nolak karena dia adalah wanita kuat.
--

Don akhirnya selesai mandi. Pas keluar, Lisa udah ada di atas sofa dan tampak pucat. Don jadi khawatir dan manggil namanya, tapi nggak ada respon. Akhirnya, Don mengukur suhu badan Lisa dengan tangannya. Panas.

Karena cemas, Don memindahkan Lisa ke atas ranjang sementara dia yang tidur di sofa. Dia tampaknya mulai menyukai Lisa karena tidak bisa melepaskan pandangannya dari wajah Lisa.



Post a Comment

Previous Post Next Post