Sinopsis K- Drama : Memorist Episode 16 part 2 END


Original Network : tvN
"Semua karakter, organisasi, tempat, dan peristiwa adalah fiktif”

Kyung Tan tersadar dari koma nya. Dan melihat itu, Se Hoong langsung berteriak memanggil Dokter serta Perawat.

“Se Hoong,” panggil Kyung Tan.
“Kamu mengenaliku?” tanya Se Hoong dengan senang. “Istrimu baru saja pergi ke toko swalayan,” jelasnya.
“Dan Dong Baek? Bagaimana keadaannya?”
“Benar. Begini… Dia sibuk menangkap penjahat seperti biasanya,” jawab Se Hoong. Dan Kyung Tan tersenyum senang. Melihat senyum itu, Se Hoong juga ikut tersenyum.

Hui Soo tersadar dan melihat Dong Baek berada disisinya. “Kamu ini terlalu manis,” pujinya. Dan Dong Baek memanggilnya dengan sebutan ‘kakak’. “Sudah lama kamu tidak memanggilku seperti itu,” katanya, senang.
“Dahulu kamu juga orang yang manis,” balas Dong Baek sambil tersenyum kecil.
“Tapi aku ragu kamu akan menjadi sepertiku,” gumam Hui Soo, pelan.


Dong Baek merasa bingung dengan tindakan Hui Soo selama ini, jadi diapun bertanya, kenapa Hui Soo sampai bertindak sejauh ini. Menurutnya Hui Soo tidak perlu membunuh semua orang yang terlibat. Dan Hui Soo menanyakan pertanyaan yang sulit di jawab, jika bukan dia, maka siapa yang akan melakukannya. Dia sangat yakin bahwa bila dia tidak bertindak, maka semua bedebah itu masih akan bisa menjalani hidup mereka dengan tenang.
“Tapi kamu bisa mengambil pendekatan lain,” kata Dong Baek. Dia masih tidak setuju dengan cara yang Hui Soo gunakan. “Yoo Ah Young meninggalkan kesaksiannya padamu dan kamu bisa memakai kemampuanmu untuk mengungkap kebenarannya. Kamu seharusnya membuat pilihan yang lebih baik,” jelas nya dengan sedih.


“Ju Ho,” panggil Hui Soo, pelan. “Ingatan tidak punya kekuatan. Ingatan orang-orang tidak berdaya. Ingatan Ah Young dan ingatanku tidak mampu menghukum siapa pun,” jelasnya. Lalu dia mulai merasa kesakitan. Dan Dong Baek pun menghentikannya untuk berbicara lagi.
Hui Soo kemudian memegang erat tangan Dong Baek, dia ingin memberikan ingatannya kepada Dong Baek sehingga Dong Baek bisa memutuskan. Walaupun dia merasa sangat kesakitan, tapi dia berusaha untuk menahan rasa sakit tersebut. Dan Dong Baek menerima niat baik Hui Soo, kemudian setelah selesai, dia menatap ke arah Hui Soo dengan sedih.


“Biarkan aku menghapus semua ingatan burukmu,” kata Dong Baek, menawarkan. Lalu dia menyentuh kepala Hui Soo dan menghapus semua ingatan buruknya. Dan ketika Dong Baek melakukan itu, Hui Soo pun kembali menjadi tenang.
Sun Mi menjelaskan kepada semuanya bahwa dia masih kekurangan bukti langsung yang bisa mengaitkan Bang Joon Seok ke pembunuhan Moon Yong Dae. Dan Young Soo menambahkan, dia menjelaskan bahwa karena pada kurung waktu kasus, Joon Seok berada diluar negri, maka batas waktu kasus masih belum berakhir, tapi mereka tidak bisa menahan Joon Seok begitu saja. Jadi mereka harus mencari bukti semampunya.
“Bagaimana dengan Wakil Kepala Lee?” tanya Detektif A.
“Pertama, tangkap Kim Do Soo dari Departemen Intelijen,” perintah Young Soo dengan tegas. Sebab dia mengingat kedekatan antara Do Soo dan Shin Woong.

Setelah para Detektif meninggalkan ruangan, Sun Mi memberitahu Young Soo bahwa dia berniat untuk menemui Shin Woong terlebih dahulu, sebab dia membutuhkan sesuatu darinya. Dan Young Soo mengerti, tapi dia ingin Sun Mi untuk tetap bersikap sopan. Dan Sun Mi mengiyakan.

Shin Woong dan Istrinya sedang membantu putra mereka melakukan rehabilitasi. Dan kemudian Sun Mi datang, dengan sopan dia memberikan hormat kepada mereka semua.

Sun Mi dan Shin Woong mengobrol berdua. Mereka berdua membicarakan tentang kenangan masa lalu. Ketika pertama kali Sun Mi datang untuk wawancara, Sun Mi seusia putra Shin Woong sekarang. Saat itu, banyak orang yang tidak setuju untuk memperkerjakan Sun Mi, karena sewajarnya mereka menerima orang diatas 30 tahun. Namun ketika itu, Shin Woong mendukung dan menerima Sun Mi. Sehingga Sun Mi merasa berterima kasih padanya.


“Surat perintahnya sudah dikeluarkan?” tanya Shin Woong, membicarakan kasusnya.
“Akan dikeluarkan,” jawab Sun Mi dengan jujur. “Inspektur Kim Do Soo juga mengaku.”
“Apa tuduhannya?”
“Batas waktu penuntutan kedaluwarsa untuk insiden Shimbae, tapi ada sembilan tuduhan termasuk penyalahgunaan kekuasaan.”

“Total hukumannya akan cukup lama,” kata Shin Woong dengan tenang, seperti sudah menerima takdinya. “Jangan bersikap angkuh,” katanya, menasehati.
“Aku tidak akan menyerah semudah itu,” balas Sun Mi dengan tegas.
“Aku tidak mengharapkan kurang dari itu,” kata Shin Woong, puas. “Inspektur Han. Pasti ada alasan kenapa kamu datang sendirian lebih dahulu,” tanyanya.
“Aku datang untuk meminta Anda membuat keputusan yang melindungi reputasi kepolisian.”


“Aku sudah sekarat, jadi, kamu ingin bukti untuk menangkap Hwang Pil Seon, bukan?” tebak Shin Woong dengan benar. “Sun Mi. Saat kamu mengulurkan tanganmu ke orang yang tergantung di jurang, kamu harus memberi orang itu harapan. Aku tidak melihat ada harapan di tangan yang kamu ulurkan itu. Harapan untuk keselamatanku,” keluhnya seperti bercanda.
Dengan hormat, Sun Mi membungkuk dan pergi. Dia tidak mengatakan apapun lagi.


Setelah Sun Mi pergi darisana, Young Soo dan Tim Detektif datang dengan membawa surat perintah. Dan dengan tenang, Shin Woong bertanya, “Kita pergi sekarang?”

Dong Baek kembali ke rumahnya dulu. Rumah masa kecilnya. Disana dia bisa melihat bayangan sedih Hui Soo yang menangis sendirian.

Ingatan Hui Soo. Ketika Hui Soo membantu Joon Seok memakai jasnya, dia secara diam- diam memindai ingatan Joon Seok. Dan tanpa sengaja, dia melihat rahasia yang Joon Seok sembunyikan didalam rak buku.

Setelah Joon Seok pergi bekerja. Hui Soo membuka tempat persembunyian Joon Seok, dan disana dia menemukan sebuah handycam.

Hui Soo duduk disofa sendirian dan dia menangis melihat apa yang berada di dalam rekaman handycam tersebut. Itu adalah video rekaman penderitaan Ah Young, ketika Joon Seok dan teman-temannya memperkosa dirinya dan merendah kan dirinya.

Sesudah menonton rekaman tersebut, Hui Soo menyimpan handycam itu dibawah lemari TV. Dan itulah yang di tinggalkan oleh Hui Soo untuk Dong Baek gunakan.

Sun Mi dan Tim Detektif datang untuk menemui Pil Seon. Namun disana, para penjaga menahan mereka, jadi dengan paksa mereka pun mendorong para penjaga dan masuk ke dalam ruangan.
Didalam ruangan. Ketika Sun Mi dan Tim Detektif masuk, Pil Seon sedang duduk dengan santai dan menikmati tehnya. Lalu Joon Seok dengan sombong memerintah Pengacara Im yang ada bersama dengan mereka untuk melaporkan Sun Mi sekarang.


“Inspektur Han. Kamu terlalu memercayai orang gila dengan kekuatan telepati itu. Seperti yang kamu lihat, dia sangat sibuk menghadapi orang yang menyebarkan tuduhan liar. Termasuk kamu …” kata Pengacara Im dengan angkuh. Dan Sun Mi mengabaikannya.
Sun Mi mendekat kepada Pil Seon dan berbicara dengan tegas kepadanya. “Pimpinan Hwang Pil Seon, Anda ditangkap atas pemerasan dan pembunuhan bayaran.”
“Inspektur Han! Beraninya kamu…” bentak Pengacara Im. Dan Sun Mi masih mengabaikannya.

“Cukup. Jangan kasar,” kata Pil Seon dengan tenang. Dan Pengacara Lim pun langsung diam dengan patuh. “Inspektur Han. Pilih kata-katamu dengan hati-hati. Kamu harus bersikap seperti itu di depanku,” katanya dengan angkuh kepada Sun Mi.
“Akan kukatakan lagi dengan hati-hati. Hwang Pil Seon. Anda ditangkap atas pemerasan dan pembunuhan bayaran,” kata Sun Mi. Kali ini dia menunjukkan surat perintah yang di bawanya. Dan Pil Seon tertawa keras, seolah itu bukanlah masalah besar.

Para Detektif kemudian mendekat untuk membawa Pil Seon. Tapi dengan sombong, Pil Seon membentak mereka dan berjalan sendiri.
“Hubungi Jaksa Agung,” perintah Joon Seok. Lalu dia mengikuti Pil Seon.
“Baik, Pak,” jawab Pengacara Im dengan hormat.

Se Hoong datang menemui Sun Mi di tempat Pil Seon. Dia menemui Sun Mi, dan menanyai dimana Dong Baek. Dan Sun Mi menjawab bahwa dia juga tidak tahu.

Pengacara Im menghubungi Jaksa Agung. Dan Jaksa Agung menjelaskan bahwa dia tidak bisa melakukan apapun, karena ada petisi nasional mengenai kasus ini. Maka dari itu, dia ingin agar Pengacara Im tidak menghubungi nya untuk sementara waktu. Setelah mengatakan hal itu, Jaksa Agung langsung mematikan telponnya.
Pil Seon mendengar pembicaraan itu, dan merasa kesal.

Joon Seok menunggu di dalam mobil dan mengawasi situasi dari jauh.

Pengacara Im dan Pil Seon masuk ke dalam ruangan introgasi, dan di dalam sana Shin Woong sudah duduk dan menunggu mereka.
“Kenapa penjahat yang seharusnya diinterogasi, menginterogasiku?” tanya Pil Seon, tidak senang. “Kudengar jaksa menyebut namamu, Wakil Kepala Lee Shin Woong, sebagai tersangka utama.”
“Aku juga di sini untuk diinterogasi karena sudah melakukan banyak kejahatan,” balas Shin Woong dengan sikap tenang.

Shin Woong mengingat pertanyaan putranya, saat berada dirumah sakit. Dan dia merasa sangat bersalah, ketika dia mendengar putranya mengatakan bahwa dia mempercayainya.


Karena itulah, makanya Shin Woong bersedia untuk di tangkap. Dan dia menunjukkan semua dokumen bukti kejahatan Pil Seon yang di milikinya. Melihat semua dokumen tersebut, Pil Seon merasa marah kepada Shin Woong.
“Apa kamu selalu seberani ini, Lee Shin Woong? Biarkan aku mengajarimu lagi dari awal. Aku tidak akan lama di sini,” kata Pil Seon dengan sangat yakin.


Sun Mi masuk ke dalam ruangan introgasi. “Anda tidak perlu berlama-lama di sini. Kami punya banyak bukti,” jelas Sun Mi sambil tersenyum manis. “Interogasi akan segera berakhir,” tegasnya. “Hwang Pil Seon. Bagaimana kalau kita berdua menebak berapa lama Anda akan dipenjara?”
“Kamu sudah terlalu lama bertingkah. Kurasa kamu tidak terlalu mengenalku,” balas Pil Seon dengan masih bersikap angkuh. “Aku akan memberimu pelajaran agar kamu bisa belajar untuk tidak membuatku marah lagi,” ancamnya.


“Sayang sekali. Anda harus tahu bahwa semuanya sudah berubah. Ada lebih banyak orang sepertiku sekarang ini,” balas Sun  Mi dengan tenang. Lalu dia duduk dan memulai proses introgasi. Dan dengan gugup, Pil Seon sama sekali tidak bisa tersenyum lagi.
Se Hoong yang berada di dekat tangga tidak sengaja mendengar pembicaaan Pengacara Im. Dan setelah Pengacara Im selesai bertelponan nantinya, dia segera pergi dan memanggil Sun Mi.

Pengacara Im menelpon Joon Seok dan menjelaskan situasi yang ada. Dia meminta Joon Seok untuk menelpon dan meminta bantuan dari orang lain, karena Jaksa Agung sudah tidak mau menjawab telpon darinya.
“Bagaimana denganku? Apa aku juga dalam bahaya?” tanya Joon Seok, memikirkan dirinya sendiri.
“Kita harus mengeluarkan Pimpinan dari sini agar selamat. Kamu harus menelepon…” jelas Pengacara Im dengan putus asa. Karena dirinya juga bisa ikut terkena imbas dari kasus ini.

Para wartawan mulai datang dan berkumpul di depan kantor polisi. Melihat itu, Joon Seok merasa panik. Dan dia menyuruh Pengacara Im untuk keluar dari sana dan meninggalkan Pil Seon. Setelah mengatakan itu, dia langsung menutup telpon dan berniat untuk pergi.
Namun sebelum Joon Seok sempat masuk ke dalam mobil, Dong Baek datang dan menghentikan nya. Lalu Se Hoong datang bersama dengan Sun Mi.

“Kita belum menemukan apa-apa terkait dirinya,” bisik Sun Mi. Dan Joon Seok tersenyum puas mendengar bisikan itu.
“Maksudmu bukti?” tanya Dong Baek dengan sikap tenang. Lalu dia menunjukkan video rekaman yang ada didalam hp nya. Itu adalah video Ah Young.

Melihat video tersebut, Joon Seok berpura- pura tidak mengerti. Dan dengan kesal, Dong Baek menyuruhnya untuk diam serta menonton sampai habis. Diakhir video tersebut, wajah Joon Seok terekam dengan sangat jelas. Dan melihat itu, raut wajah Joon Seok langsung menggelap.



“Aku kesulitan menonton ini,” jelas Dong Baek. Lalu dia tersenyum kepada Sun Mi untuk meminta izinnya. Dan Sun Mi memberikan izinnya. “Bang Joon Seok, Anda ditahan atas tuduhan pembunuhan,” tegasnya. “Detektif Oh. Bawa dia ke tempat yang seharusnya. Aku akan segera ke sana,” perintahnya.
“Ayo, Pak,” jawab Se Hoong. Dia membawa Joon Seok untuk ikut bersamanya.

Sun Mi dan Dong Baek kemudian berjalan mendekati Pengacara Im yang keluar dari dalam kantor polisi. Dengan sikap bersahabat, Dong Baek memanggil Pengacara Im dan menyuruhnya untuk melihat kedepan. Dan dengan rasa penasaran, Pengacara Im pun melihat ke depan.

Didepan. Jaksa Oh ditangkap oleh polisi. Dan para wartawan mengerubungi nya untuk mewawancarai nya. Melihat itu, Pengacara Im langsung ingin melarikan diri secara diam- diam. Tapi Jaksa Oh melihat nya dan langsung memanggilnya.
“Pak, tolong katakan sesuatu. Mereka mencoba menjebakku!” teriak Jaksa Oh.

Mendengar itu, Ji Eun menyadari keberadaan Pengacara Im. Dan dia langsung mendekati Pengacara Im untuk mewawancarainya. Dan karena itu, para wartawan yang lain pun ikut mendekati Pengacara Im untuk mewawancarai nya.
“Tidak, saya tidak paham apa yang Anda bicarakan,” kata Pengacara Im, menolak untuk berbicara. Kemudian dia berniat untuk segera pergi.

“Hei, hentikan dia. Hentikan dia! Aku hanya membantu perbuatannya. Dia pria yang kalian cari!” teriak Jaksa Oh, menyalahkan Pengacara Im.

Jaksa Yeo Ji Sook (Ingat? Baca eps 4, guys :D ). Dia datang bersama dengan para bawahannya dan menghentikan Pengacara Im yang ingin kabur.

Melihat Ji Sook datang, Sun Mi menyapa nya dengan ramah. Dan Ji Sook membalas nya dengan ramah juga. “Kejaksaan khusus dimulai hari ini. Tidak banyak lagi yang bisa kalian lakukan. Aku khawatir aku akan menyelesaikan semua tugasnya,” jelasnya dengan senang.
“Ya, jika kamu masih bersedia menjadi jaksa bintang seperti yang kujanjikan sebelumnya,” balas Dong Baek. Dan Ji Sook tersenyum padanya.
Dengan penasaran, Sun Mi menanyakan, darimana Dong Baek menemukan bukti tentang Joon Seok. Dan Dong Baek menjawab bahwa dia menemukannya di dalam ingatan seseorang. Dan Sun Mi tidak bertanya lebih lanjut, karena dia mengerti Dong Baek tidak mau bercerita.


Dong Baek datang menjenguk Kyung Tan dirumah sakit. Dia bersama dengan Se Hoong memeluk Kyung Tan dengan erat seperti menjepitnya.
“Aku tidak percaya kalian berdua melakukan ini,” keluh Kyung Tan.
“Lihat betapa bengkaknya dirinya. Apa yang akan kita lakukan? Pasti sakit sekali,” kata Dong Baek sambil berpura- pura menangis.
“Dia selalu bengkak,” balas Se Hoong, membenarkan.

Sun Mi menyerahkan surat pengunduran dirinya kepada Young Soo. Dia merasa kalau pekerjaan nya sebagai polisi sudah berakhir. Dan Young Soo mengerti, serta menerima surat pengunduran dari Sun Mi tersebut.
“Semoga berhasil. Pengacara Han Sun Mi.”
“Terima kasih.”
Ketika Sun Mi keluar dari dalam ruangan. Setiap orang bertepuk tangan untuknya, dan menyampaikan rasa sedih mereka karena mereka akan berpisah dengan Sun Mi.
“Aku berterima kasih pada semua orang karena menuruti perintahku meskipun aku masih muda dan arogan,” kata Sun Mi, berterima kasih kepada semuanya.

“Ini,” kata Detektif A, memberikan sebuket bunga untuk Sun Mi. “Nona Han, kamu hebat. Suatu kehormatan bisa bekerja denganmu!” pujinya sambil memberika hormat.
“Aku juga! Aku juga!” seru yang lainnya. Dan Sun Mi membalas hormat mereka semua.
Bong Kook yang merasa paling sedih, karena Sun Mi akan pergi. Dia merenung di dekat sudut  dinding. Lalu dia melepaskan lencana kepolisiannya, mengecupnya sekali, dan memberikan itu kepada orang di dekatnya. Dan kemudian saat dia melihat para rekannya memeluk Sun Mi, dia langsung mendekat dan memeluk Sun Mi juga.
Dong Baek datang menemui In Tae yang sedang berada sendirian di dalam kamar dan dalam keadaan masih tertidur. Dia menyentuh kepala In Tae dan mengembalikan ingatan nya.

Ketika Sang Ah datang, In Tae bangun dan memanggil namanya. Melihat kondisi In Tae yang mengenalinya, Sang Ah merasa terkejut serta senang.
“Ibu, itu Pak Dong Baek,” kata Hyeon Su sambil menunjuk ke lorong rumah sakit.
“Pak Dong Baek?”


Dong Baek menemui Dokter Ahn untuk mengetahui hasil tesnya. Dan dengan jujur, Dokter Ahn menjelaskan bahwa kondisi Dong Baek yang awalnya tidak stabil, ntah mengapa sudah menjadi normal kembali sekarang.
“Kurasa aku tahu alasannya. Mendapatkan kembali ingatan yang kublokir 20 tahun lalu telah memberiku stabilitas. Kurasa bisa dibilang aku membolokir kemampuanku sendiri,” jelas Dong Baek sambil tersenyum.
“Ceritakan lebih banyak,” kata Dokter Ahn, ingin tahu lebih banyak. Tapi Dong Baek menolak, sebab menurutnya ini sulit untuk di jelaskan dengan kata- kata.
Setelah mengatakan itu, Dong Baek pun pergi. Dan Dokter Ahn tersenyum senang untuknya.
Ji Eun bekerja dia kantor media yang baru. Dan disana dia memberitakan kebenaran. “Pimpinan Hwang dan mantan Anggota Majelis Bang yang diadili atas pembunuhan, pembunuhan bayaran, dan penyuapan dihukum 20 tahun dan 18 tahun di sidang kedua mereka. Itu dua tahun lebih banyak dari yang mereka terima selama sidang pertama. Jaksa penuntut juga mengumumkan akan menyelidiki pejabat tinggi yang terkait dengan Hwang dalam lingkaran politik, ekonomi, serta media. Mereka yang telah merugikan masyarakat kita dengan kekuasaan ilegal mereka dan koneksi dalam pejabat berpangkat tinggi akan menghadapi aturan hukum sekali lagi. Publik tidak pernah seantusias ini untuk meminta keadilan ditegakkan. Saya Kang Ji Eun dari OBC News.”

TVC. Mantan kantor Ji Eun. Orang- orang disana merasa stress dan tidak senang, sebab sekarang tempat mereka menjadi terancam. Karena mungkin ranting mereka turun.

Didalam penjara. Joon Seok merasa depresi, dan terus memanggil, “Ibu. Ibu…” panggilnya.

Petugas penjara memberitahu Pil Seon bahwa kemarin malam, Joon Seok bunuh diri. Mendengar itu, Pil Seon merasa terkejut dan sangat sedih. Dia lalu teringat kata- kata Jae Gyu kepadanya dahulu. Dan dia tambah merasa stress mendengar itu.
Jae Gyu : “Kamu lebih buruk daripada ibumu. Kamu akan mati mengenaskan. Kamu akan menghadapi kematian paling menyedihkan. Hahahaha.”

Sun Mi memulai kantor pengacara nya sendiri. Dan Bong Kook datang untuk bekerja bersama dengannya. Sebab dia selalu ingin bekerja dengan Sun Mi.

Pada hari pembukaan kantor pengacara Sun Mi. Banyak orang yang datang dan memberikan hadiah tissue toilet sebagai hadiah. Dan melihat itu, Sun Mi tersenyum kecil, tanpa bisa berkata- kata.


Ketika semuanya berfoto bersama, Se Hoong hanya fokus memotret Ji Eun saja. “Cantiknya,” pujinya. Dan melihat hasil foto tersebut, semua orang langsung menggoda Se Hoong. Dan Se Hoong merasa senang dengan godaan tersebut. Sementara Ji Eun merasa canggung.


“Jadi, apa kesalahanmu kali ini?” tanya Sun Mi. Saat berjalan berdua dengan Dong Baek.
“Ini lebih tentang bagaimana caraku menjalani hidupku selama ini.”
“Sepertinya kamu melakukan sesuatu yang buruk,” kata Sun Mi dengan yakin. “Siapa korbannya? Katakan agar aku bisa melindungi hak sipilnya.”

“Selama ini, kupikir aku hanya punya kemampuan untuk memindai ingatan orang. Tapi kurasa bukan hanya ingatan mereka. Apa yang mereka pikirkan dan apa yang mereka rasakan. Waktu mereka secara umum. Aku mengetahui semuanya tentang mereka,” jelas Dong Baek, bercerita. “Kurasa aku hanya menganggap kemampuanku sebagai alat, karena itu aku membaca ingatan begitu banyak sembarang orang. Karena itulah aku merenung.”
“Itu sisi terindah dirimu yang pernah kulihat,” puji Sun Mi. “Aku takjub. Lalu? Kamu tidak akan menggunakannya lagi?”


“Tentu, aku akan menggunakannya. Aku akan menggunakannya dengan baik. Aku akan mencurahkan perasaanku dan menggunakannya dengan baik,” balas Dong Baek dengan percaya diri. Dan Sun Mi tersenyum serta mengulurkan tangannya kepada Dong Baek.
“Detektif Dong Baek. Terima kasih untuk semuanya,” kata Sun Mi.
“Aku tidak sabar bekerja denganmu lagi, Inspektur Han Sun Mi,” balas Dong Baek sambil menyentuh uluran tangan Sun Mi.


Ketika menyelidiki kasus, seperti biasa Dong Baek selalu terbawa emosi, saat bertemu dengan Tersangka. Dia selalu ingin menghajar Tersangka. Dan melihat itu, Kyung Tan serta Se Hoong menatap tidak berdaya kepadanya.
“Aku bisa melupakan pensiun dini, bukan?” keluh Kyung Tan.
“Kurasa begitu,” balas Se Hoong.
Terima kasih sudah membaca disini. Mohon dukungannya selalu ya. :D

4 Comments

  1. Terima kasih udah buat sinopsis drama ini. ��

    ReplyDelete
  2. Terima kasih atas sinopsis nya ,,,keren,,,

    ReplyDelete
  3. Terima kasih sudah meluangkan waktunya bikin sinopsis bagus seperti ini. 😊

    ReplyDelete
  4. Terima kasih sudah memberikan peluang bagi kami menikmati drama ini melalui sinopsisnya...Semoga tetap semangat melanjutkan karya dalam sinopsis lainnya...^_^

    ReplyDelete
Previous Post Next Post