Original
Network : tvN
"Semua
karakter, organisasi, tempat, dan peristiwa adalah fiktif”
"19
April 2000"
Pelayan Jo melapor kepada Pil Seon bahwa
semua orang yang di tugaskan untuk mengurus Yoo Ah Young telah tewas. Baik
dokter maupun psikiater nya. Namun sebelum Ah Young tewas, tampak nya dia ada
mengirim kan sebuah paket kepada temannya.
“Singkirkan mereka. Siapa pun, tua, maupun
muda, yang membicarakan ini harus mati,” perintah Pil Seon dengan sangat mudah
nya. Dan dengan patuh, Pelayan Jo mengiyakan. “Dan rencana Joon Seok untuk
belajar di luar negeri?” tanyanya kemudian.
“Persiapan dilakukan secara menyeluruh,”
jawab Pelayan Jo. Dan Pil Seon merasa puas.
Dong Baek datang menemui Si Penghapus, yaitu
Hui Soo.
Bu Son dari BIN. Dia menunjukan laporan BIN
tentang Sung Ju Ran kepada Sun Mi. Itu adalah laporan orang yang bisa melakukan
telepati, selain daripada Dong Baek. Namun sebelum dia sempat menjelaskan lebih
detail kepada Sun Mi, dia tiba- tiba mendapatkan telpon mengejutkan. Dong Baek
pergi dari rumah sakit.
Bu Son dan Sun Mi berangkat bersama untuk
mencari Dong Baek. Sambil berjalan, Bu Son menjelaskan bahwa data orang yang
diberikannya barusan, menurutnya itu adalah Si Penghapus. Tapi ini masih hanya
sekedar dugaan saja.
“Kalau begitu, beri tahu aku semua yang
kalian ketahui,” pinta Sun Mi.
Hui Soo melepaskan topeng yang di pakainya. “Aku
akan mulai dengan mengatakan yang sebenarnya. Adikku,” sapanya. Dan Dong Baek
menatap bingung padanya.
"Memorist:
Episode terakhir, Kekuatan Ingatan"
Dong Baek menganggap Hui Soo tidak waras. Dan
Hui Soo mengabaikan perkataan itu, serta mulai bercerita. Dulunya ini adalah
tempat dimana mereka berdua sering bermain saat masih belia dan ketika itu Dong
Baek sangat manis menurutnya. Tapi mungkin ini adalah tempat paling menyakitkan
didalam ingatan terakhir Dong Baek.
“Seo Hui Soo,” geram Dong Baek, tidak
mengerti.
“Aku mengerti penyangkalanmu, tapi kamu akan
segera memercayai apa yang benar,” tegas Hui Soo. “Dong Baek. Maksudku, Sung Ju
Ho. Pindai ingatanku jika kamu mau,” tantang nya.
Dong Baek tidak berani, sebab dia takut Hui
Soo akan menipunya. Mendengar kecurigaan itu, Hui Soo mendengus geli, sebab dia
memiliki banyak kesempatan untuk menyakiti Dong Baek. Namun dia tidak
melakukannya.
Dulu ketika Dong Baek di rawat dirumah sakit
dan tidak sadarkan diri. Hui Soo pernah menyamar menjadi perawat dan
menemuinya.
“Ingatan yang kamu inginkan kembali. Ingatanmu
yang hilang. Akan kukembalikan semuanya. Silakan,” kata Hui Soo, menawarkan
diri sambil mengulurkan tangannya. Dan dengan ragu, Dong Baek diam. Lalu dia
menyentuh tangan Hui Soo serta memindai ingatan nya.
Dong Baek dan Hui Soo. Mereka berdua sama-
sama melihat kenangan mereka, ketika masih muda dahulu. Saat itu mereka sangat
akrab sekali. Dong Baek bahkan merasa sangat kagum kepada Hui Soo, sebab tanpa
dia memberitahu apapun, Hui Soo sudah tahu.
Dong Baek, Hui Soo, dan Ibu, mereka bertiga
makan bersama dengan gembira.
Hui Soo berteman sangat baik dengan Ah Young.
Dia tahu kalau Ah Young dan Yong Dae berpacaran. Lalu suatu hari, Ah Young serta Yong Dae sama sekali tidak bisa di
hubungi dan tidak ada kabar. Sehingga dia merasa bingung ada apa.
Namun kemudian, Ah Young menelponnya. Dan Ah
Young meminta tolong padanya dengan suara sedih dan panik.
Hui Soo datang ke rumah sakit. Dia menemui Ah
Young secara diam- diam, ketika Ki Soo telah pergi dari depan kamar rawat Ah
Young.
Hui Soo masuk ke dalam kamar dan merasa sedih
melihat kondisi Ah Young yang tampak aneh karena tidak mau di dekati.
“Kamu sudah mendapat yang kuminta?” tanya Ah
Young. Dan Hui Soo memberikan apa yang Ah Young minta. “Tinggalkan dan
pergilah. Pergilah,” usirnya.
Hui Soo merasa bingung, ”Sesuatu yang buruk
terjadi, bukan?” tanyanya. “Jika kamu mau, aku bisa menghapus ingatan itu,”
katanya menawarkan. Dan Ah Young menghindari sentuhannya.
“Ju Ran. Menghapus ingatanku tidak akan
menghapus apa yang terjadi,” kata Ah Young, menolak.
Hui
Soo : “Kurasa itulah saat akhirnya aku menyadarinya. Aku harus menghapus orang,
bukan ingatan dengan kekuatanku.”
Hui Soo mengunjungi pemakaman Ah Young dengan
sedih. Dan dia mengingat perkataan terakhir Ah Young kepadanya. “Maafkan
aku. Dan terima kasih, Ju Ran.”
Ketika Hui Soo keluar dari ruang duka Ah
Young, dia tidak sengaja bertabrakan dengan Ki Soo. Dan disaat itu, dia melihat
apa yang Ki Soo katakan kepada Ah Young saat masih berada dirumah sakit. Serta
rencana busuk Ki Soo dengan Shin Woong yang bekerja sama untuk menutup kasus
pemerkosaan yang terjadi kepada Ah Young.
Melihat ingatan tersebut, Hui Soo merasa
sangat terluka dan benci.
Hui
Soo : “Begitulah caraku tahu siapa yang harus kubunuh.”
Dong
Baek : “Karena itukah kamu mulai membunuh orang dan membalas dendam?”
Hui
Soo : “Balas dendam? Bukan itu yang terjadi. Aku melakukan yang seharusnya
dengan kemampuanku. Ini seperti menegakkan keadilan.”
Dong
Baek : “Keadilan terhormat apa yang menjadikanmu gila?”
Hui
Soo : “Keadilan berkaitan erat dengan rasa sakit. Kamu tahu bahwa tiap kali
kamu menggunakan kemampuanmu untuk berbuat baik, kamu akan terluka.”
Hui Soo kemudian mulai menceritakan tentang
Jae Gyu. Dia memakai Jae Gyu, sebab menurutnya Jae Gyu sudah melakukan hal yang
benar sebagai Algojo. Dia mengawasi perbuatan jahat Bang Joon Seok dan
melindungi putrinya.
Setiap malam, ketika sudah menyelesaikan
pekerjaannya dan pulang ke rumah, Hui Soo sering merasa kesakitan. Seperti
telinga berdenging dan kepala sakit. Sehingga karena itu, dia jadi lebih mudah emosi.
“Kak Ju Ran!” panggil Dong Baek sambil masuk
ke dalam kamar Hui Soo. “Ada kotak untuk Kakak. Sudah kubuka, tapi aku tidak
melihat ke dalam,” jelasnya.
“Keluar!” bentak Hui Soo. Dan dengan
ketakutan, Dong Baek pun pergi.
Hui Soo memungut paket yang Dong Baek berikan
dan melihatnya. Itu adalah paket dari Ah Young, dan didalam sana berisikan alat
yang pernah dia berikan kepada Ah Young.
Suatu hari. Hui Soo membawa Sang Ah sebagai
sandera. Lalu dia mengancam Jae Gyu, jika Jae Gyu ingin menyelamatkan Sang Ah,
maka bawa Shin Woong kepadanya. Dan Jae Gyu melakukannya.
"20
April 2000, pukul 20.11 Gudang telantar di Shimbae"
Hui Soo mengajak teman- teman Joon Seok untuk
bertemu, tapi disaat itu, Joon Seok sama sekali tidak ikut datang. Karena Joon
Seok telah pergi untuk belajar di luar negri.
“Kamu menjanjikan kami sesuatu yang
menyenangkan. Tamatlah riwayatmu jika tidak menyenangkan,” ancam So Philip.
“Ini akan menyenangkan,” balas Hui Soo sambil
tersenyum manis.
"20
April 2000, pukul 20.36 rumah Dong Baek"
Seseorang datang ke rumah Dong Baek secara
diam-diam. Orang tersebut adalah Pelayan Jo. Dia bersembunyi di dalam
kegelapan, ketika Dong Baek dan Ibunya pulang ke rumah.
Dong Baek menyalakan alat perekam yang
dikirim oleh Ah Young kepada Hui Soo. Dia menyalakan itu karena merasa
penasaran.
“Aku
Yoo Ah Young. Ini kesaksian dan pesan terakhirku. Pada tanggal 9 Februari 2000,
di bukit di luar Shimbae, Bang Joon Seok, So Phillip, dan delapan orang lainnya
memerkosaku dengan kejam. Polisi, Chun Ki Soo, melecehkanku.”
Mendengarkan rekaman tersebut, Pelayan Jo
keluar dari persembunyiannya dan mendekati Dong Baek dari belakang. Melihat
itu, Ibu merasa terkejut. Dan Pelayan Jo pun langsung membunuh nya menggunakan
palu yang berada di dekat jangkauannya.
Hui Soo menuntun teman- teman Joon Seok masuk
ke dalam gudang. Dan dia membiarkan mereka untuk saling membunuh satu sama lain.
Dong Baek merasa terkejut dan ketakutan
dengan apa yang dilihatnya.
Ibu menahan kaki Pelayan Jo dan menyuruh Dong
Baek untuk segera kabur. Dan Dong Baek pun melakukannya. Dia mengambil jaketnya
dan berlari pergi dari rumah.
Didalam gudang. Si Penghapus yang dilihat
oleh Jae Gyu saat itu adalah Hui Soo. Dan Hui Soo membiarkan Jae Gyu untuk
melarikan diri darisana, setelah dia menghapus ingatannya.
Ketika Hui Soo telah menyelesaikan
pekerjaannya, dia bertemu dengan Dong Baek yang datang untuk menemuinya. Dan
karena Dong Baek tampak kesulitan untuk berbicara, maka diapun menggunakan
kekuatannya untuk melihat ingatan Dong Baek. Dan karena Hui Soo menyentuh
tubuhnya, maka Dong Baek juga bisa melihat apa yang ada di dalam ingatan Hui
Soo.
“Pergilah ke rumah Pak Eun Gon. Kakak akan
segera ke sana, ya?” kata Hui Soo dengan cemas, setelah dia melihat apa yang
terjadi kepada Ibu mereka. Lalu diapun pergi.
Dong Baek merasa terkejut dengan apa yang
dilihatnya didalam ingatan Hui Soo. Jadi diapun masuk ke dalam gudang untuk
memeriksanya. Dan itulah saat Shin Woong melihat Dong Baek.
Hui Soo berlari pulang ke rumah. Namun karena
kecapekan, dia pingsan di pertengahan jalan.
Dong Baek tidak bisa menerima apa yang
dilihatnya. Dan dia pun menjerit kesakitan sambil menyentuh kepalanya sendiri.
Hui
Soo : “Orang yang menghapus ingatanmu malam itu adalah dirimu.”
Ketika pagi hari tiba, Dong Baek sudah duduk
sendirian di stasiun dengan tatapan kebingungan. Sedangkan Hui Soo, malam itu
dia di temukan oleh petugas BIN.
Hui
Soo : “Kamu punya kemampuan yang sama denganku. Kamu bisa membaca ingatan,
menghapus, dan memanipulasinya sesukamu. Ini kemampuan yang menakjubkan.”
Bu Son menceritakan semua yang diketahuinya
tentang Ju Ran kepada Sun Mi. Ju Ran tahu bahwa membunuh mereka tidak akan
cukup untuk membalas dendam.
“Karena kekuatan kita, kita mengalami hal-hal
yang tidak perlu kita lalui. Apa gunanya memiliki kekuatan supernatural jika
tidak bisa kita gunakan untuk menegakkan keadilan?” tanya Hui Soo, setelah dia
selesai menceritakan segalanya. “Jika kita tidak bisa menghukum penjahat, apa
gunanya memiliki kekuatan ini?”
Hui Soo kemudian menunjukkan Pelayan Jo yang
di tangkapnya dan di sembunyikannya di dalam tong. “Manusia memang lemah. Karena
itu mereka menciptakan hukum. Mereka pikir itu akan membantu mereka menegakkan
keadilan. Tapi kamu melihat cara hukum digunakan. Itu hanya membantu mereka
yang berkuasa. Kita tidak perlu mengandalkan sesuatu yang tidak berguna. Kamu
setuju, bukan?” tanyanya sambil memberikan pistol kepada Dong Baek.
Mendengar semua itu, Dong Baek hanya diam
saja. Dan dia mengambil pistol yang Hui Soo berikan kepadanya. Lalu dia
mengarahkan itu kepada Pelayan Jo dengan perasaan dilema. Sementara Hui Soo,
dia menutup matanya dan menunggu Dong Baek untuk melakukannya.
Dong Baek diam dan berpikir, kemudian setelah
ragu sejenak, dia memutuskan pilihannya. Hanya karena dia bertarung melawan
bedebah, dia tidak akan menjadi bedebah juga. Menurutnya Hui Soo sudah salah,
karena Hui Soo menghabiskan terlalu banyak waktu untuk membaca pikirkan
monster, sehingga itu membuat Hui Soo menjadi monster juga. Monster yang
melawan mereka!
Mendengar itu, Hui Soo tertawa kecil seolah
perkataan Dong Baek adalah hal yang paling menggelikan. “Kamu pikir aku menjadi
monster saat bertarung melawan monster?” tanyanya sambil berjalan mendekat. Dan
tanpa sadar, Dong Baek berjalan mundur. “Menurutmu aku melawan siapa? Apa
sebenarnya monster itu? Jika aku monster, lantas kamu apa? Jika menurutmu aku
monster, bunuh saja aku,” tantang nya sambil mengarahkan pistol yang Dong Baek
pegang ke arah dadanya sendiri.
Dengan perasaan dilema, Dong Baek tidak bisa
bergerak dan menangis. Dan dia bisa melihat betapa banyak nya pelaku kejahatan
yang telah Hui Soo bunuh dari ingatan Hui Soo.
Hui Soo merebut pistol yang Dong Baek pegang
dan langsung mengarahkan itu kepada Pelayan Jo. Tanpa ragu, dia langsung
menembak Pelayan Jo di kepalanya. Dan dengan sedih, Dong Baek mencengkram jaket
Hui Soo.
“Kamu akan bertindak sejauh apa? Bagaimana
kamu bisa melakukan ini? Kenapa kamu menjadi seperti ini?” tanya Dong Baek,
frustasi.
“Sadarlah!” bentak Hui Soo. “Orang sepertimu
sangat lemah. Kamu tidak bisa melakukan apa pun. Kamu hanya selalu menderita.”
“Itulah yang menjadikanku kuat!” teriak Dong
Baek. “Melindungi orang-orang yang menjadikan kita kuat. Kita harus bertahan
sampai akhir dan memastikan kita tidak termakan oleh ingatan mereka,” jelasnya,
menasehati dengan lembut.
Dong Baek memperlihatkan kenangan masa kecil
mereka berdua yang penuh dengan kebahagiaan dan juga tawa. Lalu dia menjelaskan
kepada Hui Soo bahwa tetap bisa menjadi diri sendiri, itulah yang membuktikkan
betapa kuatnya diri kita.
“Adikku yang lemah,” kata Hui Soo dengan
pelan. “Anggap saja orang yang selamat adalah orang yang kuat. Setuju?” tantang
nya sambil mengarahkan pistol nya.
Sun Mi dan Petugas BIN sampai di tempat
kejadian. Ketika mereka melihat, Hui Soo mengarahkan pistol kepada Dong Baek,
mereka pun mendekat. Tapi tanpa disangka, Hui Soo kemudian berniat untuk
menembak dirinya sendiri, dan Petugas BIN pun langsung menembak untuk
menghentikannya.
“Sung Ju Ran, sudah berakhir. Hentikan,”
teriak Bu Son dengan tegas.
“Hentikan apa? Hentikan apa?” teriak Hui Soo,
marah. “Aku tidak akan membiarkanmu memanfaatkanku lagi,” jelasnya. Lalu dia
mengangkat pistolnya. Tapi sebelum dia sempat menembak mereka, Petugas BIN
langsung menembaknya duluan.
Dong Baek segera berlari dan menangkap tubuh
Hui Soo. Dia menangis sedih sambil memeluk tubuh Hui Soo. Dan semuanya terdiam
melihat itu.
Hui Soo dibawa ke rumah sakit.
Dokter Ahn menjelaskan kondisi Hui Soo kepada
Dong Baek. Menurut hasil pemeriksaan, kondisi Hui Soo sangat buruk, bukan
karena cederanya, tapi karena kemampuannya. Kondisi nya sama seperti Dong Baek
dulu, dia tidak stabil, bahkan kondisi nya lebih buruk daripada Dong Baek
dahulu. Intinya kondisi Hui Soo sedang sekarat.
“Akan kujelaskan dari sana,” kata Bu Son,
menjelaskan kepada Dokter Ahn. “Bisakah kamu meninggalkan kami?” pintanya. Dan
Dokter Ahn pun mengerti, lalu dia pergi. Sun Mi juga ikut pergi meninggalkan
ruangan.
Ketika hanya tinggal mereka berdua. Bu Son
menjelaskan kepada Dong Baek bahwa BIN bertugas untuk mengawasi Hui Soo dan
Dong Baek. Dulu dia pernah mengisolasi Hui Soo selama 20 tahun untuk melindungi
nya. Karena kondisi Hui Soo akan memburuk setiap kali Hui Soo menggunakan
kekuatannya.
Sun Mi mendengarkan pembicaraan mereka dari
luar.
Bu
Son : “Kali pertama dia datang ke lab kami, kondisinya tidak terkendali. Tidak
ada yang bisa kami lakukan untuk melindunginya. Kondisinya sudah parah sebelum
semuanya menjadi seburuk ini. Dia dalam kondisi terburuk.”
“Kami tidak yakin kamu akan mengalami hal
yang sama sepertinya. Jadi, kami ingin melindungimu...” kata Bu Son,
menjelaskan. Dan dengan tegas, Dong Baek menyela. Dia dan kakaknya tidak permah
meminta perlindungan dari BIN dan mereka bukan aset negara.
Bu Son mengerti, dan dia menawarkan negosiasi
kepada Dong Baek. Dia akan menghapus semua catatan terkait Hui Soo. Dan Dong
Baek menolak, sebab dia akan melakukan pemerasan.
“Aku sering melakukan kontak fisik dengan
agen BIN. Terutama dirimu. Semua orang di dunia ini memperhatikanku. Waktu yang
tepat,” ancam Dong Baek.
“Kurasa kamu ingin kami menghapus semua
catatan tentang kamu dan kakakmu. Itu melampaui kekuasaanku,” balas Bui Son
dengan tegas. “Tapi aku akan menyampaikan kekhawatiranmu. Karena kamu tidak
memedulikan negosiasi, aku juga akan memerasmu,” jelasnya. “Semua informasi
yang kamu dapatkan harus dibawa ke liang kubur apa pun itu. Membeberkan
informasi itu akan membuatmu menghadapi masalah dalam skala nasional,” katanya
dengan serius.
“Aku tidak memercayai perkataanmu, tapi aku
akan berusaha,” balas Dong Baek.
“Lihat? Sudah kubilang ini negosiasi,” kata
Bu Son sambil tersenyum. “Lalu aku akan menepati janjiku dan menyingkir
darimu,” jelasnya. Lalu diapun pergi.
Media memberitakan kejadian pembunuhan massal
di Kota Shimbae 20 tahun lalu. Dan apa penyebab di balik kejadian tersebut. Namun
di berita tersebut hanya nama Shin Woong dan Chun Ki Soo saja yang disebutkan,
sedangkan yang lainnya tidak ada.
“Mereka menyingkirkanku? Untuk menyelamatkan
diri?” gumam Shin Woong, marah.
“Ayah?” panggil Putra Shin Woong. “Katakan
mereka salah menilai Ayah,” pintanya. Dan Shin Woong tidak bisa menyangkal.
Dikantor polisi. Sun Mi memberitahu semua
Detektif mengenai apa yang sebenarnya terjadi 20 tahun lalu. “Saat Moon Yong
Dae datang mencari Yoo Ah Young, Bang Joon Seok memukulnya dengan tongkat
persegi yang dipenuhi paku. Dia menyemprot alkohol ke arahnya, membuatnya
terbakar, dan membuatnya jatuh dari tebing. Untuk membuat kematiannya terlihat
seperti bunuh diri, Hwang Pil Seon berkomplot dengan Wakil Kepala Lee…” jelas
nya.
Young Soo datang. Dan Sun Mi langsung diam.
“Lanjutkan,” perintah Young Soo.
“Wakil Kepala Lee menyuap Chun Ki Soo dan
menyuruhnya menutupi kasus Moon Yong Dae,” jelas Sun Mi, menyelesaikan
penjelasannya.
Tags:
Memorist
Keren ulasannya...
ReplyDeletekalau berkenan kunjungi juga blog saya www.veritika.asia