Sinopsis C-Drama : Go Go Squid Episode 01
Images by : Dragon TV / ZJTV / iQiyi
Sektor internet
China telah mencapai garis terdepan, dunia menaruh perhatian, Kompetisi Cyber
Security memungkinkan para ahli di bidang ini untuk meningkatkan keterampilan
mereka, yang paling menonjol di antaranya adalah CTF. Ini didasarkan pada model
pemecahan masalah serta model serangan dan pertahanan - para pesaing akan
menargetkan perimeter keamanan server, menyelidiki kerentanan pertahanan, dan
bersaing berdasarkan berbagai masalah
keamanan cyber. Saat keamanan cyber menjadi semakin penting, turnamen keamanan
cyber juga merupakan saluran untuk menemukan bakat baru di lapangan. Ini juga
merupakan manifestasi dari strategi pembangunan bangsa online.
Turnamen
Cyber Security, Kompetisi Singapura
Sedang di adakan pertandingan final cyber antara
dua team dari China yaitu K&K Team melawan SP Team. Sayangnya, pertandingan
dimenangkan oleh SP. Menyadari kalau team-nya kalah, Ketua dari K&K yaitu
Han Shangyan menghela nafas kecewa. Tidak hanya Shangyan, semua team juga
kecewa terutama Wu Bai yang menjadi leader pertandingan.
MC acara menyanyangkan kekalahan team K&K yang
tidak terduga karena mereka mengira K&K yang di pimpin oleh Gun God
(sebutan untuk Shangyan) dapat memenangkan pertandingan.
Tapi, bagaimanapun SP adalah team yang kuat
sekarang karena di pimpin oleh seseorang yang di kenal dengan panggilan Solo.
Semua pasti masih mengingat Solo yang adalah creator 10 tahun lalu dan menjadi
legenda di hati semua orang.
Shangyan bertepuk tangan setengah hati dan
beranjak pergi dari sana. Seorang wanita memanggilnya dan menyodorkan tangan
untuk bersalaman, tapi Shangyan hanya melewatiya begitu saja. Wanita itu adalah Manager team SP, Appledog (Ai
Qing).
Sepertinya mereka saling mengenal karena saat Ai
Qing tanpa sengaja bertatapan dengan Wu Bai, wajahnya langsung terlihat sedih.
--
Team K&K dalam perjalanan kembali ke dorm
mereka dengan bus (bus milik mereka ya). Dan di dalam bus, para anggota mulai
saling menyalahkan satu sama lain mengenai siapa yang membuat mereka sampai
kalah. Dan yang paling di salahkan oleh semuanya adalah Grunt yang tadi tidak
mau mendengarkan instruksi dari Wu Bai dan malah bermain terlalu agresif.
Shangyan yang dari tadi diam saja, akhirnya
berteriak marah pada mereka semua. Sudah kalah dari kompetisi, masih pula
bertengkar!
“Kalian kira mendapat juara 2 artinya tanggung
jawab kalian sudah selesai, hah?! Dalam kompetisi, hanya ada dua peringkat!
Pemenang atau sampah! Mengerti?!” teriak Shangyan dan keluar dari dalam bus.
Semua anggota jadi panik dan meminta Shangyan agar
tidak marah dan mereka juga meminta maaf. Tapi, Shangyan mengacuhkan mereka
semua. Wu Bai sendiri dari tadi hanya diam saja, sepertinya dia merasa bersalah
atas kekalahan team.
Sementara itu, seorang wanita juga berada di jalan
yang sama dengan Shangyan.
Pria ini adalah Han Shangyan. Investor dan boss dari Club KK.
Team-nya suka memanggilnya dengan panggilan ‘bos.’ Sekitar 2 hari yang lalu,
klub-nya baru saja kalah dari kompetisi CTF. Saat ini, dia masih belum tahu
siapa aku. Namaku adalah Tong Nian. Aku
kuliah jurusan Computer Science dan sedang berada di tahun kedua. Kebetulan
sekali, jurusanku juga ada hubungannya dengan cyber security. Kelihatannya
seperti takdir. Dia dan aku akan saling bertemu. – narasi Tong Nian.
Shangyan masuk ke dalam sebuah minimarket dan Tong
Nian juga ada di minimarket tersebut. Mereka berada di tempat yang sama, tapi
tidak saling berjumpa dan hanya melewati begitu saja.
Siapa sangka, takdir selalu bisa berubah setiap waktu. Jika hari itu
dia tidak berbalik, mungkin… tidak akan jadi seperti ini.
Shangyan sudah mau pergi dari minimarket, tapi,
dia tiba-tiba berbalik dan turun ke bawah. Ternyata, di sana adalah café
internet yang letaknya di bawah tanah. Begitu masuk, Shangyan langsung ke kasir
dan meminta paket tengah malam.
Tong Nian ternyata sedang berjaga di sana,
membantu sepupunya. Dan begitu melihat wajah Shangyan, dia jatuh cinta pada
pandangan pertama. Dengan posisinya sebagai operator, dia bisa segera tahu nama
Shangyan dari KTP yang di berikan Shangyan (di sana, mau main harus kasih KTP
gitu). Tong Nian segera memberitahu Shangyan kalau paket tengah malam itu di
mulai dari jam 11 malam hingga 6 pagi. Toko tutup jam 7, dan jika Shangyan mau
pergi jam 7 juga tidak masalah. Di sini juga ada mie instan dan bisa di pesan
melaluinya. Dia akan memasakkan.
Shangyang terdengar tidak tertarik dan hanya
meminta KTP-nya di kembalikan. Dan setelah itu, dia segera pergi ke komputer
yang kosong. Tong Nian yang telah jatuh cinta padanya, diam-diam, duduk di
depan komputernya yang di batasi oleh sebuah lemari. Tong Nian bahkan tersenyum
malu-malu.
Usai melihat Shangyan dari dekat, Tong Nian
memutuskan untuk membuatkan mie instan spesial untuk Shangyan. Sepupunya yang
baru datang, mengira kalau Tong Nian membuat mie karena merasa lapar.
Tong Nian selesai membuat mie dan mengantarkannya
ke Shangyan. Saat mengantar, Tong Nian bahkan sudah berkhayal kalau Shangyan
akan sangat tersanjung karena sudah dia buatkan mie secara gratis. Bukan hanya
itu, dia berkhayal kalau Shangyan akan memujinya sangat manis dan menanyakan
namanya kemudian memintanya untuk berteman.
Namun, realita kadang tidak sesuai dengan
kenyataan. Kedatangan Tong Nian malah membuat Shangyan yang sedang bermain game
merasa terganggu. Dia bahkan bertanya harga makanan yang di bawakan oleh Tong
Nian. Tong Nian sudah hendak menjawab kalau makanan itu gratis, tapi sepupunya tiba-tiba muncul dan memberitahu
kalau harganya 30 yuan. Tong Nian jelas kesal dan memarahi sepupunya itu.
Shangyan tidak peduli dan hanya meminta agar di
belikan juice sambil menyerahkan uangnya. Sepupu Tong Nian menerima uang itu
dengan riang, dan Shangyan langsung kembali fokus bermain.
Usai membuatkan dan mengantarkan juice pada
Shangyang, sepupu Tong Nian memamerkan uang yang dia dapatkan dari Shangyan.
Tong Nian sangat kesal padanya karena sudah mengacaukan rencananya. Dia tidak
peduli dengan kekhawatiran sepupunya yang takut dia di tipu pria jahat. Orang
yang biasanya bermain di warnet tengat malam itu rata-rata sedikit tidak benar.
Tapi yah, setidaknya, Shangyan sedikit terlihat baik.
Karena Tong
Nian terus mengabaikannya dan terlihat marah, sepupunya akhirnya berkata
kalau dia akan membantu Tong Nian. Caranya adalah dengan berbohong pada
Shangyan kalau dia menang undian untuk menikmati rental internet gratis selama
seminggu termasuk makanannya. Tong Nian sangat suka dengan ide tersebut dan
langsung menyuruh sepupunya untuk mengatakan hal itu pada Shangyan.
“Pergi dan katakan padanya, café internet kita hari
ini mengadakan undian. Tapi, dia harus menggunakan WeChat utnuk meng-scan kode
QR kita agar mendapatkan hadiahnya,” jelas Tong Nian.
Sepupunya memberitahu kalau mereka tidak punya ID
WeChat café. Tong Nian tidak kehilangan akal, dia mengganti nama akun
WeChat-nya menjadi : Predestined Tonight
Café. Dan menyuruh sepupunya untuk menggunakan ponsel-nya.
Sepupu Tong Nian segera menemui Shangyan dan
memberitahu kalau dia menang undian untuk menikmati rental internet gratis
selama seminggu termasuk makanan. Shangyan tampak sangat terganggu dan berkata
dia tidak mau menerima hadiah tersebut. Sepupu Tong Nian terus mencoba
membujuk, tapi Shangyan tidak mau mendegarkannya. Tidak hilang akal, sepupu itu
bilang kalau mereka tidak punya uang kembalian untuk pembayaran Shangyan, jadi
dia meminta agar Shangyan menggunakan metode pembayaran lain.
“Ambil saja kembaliannya,” ujar Shangyan, cuek.
“Tidak bisa. Ibuku bilang dalam menjalankan bisnis
kita harus jujur. Aku harus mengembalikan uang kembalianmu!”
“Kalau gitu pakai WeChat pay saja.”
“Maaf. WeChat kami tiba-tiba rusak.”
“Jadi, bagaimana aku harus bayar?” kesal Shangyan.
“Transfer. Tapi, aku perlu berteman denganmu di
WeChat.”
Dan akhirnya, Shangyan memberikan akun WeChat-nya
dan kemudian lanjut bermain.
Usai menuntaskan misi, sepupu kembali pada Tong
Nian dan menunjukkan akun WeChat Shangyan yang berhasil di dapatkannya. Dengan
bersemangat, mereka memeriksa beranda akun WeChat Shangyan, tapi ternyata semua
isinya hanyalah berita mengenai cyber security. Walau begitu, Tong Nian masih
senang.
--
Tong Nian diam-diam menggambar Shangyan yang
sedang menggambar. Tapi, saat asyik gambar, Shangyan tiba-tiba saja menghilang
dan muncul di sebelahnya. Shangyan sudah selesai bermain dan ingin meminta
tagihannya.
Tong Nian sangat gugup dan bingung harus berkata
apa pada Shangyan. Akhirnya, dia hanya mengucapkan selamat atas Shangyan yang
menang undian café dan silahkan datang lagi.
“Apakah kau di sini setiap malam?” tanya Shangyan
tiba-tiba.
Tong Nian gugup. Dia menjawab dengan terbata-bata
kalau sekarang kampus sedang libur, jadi dia membantu menjaga café milik
saudaranya. Dia tidak di sini setiap malam.
“Jangan salah paham. Aku tidak ada maksud lain.
Aku hanya berpikir soerang gadis kecil berada di café internet tidaklah aman,”
ujar Shangyan dan beranjak pergi.
Mendengar perkataan Shangyan, membuat Tong Nian
semakin suka padanya. Dia sampai terdiam kaku. Sepupunya memanggilnya berulang
kali untuk memberitahu kalau Shangyan lupa mengambil KTP-nya kembali (setelah
selesai main, dia kasih KTP lagi untuk di catat sama Tong Nian kalau dia sudah
selesai).
Tong Nian segera berlari keluar dan berteriak :
Han Shangyan! Dia memberikan KTP Shangyan yang tertinggal. Shangyan
berterimakasih dan lanjut jalan pergi. Tong Nian sendiri senyum-senyum
kegirangan karena bicara dengan Shangyan walaupun Shangyan hanya bilang
terimakasih.
--
Shangyan dalam perjalanan pulang dengan perasaan
kacau.
Tidak peduli seberapa besar mimpi, selalu ada harga yang harus di
bayar. Aku kembali dan membentuk team K&K di China. Aku ingin membantu para
anak-anak muda ini. Mereka memiliki bakat yang besar. Mereka memiliki mimpi
untuk membantu China mendapatkan juara. Orang tua mereka memberikan waktu
penting di kehidupan anak-anak mereka padaku. Itu semacam pembayaran untuk masa
depan mereka. Menghadapi tanggung jawab yang begitu besar, bagaimana bisa aku
melatih anak-anak muda ini lebih ketat? Ketika cinta begitu dalam, semakin
keras tanggung jawabnya. Tapi, mereka hanyalah anak-anak muda 20-an. Kepribadian
mereka masih belum stabil, dan hanya fokus bermain. Terkadang, pikiran mereka
terpecah dan bersikap ceroboh. Kalau seperti ini, kapan mereka akan bisa
mewujudkan mimpi mereka? Team anak muda K&K ini, kau tahu tanggung jawab
yang berada di pundakku? Ini lebih daripada yang kau bayangkan. Tapi…
percayalah padaku. Aku pasti bisa melakukannya!
Begitu
sampai di dorm, Shangyan tidak langsung tidur. Dia membereskan tempat yang
berantakan. Masuk ke satu persatu kamar, merapikan selimut mereka dan
membersihkan meja mereka yang berserak dengan makanan snack. Usai itu, barulah
dia berisitrahat.
--
Anak-anak KK, begitu bangun langsung berkumpul.
Mereka semua diam-diam berdiskusi apakah Shangyan pulang kemarin malam atau
tidak. Mereka mulai berpikiran nakal dan memutuskan untuk memeriksa kamar
Shangyan. Tapi, begitu Shangyan keluar, semua langsung pada kabur.
Mereka semua masih takut kalau Shangyan masih
marah. Eh, tapi, tiba-tiba, Shangyan menerima pesan WeChat dari Tong Nian yang
memberitahu ramalan cuaca hari ini yang akan hujan. Anak-anak malah menggodanya
karena sudah mulai menggunakan WeChat. Shangyan langsung memarahi mereka semua
untuk mandi, gosok gigi dan bersiap.
Shangyan sendiri juga merasa sangat tergganggu
karena Tong Nian terus mengirim pesan mengenai hadiah di internet café dan
sejenisnya.
Dan tentu saja, semua pesan Tong Nian di abaikan.
Tong Nian jadi sedih karena hal tersebut.
--
Hujan sedang turun dengan deras, dan Shangyan
membawa semua anggota KK ke taman. Semua jelas bingung, ngapain ke sana? Mau
piknik atau lihat bunga?
“Piknik apaan? Bunga apaan? Apakah kalian semua
lupa dengan tugas lari 5 km?” marah Shangyan.
Semua langsung protes karena hari kan hujan,
bagaimana bisa berlari. Mereka meminta toleransi. Mereka bahkan meminta Wu Bai
untuk membantu membujuk Shangyan. Sayangnya, Wu Bai malah memilih berlari
sesuai dengan perintah Shanyan.
Dan akhirnya, semua mulai berlari di tengah hujan
dan tentu saja bersama dengan Shangyan. Shangyan sangat ketat, dia menyuruh
mereka berlari lebih kencang. Tiga orang pertama yeng menyelesaikan lari akan
terbebas dari penalti. Dan penalti-nya adalah di kurangi hari libur untuk libur
imlek. Jadi kalau peringkat empat, di kurangi sehari. Peringkat lima, di
kurangi 2 hari dan seterusnya.
Semua langsung lanjut lari lagi walaupun sambil
menggerutu.
Eh, tapi Tong Nian masih juga keukeh mengirim pesan
agar Shangyan balas. Pesan yang terakhir adalah : Predestined Tonight Café memiliki aktivitas terbaru untuk merayakan
hari peringatan pernikahan pemilik café. Mulai hari ini, jika kau membalas
“Selamat berbahagia untuk seratus tahun” kau akan menerima hadiah!
Dan tentu saja, pesan itu pun di abaikan oleh
Shangyan.
--
Akhirnya, lari pun terselesaikan. Semua tentu saja
masih protes apalagi Shangyan mengancam mereka menggunakan hari libur imlek.
Menurut mereka itu sangat kejam. Shangyan mulai memarahi mereka mengenai semua
kerja keras mereka untuk mengikuti perlombaan, tapi walaupun kalah, mereka
masih juga berbahagia dari kemarin hingga hari ini.
“Boss, kita kan dapat juara 2. Di tambah lagi,
kalah dari SP tidaklah memalukan. Ketua mereka selama bertahun-tahun…” ujar
Daei Feng dan langsung di hentikan oleh yang lain.
“Kalah dari SP tidak memalukan! Salah! Hal paling
memalukan adalah kalah dari SP!” tegas Shangyan.
“Kau saja yang tidak mau kalah dari Solo, kan?”
ujar Grunt, menghina Shangyan.
Semua langsung panik dengan ucapan Grunt. Tapi,
Grunt malah tidak merasa salah.
“Biar ku katakan. Dalam kamusku, kata ‘kalah’
tidak ada. Mengerti!” tegas Shangyan. Dan semua mengangguk.
Shangyan lanjut tanya, mereka semua kan
bersekolah. Setelah bertahun-tahun, apa mereka masih ingat siapa yang juara 1
di kelas mereka? Semua menjawab ingat karena guru selalu membanggakan juara 1.
Shangyan lanjut tanya, bagaimana kalau juara 2? Tidak ada yang ingat.
“Untuk sesuatu seperti CTF, yang terbaik adalah
kalian tidak masuk ke dalamnya, Jika kalian ada di dalamnya, maka kalian harus
menunjukkan beberapa hasil! Apakah
kalian mendengarku?” tanya Shangyan (Note : CTF – Capture the flag (base)
kompetisi hacking antara dua perusahaan)
“Ya,” jawab semuanya.
--
Usai lari, Shangyan membawa semua anggota ke
restoran. Tapi, tidak ada satupun yang berani menyatap makanan yang di
hidangkan. Semua masih takut.
Shangyan meminta Wu Bai untuk bicara berdua
dengannya. Di luar, Wu Bai berkata bahwa sikap Shangyan yang seperti ini
membuat yang lain merasa tertekan.
“Jika mereka tidak bisa bertahan dengan tekanan
seperti ini, bagaimana mereka bisa berkompetisi secara profesional?” jawab
Shangyan. “Bantu aku untuk menarik uang. Password-nya adalah 214214.”
“Tarik berapa banyak?”
“Kau yang memutuskan. Ini angpau imlek.”
Walau keras Shangyan masih saja berbelas kasihan
untuk memberikan semuanya angpau walaupun sudah membagikan hadiah akhir tahun.
Baginya, hadiah akhir tahun adalah keharusan dan angpau adalah sedikit hadiah
untuknya. Bahkan saat Wu Bai berpikir untuk memberikan 500 yuan per orang,
Shangyan menyuruh memberikan 5000 yuan per orang.
“Aku sebagai sepupu termudamu, juga dapatkan?”
tanya Wu Bai.
“Dapat. Ambil bagianmu setelah membagikannya pada
semua,” jawab Shangyan. “Oh ya, apa kau tahu caranya memblock orang di WeChat?”
(wwkwk, yang mau di block itu akun Tong Nian).
Wu Bai mengira kalau Shangyan ikut kencan buta.
Shangyan membantah dan memberitahu kalau itu adalah akun WeChat internet café.
Café itu sangat berusaha keras menjual makanan padanya dan bahkan menambahkan
akun WeChat-nya.
“Kalau gitu, block atau delete saja. Itu sangat
mudah. Biar ku bantu,” ujar Wu Bai.
“Sudahlah. Tidak jadi. Terlalu merepotkan. Biarkan
saja,” batal Shangyan. “Kau, urus saja makanan mereka semua. Kalau kurang,
tambah saja. Aku mau keluar kota.”
“Mengerti. Berapa lama?”
“Dua hari,” jawab Shangyan dan langsung pergi.
Para anggota yang daritadi mengintip dari jendela,
langsung bingung karna Shangyan pergi. Begitu Wu Bai masuk, mereka langsung
bertanya. Dan Wu Bai memberitahu kalau Shangyan keluar kota.
“Kalau gitu kami sudah boleh makan? Kami lapar,”
tanya mereka. Dan Wu Bai mengangguk. Langsung semua nyerbu makan.
--
Tong Nian berada di kampus dan terus saja menatap
ponselnya. Sahabatnya, Sun Yaya, yang melihat langsung menggoda Tong Nian yang
dia kira sedang merencanakan liburan dengan seseorang. Tong Nian membantah, dia
itu tidak punya hari libur. Karena walaupun libur kuliah, dia akan membantu
menjaga internet café saudaranya. Yaya langsung menggerutu kalau hidup Tong
Nian sangat membosankan.
“Yaya, bagaimana rasanya ketika kau menyukai
seseorang?” tanya Tong Nian.
“Hah? Kau lagi suka seseorang?”
Tong Nian malu dan membantah hal itu dengan
berbalik menatap keluar jendela. Pas pula, ada pria berkacamata, Zheng Hui yang
melambai pada Tong Nian. Zheng Hui memberi tanda kalau dia membelikan Tong Nian
minuman.
Yaya langsung menebak kalau Tong Nian menyukai
Zheng Hui. Tong Nian menyangkal keras hal itu, Zheng Hui adalah seniornya yang
sangat baik. Jadi, jangan bercanda seperti itu.
Zheng Hui masuk dan memberikan minuman pada Yaya
dan Tong Nian. Dia bahkan memberitahu kandungan minuman. Dan tiba-tiba, dia
meminta waktu untuk bicara berdua dengan Yaya. Yaya bingung, bukan dengan Tong
Nian? Tong Nian langsung senyum menggoda Yaya.
Sebelum pergi bicara dengan Yaya, Zheng Hui
menyuruh Tong Nian untuk tidak pergi dulu. Dia akan segera kembali. Tong Nian
mengiyakan.
“Yaya, aku ingin bilang padamu…,” ujar Zheng Hui,
gugup. “Yaya, aku selalu merasa kau adalah orang baik. Kita juga sudah saling
mengenal lama. Kau sangat cantik dan juga pintar. Benar kan? Tong Nian… dia
juga orang yang sangat baik. Nilainya juga bagus. Aku rasa dia juga terlihat
sangat cantik. Jadi… aku… jadi… aku … ingin… aku ingin…”
“Kau… aku tahu sekarang! Kau suka pada Nian Nian.
Iya kan!” tebak Yaya. Dan Zheng Hui
mengangguk. “Aku sudah tahu dari awal. Segelas jus setiap hari (Zheng Hui
selalu memberikan jus setiap hari). Jadi, karena ini. Senior, kau sudah
memendam-nya sangat lama.”
“Ya, aku sudah memendamnya dari dulu. Ti—tidak… aku
hanya merasa kalau Nian Nian sangat hebat. Aku takut dia akan menolakku. Aku
tidak punya pilihan lain, jadi aku---”
“Jangan khawatir. Kau juga hebat. Kalian berdua
murid top. Murid top di tambah murid top adalah 100%. Karena aku juga mendapat
jus setiap pagi, aku tentu akan membantumu!”
Mendengarnya, tentu saja membuat Zheng Hui sangat
senang. Dia sampai berulang kali menundukkan kepala berterimakasih.
--
Shangyan menggunakan taksi dan sampai di sebuah
toko serba ada di malam hari saat salju turun. Begitu masuk, pemilik toko yang
sedang merapikan barang berkata pada Shangyan akan mengambil sendiri yang ingin
di beli, bayar sesuai harga dan letakkan uangnya di meja. Jika mau kembalian,
ambil sendiri di kotak. Mereka tidak menerima bayaran Alipay atau Apple Pay.
“Berapa harganya untuk membeli mu?” tanya
Shangyan.
Barulah si pemilik berbalik dan melihat siapa yang
biacara. Pemilik itu bernama Mi Shaofei.
Melihat Shangyan, mata Shaofei berkaca-kaca. Dia
memeluk Shangyan dan menangis.
“Aku kira kau tidak akan kembali.”
“Tidak mungkin. Aku kembali untuk mencarimu.”
“Aku… aku kira aku tidak akan pernah melihatmu
lagi,” ujar Shaofei.
Entah apa yang terjadi di antara mereka. Shaofei
mengajak Shangyan untuk pergi minum bersama.
“Aku masih harus pergi dan melihat pertandingan.
Aku hanya bisa tinggal selama sehari di sini,” beritahu Shangyan.
“Jenius Lao Han (Old Han) kembali bermain game.
Dimana kompetisi-nya? Aku pasti akan datang dan mendukungmu! Aku sudah bilang
kalau kau tidak seharusnya pensiun.”
“Aku sudah 30 tahun (usia di KTP kelahiran tahun
1989). Bagaimana bisa aku masih bermain?”
“Dengarkan aku. Kau terlahir untuk CTF. Setiap
kali kau ikut dalam pertandingan, kau selalu menjadi juara,” ujar Shaofei.
Mereka mulai berbincang. Shangyan memberitahu
kalau 5 tahun yang lalu, dia mulai bekerja di KKP yang berkantor pusat di
Norwegia. Setelah beberapa tahun, perusahaan cukup berhasil. Jadi, dia kembali
dengan sejumlah uang investasi dan mulai membangun cabang China. Meskipun tidak
besar, tapi cukup bagus. Anak-anak yang bergabung cukup bagus. Shaofei cukup
senang dengan berita tersebut, apalagi Shangyan telah menjadi bos dari
perusahaan K&K.
Dan entah apa yang terjadi di masa lalu, karena
Shaofei berkata kalau dia mengikuti berita mengenai dunia hacking, tapi membaca
berita membuatnya sedih jadi dia berhenti mengikuti berita. Shangyan merasa
kalau Shaofei masih belum bisa melepaskan mengenai dunia cyber. Shaofei juga
tidak tahu.
“Jika kau tidak bisa melepaskannya, datang dan
bantu aku,” tawari Shangyan.
“Berhenti bercanda.”
“Apakah kau pikir aku bercanda? Datanglah ke
timku. Bantu aku bertarung di kompetisi.”
Shaofei menolak. Dia sekarang ini tidak punya
pengalaman, daya tahan dan teknik lagi. Dia tidak mau membicarakannya lagi dan
mengajak Shangyan untuk minum saja. Dia hari ini mengundang seseorang yang
pasti ingin di lihat oleh Shangyan.
Walau tidak tahu siapa orang yang dimaksud,
Shangyan tetap mengkuti Shaofei. Mereka makan dan minum bersama di rumah makan.
Shangyan berusaha menebak kalau Shaofei ingin memperkenalkannya dengan pacar
Shaofei. Dan tiba-tiba saja, seorang pria masuk.
Pria tersebut adalah Ou Qian, member dari team SP.
Dan dia dan Shangyan ternyata saling mengenal dan bahkan tampak akrab.
Mau
lanjut atau tidak ya? Komentar ya 😊
Tags:
Go Go Squid
Lanjutkan
ReplyDeleteLanjut sampai tamat
ReplyDeleteLanjutkan
ReplyDeleteLanjutt, lengkap bgt sinopsisnya
ReplyDeleteLanjt ya mbk semangat.....
ReplyDeleteLanjut mbak
ReplyDeleteIzin save kak
ReplyDeleteIzin save kak
ReplyDeleteIzin save kak
ReplyDelete