Sinopsis C-Drama : Go Go Squid Episode 01


Sinopsis C-Drama : Go Go Squid Episode 01

Images by : Dragon TV / ZJTV / iQiyi
Sektor internet China telah mencapai garis terdepan, dunia menaruh perhatian, Kompetisi Cyber Security memungkinkan para ahli di bidang ini untuk meningkatkan keterampilan mereka, yang paling menonjol di antaranya adalah CTF. Ini didasarkan pada model pemecahan masalah serta model serangan dan pertahanan - para pesaing akan menargetkan perimeter keamanan server, menyelidiki kerentanan pertahanan, dan bersaing berdasarkan  berbagai masalah keamanan cyber. Saat keamanan cyber menjadi semakin penting, turnamen keamanan cyber juga merupakan saluran untuk menemukan bakat baru di lapangan. Ini juga merupakan manifestasi dari strategi pembangunan bangsa online.
Turnamen Cyber Security, Kompetisi Singapura
Sedang di adakan pertandingan final cyber antara dua team dari China yaitu K&K Team melawan SP Team. Sayangnya, pertandingan dimenangkan oleh SP. Menyadari kalau team-nya kalah, Ketua dari K&K yaitu Han Shangyan menghela nafas kecewa. Tidak hanya Shangyan, semua team juga kecewa terutama Wu Bai yang menjadi leader pertandingan.
MC acara menyanyangkan kekalahan team K&K yang tidak terduga karena mereka mengira K&K yang di pimpin oleh Gun God (sebutan untuk Shangyan) dapat memenangkan pertandingan. 
Tapi, bagaimanapun SP adalah team yang kuat sekarang karena di pimpin oleh seseorang yang di kenal dengan panggilan Solo. Semua pasti masih mengingat Solo yang adalah creator 10 tahun lalu dan menjadi legenda di hati semua orang.
Shangyan bertepuk tangan setengah hati dan beranjak pergi dari sana. Seorang wanita memanggilnya dan menyodorkan tangan untuk bersalaman, tapi Shangyan hanya melewatiya begitu saja. Wanita itu adalah Manager team SP, Appledog (Ai Qing).
Sepertinya mereka saling mengenal karena saat Ai Qing tanpa sengaja bertatapan dengan Wu Bai, wajahnya langsung terlihat sedih.
--
Team K&K dalam perjalanan kembali ke dorm mereka dengan bus (bus milik mereka ya). Dan di dalam bus, para anggota mulai saling menyalahkan satu sama lain mengenai siapa yang membuat mereka sampai kalah. Dan yang paling di salahkan oleh semuanya adalah Grunt yang tadi tidak mau mendengarkan instruksi dari Wu Bai dan malah bermain terlalu agresif.
Shangyan yang dari tadi diam saja, akhirnya berteriak marah pada mereka semua. Sudah kalah dari kompetisi, masih pula bertengkar!
“Kalian kira mendapat juara 2 artinya tanggung jawab kalian sudah selesai, hah?! Dalam kompetisi, hanya ada dua peringkat! Pemenang atau sampah! Mengerti?!” teriak Shangyan dan keluar dari dalam bus.
Semua anggota jadi panik dan meminta Shangyan agar tidak marah dan mereka juga meminta maaf. Tapi, Shangyan mengacuhkan mereka semua. Wu Bai sendiri dari tadi hanya diam saja, sepertinya dia merasa bersalah atas kekalahan team.
Sementara itu, seorang wanita juga berada di jalan yang sama dengan Shangyan.
Pria ini adalah Han Shangyan. Investor dan boss dari Club KK. Team-nya suka memanggilnya dengan panggilan ‘bos.’ Sekitar 2 hari yang lalu, klub-nya baru saja kalah dari kompetisi CTF. Saat ini, dia masih belum tahu siapa aku.  Namaku adalah Tong Nian. Aku kuliah jurusan Computer Science dan sedang berada di tahun kedua. Kebetulan sekali, jurusanku juga ada hubungannya dengan cyber security. Kelihatannya seperti takdir. Dia dan aku akan saling bertemu. – narasi Tong Nian.
Shangyan masuk ke dalam sebuah minimarket dan Tong Nian juga ada di minimarket tersebut. Mereka berada di tempat yang sama, tapi tidak saling berjumpa dan hanya melewati begitu saja.
Siapa sangka, takdir selalu bisa berubah setiap waktu. Jika hari itu dia tidak berbalik, mungkin… tidak akan jadi seperti ini.

Shangyan sudah mau pergi dari minimarket, tapi, dia tiba-tiba berbalik dan turun ke bawah. Ternyata, di sana adalah café internet yang letaknya di bawah tanah. Begitu masuk, Shangyan langsung ke kasir dan meminta paket tengah malam.


Tong Nian ternyata sedang berjaga di sana, membantu sepupunya. Dan begitu melihat wajah Shangyan, dia jatuh cinta pada pandangan pertama. Dengan posisinya sebagai operator, dia bisa segera tahu nama Shangyan dari KTP yang di berikan Shangyan (di sana, mau main harus kasih KTP gitu). Tong Nian segera memberitahu Shangyan kalau paket tengah malam itu di mulai dari jam 11 malam hingga 6 pagi. Toko tutup jam 7, dan jika Shangyan mau pergi jam 7 juga tidak masalah. Di sini juga ada mie instan dan bisa di pesan melaluinya. Dia akan memasakkan.
Shangyang terdengar tidak tertarik dan hanya meminta KTP-nya di kembalikan. Dan setelah itu, dia segera pergi ke komputer yang kosong. Tong Nian yang telah jatuh cinta padanya, diam-diam, duduk di depan komputernya yang di batasi oleh sebuah lemari. Tong Nian bahkan tersenyum malu-malu.
Usai melihat Shangyan dari dekat, Tong Nian memutuskan untuk membuatkan mie instan spesial untuk Shangyan. Sepupunya yang baru datang, mengira kalau Tong Nian membuat mie karena merasa lapar.

Tong Nian selesai membuat mie dan mengantarkannya ke Shangyan. Saat mengantar, Tong Nian bahkan sudah berkhayal kalau Shangyan akan sangat tersanjung karena sudah dia buatkan mie secara gratis. Bukan hanya itu, dia berkhayal kalau Shangyan akan memujinya sangat manis dan menanyakan namanya kemudian memintanya untuk berteman.
Namun, realita kadang tidak sesuai dengan kenyataan. Kedatangan Tong Nian malah membuat Shangyan yang sedang bermain game merasa terganggu. Dia bahkan bertanya harga makanan yang di bawakan oleh Tong Nian. Tong Nian sudah hendak menjawab kalau makanan itu gratis, tapi  sepupunya tiba-tiba muncul dan memberitahu kalau harganya 30 yuan. Tong Nian jelas kesal dan memarahi sepupunya itu.
Shangyan tidak peduli dan hanya meminta agar di belikan juice sambil menyerahkan uangnya. Sepupu Tong Nian menerima uang itu dengan riang, dan Shangyan langsung kembali fokus bermain.
Usai membuatkan dan mengantarkan juice pada Shangyang, sepupu Tong Nian memamerkan uang yang dia dapatkan dari Shangyan. Tong Nian sangat kesal padanya karena sudah mengacaukan rencananya. Dia tidak peduli dengan kekhawatiran sepupunya yang takut dia di tipu pria jahat. Orang yang biasanya bermain di warnet tengat malam itu rata-rata sedikit tidak benar. Tapi yah, setidaknya, Shangyan sedikit terlihat baik.
Karena Tong  Nian terus mengabaikannya dan terlihat marah, sepupunya akhirnya berkata kalau dia akan membantu Tong Nian. Caranya adalah dengan berbohong pada Shangyan kalau dia menang undian untuk menikmati rental internet gratis selama seminggu termasuk makanannya. Tong Nian sangat suka dengan ide tersebut dan langsung menyuruh sepupunya untuk mengatakan hal itu pada Shangyan.
“Pergi dan katakan padanya, café internet kita hari ini mengadakan undian. Tapi, dia harus menggunakan WeChat utnuk meng-scan kode QR kita agar mendapatkan hadiahnya,” jelas Tong Nian.
Sepupunya memberitahu kalau mereka tidak punya ID WeChat café. Tong Nian tidak kehilangan akal, dia mengganti nama akun WeChat-nya menjadi : Predestined Tonight Café. Dan menyuruh sepupunya untuk menggunakan ponsel-nya.

Sepupu Tong Nian segera menemui Shangyan dan memberitahu kalau dia menang undian untuk menikmati rental internet gratis selama seminggu termasuk makanan. Shangyan tampak sangat terganggu dan berkata dia tidak mau menerima hadiah tersebut. Sepupu Tong Nian terus mencoba membujuk, tapi Shangyan tidak mau mendegarkannya. Tidak hilang akal, sepupu itu bilang kalau mereka tidak punya uang kembalian untuk pembayaran Shangyan, jadi dia meminta agar Shangyan menggunakan metode pembayaran lain.
“Ambil saja kembaliannya,” ujar Shangyan, cuek.
“Tidak bisa. Ibuku bilang dalam menjalankan bisnis kita harus jujur. Aku harus mengembalikan uang kembalianmu!”
“Kalau gitu pakai WeChat pay saja.”
“Maaf. WeChat kami tiba-tiba rusak.”
“Jadi, bagaimana aku harus bayar?” kesal Shangyan.
“Transfer. Tapi, aku perlu berteman denganmu di WeChat.”
Dan akhirnya, Shangyan memberikan akun WeChat-nya dan kemudian lanjut bermain.
Usai menuntaskan misi, sepupu kembali pada Tong Nian dan menunjukkan akun WeChat Shangyan yang berhasil di dapatkannya. Dengan bersemangat, mereka memeriksa beranda akun WeChat Shangyan, tapi ternyata semua isinya hanyalah berita mengenai cyber security. Walau begitu, Tong Nian masih senang.
--
Tong Nian diam-diam menggambar Shangyan yang sedang menggambar. Tapi, saat asyik gambar, Shangyan tiba-tiba saja menghilang dan muncul di sebelahnya. Shangyan sudah selesai bermain dan ingin meminta tagihannya.
Tong Nian sangat gugup dan bingung harus berkata apa pada Shangyan. Akhirnya, dia hanya mengucapkan selamat atas Shangyan yang menang undian café dan silahkan datang lagi.
“Apakah kau di sini setiap malam?” tanya Shangyan tiba-tiba.
Tong Nian gugup. Dia menjawab dengan terbata-bata kalau sekarang kampus sedang libur, jadi dia membantu menjaga café milik saudaranya. Dia tidak di sini setiap malam.
“Jangan salah paham. Aku tidak ada maksud lain. Aku hanya berpikir soerang gadis kecil berada di café internet tidaklah aman,” ujar Shangyan dan beranjak pergi.
Mendengar perkataan Shangyan, membuat Tong Nian semakin suka padanya. Dia sampai terdiam kaku. Sepupunya memanggilnya berulang kali untuk memberitahu kalau Shangyan lupa mengambil KTP-nya kembali (setelah selesai main, dia kasih KTP lagi untuk di catat sama Tong Nian kalau dia sudah selesai).

Tong Nian segera berlari keluar dan berteriak : Han Shangyan! Dia memberikan KTP Shangyan yang tertinggal. Shangyan berterimakasih dan lanjut jalan pergi. Tong Nian sendiri senyum-senyum kegirangan karena bicara dengan Shangyan walaupun Shangyan hanya bilang terimakasih.
--
Shangyan dalam perjalanan pulang dengan perasaan kacau.
Tidak peduli seberapa besar mimpi, selalu ada harga yang harus di bayar. Aku kembali dan membentuk team K&K di China. Aku ingin membantu para anak-anak muda ini. Mereka memiliki bakat yang besar. Mereka memiliki mimpi untuk membantu China mendapatkan juara. Orang tua mereka memberikan waktu penting di kehidupan anak-anak mereka padaku. Itu semacam pembayaran untuk masa depan mereka. Menghadapi tanggung jawab yang begitu besar, bagaimana bisa aku melatih anak-anak muda ini lebih ketat? Ketika cinta begitu dalam, semakin keras tanggung jawabnya. Tapi, mereka hanyalah anak-anak muda 20-an. Kepribadian mereka masih belum stabil, dan hanya fokus bermain. Terkadang, pikiran mereka terpecah dan bersikap ceroboh. Kalau seperti ini, kapan mereka akan bisa mewujudkan mimpi mereka? Team anak muda K&K ini, kau tahu tanggung jawab yang berada di pundakku? Ini lebih daripada yang kau bayangkan. Tapi… percayalah padaku. Aku pasti bisa melakukannya!

 Begitu sampai di dorm, Shangyan tidak langsung tidur. Dia membereskan tempat yang berantakan. Masuk ke satu persatu kamar, merapikan selimut mereka dan membersihkan meja mereka yang berserak dengan makanan snack. Usai itu, barulah dia berisitrahat.
--
Anak-anak KK, begitu bangun langsung berkumpul. Mereka semua diam-diam berdiskusi apakah Shangyan pulang kemarin malam atau tidak. Mereka mulai berpikiran nakal dan memutuskan untuk memeriksa kamar Shangyan. Tapi, begitu Shangyan keluar, semua langsung pada kabur.
Mereka semua masih takut kalau Shangyan masih marah. Eh, tapi, tiba-tiba, Shangyan menerima pesan WeChat dari Tong Nian yang memberitahu ramalan cuaca hari ini yang akan hujan. Anak-anak malah menggodanya karena sudah mulai menggunakan WeChat. Shangyan langsung memarahi mereka semua untuk mandi, gosok gigi dan bersiap.
Shangyan sendiri juga merasa sangat tergganggu karena Tong Nian terus mengirim pesan mengenai hadiah di internet café dan sejenisnya.

Dan tentu saja, semua pesan Tong Nian di abaikan. Tong Nian jadi sedih karena hal tersebut.
--
Hujan sedang turun dengan deras, dan Shangyan membawa semua anggota KK ke taman. Semua jelas bingung, ngapain ke sana? Mau piknik atau lihat bunga?
“Piknik apaan? Bunga apaan? Apakah kalian semua lupa dengan tugas lari 5 km?” marah Shangyan.
Semua langsung protes karena hari kan hujan, bagaimana bisa berlari. Mereka meminta toleransi. Mereka bahkan meminta Wu Bai untuk membantu membujuk Shangyan. Sayangnya, Wu Bai malah memilih berlari sesuai dengan perintah Shanyan.

Dan akhirnya, semua mulai berlari di tengah hujan dan tentu saja bersama dengan Shangyan. Shangyan sangat ketat, dia menyuruh mereka berlari lebih kencang. Tiga orang pertama yeng menyelesaikan lari akan terbebas dari penalti. Dan penalti-nya adalah di kurangi hari libur untuk libur imlek. Jadi kalau peringkat empat, di kurangi sehari. Peringkat lima, di kurangi 2 hari dan seterusnya.
Semua langsung lanjut lari lagi walaupun sambil menggerutu.
Eh, tapi Tong Nian masih juga keukeh mengirim pesan agar Shangyan balas. Pesan yang terakhir adalah : Predestined Tonight Café memiliki aktivitas terbaru untuk merayakan hari peringatan pernikahan pemilik café. Mulai hari ini, jika kau membalas “Selamat berbahagia untuk seratus tahun” kau akan menerima hadiah!
Dan tentu saja, pesan itu pun di abaikan oleh Shangyan.
--

Akhirnya, lari pun terselesaikan. Semua tentu saja masih protes apalagi Shangyan mengancam mereka menggunakan hari libur imlek. Menurut mereka itu sangat kejam. Shangyan mulai memarahi mereka mengenai semua kerja keras mereka untuk mengikuti perlombaan, tapi walaupun kalah, mereka masih juga berbahagia dari kemarin hingga hari ini.
“Boss, kita kan dapat juara 2. Di tambah lagi, kalah dari SP tidaklah memalukan. Ketua mereka selama bertahun-tahun…” ujar Daei Feng dan langsung di hentikan oleh yang lain.
“Kalah dari SP tidak memalukan! Salah! Hal paling memalukan adalah kalah dari SP!” tegas Shangyan.
“Kau saja yang tidak mau kalah dari Solo, kan?” ujar Grunt, menghina Shangyan.
Semua langsung panik dengan ucapan Grunt. Tapi, Grunt malah tidak merasa salah.
“Biar ku katakan. Dalam kamusku, kata ‘kalah’ tidak ada. Mengerti!” tegas Shangyan. Dan semua mengangguk.
Shangyan lanjut tanya, mereka semua kan bersekolah. Setelah bertahun-tahun, apa mereka masih ingat siapa yang juara 1 di kelas mereka? Semua menjawab ingat karena guru selalu membanggakan juara 1. Shangyan lanjut tanya, bagaimana kalau juara 2? Tidak ada yang ingat.
“Untuk sesuatu seperti CTF, yang terbaik adalah kalian tidak masuk ke dalamnya, Jika kalian ada di dalamnya, maka kalian harus menunjukkan beberapa hasil!  Apakah kalian mendengarku?” tanya Shangyan (Note : CTF – Capture the flag (base) kompetisi hacking antara dua perusahaan)
“Ya,” jawab semuanya.
--
Usai lari, Shangyan membawa semua anggota ke restoran. Tapi, tidak ada satupun yang berani menyatap makanan yang di hidangkan. Semua masih takut.
Shangyan meminta Wu Bai untuk bicara berdua dengannya. Di luar, Wu Bai berkata bahwa sikap Shangyan yang seperti ini membuat yang lain merasa tertekan.
“Jika mereka tidak bisa bertahan dengan tekanan seperti ini, bagaimana mereka bisa berkompetisi secara profesional?” jawab Shangyan. “Bantu aku untuk menarik uang. Password-nya adalah 214214.”
“Tarik berapa banyak?”
“Kau yang memutuskan. Ini angpau imlek.”
Walau keras Shangyan masih saja berbelas kasihan untuk memberikan semuanya angpau walaupun sudah membagikan hadiah akhir tahun. Baginya, hadiah akhir tahun adalah keharusan dan angpau adalah sedikit hadiah untuknya. Bahkan saat Wu Bai berpikir untuk memberikan 500 yuan per orang, Shangyan menyuruh memberikan 5000 yuan per orang.
“Aku sebagai sepupu termudamu, juga dapatkan?” tanya Wu Bai.
“Dapat. Ambil bagianmu setelah membagikannya pada semua,” jawab Shangyan. “Oh ya, apa kau tahu caranya memblock orang di WeChat?” (wwkwk, yang mau di block itu akun Tong Nian).
Wu Bai mengira kalau Shangyan ikut kencan buta. Shangyan membantah dan memberitahu kalau itu adalah akun WeChat internet café. Café itu sangat berusaha keras menjual makanan padanya dan bahkan menambahkan akun WeChat-nya.
“Kalau gitu, block atau delete saja. Itu sangat mudah. Biar ku bantu,” ujar Wu Bai.
“Sudahlah. Tidak jadi. Terlalu merepotkan. Biarkan saja,” batal Shangyan. “Kau, urus saja makanan mereka semua. Kalau kurang, tambah saja. Aku mau keluar kota.”
“Mengerti. Berapa lama?”
“Dua hari,” jawab Shangyan dan langsung pergi.
Para anggota yang daritadi mengintip dari jendela, langsung bingung karna Shangyan pergi. Begitu Wu Bai masuk, mereka langsung bertanya. Dan Wu Bai memberitahu kalau Shangyan keluar kota.
“Kalau gitu kami sudah boleh makan? Kami lapar,” tanya mereka. Dan Wu Bai mengangguk. Langsung semua nyerbu makan.
--

Tong Nian berada di kampus dan terus saja menatap ponselnya. Sahabatnya, Sun Yaya, yang melihat langsung menggoda Tong Nian yang dia kira sedang merencanakan liburan dengan seseorang. Tong Nian membantah, dia itu tidak punya hari libur. Karena walaupun libur kuliah, dia akan membantu menjaga internet café saudaranya. Yaya langsung menggerutu kalau hidup Tong Nian sangat membosankan.
“Yaya, bagaimana rasanya ketika kau menyukai seseorang?” tanya Tong Nian.
“Hah? Kau lagi suka seseorang?”

Tong Nian malu dan membantah hal itu dengan berbalik menatap keluar jendela. Pas pula, ada pria berkacamata, Zheng Hui yang melambai pada Tong Nian. Zheng Hui memberi tanda kalau dia membelikan Tong Nian minuman.
Yaya langsung menebak kalau Tong Nian menyukai Zheng Hui. Tong Nian menyangkal keras hal itu, Zheng Hui adalah seniornya yang sangat baik. Jadi, jangan bercanda seperti itu.

Zheng Hui masuk dan memberikan minuman pada Yaya dan Tong Nian. Dia bahkan memberitahu kandungan minuman. Dan tiba-tiba, dia meminta waktu untuk bicara berdua dengan Yaya. Yaya bingung, bukan dengan Tong Nian? Tong Nian langsung senyum menggoda Yaya.
Sebelum pergi bicara dengan Yaya, Zheng Hui menyuruh Tong Nian untuk tidak pergi dulu. Dia akan segera kembali. Tong Nian mengiyakan.
“Yaya, aku ingin bilang padamu…,” ujar Zheng Hui, gugup. “Yaya, aku selalu merasa kau adalah orang baik. Kita juga sudah saling mengenal lama. Kau sangat cantik dan juga pintar. Benar kan? Tong Nian… dia juga orang yang sangat baik. Nilainya juga bagus. Aku rasa dia juga terlihat sangat cantik. Jadi… aku… jadi… aku … ingin… aku ingin…”
“Kau… aku tahu sekarang! Kau suka pada Nian Nian. Iya kan!” tebak  Yaya. Dan Zheng Hui mengangguk. “Aku sudah tahu dari awal. Segelas jus setiap hari (Zheng Hui selalu memberikan jus setiap hari). Jadi, karena ini. Senior, kau sudah memendam-nya sangat lama.”
“Ya, aku sudah memendamnya dari dulu. Ti—tidak… aku hanya merasa kalau Nian Nian sangat hebat. Aku takut dia akan menolakku. Aku tidak punya pilihan lain, jadi aku---”
“Jangan khawatir. Kau juga hebat. Kalian berdua murid top. Murid top di tambah murid top adalah 100%. Karena aku juga mendapat jus setiap pagi, aku tentu akan membantumu!”
Mendengarnya, tentu saja membuat Zheng Hui sangat senang. Dia sampai berulang kali menundukkan kepala berterimakasih.
--
Shangyan menggunakan taksi dan sampai di sebuah toko serba ada di malam hari saat salju turun. Begitu masuk, pemilik toko yang sedang merapikan barang berkata pada Shangyan akan mengambil sendiri yang ingin di beli, bayar sesuai harga dan letakkan uangnya di meja. Jika mau kembalian, ambil sendiri di kotak. Mereka tidak menerima bayaran Alipay atau Apple Pay.
“Berapa harganya untuk membeli mu?” tanya Shangyan.

Barulah si pemilik berbalik dan melihat siapa yang biacara. Pemilik itu bernama Mi Shaofei.
Melihat Shangyan, mata Shaofei berkaca-kaca. Dia memeluk Shangyan dan menangis.
“Aku kira kau tidak akan kembali.”
“Tidak mungkin. Aku kembali untuk mencarimu.”
“Aku… aku kira aku tidak akan pernah melihatmu lagi,” ujar Shaofei.
Entah apa yang terjadi di antara mereka. Shaofei mengajak Shangyan untuk pergi minum bersama.
“Aku masih harus pergi dan melihat pertandingan. Aku hanya bisa tinggal selama sehari di sini,” beritahu Shangyan.
“Jenius Lao Han (Old Han) kembali bermain game. Dimana kompetisi-nya? Aku pasti akan datang dan mendukungmu! Aku sudah bilang kalau kau tidak seharusnya pensiun.”
“Aku sudah 30 tahun (usia di KTP kelahiran tahun 1989). Bagaimana bisa aku masih bermain?”
“Dengarkan aku. Kau terlahir untuk CTF. Setiap kali kau ikut dalam pertandingan, kau selalu menjadi juara,” ujar Shaofei.
Mereka mulai berbincang. Shangyan memberitahu kalau 5 tahun yang lalu, dia mulai bekerja di KKP yang berkantor pusat di Norwegia. Setelah beberapa tahun, perusahaan cukup berhasil. Jadi, dia kembali dengan sejumlah uang investasi dan mulai membangun cabang China. Meskipun tidak besar, tapi cukup bagus. Anak-anak yang bergabung cukup bagus. Shaofei cukup senang dengan berita tersebut, apalagi Shangyan telah menjadi bos dari perusahaan K&K.
Dan entah apa yang terjadi di masa lalu, karena Shaofei berkata kalau dia mengikuti berita mengenai dunia hacking, tapi membaca berita membuatnya sedih jadi dia berhenti mengikuti berita. Shangyan merasa kalau Shaofei masih belum bisa melepaskan mengenai dunia cyber. Shaofei juga tidak tahu.
“Jika kau tidak bisa melepaskannya, datang dan bantu aku,” tawari Shangyan.
“Berhenti bercanda.”
“Apakah kau pikir aku bercanda? Datanglah ke timku. Bantu aku bertarung di kompetisi.”
Shaofei menolak. Dia sekarang ini tidak punya pengalaman, daya tahan dan teknik lagi. Dia tidak mau membicarakannya lagi dan mengajak Shangyan untuk minum saja. Dia hari ini mengundang seseorang yang pasti ingin di lihat oleh Shangyan.
Walau tidak tahu siapa orang yang dimaksud, Shangyan tetap mengkuti Shaofei. Mereka makan dan minum bersama di rumah makan. Shangyan berusaha menebak kalau Shaofei ingin memperkenalkannya dengan pacar Shaofei. Dan tiba-tiba saja, seorang pria masuk.
Pria tersebut adalah Ou Qian, member dari team SP. Dan dia dan Shangyan ternyata saling mengenal dan bahkan tampak akrab.

Mau lanjut atau tidak ya? Komentar ya 😊


9 Comments

Previous Post Next Post