Sinopsis Lakorn : Girl Next Room – Richy Rich Episode 01 - 1
Images by : GMM Tv
Para siswa maju satu persatu ke
depan kelas untuk memberitahu cita-cita mereka. Ada yang ingin menjadi polisi,
guru, dokter gigi dsb. Akhirnya, giliran siswi berkacamata bernama Danglek yang
maju. Cita-cita Danglek adalah menjadi orang terkaya di dunia! Dan setelah
menjadi kaya, dia akan menjalani hidupnya dengan sepenuhnya!!
And… Beberapa tahun kemudian…
Cita-cita Danglek terkabul. Dia
menjadi orang kaya raya dan mengubah namanya menjadi Duchess. Dia benar-benar
menjalani hidup dengan memfoya-foyakan uangnya.
Duchess datang dengan membawa
banyak sekali koper dan berpenampilan super mewahhhh. Jamjan sampai mengira
Duchess adalah penjual online. Dengan tegas, Duchess membantah dan pamer bahwa
barang yang di bawanya ini tidak termasuk 1/8 dari barang yang di miliknya. Dan
karena barangnya terlalu banyak, Duchess mau menyewa 2 kamar. 1 kamar untuk
tempat tinggalnya dan 1 lagi untuk meletakan barang-barangnya.
“Semua kamar sudah penuh,” ujar
Jamjam langsung.
Senyum Duchess langsung menghilang. Sky kepo karna jika Duchess sangat kaya, kenapa Duchess mau tinggal di asrama kecil seperti ini? Dengan raut wajah sedih, Duchess bercerita kalau tempat yang ingin di tinggalinya sudah di sewa duluan oleh orang lain. Dan seseorang bilang padanya kalau di asrama ini selalu ada kamar kosong, makanya dia kemari. Tapi sayangnya, semua kamar sudah penuh ya… hmmm.. ya sudah, dia akan mencari tempat lain saja.
Plukk! Dengan sengaja Duchess menjatuhkan sebuah amplop tebal berisi banyak sekali lembaran uang. Dia bahkan memamerkan uang di amplop itu pada Jamjan. Mata Jamjan langsung berubah ramah dan bicara sok manis kalau dia lupa masih ada beberapa kamar kosong. Duchess jelas senang karena rencananya berhasil. Jamjan juga senang karna mendapat segepok uang.
--
Sky membawa Duchess ke kamarnya. Dia tampak lelah karena harus mengangkat semua koper Duchess juga. Udah lelah, dia masih harus mendengar gerutuan Duchess mengenai kamar yang kecil dan furniture di kamar adalah brand tidak ternama. Duchess bicara sok macam orang elite dan menggunakan istilah bahasa Inggris, padahal bahasa Inggrisnya salah. Contoh, dia mau bilang decorate malah bilang dracula. Pas di koreksi oleh Sky, Duchess beralasan kalau dia mengatakannya dalam aksen Vatican. Wkwkw.
Intinya, Duchess ingin
mendekorasi dan mengatur ulang kamarnya. Sky mengizinkan saja asalkan tidak
membuat lubang atau menggores dinding kamar. Duchess senang mendengarnya dan
langsung menelpon seseorang dan memerintahkan untuk membawa semua barangnya ke
atas. Tidak lama, beberapa pria, masuk dengan membawa banyak sekali kardus ke
kamar Duchess. Kamar Duchess langsung tampak sangat penuh dan sesak. Karena
itu, Duchess ingin mendapatkan kamar tambahan lagi.
Agar Sky mau membantunya
mendapatkan kamar tambahan, Duchess menunjukkan isyarat uang dengan jarinya,
tapi Sky malah tidak mengerti. Duchess kesal dan memberitahu arti istilahnya ‘money.’ Eh, Sky masih belum mengerti dan malah mengira
Duchess mengatakan ‘Ma-Nee’ (bahasa
Thai yang artinya ‘kemari’), jadi dia mendekatkan wajahnya ke Duchess.
“Oh, uang. Kenapa nggak bilang
dalam Bahasa Thailand saja sih? Untuk apa repot-repot bicara Bahasa Inggris,” tanya
Sky, balik.
--
Saat Sky ke bawah, pas pula Jamjan sedang mewawancarai Mimi (episode 01 – Midnight Fantasy). Dan setelah wawancara selesai, Jamjan menunjukkan 2 buah kunci kamar yang bisa Mimi pilih. Dan karena Sky ingin mendapatkan kamar tambahan untuk Duchess, makanya Sky mengambil kunci kamar 313 (akhirnya, misteri di episode 01 Midnight Fantasy terjawab).
--
Diam-diam, Sky melakukan
sesuatu di kamar 313. Kenapa? Karna Duchess ingin AC kamar 313 menyala
sepanjang hari agar temperatur tas-nya tetap terjaga (gaje banget kan?).
Dan dia ingin Sky membuat rumor atau apapun agar siapapun tidak mendekati kamar
313.
Dan karena itulah, Sky sengaja menyalakan dupa dan berdoa di depan kamar. Hal itu terlihat oleh Mimi (di episode 01 – Midnight Fantasy) yang berada di kamar 311. Mimi ketakutan dan langsung menutup pintu kamar dengan rapat. Sky jelas senang karena memang itulah tujuannya. Setelah itu, Sky sengaja memasang jimat di depan pintu kamar.
--
Duchess pergi ke kampus dengan
penampilan serba kuning dari atas sampai bawah (episode 01 – Motorbike Baby).
Tujuannya adalah gedung Karnpipob yang ada di dalam lingkungan kampus. Gedung
itulah yang menjadi alasan Duchess berkuliah di kampus tersebut. Gedung yang merupakan
tempat untuk ‘The Rich Club.’ Tempat
dimana semua orang kaya dan terpandang berkumpul. Contohnya seperti Jirathiwut
yang adalah cucu dari Mall Cengtral, ada juga cucu dari milyuner Jaroon yang
merupakan pemilik dari 7Elephant, juga ada cucu dari Keluarga Vichit yang
merupakan pemilik dari Jack Power Duty Free dan Thai Balm Football Clu, serta
Mangwee yang berasal dari keluarga aristokrat Maneerat
Sikrairatpassakornnarudorn……
Dan mulai dari sekarang Duchess
as Darin Apimaha-ngoenthong akan
mempunyai fotonya di pajang di dinding Rich Club! Itulah tekad dari Duchess.
Lagi asyik membayangkan hal
tersebut sambil tertawa bahagia, Krathing malah tiba-tiba muncul dan
menabraknya. Bukannya minta maaf, Krathing lanjut lari karna tiga orang gadis
sedang mengejarnya.
Krathing terus berlari memasuki sebuah gedung. Dan kebetulan dia melewati ruang ganti perempuan, dimana pintunya nggak tertutup. Bukannya lewat saja, Krathing malah berhenti dan merekam para perempuan itu. Para perempuan itu melihatnya, sontak berteriak kaget dan langsung melemparinya dengan berbagai botol. Jadinya, 3 orang gadis yang mengejar Krathing tadi, jadi mengetahui Krathing kemana.
Krathing terus berlari dan akhirnya tersudut. Tidak punya pilihan lain, Krathing memutuskan bersembunyi di dalam pintu loker yang terbuka. Sial! Loker itu milik Tan. Mereka jadi saling berebutan gitu. Krathing mau pintu di tutup, tapi Tan terus mencoba membuka pintu. Krathing menahan pintu dari dalam dan meminta Tan untuk tidak memberitahu siapapun dia ada di sana (lucu dengan ekspresi Krathing).
Umur panjang, 3 orang gadis
yang mengejarnya akhirnya tiba di ruangan itu dan menanyakan pada Tan, apa ada
melihat pria memakai baju workshop merah
dan celana hitam, tinggi dan berkulit pucat? Tanpa ragu, Tan menjawab kalau
pria itu ada di dalam loker.
--
Sementara itu, Duchess berjalan percaya diri memasuki gedung Karnpipob. Tapi sayangnya, semua tidak semudah yang di bayangkan. Security yang berjaga di depan pintu, tidak mengizinkan Duchess masuk karna hanya yang di undang saja yang boleh masuk. Walau Duchess berusaha menyuapnya hingga 20.000 baht pun, security itu tetap tidak mengizinkannya.
“The Rich Club hanya menerima
orang yang di undang saja,” tegas security.
Huhhh… Duchess kecewa. Dan rasa
kecewa berganti rasa iri saat melihat 3 orang gadis berpenampilan glamour dengan santainya berjalan masuk
ke dalam gedung tanpa di hadang security.
--
Duchess ada di kantin dan penasaran mengenai 3 orang gadis yang bisa masuk dengan begitu mudahnya. Siapa mereka? eittt… tiba-tiba muncul dua orang (pria dan wanita) di samping Duchess dan mulai menjelaskan siapa ketiga orang gadis tersebut.
Ketiga orang itu di sebut Richy Angels. Yang pertama bernama Kratae. Terlahir dengan sendok perak di mulutnya, Karnpipob Family. Kratae adalah cucu dari pemilik gedung Karnpipob dan The Rich Club. Club dimana para anak terkaya berkumpul. Karnpipob adalah keluarga aristokrat. Dan ayah Kratae adalah polisi dengan pangkat tinggi. Sementara ibunya adalah dokter terkenal. Di rumah, Kratae adalah anak yang sangat sopan dan baik. Tapi… ketika di luar, penampilan Kratae berubah 180 derajat menjadi seksi dan glamour.
Yang kedua, Fahsai. Gadis polos yang juga berasal dari keluarga kaya. Dulunya, Fahsai adalah anak yang sangat pendiam hingga orang-orang mengira dia bisu. Fahsai sangat sulit di urus saking pendiamnya.
Tapi, ada yang lebih sulit di urus dari Fahsai, yaitu si boss Richy Angels. Namanya, Honey, putri yang sangat di manja. Tampaknya, dia juga menyuntikkan banyak filler di dagunya. Fahsai sudah menjadi sahabat Honey sejak masih kecil. Hmm, sebenarnya kata ‘sahabat’ tidak tepat. Karena sebenarnya Fahsai adalah ‘pelayan’ Honey. Dulu, Honey pernah belajar keluar negeri sehingga Fahsai harus sendirian. Tapi, setahun kemudian, Honey kembali. Honey kembali dengan membawa banyak kantong belanjaan dan menyerahkannya pada Fahsai. Hadiah untuk Fahsai? Hahahha, bukan, tapi agar Fahsai membantu membawakannya.
Setelah Honey kembali, mereka
berdua akhirnya masuk ke kampus ini. Dan karena Honey berharap bisa bergabung
dengan The Rich Club, maka Honey berteman baik dengan Kratae yang adalah cucu
dari pemilik gedung Karnpipob. Honey juga memperkenalkan Fahsai pada Kratae.
Kasihan sekali Kratae yang harus bertemu dengan Honey. Sebenarnya, Kratae
bukanlah anak yang jahat. Tapi, seperti yang pepatah katakan, jika kamu bergaul
dengan preman maka kamu akan menjadi preman dan jika bertema dengan pelajar
akan menjadi pelajar. Itulah yang terjadi pada Kratae.
Dan karna mereka bertiga
bersama, mereka mulai membentuk grup yang tidak ada satupun yang ingin
bergabung. Dan grup mereka di sebut Richy
Angels.
Wooowww! Duchess sangat suka
dengan cara cerita kedua orang asing tersebut hingga dia bertepuk tangan dengan
keras.
“Btw, siapa kalian?”
“Panggil aku, Baifern
Pimchanok,” jawab si pria.
“Panggil aku, Davika Hoorne,”
jawab yang wanita.
“Namaku Phaprae Pattarika.
Tahun pertama. Keluargaku juga adalah keluarga aristokrat sejak era Ayutthaya,”
ujar Phaprae, akhirnya serius. Phaprae ingin bercerita panjang mengenai
keluarganya, tapi langsung di hentikan oleh Duchess.
“Aku Khaimook,” ujar yang pria.
Phaprae langsung menjelaskan pada
Duchess kalau nama asli Khaimook adalah Khainui. Keluarga Khaimook ingin
Khaimook menjadi tentara, tapi Khaimook maunya menjadi istri tentara. Hihihi. Duchess
tertawa ngakak dan memuji kedua orang itu yang sangat lucu.
--
Krathing di hadapkan pada 3
orang gadis dan memohon agar dia bisa memilih mereka bertiga karna terlalu
sulit jika harus memilih salah satu. Eit, tapi, para gadis ternyata mengejar
Krathing bukan karna menyukainya, tapi karna ingin tahu P’Khunkhao memilih
siapa di antara mereka bertiga.
Krathing langsung meralat kalau
Khunkhao yang bilang padanya, tidak bisa memilih di antara mereka bertiga.
Sumpah! Beneran, sumpah!
“Tapi, jangan khawatir. Walau
Khunkhao tidak bisa memilih di antara kalian, tapi hatiku masih terbuka untuk
kalian bertiga,” ujar Krathing, pede. “Khunkhao
juga tidak lebih hebat dariku. Sebenarnya, aku jauh lebih baik darinya. Aku
juga lebih tampan.”
Krik! Krik! Krik!... koaaak!kooaak! Astaga, ketiga gadis dan Tan sampai melongo mendengar perkataan Krathing. Krathing masih belum sadar dan malah mau memeluk mereka sambil menutup mata, yang hasilnya, dia di dorong ke sana kemari dan berakhir di depan Tan. Krathing masih belum membuka mata dan mengira yang di depannya adalah salah satu gadis dari ketiga gadis tersebut, karna itu, Krathing terus bersandar dengan wajah tersenyum.
“Katakan ini pada P’Khunkhao.
Jika dia tidak siap untuk berkomitmen, maka jangan PHP,” ujar salah satu gadis
itu.
“Hey!!” teriak Tan.
Begitu membuka mata, Krahing
langsung berteriak kaget dan menyeka seluruh tubuhnya seolah baru terkena
kuman. Wkwkw. (Krathing ini lucu ya gayanya)
--
Umur panjang, lagi di
bicarakan, Richy Angels datang ke
hadapan Duchess dan memperkenalkan diri. Mereka datang karna mendengar Duchess
yang ingin bergabung dengan The Rich Club, yang artinya, Duchess juga pasti
orang kaya.
“Ya, aku sangat ingin
bergabung. Keluargaku adalah jutawan, tapi security tidak mengizinkanku untuk
masuk. Kemudian, aku melihat kalian memasuki gedung. Jadi, kalian semua adalah
anggota The Rich Club?”
“Masih belum resmi, tapi aku
tidak melihat adanya masalah bagiku untuk di terima di sana,” jawab Honey,
pede. “Itu karena temanku yang manis ini adalah cucu dari pemilik gedung
Karnpipob.”
“Aku adalah anggota terhomat
klub tersebut. Jadi, aku membawa Honey dan Fahsai untuk melihat-lihat dalam
gedung,” tambahkan Kratae.
Duchess tambah bersemangat dan
ingin berteman dengan mereka. Sebelum mengizinkan Duchess bergabung, Honey
ingin tahu dulu apa yang keluarga Duchess kerjakan? Tanpa sungkan, Duchess
langsung memperagakan iklan dari minuman susu kedelai usaha
keluarganya : Soy Go Si.
keluarganya : Soy Go Si.
Honey dan Kratae melongo
melihat yang Duchess lakukan karena mereka nggak tahu minuman itu, tapi Fahsai
malah bertepuk tangan. Honey langsung memarahinya. Setelah itu, Honey pamer
pada Duchess kalau keluarganya berbisnis di bidang penerbangan, penyedia
spareparts pesawat. Untungnya, Honey mau menambahkan Duchess ke dalam klub Line
mereka.
Begitu bergabung di klub Line,
sudah ada peraturan yang harus di penuhi Duchess.
Pertama : Ketika bertemu, harus
mengenakan pakaian designer dari kepala sampai kaki. Jika ada dress code, harus
di ikuti.
Kedua : Hanya Honey yang bisa
mengundang orang bergabung dalam chat grup.
Ketiga : Kau harus selalu meng-update foto profil setiap seminggu
sekali agar tetap kelihatan kaya.
Keempat : Selalu timbang berat
badan setiap minggunya dan laporkan ke dalam grup. Jika bertambah 1 kg saja
dalam seminggu, harus segera melakukan diet. Terlihat gemuk dapat mempengaruhi
citra grup kita.
Kelima : Tidak boleh menunjukkan
wajah tampak make-up dimana saja. Selalu masukkan nama lengkap sebelum memulai
percakapan.
Huaaaahhhh… banyak kali
peraturannya. Bacanya saja capek. Tapi, bagi Duchess ini adalah kesempatan
langka. Jika dia bergabung, itu artinya dia akan menjadi anggota The Rich Club
kan?
“Masih belum,” jawab Kratae,
nge-gas. “Kau harus di terima oleh para anggota dewan klub terlebih dahulu.
Tapi, syarat perekrutan tahun ini belum keluar. Aku akan memberitahumu begitu
keluar.”
“Dan satu lagi. Kau harusnya
berteman dengan orang dari kelas yang ‘lebih baik’,” sindir Honey sebelum
beranjak pergi.
Phaprae dan Khaimook jelas
tersinggung. Khaimook juga menasehati Duchess agar tidak berteman dengan Richy Angels karena mereka hanya
terfokus pada seberapa kaya-nya mereka dan menganggap orang lain tidak ada
artinya. Itu bukan hal yang baik. Yang paling utama, cara mereka bicara sangat
menjengkelkan. Phaprae setuju dengan Khaimook.
“Ayolah. Mereka kelihat baik
kok sama siapa saja,” ujar Duchess, tidak mendengarkan nasehat Khaimook dan
Phaprae.
“Kau beneran tidak bisa lihat
kalau mereka bertingkah palsu? Mereka sangat munafik.”
Tapi, di mata Duchess, mereka
terlihat baik dan juga, untuk apa Richy
Angels menipunya? Toh mereka kan sama-sama kaya. Jadi, tidak mungkin saling
menjatuhkan.
“Baiklah. Lakukan apa saja yang
kau sukai,” nyerah Khaimook dan Phrapae.
Untungnya, sebuah SMS membuat mood Khaimook dan Phaprae membaik. SMS
itu menginformasikan kalau pendaftaran mereka untuk mengambil kelas Human Communication sudah terkonfirmasi.
Eh, Duchess malah tidak tahu apapun mengenai itu. Khaimook dan Phaprae langsung
menjelaskan kalau mereka itu harus mengambil kelas sebelum pendaftaran di
tutup, atau akan ngulang tahun depan. Dan kelas Human Communication adalah kelas yang sangat mudah mendapat nilai
A, jadi banyak yang ingin mengambilnya di semester awal seperti ini. Dan
sekarang pendaftaran sudah hampir di tutup, jadi sebaiknya Phaprae segera
bergegas mendaftar kelas tersebut di ruang komputer sekarang juga.
Tanpa membuang waktu, Duchess
langsung tancap gas ke ruang komputer.
--
Pas sampai di ruang komputer,
Duchess tidak mengerti caranya mendaftar untuk mengambil kelas, jadinya dia
malah nyontek dari siswa di sebelahnya. Nyonteknya beneran murni euy. Sampai
nomor mahasiswa dan nama siswa juga nyontek hahahaha.
Untungnya, kepolosan hakiki itu
cepat mendapat pencerahan. Duchess tersadar kalau harusnya dia memasukkan nomor
mahasiswa dan nama-nya. Tapi, tidak berjalan mulus karena kelas Human Communication sudah penuh. Nggak
mau nyerah, Duchess malah mau membayar siswa di sebelahnya agar memberikan
kursi di kelas itu padanya. Sayangnya, siswa itu tidak bersedia.
Duchess udah stress.
Beruntungnya, Khaimook dan Pharpae datang untuk mengecek keadaannya. Mereka
menyuruh Duchess untuk tidak khawatir dulu karena mereka punya seseorang yang
bisa membantu. Orang itu adalah senior pria yang sangat pandai di bidang komputer.
Bisa menghack sistem dan membantu mendapatkan kelas yang sudah penuh. Minta
tolong saja padanya. Namanya adalah Khunkhao.
“P’Khunkhao?” gumam Duchess dan
mulai teringat seorang anak lelaki di masa kecilnya. “Tidak, tidak mungkin dia.
Tidak mungkin. Nama Khunkhao kan umum. Tidak mungkin dia.”
Khaimook dan Pharpae heran
melihat Duchess yang bicara sendiri. Mereka mengira kalau Duchess punya teman
imajinasi.