ATTENTION :
Menurut saya pribadi,
drama ini tidak sesuai untuk usia di bawah 19 tahun. Jadi, jika ada yang di
bawah 19 tahun, harap tidak lanjut membaca. Pemirsa di harap bijak.
Terimakasih.
Subtitle : thanks to penerjemah (the link you can see in images)
=====
Sinopsis Lakorn : Sapai Import Episode 05 - 3
Images by : Channel 7
Lisa di dalam kamar sedang
asyik memakan cokelat pemberian Don. Dia sangat menikmatinya. Lagi asyik makan,
dia malah mendapat telepon dari Don yang menyuruhnya untuk segera ke
perternakan sekarang juga. Lisa protes karna tadi kan Don bilang dia hari ini
libur.
“Berhenti bicara dan datang
saja dalam 10 menit,” perintah Don dan langsung mematikan ponsel.
Lisa kesal. Dia tidak mau
peduli dan lanjut makan cokelat. Tapi, Don malah mengirim pesan Line : Jika kau tidak datang sekarang, aku akan
memotong 10% per jam-nya dari gajimu.
Mau tidak mau, Lisa jadi pergi
menemuinya.
--
Begitu menemui Don, Lisa
langsung memarahinya sebagai pembohong dan tidak bisa di pegang perkataannya.
“Berhenti. Kapan aku bilang mau
nyuruh kamu kerja? Hah?!”
“Yeah, tidak ada bilang.”
Don menjelaskan kalau dia hanya
merasa kalau Lisa kelihatan stress. Jadi, dia ingin membawa Lisa jalan-jalan. Lisa
sangat senang mendengarnya. Dia dengan semangat naik ke atas motor Don dan
memegang pinggang-nya dengan erat.
Aw, jadi kayak lagi kencan.
Jalan-jalan berkeliling perternakan. Menikmati angin segar dan hijaunya
pepohonan.
Don berhenti di sebuah padang
yang sangat luas. Lisa terpesona dengan pemandangan yang ada di depannya dan
memuji kalau di perternakan Don banyak sekali tempat dengan pemandangan yang
indah. Don memberitahu kalau semua pohon dan bunga yang ada di perternakan di
tanam oleh kakeknya karena kakeknya sangat menyukai alam. Lisa merasa kalau
suasana-nya terasa menyegarkan.
Don kemudian lanjut membawa
Lisa ke suatu tempat dimana matahari tenggelam bisa terlihat jelas. Lisa sangat
menyukai-nya. Don sampai mengejek Lisa yang bicara seolah tidak pernah melihat
matahari tenggelam. Lisa membenarkan dan memberitahu kalau saat dia kuliah di
Inggris, pagi hari dia sudah pergi dari rumah dan ketika pulang hari sudah
gelap.
Lisa benar-benar menyukai
pemandangannya dan meminta tolong Don untuk memfoto-nya.
“Tapi, aku rasa keindahannya
tidak akan sama seperti melihatnya dengan mata secara langsung,” pendapat Don.
“Mm. Benar juga. Kalau gitu aku
nggak jadi foto.”
“Tapi kau harus memotretnya,”
ujar Don.
“Ow? Apa?” bingung Lisa karena
Don berubah-ubah.
Don secara diam-diam
mengeluarkan ponselnya dan saat Lisa fokus melihat matahari tenggelam, Don
langsung memotretnya. Dia tertawa melihat foto itu. Lisa jadi penasaran dan
merebut ponselnya. Dia protes karena fotonya jelek dan ingin menghapusnya.
“Aku merasa itu manis,” komentar
Don.
Mereka saling menggoda satu
sama lain. Hingga Don berkata kalau dia mengizinkan jika Lisa ingin kembali
pulang ke rumah orang tuanya. Dia tidak akan melarang sama sekali dan akan
menjelaskannya pada ibunya.
“Apa kau pikir aku pengecut
seperti itu?”
“Bukan. Tapi, setiap orang yang
mengalami yang kau alami akan merasa takut. Aku tidak ingin melihat Ratree
menyakitimu lagi.”
“Kau tahu, semakin aku melihat
diri Ratree yang sebenarnya, semakin aku tidak ingin pergi. Jika aku pergi,
Ratree akan semakin mendekatimu. Aku adalah pelindungmu. Kau tahu itu?”
“Kenapa kau begitu baik
padaku?”
“Jangan berlebihan. Aku hanya
ingin menunjukkan rasa berterimakasihku pada ibumu. Bahkan walau kami baru
bertemu, tapi ibumu mencintai dan menyanyangiku. Dan bahkan membayarkan hutang
keluargaku. Aku tidak tahu akan bagaimana aku bisa membayar kebaikannya padaku
dalam kehidupan ini.”
Untuk pertama kalinya, mereka
berbicara dari hati ke hati. Lisa bahkan janji tidak akan pernah meninggalkan
Don seumur hidupnya. Don tersenyum mendengarnya.
--
Orn pergi ke rumah Ratda dengan
marah-marah. Dia ingin tahu perjanjian apa yang sudah Ratda buat dengan Ratree?
Ratda tertawa melihat Orn yang begitu marah. Dan seperti biasa, mereka mulai
menghina satu sama lain.
Dan sebelum pergi, Orn
memperingati Ratda kalau Ratree bukanlah orang yang bisa di ajak bekerja sama.
Ratree adalah ular yang kelak akan menyerang Ratda kembali lewat belakang.
--
Waen menemui Paula dan Ko untuk
bergosip. Dia membicarakan mengenai kebusukan Ratree yang selalu berakting baik
di depan Nenek hingga Nenek percaya dan bersimpati padanya. Tapi, menurut Waen,
yang paling kasihan adalah Nenek karena tidak tahu sama sekali kebohongan
Ratree.
Mendengar cerita Waen, Paula
dan Ko semakin tidak menyukai Ratree.
Gigi yang melihat mereka
bergosip, jadi ingin ikutan nimbrung. Tapi, Paula tidak mengizinkannya. Mereka
berdua sudah akan bertengkar kalau Ko dan Waen tidak melerai.
Tapi, perdebatan Gigi dan Paula
masih belum berakhir. Gigi mengajak taruhan mengenai siapa yang akhirnya akan
mendapatkan Don. Gigi yakin kalau Ratree akan bisa merebut Don dari Lisa. Paula
tentu saja menerima taruhan Gigi dan memihak Lisa.
Gigi mengajak karyawan lain
untuk ikutan. Jika mereka memihak Ratree maka berdiri di sebelahnya, dan jika
memihak Lisa, ke sisi Paula. Hasilnya? Semua karyawan di pihak Paula kecuali
Gigi seorang.
--
Don dan Lisa akhirnya pulang ke
rumah. Dan saat memasuki rumah, mereka tanpa sadar sudah bergandengan tangan.
Begitu sadar, mereka jadi salting. Don tiba-tiba mengajak Lisa untuk melihat
matahari terbit bersama jika ada waktu. Lisa setuju dan mengajak besok untuk
melihatnya.
Don tiba-tiba mendekat pada
Lisa. Lisa tanpa sadar memenjamkan matanya, bersiap menerima ciuman Don.
Syuttt, ternyata Don mendekat hanya untuk mengambil sehelai daun yang ada di
rambut Lisa. Udah itu, Don sok nanya ngapain Lisa tutup mata?
“Uh, tadi ada debu di mataku,”
alasan Lisa.
“Beneran? Dimana?”
“Mata kanan,” jawab Lisa gugup
Don mendekat dan bersiap meniup
mata kanan Lisa. Lisa malah mengejek Don yang terlalu banyak nonton drama
Korea. Jika niup matanya, air ludah Don bisa mengenainya dan itu kotor. Jadi,
Lisa pamit duluan masuk rumah. Sebenarnya, Lisa merasa malu saja.
--
Esok hari,
Lisa sendirian di padang
menikmati matahari terbit. Lisa berbicara pada Pat yang ada di sebelahnya kalau
dia mengira matahari tenggelam indah, tapi matahari terbit ternyata jauh lebih
indah. Pat membenarkan dan malah menambahkan kalau lebih indah karna dia sedang
melihatnya dengan wanita cantik.
--
Don baru saja bangun. Jam di
meja sudah menunjukkan pukul 07.03. Dan Don baru teringat janjinya untuk
melihat matahari terbit dengan Lisa.
--
Puas melihat matahari terbit,
Pat mengajak Lisa kembali. Pas di saat yang sama, Don muncul. Dia juga tampak
cemburu melihat kedekatan Lisa dan Pat. Lisa tampak nya kesal pada Don. Dengan
sengaja, dia berterimakasih pada Pat karna sudah menemaninya melihat matahari
terbit, kalau tidak dia pasti hanya sendirian tadi. Itu semua karena seseorang
mengajaknya melihat matahari terbit bersama tapi malah tidak menepatinya.
Pat yang pintar, bisa tahu
kalau Don adalah orang yang di sindir oleh Lisa.
Lisa jalan pergi duluan dan Don
mengejarnya. Dia meminta Lisa berhenti dan bicara dengannya. Lisa tidak mau.
Don akhirnya menahannya. Dia menjelaskan kalau dia bukannya bangun telat dan
juga Lisa salah karena tidak membangunkannya.
“Aku tidak membangunkanmu? Coba
ingat baik-baik, Khun. Ingat baik-baik,” ujar Lisa kesal.
Flashback
Saat
bangun, Lisa sudah berusaha membangunkan Lisa. Dari lembut sampai teriak dan
menarik tangan Don, tapi Don tidak mau bangun juga. Terakhir, Don malah
mengibaskan tangannya dan membuat Lisa terjatuh ke lantai.
End
Eh, Don malah nggak mau ngaku
salah dan malah nyalahin Lisa balik yang mungkin ingin melihatnya bersama Pat.
Lisa malah tidak membantah dan memuji Pat yang sebenarnya cukup menarik dan
manis. Tampak jelas kalau Don cemburu.
--
Don dan Lisa kembali ke rumah
untuk sarapan. Rin sudah menyiapkan sarapan untuk mereka. Dan juga, dia
memberikan sebuah surat yang tiba kemarin sore untuk Don. Surat itu adalah
undangan bagi Perternakan Praituksa untuk menerima penghargaan Outstanding Environmental Conservation this
Year. Semua jelas merasa senang. Orn memuji Don yang hebat hingga mereka
bisa mendapatkan penghargaan tersebut.
Acara penghargaan itu akan di
selenggerakan bukan depan di Bangkok. Orn, Rin dan Lisa semangat pengen ikut ke
Bangkok. Don setuju untuk mengajak semuanya.
“Kecuali kau,” lanjut Don
sambil menunjuk Lisa.
Orn dan Rin protes. Don membuat
alasan kalau harus ada orang lain yang tinggal untuk menjaga perternakan. Rin
tetap protes karena kan masih ada Mor dan Pat yang bisa melakukannya.
“Aku akan membawa Mor dan Pat
juga. Jadi… pemenang beruntung yang terpilih untuk tinggal adalah Khun Lisa.
Hanya kau!” ujar Don, tampak senang.
“Tidak bisa. Apapun yang
terjadi, Lisa harus ikut. Menutup perternakan selama sehari tidak akan membuat
kita mati,” ujar Orn.
“Tidak bisa, Bu. Aku sudah
menerima sebuah tour. Aku tidak bisa membatalkannya begitu saja pada customer.
Mau apapun, Lisa harus tetap tinggal!” tegas Don.
Tampaknya, Don melakukan itu
karna masih kesal pada Lisa yang tadi bersama Pat.
--
Udah tahu Lisa marah, Don malah
mengikutnya dan nanya apa dia marah? Dia bahkan sok mau nawarin Lisa ikut
dengannya tapi dengan syarat. Jika Lisa bisa membuatnya kagum, dia akan
mengajaknya.
--
Don menceritakan apa yang di
lakukannya pada Lisa. Dan Mor langsung menyebutnya kejam. Padahal Don sangat
tahu kalau Lisa sangat ingin ke Bangkok tapi masih juga mengerjainya. Don tidak
mau di salahkan dan berkata kalau Lisa yang memulainya duluan.
“Don, dari yang ku dengar, ini
salahmu karena tidak bangun hingga Khun Lisa harus melihat matahari terbit
seorang diri. Beruntungnya, dia bertemu Pat,” ujar Mor. “Atau kau sebenarnya
cemburu dengan Khun Lisa dan Pat?”
“Kau gila?!” sangkal Don, tapi
wajahnya menunjukkan jelas kalau dia cemburu.
--
Pit mengundang temannya datang
ke café. Dan salah seorang temanya tiba-tiba mengucapkan selamat karena dia
mendengar perternakan Pit memenangka penghargaan. Dia mendengarnya dari
pacarnya, karna perusahaan tempat pacarnya bekerja adalah EO untuk acara
tersebut. Akan di selenggarkan minggu depan di Bangkok.
Pembicaraan Pit dan
teman-temannya itu ternyata terdengar oleh Ratree.
--
Dan karena itu, Ratree mengajak
Pit bekerja sama. Dia mengajak Pit untuk datang ke acara itu bersama agar orang
lain tahu bahwa Don bukan satu-satunya pemilik perternakan.
Pembicaraan mereka itu,
untungnya terdengar oleh Lisa.
Tags:
Sapai Import