Sinopsis Lakorn : Girl Next Room – Richy Rich Episode 01 - 2
Images by : GMM Tv
==Richy Rich==
Duchess pergi mencari
P’Khunkhao, tapi malah nyasar ke ruangan seminar. Dan di dalam ruangan itu ada
tulisan ‘Penerimaan Penghargaan untuk Khunkhao Yothathap.’ Membaca nama itu,
Duchess kembali teringat masa kecilnya.
Saat
masih kecil, Danglek (nama asli Duchess) pergi ke rumah Khunkhao untuk
mengantar susu kedelai. Tapi, dia selalu melihat Khunkhao secara
sembunyi-sembunyi.
End
“Itu nama belakang yang umum.
Tidak mungkin dia Khunkhao yang ku kenal,” yakin Duchess.
Tapi, keyakinan-nya meredup saat melihat di depan pintu, seorang pria tampan di kerubungin banyak sekali wanita. Yap, itu adalah Khunkhao yang di kenal Duchess. Duchess jadi panik karna dia belum siap bertemu Khunkhao. Mau keluar, tapi Khunkhao di depan pintu. Mau sembunyi di bawah kursi, nggak bisa. Yang tersisa hanyalah meja yang ada di atas panggung dan tertutupi kain panjang. Jadinya, Duchess memilih bersembunyi di bawah meja.
Udah sembunyi, Duchess masih
juga khawatir terkena keram karena kelamaan jongkok. Tidak! Lebih baik keram
daripada ketemu Khunkhao. Pokoknya, jangan sampai ada yang menemukannya di
bawah sini.
“Cilukba!!!” Krathing muncul
dan menemukannya bersembunyi di bawah meja. “Apa yang kau lakukan di sini.”
“Kok bisa tahu aku di sini?
Nggak ngapa-ngapain kok. Cuma lagi duduk.”
“Tidak mungkin! Kelihatannya
kau lagi sembunyi dari seseorang. Siapa yang kau hindari? Beritahu aku?” goda
Krathing.
Karna Duchess nggak mau
menjawab, Krathing malah mau berteriak. Panik, Duchess langsung menarik
Krathing ke bawah meja dan memintanya untuk diam. Krathing tidak mau karena dia
orang yang sangat cerewet.
“Aku akan menutup mulutmu
dengan uang. Berapa yang kau inginkan? 2000? Tidak cukup? 3000? 5000? Ini aku
berikan 7000.”
Krathing nggak nolak dan malah
merasa senang karna dapat 7000 baht dalam sehari. Dia bahkan langsung
mengantongi uangnya.
Di luar meja, ruangan seminar
mulai ramai. Honey dan Fahsai juga datang ke sana dan duduk di samping
Khunkhao. Sebenarnya, Fahsai yang duduk duluan, tapi Honey langsung menariknya
berdiri dan merebut tempatnya.
Acara di mulai dengan lampu ruangan yang di matikan. Duchess dan Krathing masih ada di bawah meja. Karena gelap, Krathing menyalakan senter ponsel, tapi Duchess langsung menutupnya. Dan hal itu, membuat tangan mereka jadi saling bersentuhan. Suasana sempat canggung sesaat.
MC memulai acara dengan
memperkenalkan Khunkhao yang adalah perwakilan dari kampus mereka untuk
perlombaan international bidang komputer. Dan Khunkhao yang menjadi juaranya.
Duchess yang mendengarkan, jadi
senyum-senyum sendiri mendengarkan kehebatan Khunkhao. Melihat ekspresi
Duchess, Krathing bisa tahu kalau dia menyukai Khunkhao, walaupun Duchess
bilang nggak suka.
“Jangan pernah bilang padanya
kalau aku menyukainya,” perintah Duchess.
“Itu sulit karna aku sangat
cerewet. Apa yang harus ku lakukan?”
“Ku berikan semua isi dompetku
dan tutup mulutmu.”
Begitu menerima dompet Duchess, Krathing tiba-tiba saja keluar dari bawah meja. Duchess sampai kaget. Khunkhao juga heran melihatnya keluar dari bawah meja. Krathing malah memberitahu kalau ada orang yang menyukai Khunkhao dan bersembunyi di bawah meja. Penasaran siapa? 1… 2…3…!
Krathing membuka taplak meja dan terlihat jelas Duchess yang ada di bawah meja. Semua penonton menertertawainya. Sementara Richy Angels yang ada di sana, terutama Kratae, memasang wajah seolah Duchess memalukan.
Duchess jelas malu dan marah. Dia keluar dari bawah meja sambil memaki Krathing. Krathing malah tidak merasa bersalah dan beralasan hanya membantu Duchess agar bisa menyatakan perasaan pada Khunkhao karena tidak baik menyembunyikan perasaan. Duchess sangat malu dan menutupi wajahnya dengan tas-nya.
“Aku kemari bukan untuk itu.
Aku hanya ingin dia menghack sistem komputer agar aku bisa masuk dalam mata
kuliah pilihanku.”
Melihat tingkah Duchess,
Khunkhao jadi penasaran dan ingin tahu siapa Duchess? Apa Krathing menyukainya?
Krathing menjawab tidak, hanya saja Duchess kelihatan bodoh, jadi dia merasa
senang mengganggu Duchess.
--
Krathing pergi ke asrama Jamjan
untuk memberikan les pada Sky. Dia sudah mempunyai jadwal yang sangat padat
untuk Sky, sampai Sky protes karena tidak ada waktu istirahat. Krathing
bukannya tidak mau ngasih istirahat pada Sky, tapi dia takut di hajar Jamjan
jika membuat Sky santai.
Udah itu, Krathing sok baru
ingat kalau ini adalah pertemuan kelima, jadi ini artinya, dia akan menerima
bayarannya hari ini. Jamjam menyuruhnya tidak khawatir karena dia sudah
menyiapkan uang les-nya. Begitu menerima uang les Sky, Krathing langsung memuji
Jamjan yang cantik dan terlihat lebih mudah 10 tahun hari ini.
Duchess baru pulang dari kampus
dan terkejut melihat Krathing yang ada di asrama. Tapi, rasa marahnya lebih
besar dari rasa terkejut. Dia mulai memaki Krathing karna sudah menipunya! Dia
meminta uang nya di kembalikan. Krathing tidak mau karena dia sudah menggunakan
semua uangnya!
“Hey, Khunkhao! Ngapain kau
kemari?” teriak Krathing, tiba-tiba.
Duchess kaget dan langsung melompat ke sofa untuk bersembunyi. Krathing tertawa ngakak melihatnya. Duchess semakin benci padanya dan mulai berteriak-teriak memakinya.
--
Hari ini, Duchess mengenakan
pakaian serba pink dari atas kepala hingga kaki. Dan di depan pintu, Mimi
melihatnya dan memanggilnya “P’Danglek” (episode 01 – Midnight Fantasy). Duchess
langsung menutupi wajahnya dan berpura-pura tidak mengenali Mimi dan menyebut
Mimi salah orang. Namanya adalah Duchess. Nama aslinya adalah Darin
Apimaha-ngeonthong. Dia baru pindah ke asrama ini dari rumahnya yang ada di
Thonglor, sebuah komplek mewah condo. Dan rumah utamanya ada di Kaset-Nawamin
seharga 120 juta baht. Jadi, jangan mengira kita pernah menjadi tetangga.
“Itu, aku nggak ada bilang dari
tadi mengenai kita tetangga-an,” ujar Mimi.
Duchess sadar udah keceplosan.
Dia segera mengeluarkan ponselnya dan pura-pura di telepon, membicarakan saham.
Dia bahkan langsung kabur. Mimi heran melihatnya, karena jelas Duchess ngangkat
handphone-nya terbalik dan tidak ada telepon dari siapapun.
Sialnya, Krathing ada di
sekitar sana dan mendengar pembicaraan Mimi serta Duchess. Dia tertawa senang
karena tahu nama asli Duchess adalah Danglek. Dia mulai merencanakan sesuatu.
--
Duchess sudah tiba di kampus
dan dapat SMS kalau berhasil dapat kelas Human
Communication. Dia jelas bingung, kok bisa? Siapa yang membantunya? Atau
kemari sebenarnya dia berhasil daftar tapi tidak sadar?
Khaimook merasa itu mustahil.
Dia saja sampai harus menekan tombol berulang kali agar bisa berhasil. Jadi,
tidak mungkin Duchess berhasil dalam satu kali percobaan. Phrapae malah menduga
kalau P’Khunkhao menghack sistem dan membantu Duchess mendapatkan kelas.
Khaimook jadi bersemangat dan menggoda kalau pasti ada sesuatu hingga Khunkhao
membantu Duchess tanpa bilang-bilang.
“Ayolah. Tidak mungkin aku
melakukannya. Aku perempuan. Aku nggak bisa langsung menemuinya dan bilang
gitu,” ujar Duchess malu-malu.
--
Tapi nyatanya, Duchess pergi
menemui Khunkhao untuk berterimakasih. Duchess bahkan menjaga agar ngomong
seperti wanita elegan, tapi malah membuat wajahnya terlihat lucu. Dia nggak
sadar hal itu, tapi aku sebagai penonton yang ngakak melihat ekspresi wajahnya.
Khaimook dan Phrapae yang memperhatikan dari jauh, mencibiri cara bicara Duchess dan juga tadi bilangnya nggak berani, tapi malah menemui langsung.
Bukan hanya berterimakasih,
Duchess juga minta ID Line Khunkhao? Woah! Sangat berani dan gercep. Khunkhao
juga langsung memberikan ID Line-nya, kemudian pamit karna masih ada kelas.
Duchess tersenyum begitu sumringah.
Duchess langsung membekap
mulutnya dan menyeretnya ke tempat sepi. Dia tidak tahu aja, kalau Khaimook dan
Pharpae mendengar teriakan Krathing.
“Jangan panggil aku seperti
itu. Dan darimana kau tahu nama itu?” marah Duchess.
“Kau tidak perlu tahu darimana.
Dan juga, aku rasa Danglek lebih cocok daripada Duchess.”
Duchess tidak mau menggunakan
nama Danglek karena dia sekarang sudah kaya. Dan nama seperti itu tidak cocok
untuknya! Dan jangan pernah beritahu siapapun! Krathing sadar kalau ada sesuatu
yang membuat Duchess tidak ingin Khunkhao tahu nama Danglek? Kenapa?
“Bukan urusanmu! Kau tidak
perlu tahu alasannya. Beritahu aja kau mau uang berapa banyak!”
“Stop! Aku bukan orang yang
rakus akan uang. Kau tidak bisa terus menggunakan uang untuk menyelesaikan
semua masalah. Biar ku kasih tahu, aku sekarang lebih penasaran dengan
rahasiamu. Jika kau tidak mau memberitahu, aku akan memanggilmu Danglek di
depan Khunkhao.”
“Kau mengancamku?”
“Mengancam bukan caraku. Hei,
nama aslinya adalah…”
Duchess langsung membekap mulut
Krathing. Dan demi Krathing mau tutup mulut, Duchess mau memberitahu
rahasianya.
Jadi,
waktu kecil, bisnis orang tua Danglek kena tipu orang. Orang tua Danglek jadi memiliki
banyak hutang dan pindah ke Bangkok. Mereka akhirnya mendapat rumah di daerah
Yothathap. Tanah di sana adalah milik dari nenek Khunkhao. Nenek Khunkhao
merasa bersimpati pada keluarga Danglek,
jadi nenek tidak memungut uang sewa dari mereka dan bahkan mengizinkan mereka
berjualan susu kedelai dan juga memberikan gerobak untuk berjualan.
Danglek juga membantu orang tuanya berjualan. Dari mencuci piring, melayani tamu dan mengantar pesanan. Keluarga Danglek merasa berterimakasih pada nenek Khunkhao, jadi setiap harinya mengirim susu kedelai ke rumah nenek. Dan karna jualan mereka cukup ramai, Danglek menawarkan diri untuk mengantarkan susu tersebut.
Tapi,
di tengah jalan, Danglek terjatuh dan kacamatanya pecah. Saat itu, seorang anak
lelaki menolongnya. Anak itu Khunkhao.
Dan
sejak hari itu, Khunkhao meninggalkan kesan kuat padanya.
End
“Sejujurnya, apa kau mengira
dia bakal mengingatmu?”
“Aku rasa tidak. Aku tidak
pernah bertemu dengannya sejak hari itu. Dan Duchess sekarang ini sangat
berbeda dari Danglek yang dulu. Jadi, kau jangan pernah memberitahu P’Khunkhao
mengenaiku! Dan kepada siapapun juga!”
--
Huft. Dia ke mall bukan untuk belanja untuk dirinya sendiri, tapi untuk Krathing. Krathing belanja nggak kira-kira. Beli kaos baju sampai 10 pcs. Beli alat tulis. Beli snack. Beli sayur.
Udah Duchess yang bayar,
Duchess juga yang mesti bawa kantong belanjaannya. Duchess udah nggak tahan
lagi dan teriak pada Krathing. Krathing malah sok sakit jantung dan ingin
berobat ke rumah sakit, jadi mau minta uang 3000 baht.
“Sit up! Jangan bilang apapun
lagi!” perintah Duchess.
“Maksudmu ‘shut up’?” ralat
Krathing. “Kalau ‘sit-up’ artinya aku harus berbaring di lantai dan menggerakan
tubuhku.”
“Terserahlah. Pokoknya, jangan
pernah menyebutkan nama itu lagi!”
“Baik. Tapi, berikan aku 3000
baht dulu. Jika tidak, besok semua orang akan tahu mengenai mu.”
Krathing mulai mengejek Tan yang ikut campur. Saking fokus mengejek Tan, dia sampai nggak sadar kalau Duchess kabur.
--
“Jadi, nama aslimu adalah
Danglek?” tanya Khaimook.
Tags:
Richy Rich