ATTENTION :
Menurut saya pribadi,
drama ini tidak sesuai untuk usia di bawah 19 tahun. Jadi, jika ada yang di
bawah 19 tahun, harap tidak lanjut membaca. Pemirsa di harap bijak.
Terimakasih.
Subtitle : thanks to penerjemah (the link you can see in images)
=====
Sinopsis Lakorn : Sapai Import Episode 03 - 1
Images by : Channel 7
Lisa terbangun dengan tangan terbogol dan ada Don di depannya. Don menatapnya dengan mesra dan berujar kalau dia berharap Lisa bahagia dengan-nya kemarin malam. Lisa shock dan bertanya apa mereka melakukannya? Don mendekat dan berbaring di sebelahnya sambil berujar kalau mereka akan segera mempunyai baby. Lisa berteriak kencang saat Don mendekat sangat dekat.
Argggggh!!!!!!
Lisa terbangun dengan masih
memakai jaket dan berlapis-lapis pakaian. Apa dia bermimpi? Mimpi di dalam
mimpi? Sangat menyeramkan! Untuk menyadarkan diri, Lisa menampar dirinya
sendiri. Sakit. Tapi, sekarang dia bingung, apakah ini kenyataan atau mimpi?
Untuk memastikan, Lisa pergi ke ruang makan. Kebetulan ada Paula. Tanpa ragu, Lisa meminta Paula untuk menampar wajahnya dengan sangat keras! Sekeras mungkin!! Paula kaget dengan permintaan itu dan hanya menyentuh wajah Lisa. Lisa protes dan menyuruh Paula untuk menamparnya sekuat tenaga!
PLAAAAK!!!
Paula beneran menggunakan semua tenaga-nya menampar Lisa. Sangat sakit. Paula jadi ketakutan. Lisa tidak marah, rasanya sangat sakit dan itu membuktikan kalau ini semua nyata. Lisa mau kembali ke kamar, tapi malah nampak Don yang berjalan ke ruang makan. Lisa langsung balik arah lagi dan nyuruh Paula untuk bilang dia pergi jogging kalau dia Don nanya.
Syuuut! Lisa langsung lari.
Paula baru balik badan sebentar, Lisa udah hilang.
Don menatapnya bingung. Bagaimana Paula bisa tahu kalau dia akan nanya mengenai Lisa? Paula gugup dan beralasan kalau dia hanya menebak dan tidak di sangka tebakannya benar. Hahahaha. Don heran melihat kelakuan aneh Paula. Dan juga, Don tidak sarapan hari ini.
Setelah Don pergi, tiba-tiba saja ada tangan yang memegang kaki Paula. Macam film horor. Paula sontak teriak keras. Dan ternyata itu adalah Lisa yang sembunyi di bawah meja. Dia sudah di sana dari tadi. lisa berterimakasih atas bantuan Paula yang sudah membantunya berbohong.
--
Lisa sudah berganti baju dan langsung menemui Orn. Dia ingin membicarakan mengenai surat wasiat kalau Don harus menikah dan punya anak dalam waktu 1 tahun agar bisa mendapatkan perternakan ini. Apa itu benar? Dan apa itu alasan kenapa Orn mendesaknya menikahi Don sesegera mungkin? Dan apa Orn berencana menggunakannya untuk mendapatkan anak? Apa ini semua rencana Orn?
“Oy, Lisa! Kau mengajukan
begitu banyak pertanyaaan. Berikan aku kesempatan untuk menjawab,” mohon Orn.
“Mengenai surat wasiat itu, benar. Tapi jangan marah dulu.”
Orn menjelaskan kalau dia tidak pernah menganggap Lisa hanya sebagai alat untuk mendapatkan anak bagi Don. Dia sudah menyukai Lisa dan mengaggumi-nya sejak awal bertemu. Dan dia bisa tahu kalau Lisa adalah orang baik, jujur dan tidak mengambil keuntungan dari orang lain. Dan karena itu, ketika ada syarat di wasiat itu, dia langsung sadar kalau Lisa satu-satunya wanita yang bisa menikahi Don.
“Dan kebetulan kau membayar
lunas hutang keluargaku?”
“Ya. Semua begitu kebetulan.
Seolah adalah takdir dari Tuhan. Jangan berpikir terlalu jauh.”
Lisa tidak bisa tidak berpikir
karena Don dan dia tidak saling mencintai, jadi bagaimana mereka melakukan itu.
Orn menyuruh Lisa untuk tenang karena zaman sekarang ini ada banyak cara selain
melakukan itu. Seperti melakukan IVF yaitu bayi tabung.
“Ini gila, tante. Aku masih
belum siap jadi seorang Ibu. Ini bukannya aku tidak mau bersyukur, hanya saja,
hal seperti itu… aku tidak bisa menerimanya. Aku tidak ingin hamil,” jelas
Lisa.
Orn tampak sedih mendengarnya. Dia berjalan mendekati Lisa, tapi tiba-tiba dia mengeluh kalau kepalanya sakit dan merasa kondisinya semakin buruk. Lisa jadi khawatir. Orn langsung menangis keras, membuat Lisa jadi tidak enak.
“Jika aku tetap tinggal, apa
tante punya cara lain yang tidak memerlukan aku untuk hamil?”
Orn langsung berhenti menangis.
--
Manager mencoba dessert baru
buatan Rin dan memujinya sangat enak dan pantas di jual. Rin sangat senang
mendengarnya. Tapi, rasa senangnya berubah jadi rasa kesal saat Ratree masuk ke
dalam café. Manager dengan sopan memberitahu kalau café baru akan buka 30 menit
lagi. Ratree bicara dengan gaya sombong kalau dia sekarang adalah asisten
manager.
Ratree langsung berjalan ke
sisi Nenek dan menuntunnya. Waen tampak tidak menyukai Ratree juga. Nenek
menjelaskan kalau mulai hari ini, Ratree akan bekerja di café sebagai asisten
manager (sepertinya ini permintaan Ratree pada Nenek). Karena nenek ada di
sana, Ratree bicara dengan sangat sopan dan merendah.
--
“Bisakah kau memanggilku ‘Mae’
(Ibu)?” pinta Orn.
Lisa menyanggupi. Orn sangat
senang mendengarnya. Tapi, kemudian, dia ingin tahu siapa yang memberitahu Lisa
mengenai isi wasiat itu?
--
Suasana hati Pit masih sangat bagus. Dia bahkan menyuruh Ratda untuk bersiap merayakan perceraian Don dan Lisa. Dia yakin mereka akan bercerai! Ratda jadi penasaran dan ingin tahu apa yang Pit lakukan.
--
Manager mengajarkan Ratree mengenai pekerjaannya. Setelah chef selesai memasak, karyawan akan membawa makanan dan meletakkannya di counter. Ratree harus memeriksa makanan dan pesanan yang di pesan sama kemudian membawanya kepada pelanggan.
Mendengar itu, Ratree protes
karna dia bukan bekerja sebagai pelayan tapi asisten manager. Manager dengan
sabar menjelaskan kalau semua orang yang bekerja di sini harus mampu melakukan
semuat tugas, termasuk dirinya. Ratree tidak peduli dan tidak mau melakukannya.
Ratree bahkan langsung duduk di salah satu meja kosong dan sibuk merias diri.
Manager beneran kesal. Dia
berbisik pada Rin kalau sikap Ratree saat ada Nenek dan saat tidak ada, sangat
jauh berbeda. Rin juga sebenarnya kesal dengan sikap Ratree dan tidak
menyukainya.
--
Lisa sudah tidak marah lagi pada Orn. Orn bahkan menawarkan untuk memasak makanan yang Lisa sukai, jadi Lisa tinggal memberitahunya mau makan apa. Dengan riang, Lisa memberitahu makanan kesukaannya adalah papaya salad with salted crab dengan rasa sangat pedas. Tapi, dia tahu kalau tidak banyak orang bisa memakan itu karna baunya. Tidak di sangka, Orn malah semakin suka dengan Lisa karena itu juga adalah makanan kesukaan-nya.
“Dan mengenai Pitarn, tidak
perlu khawatir. Ibu yang akan mengurusnya,” lanjut Orn. “Pit selalu cemburu
pada Don. Dia sangat ingin menjadi pemilik perternakan ini. Mulai dari
sekarang, jangan pernah percaya apapun yang Pit katakan padamu.”
“Baiklah.”
Lagi asyik ngobrol, Rin datang
dengan wajah kesal. Dia datang untuk melapor mengenai Ratree yang di
perkerjakan Nenek di café.
--
Orn bergegas menuju kediaman Nenek setelah mendengar laporan Rin. Rin mengikutinya dan meminta ibunya tetap tenang dan dengarkan perkataan Nenek dulu. Belum juga tiba, mereka sudah keduluan oleh Ratda.
Ratda menyuruh Waen pergi dan membiarkannya bicara berdua dengan Nenek. Tujuan Ratda datang untuk protes karena Ratree di perkerjakan di café. Nenek berkata kalau itu adalah urusannya dan tidak ada hubungannya dengan Ratda. Ratda marah karena mereka sudah membagi harta secara cukup dan Nenek sekarang mau bagi harta lagi dengan orang luar? Apa nenek kira dia tidak tahu apa yang nenek coba lakukan? Neneik ingin membuat Ratree menggantikan tempat Lisa kan?
“Aku rasa kita tidak perlu
melalukan apapun. Sudah ada yang melakukannya,” bisik Orn pada Rin. Dia senang karena
Ratda sudah protes duluan.
Nenek tidak terima dan
membantah tuduhan Ratda. Dia menyebut Ratda bicara omong kosong. Ratda tidak
percaya padanya. Hal itu membuat Nenek semakin marah. Orn memanfaatkan moment
itu untuk mendekati Nenek dan membela Nenek dari Ratda. Dia menyebut Ratda
tidak pernah berpikir sebelum bertindak.
“P’Orn jangan ikut campur. Aku
tahu kau ke sini karena hal yang sama, benar kan?”
Sebelum Orn menjawab, Nenek
sudah menyuruh mereka berdua untuk tidak protes. Dia juga yakin kalau Don tidak
akan keberatan dengan keputusannya. Alasannya? Karena Don selalu menurutinya.
“Tapi, ibu menggunakan
autoritas ibu untuk hal yang salah,” protes Ratda.
“Apanya yang salah? Aku hanya
membantu Ratree mendapatkan pekerjaan.”
Ratda berusaha meminta dukungan
Don agar membelanya. Tapi, nenek malah memarahi Ratda karena terlalu ikut
campur. Tidak di sangka, Orn setuju dengan Ratda. Dia menyuruh Nenek untuk
berhenti memihak Ratda dan harusnya mengusirnya saja.
Nanek tidak mau dan terus
ngotot kalau Ratree sudah berubah. Orn tidak peduli karena dia tetap tidak
menyukai Ratree. Dan kalau nenek tidak mau memecat Ratree, maka dia yang akan
memecatnya. Tentu saja, Nenek tidak membiarkannya.
--
Lisa sudah agak tenang dan pergi menemui Don yang sedang memindahkan pupuk ke bak. Saat melihat Lisa, Don langsung menyindirnya yang datang terlambat. Lisa juga akhirnya jujur kalau dia sudah tahu mengenai wasiat itu dan dia tidak akan pernah punya anak dari pria seperti Don. Don tersinggung, emangnya dia pria seperti apa? Lisa langsung menyebut semua hal yang tidak di sukainya dari Don. Baginya, Don itu bukan seorang gentleman, bermulut kasar, menjengkelkan jika di ajak bicara dan setiap kata yang keluar dari mulut Don tidak enak di dengar, juga kepribadian Don juga buruk.
Don kesal dan menyebut Lisa
sama seperti dirinya. Sama seperti Lisa, Don menyebut semua hal yang tidak di
sukainya dari Lisa. Baginya, Lisa tidak seperti perempuan, terlalu banyak
bicara, manja, selalu protes ini itu dan membuat sakit telinga.
Setelah pertengkaran panjang,
akhirnya Don memberitahu pekerjaan Lisa hari ini. Lisa harus memindahkan pupuk
kotoran ke bak. Lisa merasa jijik dan nanya kenapa nggak beli pupuk bahan kimia
saja? Don langsung menjelaskan bahwa pupuk kimia memang membuat tanaman lebih cepat
tumbuh, tapi tidak aman. Pupuk dari kotoran hewan jauh lebih bermanfaat dan
aman bagi para pelanggan.
Lisa langsung menyuruh Don
untuk menyingkir karena dia harus bekerja sekarang. Don kesal melihat kelakuan
Lisa, tapi akhirnya pergi juga. Setelah di tinggal, Lisa mulai ngedumel.
--
Orn dan Rin ke café. Manager
memberitahu kalau Ratree pergi setelah Rin pergi dan dia tidak tahu kemana
Ratree pergi. Orn langsung memberitahunya pada Nenek kalau Ratree hilang
setelah Rin pergi.
--
Ratree ternyata pergi ke perternakan untuk mencari Don. Dia secara kebetulan lewat di tempat dimana Lisa bekerja. Ratree mengira Lisa adalah pekerja dan menanyakan dimana Don. Lisa tidak tahu dan menyuruh Ratree nyari sendiri. Ratree bicara dengan sangat tidak sopan pada Lisa, jadi Lisa juga bicara blak-blakan dan tidak sopan. Ratree tidak terima dan langsung mencengkeram tangan Lisa dengan keras sambil memaki Lisa yang tidak dia siapa?
“Aku yang akan segera menjadi
istri Don,” ujar Ratree dengan sombong. “Kaget? Kau harusnya menghormatiku.
Karena suatu hari, aku akan menjadi boss-mu.”
Lisa ya kaget, orang dia yang
adalah istri Don. Jadinya, Lisa memberitahu Ratree yang sudah salah karena Don
sudah menikah dan istri Don bukanlah Ratree. Ratree malah memaki istri Don yang
pasti adalah wanita rendahan, tidak punya uang dan tidak secantik dirinya.
Ratree masih belum sadar kalau Lisa adalah istri Don, malah terus memaki kalau
istri Don pasti orang bodoh yang bahkan tidak lulus SD.
“Dan jika kau pintar, kau harus
memilih pihak yang tepat. Jika kau memilik pihakku, kau akan hidup nyaman
hingga kehidupanmu selanjutnya,” ujar Ratree pada Lisa, yang masih dia kira
pekerja. “Ngomong-ngomong, kau tahu nama wanita itu?”
“Lisa.”
“Jelek. Dia menggunakan nama
asing? Wajahnya pasti wajah desa!”
“Kau pernah melihatnya?”
“Tidak pernah. Tapi itu bukan
hal yang sulit di tebak. Dan kau, siapa namamu?”
“Aku tahu namanya Lisa. Aku
nanya namamu. Siapa namamu?”
“LISA!” teriak Lisa.
Ratree masih belum ngerti, tapi saat lihat raut wajah Lisa, dia akhirnya sadar kalau wanita di depannya adalah istri Don yang dari tadi di hinanya. Ratree masih belum merasa salah. Dan karena Ratree nyebut Lisa bodoh, maka Lisa menggunakan bahasa Inggris mengajak Ratree untuk membahas ekonomi dunia.
Ratree sama sekali tidak
mengerti apa yang Lisa bicarakan. Dia bahkan tidak mengerti bahasa Inggris.
Memalukan! Menghina orang bodoh, tapi tidak bisa menjawab pertanyaan orang
bodoh itu. Lisa jelas menghina-nya balik. Dia juga menyuruh Ratree untuk
minggir dan tidak mengganggunya bekerja.
Ratree emosi dan malah melempar Lisa dengan barang yang ada di sana. Dia bahkan menantang Lisa untuk menyerangnya jika berani.
Lisa adalah orang yang
pemberani dan tidak kenal takut. Dia langsung menyekop pupuk kotoran itu dan
melemparnya ke Ratree. Ratree berteriak kesal karena tubuhnya jadi kotor.
Dengan santai, Lisa memberitahu kalau ini adalah ‘kotoran sapi’!
“Congratulations! Kau adalah pemenang beruntung yang mendapatkan
kotoran sapi!” ujar Lisa seperti memberikan penghargaan.
Ratree menjerit kesetanan dan hendak menampar Lisa. Lisa dengan mudah menangkis tangannya dan memitingnya. Hahahaha, sedangkan Don saja sering di hajar Lisa apalagi Ratree yang perempuan manja. Ratree berbuat licik dengan mengambil pupuk kotoran dan melemparnya ke arah Lisa, membuat mata Lisa kelilipan. Ratree memanfaatkan itu dan memukuli Lisa. Mereka saling bertengkar. Ratree bahkan mau pakai sekop untuk menyerang Lisa. Lisa tentu saja memakinya sudah gila.
Pertengkaran mereka itu terlihat oleh Mor yang kebetulan lewat. Dia berusaha melerai mereka berdua, tapi malah kena hajar Lisa dan Ratree. Benar-benar teraniaya si Mor 😊
Sadar kalau dia tidak akan bisa melerai mereka, Mor langsung pergi mencari Don. Don lagi sama Pat yang melapor kalau ibunya dan Pit sepertinya sedang merencanakan sesuatu. Don tentu berterimakasih pada Pat yang memihaknya.
Mor tiba dengan panik dan menyuruhnya
untuk ikut karena ada masalah besar.
--
Lisa dan Ratree masih bertengkar di atas pupuk kotoran. Don berteriak menyuruh mereka berhenti, tapi tidak di dengarkan. Akhirnya, Don menggunakan selang air dan menyiramkannya ke mereka berdua. Dan mereka pun berhenti bertengkar.
Pas sekali rombongan Orn, Ratda dan Nenek tiba. Orn langsung nanya ke Don apa yang terjadi. Don juga nggak tahu karena dia baru tiba semenit yang lalu. Ratree ingin memeluk Nenek dan nangis, tapi nenek langsung menyuruh Ratree tidak mendekat. Itu karna Lisa dan Ratree bau kotoran, jadi di suruh jaga jarak.
Ratda sangat puas melihat
kondisi mereka berdua.
Ratree menjelaskan kalau dia tidak salah. Dia menyalahkan semuanya ke Lisa. Ratree bohong kalau dia bicara baik-baik, tapi Lisa malah marah. Tentu saja dia harus melindungi diri.
“Benar,” setuju Nenek, memihak
Ratree.
“Tidak benar,” potong Lisa.
“Semua yang kau katakan tadi salah. Kau yang memulai duluan. Orang sepertiku
tidak akan menyakiti orang lain terlebih dahulu.”
“Ibu percaya padamu,” dukung
Orn.
Nenek langsung memarahi Orn agar tidak mendengar hanya dari satu sisi. Orn membalas kalau Nenek juga jangan hanya mendengarkan cerita dari Ratree saja. Don sampai harus melerai mereka berdua. Dan biar adil, Don yang akan memutuskan siapa yang salah.
Don menanyakan tujuan Ratree ke
perternakan. Ratree menjawab dia ingin bertemu Don. Tapi, dia salah paham
mengira Lisa adalah pekerja. Jadi, dia nanya pada Lisa dimana Don, tapi Lisa
bilang tidak tahu dan nyuruh dia nyari sendiri. Tentu saja, dia jadi marah kan.
“Berhenti! Kau tidak boleh
bicara sampai aku bilang boleh,” marahi Don. “Lalu, apa yang terjadi
selanjutnya, Ratree?”
Ratree berbohong kalau
selanjutnya, Lisa melemparkan kotoran sapi padanya. Dia berusaha sabar dan
tidak menyerang balik, tapi Lisa tidak berhenti dan bahkan melempar ember
padanya.
Don memandang Lisa dengan
tatapan seolah Lisa salah. Ratda mengompori kalau wajah Lisa cantik tapi
ternyata sangat sadis.
“Bohong! Apa yang khun Ratree
katakan bukan yang sebenarnya,” tegas Lisa.
“Aku bilang kau belum boleh
bicara,” marahi Don.
“Tapi, aku tetap akan cerita.
Aku tidak akan membiarkanya membuat cerita dari sisinya. Orang yang memulai
adalah Khun Ratree. Aku orang yang mencoba sabar dan mengabaikannya. Tapi dia
melempar ember padaku dan menghinaku. Aku tidak bisa membiarkan orang seperti
itu begitu saja. Jika aku membiarkannya sekali, dia akan terus menginjakku dan
aku bukan orang yang menerima hal seperti itu!”
Don mengambil keputusan kalau
Ratree dan Lisa bersalah. Alasannya? Karena keduanya tidak bisa mengontrol
emosi dan bertindak kelewatan. Jadi, dia harap hal seperti ini tidak akan
terjadi lagi.
“Jangan khawatir. Aku bukan
pembuat masalah. Beritahu saja pada ‘orangmu’ untuk tidak menggangguku atau hal
seperti ini akan terulang lagi,” ujar Lisa.
“KAU TIDAK MAU MENDENGAR SAMA
SEKALI?!” teriak Don pada Lisa. “BAHKAN ANAK TK SAJA BISA MENGERTI! TAPI KAU—“
Semua terkejut dengan teriakan
dan ucapan Don, apalagi Lisa. Dia sangat marah, tersinggung dan langsung pergi
dari sana. Ratda malah mengompori menyebut Lisa yang tidak ada sopan santun dan
pergi begitu saja saat orang masih bicara. Orn marah dan hampir bertengkar
dengan Ratda kalau Nenek tidak menengahi.
Nenek menyuruh Ratree untuk
mandi dan tukar baju di kediamannya. Ratree mau mendekat, tapi Nenek
menyuruhnya menjauh.
Don tidak merasa bersalah sama
sekali. Tapi, Orn yang marah pada Don. Dia melarang Don untuk bicara padanya
dan bahkan menyebut Don orang kejam. Dia kecewa karena Don harusnya memihak
istri sendiri kenapa malah memihak orang lain?! Don bingung karena merasa tidak
memihak siapapun.
Tidak hanya Orn yang marah,
tapi juga Rin dan Mor. Don masih tidak tahu salahnya dan menanyakannya pada
Pat.
“Aku berpikir hal yang sama
seperti P’Mor.”
“Apaan? Beritahu aku.”
Don jadi makin bingung dan
kesal. Dia merasa tidak salah. Tapi, Orn, Rin, Mor dan Pat malah bersikap
seolah dia sudah melakukan kesalahan fatal.
Tags:
Sapai Import