Sinopsis C-Drama : Forget You, Remember Love Episode 19 - 1


Sinopsis C-Drama : Forget You, Remember Love Episode 19 - 1
Images by : Tencent TV
Dalam perjalanan ke kota, Dawei memberitahu Junhao hasil penyelidikannya mengenai hubungan Taichu dengan Guanmei. Taichu sudah lama berada di Guanmei dan terus tinggal di Penginapan Guanmei. Awalnya, tidak ada yang tahu kalau Taichu adalah Dadao dan juga perwakilan dari Asosiasi Pariwisata International. Mereka hanya menganggap Taichu sebagai turis biasa. Lalu, Taichu mulai banyak membantu mereka mengembangkan Penginapan Guanmei yang awalnya di rencanakan oleh Tonghao. Lalu Tonghao… sama seperti yang mereka sudah ketahui. Taichu berbuat begitu banyak untuk Guanmei, mungkin karena dia menyukai Qianyu. Sehingga staff di Penginapan Guanmei mengatakan bahwa Taichu adalah menantu kaya yang di akui oleh Jinzhi. Walapun begitu, Qianyu hanya menyukai Tonghao dan Tonghoa juga menyukai Qianyu.
Junhao tidak mau mendengarkan lagi dan hanya menyuruh Dawei untuk fokus menyetir saja.
--

Malam hari, di Penginapan Guanmei,
Mereka mengadakan pesta kecil-kecilan. Semua berterimakasih atas bantuan Taichu yang sudah menyelemakatan Penginapan Guanmei. Shengzhe sampai memujinya telah berhasil mengganti posisi Tonghao. Semua jadi canggung karena Shengzhe menyebut nama Tonghao. Untuk menghilangkan kecanggungan mereka memutuskan untuk mulai makan saja.
Saat makan, Jinzhi mengajak tn. Tang untuk bicara berdua. Melihat itu, Qianyu jadi senang mengira ada kemajuan dalam hubungan tn. Tang dan Jinzhi. Taichu berpendapat sebaliknya, mereka mungkin saja akan bertengkar lagi.
tn. Tang sudah senang di panggil Jinzhi. Mengira Jinzhi ingin mengatakan satu hal penting. Eh, Jinzhi ternyata hanya mau tahu, bagaimana sikap Junhao pada Qianyu saat di Senwell? tn. Tang kesal karena perkiaraannya meleset. Setengah hati, tn. Tang menjawab kalau Junhoa masih tetap bersikap dingin pada Qianyu. Tapi, walau begitu, dia cukup terkejut karena Junhao mau menyetujui proposal mereka dan memberikan waktu 1 bulan. Mau seperti apapun, Jinzhi tetap takut kalau Qianyu akan terluka lagi gegara Junhao. Dia mulai ingin melanjutkan rencananya menjodohkan Taichu dengan Qianyu, mana tau dengan begitu, Qianyu akan bisa melupakan Tonghao. Mendengar itu, tn. Tang bukannya setuju malah marah karena sama saja Jinzhi memanfaatkan perasaan Taichu pada Qianyu.
Jinzhi masih tidak sadar dengan kemarahan tn. Tang malah membahas mengenai Taichu yang pantas untuk Qianyu apalagi Taichu sangat kaya. tn. Tang semakin marah dan menyebut Jinzhi yang terus memikirkan uang. Dan karena itu, mereka mulai bertengkar lagi.
Pertengkaran mereka membuat suasana makan malam menjadi rusak.  
--
Junhao akhirnya tiba di rumah. Sudah ada Yunyi, Ziqian dan Ny. Shan yang menunggunya di ruang tamu. Mereka khawatir karna Junhao pulang terlambat dan mau tahu Junhao darimana. Junhao menjawab kalau dia baru kembali dari Desa Guanmei.
“Untuk apa ke sana?” tanya Yunyi, tampak cemas.
“Aku mencari Dawei.”
“Mencari Dawei?”
“Mengapa Dawei bisa ke Desa Guanmei?” tanya Ziqian, juga.

Junhao diam sejenak dan menghela nafas sebelum menjelaskan semuanya. Dawei ke Desa Guanmei untuk menutup Penginapan, tidak sengaja terjatuh dan terluka, maka menginap di sana. Yunyi masih tampak ragu dan khawatir. Dia juga curiga kenapa Dawei tidak menghubungi Junhao sebelumnya?
“Mungkin karena dia terlalu lelah dalam kerja, ingin beristirahat sejenak,” jawab Junhao. Dia tidak menjelakan secara mendetail mengenai Dawei yang awalnya di sekap.
Ny. Shan tidak ingin mereka terus membahas masalah ini karena itu dia mengalihkan dengan mengajak untuk mulai makan malam bersama.
--
Ziqian pulang ke apartemen-nya dan sudah ada Minghan di dalam. Ziqian jelas kaget dan juga heran kenapa Minghan bisa masuk ke dalam?
“Aku hanya menebak password-nya adalah ulang tahun Fan Yunyi,” jawab Minghan, santai.

Ziqian menanggapi dengan dingin dan menyindir Minghan yang masuk tanpa izin ke rumahnya. Minghan tidak tersindir. Ziqian malas berlama-lama dan menyuruh Minghan segera memberitahu apa yang mau di katakannya.
Minghan lagi-pagi membahas mengenai kejanggalan mendiang ayah Ziqian yang mengalihkan saham kepada Shan Yaolong, mendiang ayah Junhao. Dia sudah pernah memperingati hal itu tapi Ziqian tidak mendengarkan-nya sama sekali.
“Apa yang ingin kau katakan?” tanya Ziqian, mulai kesal.
“Direktur Utama Xu di paksa oleh Shan Yaolong untuk mengalihkan sahamnya,” ujar Minghan.
Ziqian menghela nafas kesal karena Minghan terus berusaha mengadu domba-nya dengan Junhao. Ayahnya bukan orang yang peduli harta dan lebih menomor satukan hubungan persahabatan. Ayahnya dan ayah Junhao sangat akrab hingga dengan kehendak sendiri, mengalihkan saham padanya.
Minghan tidak setuju dan mengingatkan kalau semua hanyalah pernyataan dari Shan Yaolong. Waktu itu, hubungan ayah Ziqian dan ayah Junhao sedang tidak baik. Dan lagi, tahun itu, ayah Ziqian bersikeras ingin berinvestasi pada Dongdao finance dan ternyata investasi tersebut gagal. Sehingga, tn. Shan menganggap tn. Xu adalah duri yang harus segera di cabut dari Senwell. Selama ini, Ziqian telah di tipu. Kebenaran tidak akan pernah menang melawan perdebatan.
“Aku memiliki satu bukti di sini,” ujar Minghan dan menunjukkan rekaman yang di simpan di dalam ponselnya.
Isi dari rekaman tersebut :
tn. Shan : Yifeng, kau harus menandatanganinya hari ini.
tn. Xu : Aku memang salah dalam investasi keuangan Dongdao. Tapi kau ingin mengusirku karena hal itu? Kau harus tahu, sebagian besar modal Senwell waktu itu, aku yang mengeluarkannya. Tidak ada aku maka tidak akan ada Senwell.
tn. Shan : Pada saat pendirian perusahaan, kau memang menyetorkan modal yang banyak. Tapi, sebagai Direktur Utama, kau terus melakukan keputusan yang salah dan mengakibatkan kerugian yang besar untuk perusahaan. Hanya proyek Keuangan Dongdoa saja, perusahaan sudah rugi 3 miliar Yuan. Jika aku tidak menutupi kerugian ini, Senwell akan hancur di tanganmu.
tn. Xu : Jika kamu bisa menyuntikan dana dan menolong Senwell dari krisis, mengapa aku harus pergi? Apa kau sudah lupa janji yang kita buat saat kita bertiga mendirikan perusahaan? Berusaha melalui kesulitan bersama.
tn. Shan : Kau sudah tidak memiliki hak untuk berusaha dengan kami. Kau hanya bisa menjadi penghalang bagi perusahaan. Jika tidak ingin menghancurkan apa yang kita bangun dengan susah payah, maka tanda tanganlah. Kau tidak punya pilihan lain.
tn. Xu : Yaolong, tidak di sangka kau begitu kejam.
tn. Shan : Bukankah kau ingin keliling dunia? Pergilah. Itu hal yang bisa kau lakukan. Kau sama sekali tidak cocok menjadi pengambil keputusan.
tn. Xu : Baik. Aku tanda tangan.

Ziqian tampak terpukul usai mendengar isi rekaman tersebut. Dia mau tahu darimana Minghan mendapatkan rekaman pembicaraan itu? Minghan menjawab kalau dia menemukannya dari brangkas milik ayahnya. Saat kejadian itu terjadi, ayahnya juga ada di sana dan merekam pembicaraan tersebut karena merasa itu hal yang sangat tidak adil.
Ziqian masih tetap percaya kalau Minghan berusaha mengadu dombanya dengan Junhao agar dia bisa merebut posisi GM dari Junhao. Minghan menghela nafas seolah lelah karena Ziqian masih tetap percaya pada keluarga Shan. Dia menekankan kalau semua yang Ziqian hargai selama ini adalah palsu! Shan Yaolong telah merebut semua saham tn. Xu. Dan harusnya, Ziqian berterimakasih padanya karena telah memberitahu kebenarannya.
“Aku memang ingin menarik Junhao dari posisi GM. Aku tidak akan menyangkal hal tersebut. Tapi, Aku, Zhang Minghan, tidak suka bermain dengan cara licik. Aku biasanya terang-terangan mendapatkan benda yang ku inginkan! Hanya akulah yang bisa mengembangkan Senwell dengan lebih baik! Aku tidak sengaja menemukan kebenaran ini. Jika ini juga tidak bisa membuktikan apapun, Xu Ziqian, kau benar-benar membohongi diri sendiri,” ujar Minghan, penuh dengan emosi. “Aku mempunyai salinan rekaman tersebut. Kau selidiki sendiri kebenarannya,” lanjutnya dan menyerahkan flashdisk-nya.

Ziqian menjadi goyah. Dia menanyakan mengenai perusahaan Keuangan Dongdao adalah perusahaan apa? Minghan mulai tenang. Dia memberitahu kalau bos perusahaan itu adalah teman baik tn. Xu. Dan karena terlalu percaya pada temannya, tn. Xu tidak peduli dengan pendapat tn. Shan dan melakukan investasi kepada perusahaan itu dengan nama sendiri. Tapi, orang itu malah kabur dengan dana investasi tn. Xu. Membuat masalah untuk Senwell. Meskipun tn. Xu melakukan kesalahan, tapi tidak sepantasnya tn. Xu di keluarkan dari perusahaan. Akan tetapi, tn. Shan mengancam ayah Ziqian untuk menyerahkan semuanya padanya.
“Dia memang ingin memanfaatkan kesempatan dalam kesempitan. Demi diri sendiri, tidak peduli hubungan pertemanan. Tidak hanya tidak berusaha melewati krisis dengan ayahmu, tapi bahkan mencelakainya. Apakah kau tidak merasa kalau dia sangat licik?!” panasi Minghan.
Ziqian terlihat terpukul dan frustasi dengan semua perkataan Minghan. Dia mulai meragukan keluarga Shan. Minghan sadar akan hal tersebut hingga dia terus memanasi kalau Senwell adalah hasil kerja keras tn. Xu dan dari awal memang merupakan milik tn. Xu. Tapi, apa yang Ziqian dapatkan sekarang ini? Ziqian malah bekerja keras demi keluarga Shan dan menjadi direktur kecil saja. Dia merasa hal itu sangat tidak adil.
“Ku tanya, apakah kau masih ingin melindungi keluarga Shan sekarang?” tanya Minghan.
Ziqian tidak bisa menjawab pertanyaan itu. Dia menyuruh Minghan untuk keluar sekarang juga.
“Kau selalu tidak merebut apapun dan aku kagum padamu. Tapi, orang yang licik dan tidak tahu malu seperti ini, kau tidak perlu menoleransinya,” ujar Minghan, masih tidak keluar.
“KELUAR!” teriak Ziqian.
Dan akhirnya, Minghan pun pergi.
Setelah Minghan pergi, Ziqian mengambil flashdisk yang Minghan tinggalkan dan menggenggamnya dengan erat.
--

Di rumah keluarga Shan,
Junhao tampak penuh pikiran. Dia terus mengingat mengenai Qianyu.
--
Di rumah keluarga Ye,
Qianyu juga tidak bisa tidur dan terus memikirkan Junhao termasuk peringatannya untuk tidak menatapnya dengan tatapan seperti itu karena dia bukanlah Tonghao.
--

Ziqian kembali memutar rekaman yang ada di flashhdisk. Dia tampak marah dan juga frustasi. Dia sekarang bingung dan dilema haruskah mempercayai rekaman suara pembicaraan ayahnya itu atau pada keluarga Shan yang sudah membesarkannya dari kecil?
Karena rasa stress, Ziqian terus minum hingga pagi tiba. Penampilannya beneran berantakan.

Sekretarisnya sampai datang ke rumah karena Ziqian tidak datang ke kantor walau sudah sore dan tidak ada kabar.
--
Malam hari,
Junhao, Yunyi dan ny. Shan merasa khawatir karna Ziqian tidak datang ke kantor dan juga tidak mengangkat telepon. Mereka cemas kalau terjadi sesuatu.
Dan memang terjadi sesuatu. Ziqian masih ada di rumah, tanpa tidur dan hanya minum.

Sekretaris Ziqian yang datang dan terus mengetuk pintu tapi tidak ada jawaban, akhirnya menelpon Junhao dan melapor kalau Ziqian tidak ada di rumah. Junhao semakin khawatir.
--
Esok hari,
Semua masih terus menghubungi Ziqian karena hari ini Ziqian juga tidak datang ke kantor. Mereka bahkan sudah berencana menelpon polisi. Tapi, rencana itu urung di lakukan karena Ziqian akhirnya datang dengan penampilan berantakan.

Yunyi langsung menanyakan kemana saja Ziqian dari kemarin? Ziqian tersenyum manis padanya dan menjawab kalau dia hanya ingin bermalas-malas saja karena terlalu lelah kerja. Junhao melihat penampilan Ziqian yang berantakan dan curiga kalau Ziqian baru saja sadar dari mabuk.
“Maaf, GM Shan,” ujar Ziqian, terdengar berbeda.
Tapi, tidak ada yang sadar hal itu. Apalagi Ziqian masih bicara dengan lembut pada Yunyi, seperti biasanya. Ziqian berbohong kalau ponselnya hilang makanya tidak tahu kalau mereka menghubunginya. Dan dia juga pergi ke reuni teman sekolah dan pulang larut. Dia janji tidak akan seperti itu lagi.

Karna Ziqian sudah datang, Junhao mengajak-nya untuk membahas pekerjaan. Intinya, mereka harus mengatur ulang semuanya karena selama Junhao tidak ada dan Minghan menjabat sebagai GM, Minghan telah melakukan rolling staff dan perekrutan staff baru yang artinya semua staff berada di pihak Minghan. Karena itu, dia ingin Ziqian melakukan pengujian sistem pada orang-orang itu. Ziqian menanggapi santai, apa Junhao yakin menyerahkan pekerjaan sepenting ini padanya? Junhao menegur sekaligus meminta Ziqian untuk lebih serius. Bagi Junhao, di dalam Senwell, hanya Yunyi dan Ziqian, orang yang bisa di percayainya. Karena itu, kelak tanggung jawab mereka akan semakin besar.

Ziqian hanya diam. Raut wajahnya terlihat berbeda. Mungkin tersentuh atau apalah karna perkataan Junhao.
Junhao tidak mengatakan apapun lagi dan mengizinkan mereka untuk pergi.
“Ziqian,” panggil Junhao sebelum Ziqian keluar. “Jangan lupa menelpon Ibu. Dia sangat mengkhawatirkanmu.”
“Baik,” jawab Ziqian tidak bersemangat.
“Dan juga, jika kau ingin minum arak, kau bisa memanggilku. Jangan membuat diri sendiri seperti ini,” ujar Junhao khawatir.
Ziqian mengiyakan dengan wajah tersenyum. Namun, begitu berbalik, wajah tersenyum-nya menghilang dan berganti dengan tatapan yang dingin.



Post a Comment

Previous Post Next Post