Sinopsis Lakorn : Sapai Import Episode 08 - 3


ATTENTION :
Menurut saya pribadi, drama ini tidak sesuai untuk usia di bawah 19 tahun. Jadi, jika ada yang di bawah 19 tahun, harap tidak lanjut membaca. Pemirsa di harap bijak. Terimakasih.
Subtitle : thanks to penerjemah (the link you can see in images)
=====

Sinopsis Lakorn : Sapai Import Episode 08 - 3
Images by : Channel 7
Mor mengobati kaki Rin. Rin merasa tidak enak dan berkata bisa mengobati kakinya sendiri, tapi Mor tetap bersikeras mengobatinya. Dan apa yang Mor lakukan, membuat Rin semakin menyukainya. Tapi, tidak lama, Rin harus kecewa karna Mor mendapat telepon dari pacarnya. Mor juga langsung menjauh untuk mengangkat telepon tersebut.
--

Sia datang ke perternakan untuk bertemu dengan Orn. Dia berperilaku sangat baik dan sopan pada Orn. Orn juga berlaku sopan dan bahkan menawari untuk mengajak Sia berkeliling melihat perternakan. Sia dengan senang hati menerima tawaran Orn. Dan Orn memerintahkan Panom untuk mengambil mobil karena dia akan membawa Sia berkeliling.

Awalnya, Panom merasa Sia orang yang baik dan sopan, tapi dia berubah takut saat melihat asisten Sia yang tampak seperti orang jahat.

Saat mengambil mobil, Panom berpas-pasan dengan Ko dan Paula. Ko dan Paula kepo melihat Panom yang membawa mobil dan ingin tahu siapa tamu VIP yang datang. Apa tamu Don? Panom memberitahu kalau yang datang adalah tamu Orn. Tapi, dia merasa takut dengan asisten dari tamu Orn yang bertingkah seperti mafia-mafia yang ada di film-film. Dan perasaannya mengatakan kalau orang itu bukanlah orang baik.
Ko dan Paula jadi semakin kepo dan diam-diam mengikuti Panom. Dia ingin melihat seperti apa wajah tamu Orn.
--

Sia sangat menikmati berkeliling perternakan dengan di temani Orn. Sia memuji lokasi perternakan yang indah dan berada di tempat yang strategis. Sia bahkan membahas mengenai feng shui perternakan yang bagus dan apapun yang di lakukan di daerah itu, pasti akan berhasil.
“Jika kau ingin membeli pertenakan Praituksa, aku jamin kalau Don tidak akan menjualnya,” ujar Orn, sadar kalau Sia mau membeli perternakan mereka.
“Aku tahu itu. Jika aku yang menjadi pemilik tempat yang indah ini, aku pun tidak akan mau menjualnya.”
Sia kemudian meminta izin untuk mengambil foto. Orn dengan senang hati mengizinkan. Sia memerintahkan asisten-nya yang mengambil foto. Kemudian, Sia mulai membahas mengenai membangun resort di penginapan yang pasti akan mendapatkan banyak profit. Perternakan Praituksa sudah mempunyai fasilitas lengkap seperti akomodasi, restoran, berbagai aktivitas dan jika di tambah dengan resort maka akan lengkap. Karna itu, dia meminta Orn bertanya pada Don, apa mau membangun resort? Jika Don tertarik, dia mau bekerja sama dengannya.
Baru juga di bicarakan, Don mendadak muncul dan menolak bekerja sama dengan Sia.
“Ay, kapan kalian kembali?” tanya Orn terkejut melihat kedatangan Don dan Lisa.
“Baru saja. Khun Don kebetulan lewat sini dan melihat Khun Mae dan Khun Sia Wichai, jadi kami mampir untuk menyapa,” jelas Lisa dengan sopan.
Sayangnya, Don menunjukkan terang-terangan ketidak sukaannya. Dia datang bukan untuk menyapa dan juga tidak suka melihat orang luar berkeliaran di perternakannya tanpa izinnya.
“Tapi, perternakan ini bersifat public. Siapapun bisa menikmati pemandangannya,” ingati Orn.
“Jika dia hanya mau menikmati pemandangan, maka aku tidak masalah. Tapi, aku takut dia punya niat lain. Silahkan Anda pergi. Aku tidak mau bicara banyak,” perintah Don dan langsung pergi.
Sia tidak menyerah dan mengajak Don bicara. Dia punya niat tulus dan tidak ada niat terselubuh apapun. Don sama sekali tidak percaya padanya karna seorang pebisnis seperti Wichai bisa melakukan apapun untuk mendapatkan profit! Dan silahkan Sia pergi sekarang, karena dia tidak tertarik sama sekali dengan tawaran Sia. Dan juga, kakeknya ingin perternakan ini tetap mempertahankan ke natural annya sebisa mungkin dan tidak ingin ada konstruksi apapun di sini.
Orn tidak di sangka malah marah pada Don. Sia malah yang menyuruh Orn untuk tidak marah pada Don karna dia bisa mengerti keputusan Don. Dia malah menyindir kalau generasi muda seperti Don memiliki idealisme yang kuat, tapi ketika saatnya tiba, Don akan sadar kalau idealisme yang di harapkannya hanya ada di dalam imajinasinya. Dan yang paling penting adalah uang. Itulah yang bisa membuat suatu bisnis berkembang. Dan jika suatu saat Don berubah pikiran…
“Aku tidak akan pernah berubah pikiran!” tegas Don.
Dan begitulah pertemuan Orn dan Sia berakhir.
Asisten Sia tampak marah melihat Don merendahkan bosnya karna itu dia bertanya pada Sia, apakah mereka harus memberikan pelajaran? Sia melarang karena Don orang yang berbeda dari yang pernah mereka tangani. Mereka tidak bisa menggunakan metode yang sama seperti biasanya.


Sebelum pergi, Sia berujar kepada Panom yang masih tertinggal : “Peringati orang-orangmu untuk berhenti mengikutiku. Itu sangat mengganggu.”
Dan maksud ucapannya itu, karena sedari tadi Sia menyadari kalau Ko dan Paula mengikuti mereka. Panom saja tidak sadar dan baru tahu saat Sia memberi peringatan seperti itu. Dan ketakutan Panom bertambah saat asisten Sia mencengkeram erat bahunya.
--

Walau sudah berhasil mencegah ibunya bekerja sama dengan Sia, tapi Don tidak bisa mencegah kemarahan Orn. Orn membela Sia yang menurutnya punya niat baik untuk perkembangan perternakan mereka. Dia bahkan meminta pendapat Lisa dan Lisa setuju dengan Orn.
Don menjelaskan pada Orn kalau dia sudah menyuruh orang menyelidiki Sia dan ada banyak hal mencurigakan. Terutama mengenai pendapatan finansial Sia.
“Kau hanya mengarang,” ujar Orn, tidak percaya sama sekali.

Mau apapun yang Don katakan, Orn tidak mau mendengarkan dan tetap berpegang teguh pada penilaiannya. Sia adalah orang baik. Tapi, Don malah bersikap kasar. Dan untuk memperkeruh suasana, Lisa malah menyatakan kesetujuannya pada Orn.
--

Don beneran bingung dengan Orn dan Lisa. Dia curhat pada Mor, dan Mor bisa maklum kalau Orn jatuh pada pesona Sia karena Sia bicara begitu membuai. Tapi, mengenai Lisa, dia tidak yakin apakah Lisa jatuh pada pesona Sia. Sebaliknya, Mor bisa merasakan ada sesuatu yang terjadi antara Don dan Lisa. Dia meminta Don memberitahunya.
--

Orn membawa Lisa ke café menemui Rin. Mereka ke sana untuk memberitahu Rin kalau dia dan Lisa sudah bersepakat untuk melakukan aksi protes pada Don. Mereka akan memberi pelajaran pada Don.
--
Mor sampai hampir keselek saat tahu kalau Don mengajak Lisa pacaran. Apa itu artinya Don menyukai Lisa? Don malah tidak tahu. Mor jadi kesal karna Don udah ngajak Lisa pacaran tapi malah nggak tahu perasaannya sendiri. Apa Don mabuk!
“Aku akui kemarin aku mabuk, tapi aku masih sadar. Dan ketika aku bicara pada Lisa, itulah yang ku rasakan.”
“Itu artinya kau menyukai dia.”
“Aku udah bilang kalau aku nggak tau.”
Mor memarahi Don. Tapi, dia juga kepo mengenai jawaban Lisa.
--


Rin kaget saat tahu Orn mau berbisnis dengan Sia Wichai. Tanpa ragu, Orn mengiyakan dan bahkan memberitahu Rin kalau Lisa setuju dengannya. Lisa membenarkan dengan yakin. Rin tidak yakin karna itu masalah besar dan sebelum mengambil keputusan, Orn harus berdiskusi dulu dengan Don.
“Oi, jangan beritahu dia. Apapun yang kita katakan, Khun Don tidak akan mendengarkan. Dia melakukan semua yang di inginkannya. Dan mengira dia bisa mengatakan apapun yang dia inginkan. Tidak bertanggung jawab,” ujar Lisa, emosi.
Orn setuju dengan pendapat Lisa. Dan karena itu, Orn ingin berbisnis dengan Sia tanpa diskusi dengan Don. Lagipula, Orn mempunya 10 hektar tanah perternakan, jadi, dia akan menghubungi Sia untuk mendiskusikan masalah proyek resort tersebut. Dia akan membuktikan kalau Don sudah salah kali ini.
“Itu benar. Aku mendukung sepenuhnya,” ujar Lisa, semangat.
--

Mendengar pertanyaan Lisa dan jawaban Don, Mor bisa mengerti kalau Lisa jadi marah pada Don. Don juga sadar kalau dirinya salah, tapi dia juga bingung harus gimana.
--
Orn sudah selesai bicara dengan Rin, karena itu dia akan menelpon Sia untuk mendiskusikan masalah resort. Lisa mau ikut tapi Rin menahan dengan alasan ingin Lisa memberikan pendapat mengenai menu barunya.  Tapi, semua hanya alasan karena dia hanya ingin bicara berdua dengan Lisa.
“Itu… sebenarnya, aku juga tidak menyukai Sia Wichai. Aku tidak tahu kenapa, tapi aku merasa ada yang aneh mengenainya. Aku tidak merasa kalau dia adalah orang baik,” jujur Rin. “Aku tidak mau Khun Mae berbisnis dengannya. P’Lisa, percaya padaku. Jangan melakukan apapun di belakang P’Don. Jika dia tahu, ini akan jadi masalah besar.”
Lisa terdiam. Dan akhirnya jujur kalau dia sebenarnya tidak sepenuhnya mendukung pendapat Orn. Hanya saja, dia melakukannya untuk membuat Don kesal. Mendengar penjelasan Lisa, Rin tahu kalau Don pasti sudah berbuat kesalahan lagi.
--

Rin kembali ke kediamannya dan kebetulan berpas-pasan dengan Mor. Mor jadi ingin membahas mengenai masalah Don dan Lisa. Rin pun demikian. Mor memberitahu Rin kalau Don sepertinya masih bingung dengan perasannya sendiri dengan Lisa karena Don merasa kalau dia menyukai Lisa, sama seperti mengkhianati Nat.
“Tapi itu sudah lama sekali. Aku ingin P’Don memulai ulang semuanya dengan wanita baik seperti P’Lisa,” ujar Rin.

Dan umur panjang, lagi di bicarakan, Don muncul. Mereka langsung nanya, apa Don sudah mencari cara untuk berbaikan dengan Lisa? Don ternyata tidak memikirkan itu karna sekarang sedang memikirkan mengenai Sia. Don meminta Rin untuk memperingati Orn agar menjauhi Sia dan jangan lakukan bisnis apapun dengannya karna pada akhirnya, mereka hanya akan rugi.
“Ow, kenapa kau diam?” tanya Don, curiga. “Jangan bilang kalau Khun Mae sudah membuat perjanjian dengan Sia Wichai?”
“Ya.”

Don beneran panik dan segera pergi mencari Orn di rumah. Rin segera mengejar untuk mencegah terjadinya perkelahian. Orn bilang kalau dia sudah menolak tawaran Don, tapi Don tidak percaya karena tadi dia udah nanya ke Rin.
“Tapi, Mae sudah berubah pikiran!”
“Beneran? Aku tidak percaya.”
Orn jadi marah. Dia jadi ingin berubah pikiran dan mau melakukan bisnis dengan Sia. Don semakin marah dan akhirnya mereka bertengkar hebat. Rin sudah berusaha melerai dan menenangkan, tapi malah kena teriak oleh mereka berdua untuk tidak ikut campur.
“Jangan katakan apapun lagi! Mae akan melakukan bisnis dengan Sia Wichai. Dan Mae akan membuktikan kalau Mae tidak membuat keputusan yang salah!”
Dan tanpa mendengarkan ucapan Don lagi, Orn langsung pergi keluar rumah. Rin jadi panik karena Orn kelihatannya sangat marah sekarang ini, mereka harus gimana?
“Biarkan saja! Aku sudah tidak peduli!” teriak Don dan pergi ke taman rumah.
--

Lisa sudah mengetahui pertengkaran Don dan Orn, jadi dia pergi untuk bicara dengan Don. Don masih kesal karna merasa Orn tidak berpikir rasional dan tidak berpikir.
“Dia itu ibumu. Kau tidak boleh bilang begitu,” tegur Lisa.
“Tapi itu kebenarannya. Mae merasa dia hebat dan pintar dalam menilai karakter orang, tapi sebenarnya tidak. Dia mengira setiap orang yang berbuat baik padanya adalah orang baik. Orang-orang zaman sekarang ini tidak bisa di percaya, terutama mereka yang good looking. Mereka itu jahat!”
“Kau menghinaku?”
“Bukanlah. Tolong jangan memancing pertengkaran.”
“Hmm, ya. Tapi, ibumu itu hanya berniat baik. Dia hanya ingin perternakan ini berkembang, itulah kenapa dia membantumu.”
Don masih tetap kesal.  Lisa memohon pada Don untuk mengejar Orn dan menenangkan. Apalagi Don adalah anak jadi harusnya meminta maaf terlebih dahulu. Don masih tetap menolak. Lisa jadi kesal dan mengancam akan menggunakan kekerasan untuk membawa Don.

Lisa mau memelintir tangan Don seperti biasa, tapi Don sudah terbiasa dan bisa menghindar. Sebaliknya, Don yang malah menahan Lisa. Dia juga memberitahu kalau selama ini Lisa bisa memukulinya hanya karena dia mengalah saja. Tapi, mulai dari sekarang, dia tidak akan mengalah lagi.

Wohoooo… Lisa masih punya banyak jurus andalah. Mencubit dada Don dan itu membuat Don tidak bisa melawan. Akhirnya, Don mau nurut untuk ikut Lisa mengejar Orn. Galak bener euy!
--

Orn sudah tiba di kediaman Sia dan Sia menyambutnya dengan ramah. Tanpa basa basi, Orn langsung bilang kalau dia ingin melakukan bisnis dengan Sia. Orn bahkan sudah membawa sertifikat tanahnya untuk di berikan pada Sia agar Sia yakin kalau dirinya serius mau berbisnis.
Whohohoho, itu adalah hal yang sudah sangat di nantikan oleh Sia.

Dan di luar kediamannya, Orn dan Lisa sudah tiba. Tapi, tidak semudah itu untuk mereka masuk kaerna asisten Sia di temani dua pria, menghalangi dan bersikap kasar. Dia bahkan bicara seolah menggoda Lisa hingga membuat amarah Don menjadi terpancing. Untung ada Lisa yang meminta Don untuk tetap tenang dan kembali pulang saja.

Eh, asisten Sia malah tertawa dan menghina mereka berdua. Kali ini, emosi Lisa juga ikut terpancing. Don yang berusaha menenangkan, tapi Lisa tidak mau mendengarkan. Asisten Sia tidak sadar kalau Don sedang berusaha menenangkan, malah menghina mereka. Syeeeet! Don tidak menghalangi lagi dan membiarkan Lisa mengurus para asisten Lisa.
Bruk! Lisa mengeluarkan jurus bela dirinya dan menghajar ketiga pria itu, sementara Don berdiri dengan santai memperhatikan. Saat ada yang mau menyerang Lisa dari belakang, Don baru membantu.






1 Comments

Previous Post Next Post